Standard Post with Image
wonosobo terkini

Perjalanan Politik Eko Prasetyo, Ketua DPRD Wonosobo yang Humble

Wonosobonews.com - Eko Prasetyo, Ketua DPRD Wonosobo, dikenal sebagai sosok yang humble dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan, termasuk dengan lawan politiknya. Gaya bicaranya yang santai dan apa adanya membuat Eko dekat dengan masyarakat Wonosobo.

Eko menceritakan bahwa dalam berpolitik, ia tidak pernah memandang rendah orang lain hanya karena perbedaan pandangan politik. Dengan bermodal kemampuan bermain catur, Eko memulai karir politiknya dengan mengajak para pejabat di kotanya bermain catur. Ia juga tidak segan untuk mencuci motor mereka, sebuah upaya untuk mendekatkan diri dan menjalin hubungan yang baik.

"Saya tidak punya uang untuk modal politik. Karena bisa main catur, saya mendekati pejabat, bahkan ikut nyuci motor dan mobil mereka," kenang Eko. Ia juga mengungkapkan bahwa sikap rendah hatinya ini membantunya merebut hati berbagai kalangan, termasuk para "preman" di Wonosobo.

Eko juga berbagi kisah tentang masa lalunya yang pernah terlibat di jalanan. "Saya juga dulu berbaur di jalanan. Dulu saya mohon maaf, agak preman. Kalau saya udah (kepalkan tangan),  bukan cuma yang di Wonosobo, di Temanggung juga pada takut. Tapi itu dulu, sekarang udah enggak," ujarnya sambil tertawa.

 

Ada rumor yang beredar bahwa Eko berhasil menaklukkan para preman di daerah Kalianget, Wonosobo, pada tahun 1999. Namun, Eko membantah rumor tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya berusaha mengayomi mereka dan mengajak mereka bergabung dengan LSM PREMAN (Pendukung Reformasi Masyarakat Anti Anarkis) yang ia pimpin.

"Itu rumor tidak benar. Saya memang menjadi ketua LSM Preman untuk mengajak masyarakat mendukung reformasi anti anarkis," jelas Eko.

 

Rangkuman Perjalanan Politik Eko Prasetyo :

  • 1977 : Kepala Desa Kedalon, Kalikajar, Wonosobo.
  • 1988 : Ketua LSM Preman (Pendukung Reformasi Masyarakat Anti Anarkis).
  • 2004-2009 : Anggota DPRD Wonosobo.
  • 2014-2019 : Anggota DPRD Wonosobo.
  • 2016 : Calon Wakil Bupati Wonosobo mendampingi Maya Rosida.
  • 2020-sekarang : Ketua DPRD Wonosobo.
Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Dieng Culture Festival Kembali Digelar pada 2024

Wonosobonews.com - Setelah absen pada tahun 2023, Dieng Culture Festival akan kembali diselenggarakan pada tahun 2024. Berdasarkan jadwal yang tercantum dalam Jawa Tengah Calendar of Events 2024, festival tahunan ini akan berlangsung pada 23-25 Agustus 2024 di Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Festival yang selalu dinanti wisatawan ini merupakan perpaduan antara keindahan alam dan keunikan budaya serta tradisi Dataran Tinggi Dieng. Pada Dieng Culture Festival 2024, akan ada berbagai acara menarik, seperti pertunjukan musik jazz, pelepasan lampion, kembang api, pameran UMKM, dan pertunjukan kesenian tradisional. Puncak acara ini adalah ritual cukur rambut gimbal anak gembel Dieng, atau yang dikenal dengan Ruwatan Rambut Gimbal.

Ruwatan Rambut Gimbal merupakan prosesi pemotongan rambut gimbal anak-anak di Dieng yang diyakini sebagai titipan penguasa alam gaib. Rambut mereka hanya dapat dipotong setelah keinginan mereka terpenuhi. Sebelum pemotongan rambut, ritual doa akan dilakukan di beberapa tempat sakral, seperti Candi Dwarawati, Kompleks Candi Arjuna, dan beberapa lokasi lainnya. Keesokan harinya, kirab menuju tempat pencukuran akan dilaksanakan dengan anak-anak rambut gimbal dikawal oleh sesepuh, tokoh masyarakat, kelompok seni tradisional, serta masyarakat setempat.

Dieng Culture Festival awalnya digagas oleh kelompok sadar wisata setempat, Pokdarwis Dieng Pandawa, yang pertama kali menggelar acara ini pada tahun 2010 dengan nama Pekan Budaya Dieng. Pada tahun ketiga, masyarakat sepakat mengganti nama acara ini menjadi Dieng Culture Festival.

