Standard Post with Image
wonosobo terkini

Rehab Rumah Tidak Layak Huni di Desa Tempurejo oleh Satgas TMMD Memasuki Tahap Pemasangan Atap

Wonosobonews.com - Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Sarlan dan Sudarno, warga Desa Tempurejo, Kalibawang, yang dilakukan oleh Satgas TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0707/Wonosobo, kini telah memasuki tahap pemasangan atap rumah.

Satgas TMMD bersama warga setempat terlihat bekerja sama dalam memasang atap rumah tersebut. Kerja sama ini menunjukkan hubungan yang erat antara TNI dan masyarakat setempat.

Danramil 15/Kalibawang, Lettu Inf Sugiarto, menyampaikan bahwa hasil pembangunan RTLH yang dilaksanakan Satgas TMMD Kodim 0707/Wonosobo mulai terlihat nyata. Keberhasilan ini, menurutnya, berkat dukungan dan kerja sama antara TNI dan warga yang tak kenal lelah bergotong royong menyelesaikan pembangunan ini.

“Meski cuaca cukup dingin dan sedikit mendung, semangat anggota Satgas TMMD dan warga tetap tinggi dalam memasang usuk. Bahkan, ada anggota Satgas yang harus mengangkat kayu dari bawah. Semangat gotong royong terlihat jelas sejak awal hingga pemasangan usuk selesai. Warga setempat dengan kesadaran tinggi membantu personel TNI setiap hari guna menyelesaikan setiap tahapan rehab RTLH milik Sarlan dan Sudarno,” ujarnya.

Sarlan, pemilik salah satu rumah yang direnovasi, merasa bangga dengan TNI. "Saya sangat bangga terhadap TNI, mereka tidak hanya jago dalam berperang saja akan tetapi mahir juga dalam membuat rumah. Pada awalnya tidak menyangka kalau Babinsa bisa melakukan berbagai macam aktivitas selain ilmu perang. Seperti saat ini bersama masyarakat mengerjakan rehab rumah,” kata Sarlan.

 

Standard Post with Image
ukm

Pedagang Bendera Merah Putih di Wonosobo, Mengais Rezeki di Bulan Kemerdekaan

Wonosobonews.com - Menjelang Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, penjual bendera merah putih musiman mulai bermunculan di Wonosobo. Mereka dapat ditemukan di sekitar pasar induk hingga sepanjang jalan Wonosobo-Banjarnegara.

Ahmad Solihudin, seorang pedagang bendera merah putih di Wonosobo, menceritakan bahwa ia memanfaatkan momentum Hari Kemerdekaan RI ke-79 untuk mencari penghasilan. Solihudin telah berjualan bendera musiman di Wonosobo sejak 15 tahun lalu, tepat setelah lulus SMP.

Dia tidak berjualan sendiri, melainkan datang bersama rombongan dari Garut yang berjumlah 18 orang. Hampir semua penjual bendera di Wonosobo berasal dari Garut, dan Solihudin bertindak sebagai koordinator mereka. "99 persen yang jual bendera di Wonosobo ini dari Garut. Kebetulan saya yang mengkoordinir teman-teman, ada yang berjualan di Sapuran, Garung, hingga Dieng," ujarnya.

Berbagai jenis bendera dijual oleh Solihudin, mulai dari bendera tiang seharga Rp 20.000, umbul-umbul mulai Rp 17.500, bendera aksesoris motor atau mobil seharga Rp 10.000, hingga bendera background dengan harga mulai dari Rp 200.000. Bendera-bendera tersebut diperoleh dari sebuah konveksi rumahan besar di Garut, dan Solihudin mendapatkan komisi dari setiap bendera yang berhasil dijualnya.

Solihudin sudah mulai berjualan bendera di Wonosobo sejak 25 Juli lalu. Ia memilih lokasi strategis yang ramai dilalui orang, seperti di dekat pasar. "Dulu pernah di depan RS Adina, dan alun-alun. Tapi karena tempat itu sudah tidak bisa untuk berjualan jadi saya di sini, berjualan dari pukul 07.00-16.00 WIB. Karena dekat dengan pasar jadi banyak orang yang lewat," katanya.

Setiap hari, jumlah bendera yang terjual bervariasi. Pada hari-hari ramai, seperti akhir pekan, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 1,5 juta per hari. Namun, ia mengakui bahwa omset penjualan bendera di Wonosobo saat bulan Agustus cenderung menurun dibanding beberapa tahun lalu. Banyak orang yang kini lebih memilih membeli bendera secara online. "Biasanya ramai dari tanggal 1-10 Agustus. Kalau kenaikan ada tapi ngga kaya tahun-tahun kemarin. Dulu satu Wonosobo bisa dapat Rp 200 juta per bulan. Sekarang sepi cost baru masuk baru Rp 40 juta," jelasnya.

Solihudin berencana berjualan bendera hingga 16 Agustus, sebelum kembali ke Garut untuk melanjutkan profesinya sebagai petani. Ia berharap tahun ini bisa menjual bendera dalam jumlah yang lebih banyak di Wonosobo.

 

Standard Post with Image
Olah Raga

Bupati Cup 2024 Ajang Pemain Muda Unjuk Kebolehan dan Kumpulkan Antusiasme Penonton

Wonosobonew.com - Turnamen sepak bola Bupati Cup 2024, yang saat ini dilaksanakan di Lapangan Kalianget, menarik perhatian besar dari masyarakat. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengungkapkan kekagumannya terhadap tingginya antusiasme penonton.

