Wonosobonews.com - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Jawa Tengah ke-53 pada Minggu, 17 November 2024, berlangsung meriah di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Acara yang melibatkan ribuan peserta ini mengusung beragam kegiatan, seperti jalan sehat, sarapan bersama, aksi peduli petani, aneka perlombaan, konser musik, dan berbagai kegiatan lain yang mengedepankan kolaborasi sosial dan ekonomi.
Momentum ini dimanfaatkan untuk mengkampanyekan gerakan anti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang bertajuk "Kerasan di Rumah." Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menjelaskan bahwa kampanye tersebut bertujuan menciptakan lingkungan rumah tangga yang aman dan nyaman bagi setiap anggota keluarga.
"Kegiatan peringatan HUT Korpri kita kolaborasikan dengan mengkampayekan gerakan kembali ke keluarga dan kerasan (betah) di rumah. Gerakan ini untuk menghindari KDRT," ujar Sumarno.
Kegiatan jalan sehat yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta menjadi wadah strategis untuk menyuarakan pentingnya kesadaran kolektif terhadap isu KDRT. Kampanye ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), yang diharapkan dapat menjadi panutan dalam membangun keluarga yang harmonis.
Selain kampanye sosial, acara ini juga menghadirkan aksi peduli petani sebagai bentuk dukungan terhadap pengendalian inflasi pangan. Dalam aksi tersebut, peserta dapat menebus aneka sayur segar dan cabai kering dengan harga murah, serta menyaksikan demo masak inovatif menggunakan cabai kering dan pasta bawang merah.
Menurut Sumarno, aksi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Meski produksi bawang merah dan cabai di Jawa Tengah surplus, inflasi kerap terjadi akibat fluktuasi harga di luar masa panen.
"Harapan kami, melalui sosialisasi ini para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memberi contoh kepada masyarakat agar terbiasa mengkonsumsi cabai kering dan pasta bawang. Kalau ini bisa kita jalankan, maka pengendalian inflasi bisa terjaga," jelasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra, menambahkan bahwa BI berkomitmen mendukung pengendalian inflasi dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu, BI meningkatkan kapasitas petani dan produksi pertanian , sementara di hilir, BI memberikan bantuan alat pengolahan cabai dan bawang merah untuk menjaga kualitas hasil panen.
"Sehingga kebutuhan cabai dan bawang tersedia setiap bulan,” kata Rahmat.
Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga memberikan bantuan alat pengolahan cabai dan bawang merah kepada kelompok tani di daerah sentra produksi seperti Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, dan lainnya. Hal ini dilakukan agar hasil panen tetap terjaga kualitasnya sepanjang tahun, sehingga mampu menekan inflasi pangan.
Acara HUT Korpri Jateng ke-53 ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga wadah inovatif untuk mengedepankan isu-isu strategis. Melalui kampanye anti-KDRT dan dukungan konkret untuk petani, acara ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat menjadi solusi atas tantangan sosial dan ekonomi di Jawa Tengah.