Hingga saat ini, pihak penyelenggara belum mengumumkan daftar pengisi acara untuk Dieng Culture Festival 2024. Namun, pada gelaran tahun 2022, sejumlah artis ternama seperti Marcell Siahaan, Denny Caknan, Andien, Budi Doremi, dan Stars & Rabbit turut meramaikan acara tersebut.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Khozin Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum KONI Wonosobo 2024-2028

Wonosobonews.com - Khozin kembali terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wonosobo untuk periode 2024-2028. Ia terpilih dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Tahun 2024.

Dalam pidatonya, Khozin berkomitmen untuk terus memajukan prestasi olahraga di Wonosobo. Ia menyatakan bahwa pengurus KONI sebelumnya sudah memiliki semangat yang besar, dan di periode kepemimpinannya yang baru, semangat tersebut harus lebih cepat direalisasikan dalam pembinaan dan pencapaian prestasi olahraga. "Kami berprinsip untuk membangun dunia olahraga di Wonosobo lebih kuat dan solid lagi. Pembinaan prestasi atlet akan dilakukan lebih dini," ujarnya.

Khozin juga menegaskan pentingnya mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan sport center dan stadion olahraga. Saat ini, Wonosobo hanya memiliki satu fasilitas olahraga yang memadai, yaitu Kolam Renang Mangli.

Dalam Musorkab yang digelar di Ruang Rapat Mangoenkusumo Gedung Setda pada Sabtu (3/8/2024) petang, Khozin mendapatkan 23 suara, mengalahkan Umar Kusumah (Sekretaris KONI demisioner) yang memperoleh 13 suara. Total ada 37 suara dalam pemilihan tersebut. Dari jumlah itu, 35 suara berasal dari cabang olahraga yang memiliki Surat Keputusan kepengurusan yang sah, sementara perwakilan KONI Jawa Tengah dan KONI Wonosobo demisioner masing-masing memiliki 1 suara. Namun, untuk menjaga netralitas, satu hak pilih dari KONI Wonosobo demisioner tidak digunakan karena baik Khozin maupun Umar Kusumah sama-sama maju sebagai calon Ketua Umum.

Secara keseluruhan, Musorkab KONI Wonosobo berlangsung aman, lancar, dan cukup demokratis. Baik Umar Kusumah yang tidak terpilih, maupun peserta Musorkab lainnya, menerima hasil musyawarah tersebut.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Musorkab KONI yang berjalan sukses tanpa konflik. Ia berharap pengurus KONI Wonosobo yang baru dapat mengakomodasi pihak yang tidak terpilih. "Ayo kita bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan dan meningkatkan prestasi olahraga di Wonosobo," harapnya.

Musorkab KONI Wonosobo dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi KONI Jateng, Prof. Dr. FX Djoko Priyono, dan Wakil Ketua I Bidang Pembinaan Hukum KONI Jateng, Wenang Noto Buwono. Keduanya mengikuti Musorkab dari awal hingga terpilihnya Ketua Umum KONI Wonosobo yang baru. FX Djoko Priyono mengakui bahwa pelaksanaan Musorkab KONI Wonosobo adalah yang paling demokratis dibandingkan dengan acara serupa di daerah lain. "Proses Musorkab sangat rasional, peserta aktif menyampaikan pendapat, dan pendapat tersebut diakomodasi oleh pemimpin sidang. Ini akan menjadi model bagi KONI di daerah lain," jelasnya.

Anggota KONI Wonosobo telah menunjukkan sikap yang demokratis, dan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga sangat mendukung kegiatan olahraga di daerahnya. Dengan semangat ini, pengurus KONI yang baru diharapkan siap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2026 mendatang.

 

Standard Post with Image
Olah Raga

Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Olimpiade Paris 2024, Pertahankan Harapan Medali Indonesia

Wonosobonews.com - Harapan Indonesia untuk meraih medali di cabang bulu tangkis tetap terjaga setelah Gregoria Mariska Tunjung berhasil melaju ke semifinal Olimpiade Paris 2024. Keberhasilan tersebut diraih setelah Gregoria, akrab disapa Jorji, mengalahkan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, dengan skor 25-23 dan 21-9 pada babak perempatfinal yang digelar pada Sabtu, 3 Agustus 2024, siang waktu Indonesia. Gregoria kini menjadi satu-satunya atlet bulu tangkis yang tersisa dari Indonesia di Olimpiade Paris 2024, dan diharapkan dapat membawa pulang medali untuk negara.

Sebelum pertandingan ini, Gregoria memang memiliki catatan head to head yang menguntungkan melawan Intanon, meskipun kekhawatiran tetap ada.