Menurut Afif, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, kehadiran penonton yang ramai menandakan kerinduan masyarakat akan pertandingan sepak bola berkualitas. "Kita lihat antusiasme warga yang menonton kali ini, mereka rindu sekali karena sudah lama tidak digelar open turnamen di Wonosobo," ujar Afif saat ditemui di sela-sela pertandingan Bupati Cup di Lapangan Sentral Kalianget pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Afif menambahkan bahwa Bupati Cup 2024 bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan juga merupakan ajang silaturahmi, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan semangat sportivitas, terutama bagi para pemain dari Wonosobo yang akan kembali berkompetisi di Liga 3 Jateng tahun ini. "Banyak tim peserta yang mendatangkan pemain-pemain profesional dari luar kota, ini jelas akan menambah semangat bagi para pemain asli Wonosobo yang ikut pada kompetisi kali ini," jelasnya.

Selain itu, turnamen tahun ini juga memberikan kesempatan bagi para pemain muda lokal untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. "Ini menjadi kesempatan bagi pemain-pemain muda, khususnya yang berkesempatan memperkuat PSIW, untuk menunjukkan penampilan terbaiknya," imbuhnya.

Afif berharap agar Bupati Cup 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar hingga akhir, dan berharap agar turnamen serupa dapat menjadi agenda rutin tahunan. "Kami berharap jalannya event kali ini bisa lancar sampai tuntas. Insya Allah, turnamen seperti ini akan rutin kami gelar, dengan syarat masyarakat menjaga kondusivitas dan keamanan, sementara masalah pertandingan sepenuhnya diserahkan kepada pengadil lapangan," tutupnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

PDIP Wonosobo Ajak Semua Partai Politik untuk Pilkada yang Kondusif

Wonosobonews.com - Bulan Agustus ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Wonosobo untuk Pilkada Serentak 2024.

Namun, hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi mengenai pasangan calon di Wonosobo. DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonosobo berharap agar Pilkada kali ini tetap menghasilkan calon tunggal. Ketua Desk Pilkada DPC PDI Perjuangan Wonosobo, Eko Prasetyo HW, berharap petahana Bupati Afif Nurhidayat dapat kembali menjadi calon tunggal dalam Pilkada 2024. Meskipun demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya pesaing. "Ya berharap tetap calon tunggal, tapi kalau misalnya ada lawan ya kita tetap jalan," ujar Eko Prasetyo saat ditemui di kantornya baru-baru ini. Ia menegaskan bahwa baik ada lawan maupun tidak, PDI Perjuangan tetap siap untuk memenangkan calon yang diusungnya. "Ya kita harus siap meski ada lawan ataupun tidak," tegasnya.

Eko Prasetyo menekankan komitmen partainya untuk merangkul seluruh partai politik demi menciptakan situasi kondusif menjelang pilkada. PDI Perjuangan telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai partai politik. "Kami berjuang untuk merangkul setiap partai, setiap kelompok, dan berbagai elemen masyarakat. Namun, merangkul bukan berarti harus mendapatkan dukungan atau rekomendasi, melainkan menuju kondusivitas," jelas Eko Prasetyo.

Pihaknya tidak akan memaksakan keinginan untuk mendapatkan dukungan dari seluruh partai. Eko mengaku bahwa komunikasi dilakukan untuk menjaga agar proses pilkada tetap kondusif dan harmonis.

Saat ini, Afif Nurhidayat baru mendapatkan rekomendasi resmi dari NasDem. Sementara itu, partai-partai besar lainnya mulai menunjukkan penerimaan terhadap pencalonan Afif Nurhidayat untuk periode selanjutnya. "Untuk rekomendasi yang sudah selesai, secara resmi baru NasDem. Namun, komunikasi juga sudah berjalan baik dengan Demokrat, Gerindra, Golkar, PPP, dan PKB," ungkap Eko Prasetyo.

Eko menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai rekomendasi merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). "Kadang-kadang DPP harus memastikan partai-partai tersebut tetap sejalan dengan kebijakan pusat. Namun, kami memahami jika di tingkat daerah ada dinamika tersendiri," tutupnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Florecita Laudya Hermawan Terpilih Sebagai Duta Pariwisata Remaja Wonosobo 2024

Wonosobonews.com - Model cilik Florecita Laudya Hermawan sukses meraih gelar Winner Duta Pariwisata Remaja Kabupaten Wonosobo tahun 2024.

Dalam kompetisi yang melibatkan puluhan peserta dari berbagai sekolah dasar dan menengah, Florecita menunjukkan kemampuan yang mengesankan di hadapan juri dan penonton. Meski bersaing ketat, ia mampu tampil dengan percaya diri.

Setelah terpilih sebagai Duta Pariwisata Remaja 2024, Florecita berkomitmen untuk mempromosikan pariwisata Wonosobo agar lebih dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. "Ya semoga pariwisata Wonosobo kedepan bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas," ujar Florecita setelah acara yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2024 di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo.

Saat ditanya mengenai target selanjutnya, Florecita, yang merupakan siswi SMPN 2 Selomerto, menyatakan rencananya untuk mengikuti pemilihan Putra Putri Wastra Nusantara. Menurutnya, ajang tersebut adalah kompetisi berskala nasional yang bergengsi. "Selain itu, cita-cita saya juga ingin menjadi seorang model dan penggiat seni pertunjukan tari topeng lengger, serta menjadi fashion designer agar lebih bisa mengembangkan dunia fashion dengan kekayaan ragam batik khas Wonosobo," jelasnya.

Sebelumnya, Florecita telah meraih beberapa prestasi, termasuk sebagai 2nd Runner Up dalam lomba Pesona Batik Nusantara International 2023 dan Winner Icon Wedding Ambassador 2023.