Pada gim pertama, kedua pemain saling bertukar serangan dengan skor yang ketat sejak awal. Gregoria sempat tertinggal 3-5, namun ia segera bangkit dan berbalik unggul 6-5, sebelum skor kembali imbang 8-8. Dengan permainan yang tenang, Gregoria menjadi yang pertama mencapai angka 11, sedangkan Intanon sudah mengumpulkan 10 poin. Persaingan ketat terus berlanjut setelah interval, dengan skor sempat 20-20. Akhirnya, Gregoria mengakhiri gim pertama dengan kemenangan 25-23 dalam waktu 29 menit.

Pada gim kedua, Gregoria menunjukkan performa hampir sempurna, meraih poin dengan mudah dan memberikan tekanan konstan kepada lawannya. Gregoria akhirnya menutup pertandingan dengan skor 21-9 dalam 17 menit.

Dengan kemenangan ini, peluang Indonesia untuk meraih medali di cabang bulu tangkis tetap bergantung pada Gregoria. Di semifinal, Gregoria akan menghadapi unggulan pertama, An Se Young.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Java Balloon Attraction 2024 Balon Udara Wonosobo Menjadi Magnet Wisata Nasional dan Internasional

Wonosobonews.com - Java Balloon Attraction 2024, yang dilaksanakan selama dua hari pada 3-4 Agustus 2024, telah menjadi salah satu event pariwisata unggulan di Jawa Tengah, memperkuat posisinya baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, saat membuka acara pada Sabtu, 3 Agustus 2024, di Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo. Afif menegaskan bahwa Java Balloon Attraction tidak hanya menawarkan pesona visual yang memukau, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan pariwisata dan perekonomian daerah. “Kami berharap event ini bisa terus menjadi daya tarik wisatawan di Wonosobo, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Java Balloon 2024, selain menjadi event tahunan, juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo dan HUT ke-79 RI. Partisipasi serta kolaborasi berbagai elemen masyarakat membuktikan bahwa kebersamaan adalah kunci sukses dalam mengembangkan potensi wisata daerah.

Afif mengharapkan komunitas balon udara yang mayoritas terdiri dari anak muda dapat terus menghadirkan inovasi dan kreasi untuk mengangkat potensi lokal Wonosobo ke tingkat nasional dan internasional. “AirNav dan Disparbud selalu mendukung mereka. Ini adalah bagian dari menyalurkan bakat dan kreativitas anak muda dalam menciptakan balon udara yang menarik, sehingga Wonosobo dikenal melalui balon udara,” ujarnya.

Bupati juga berharap agar tradisi balon udara yang telah lama ada di Wonosobo dapat terus dilestarikan, salah satunya melalui Java Balloon Attraction yang dilaksanakan sesuai prosedur, yakni dengan penambatan balon.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa Java Balloon Attraction adalah event balon udara tradisional yang menampilkan atraksi balon dengan berbagai formasi dua dan tiga dimensi. "Atraksi balon seperti ini hanya ada di Java Balloon Attraction. Pengunjung tidak akan menemukan atraksi balon di festival lain dengan berbagai formasi seperti ini," kata Agus. “Pada hari pertama, terdapat 36 balon udara dengan berbagai motif yang diterbangkan. Selain berlangsung selama dua hari, Java Balloon Attraction juga menampilkan empat formasi tiga dimensi yaitu Gunung Sindoro, Negeri Di Atas Awan, Telaga Menjer, dan Lembah Dieng. Sehingga, total balon udara yang diterbangkan dalam event ini adalah 72,” jelasnya.

Java Balloon Attraction tidak hanya menyajikan atraksi balon udara, tetapi juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti penampilan band, pertunjukan kesenian tradisional, dan bazar UMKM. Agus menjelaskan bahwa event ini termasuk dalam 10 event unggulan Jawa Tengah dan akan terus didorong untuk menjadi event berskala nasional.

"Kami sedang mengusulkan event ini untuk Karisma Event Nusantara (KEN), dengan fokus pada kualitas pengunjung dan tampilan, tidak hanya kuantitasnya,” jelas Agus. Menurutnya, Java Balloon Attraction memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo. Event ini menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, serta berfungsi sebagai platform untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi Wonosobo melalui berbagai pertunjukan seni tradisional.

"Semua hotel di Wonosobo penuh, menunjukkan peningkatan pendapatan perhotelan dan pelaku pariwisata. Bahkan, ada wisatawan dari Belanda yang memilih paket wisata VIP. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, Java Balloon Attraction diharapkan terus berkembang dan menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Wonosobo,” pungkasnya.