Standard Post with Image
wonosobo terkini

Gerakan Ibu Hamil Sehat di Wonosobo untuk Kurangi Stunting dan Angka Kematian Ibu

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan talkshow bertema ‘Gerakan Ibu Hamil Sehat’ di Ballroom Aroma Resto. Kegiatan ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan mengurangi prevalensi stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Dr. Jaelan, menjelaskan bahwa gerakan ini diinisiasi untuk memastikan kesehatan ibu selama masa kehamilan, persalinan, hingga nifas, sekaligus menjamin kesehatan janin agar terhindar dari stunting.

“‘Gerakan Ibu Hamil Sehat’ sebagai langkah strategis meningkatkan kesadaran masyarakat dan seluruh sektor terkait akan pentingnya pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Kami ingin memastikan ibu hamil terhindar dari anemia dan bayi lahir dengan kondisi yang sehat serta terhindar dari stunting,” ujar Dr. Jaelan.

Ia juga berharap acara ini dapat memberikan pemahaman mendalam kepada peserta, termasuk para pendamping ibu hamil, tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, dr. Dira Rahmawati, menambahkan bahwa kampanye ini diikuti oleh 50 ibu hamil beserta suaminya. Acara menghadirkan narasumber dari Dinkes, dokter spesialis kandungan (Obgyn), dan dokter spesialis anak untuk memberikan informasi komprehensif.

Stunting adalah masalah jangka panjang yang berawal dari kurangnya perhatian terhadap kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan. Oleh karena itu, ‘Gerakan Ibu Hamil Sehat’ Menjadi sangat penting dalam mencegah masalah ini,” ujar dr. Dira.

Sebagai hasil yang diharapkan, Dinas Kesehatan menargetkan peningkatan kerja sama lintas sektor untuk memastikan ibu hamil terhindar dari anemia dan melahirkan bayi sehat.

“Gerakan ini, dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing di masa depan, juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pemeriksaan rutin kehamilan, serta peran penting dari keluarga dalam mendukung kesehatan ibu hamil,” tandasnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Banjir Besar di Wonosobo Meluap Hingga Jalan Menuju Dieng

Wonosobonews.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengakibatkan Sungai Wangan Aji meluap. Akibatnya, sejumlah rumah warga di Kecamatan Mojotengah terendam banjir, beberapa dinding rumah jebol, dan akses jalan menuju kawasan wisata Dieng sempat terputus.

Rekaman warga pada Senin 02 Desember 2024 memperlihatkan derasnya arus banjir yang menghantam wilayah tersebut. Debit air yang tinggi merusak rumah dan memicu kemacetan panjang di jalan utama. Beberapa pengendara motor bahkan terjatuh akibat arus yang deras.

Keesokan harinya, Selasa siang, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD Wonosobo, relawan, dan masyarakat bergotong royong membersihkan puing-puing material dan memperbaiki rumah yang rusak. Ketua RT 17 Desa Blederan, Tomi, menjelaskan bahwa banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi dan banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai.

“Jembatan sampai meluap. Di RT sini sekitar 50% rumah terkena dampaknya, tapi yang temboknya jebol itu ada dua sampai tiga rumah. Temboknya tidak kuat menahan tekanan air,” ujar Tomi. Ia juga menyebut bahwa banjir kali ini adalah yang terparah dibandingkan sebelumnya.

Selain merendam rumah, air juga menggenangi jalan utama menuju Dieng, menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Menurut Tomi, aliran sungai yang sempit, tumpukan sampah, dan jembatan yang terlalu rendah menjadi faktor utama banjir.

BPBD Wonosobo melaporkan bahwa banjir merendam rumah di Desa Blederan dan Bumirejo, Kecamatan Mojotengah. Meski tidak ada korban jiwa, banjir ini menyebabkan kerugian material serta gangguan akses menuju kawasan wisata Dieng.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

UMK Wonosobo Diproyeksikan Naik Rp140.356, Kesejahteraan Buruh Ditingkatkan

Wonosobonews.com - Awal tahun 2025 membawa kabar baik bagi para pekerja di Kabupaten Wonosobo, dengan prediksi kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar Rp140.356. Persentase kenaikan 6,5 persen ini menjadi bagian dari kebijakan nasional untuk mendukung kesejahteraan buruh, sekaligus mengapresiasi peran penting mereka dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keputusan tersebut usai pertemuan dengan para pimpinan buruh di Istana Negara pada Sabtu, 11 November 2024. "Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,"ungkapnya. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari para pekerja dan relevansi terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Kenaikan ini membuat UMK Wonosobo yang sebelumnya Rp2.159.165 diproyeksikan menjadi Rp2.299.521 pada tahun mendatang. Angka ini dihasilkan dari perhitungan kenaikan 6,5 persen terhadap UMK tahun 2024. Kebijakan ini dirancang untuk membantu buruh menghadapi tantangan ekonomi, seperti meningkatnya biaya hidup, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi yang terus berlangsung.

Selain dampak langsung terhadap pekerja, kebijakan ini juga diharapkan membawa manfaat besar bagi perekonomian Wonosobo. Dengan peningkatan daya beli masyarakat, sektor-sektor lokal seperti perdagangan, jasa, dan usaha kecil menengah diyakini akan mendapat dorongan positif. Hal ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kenaikan UMK Wonosobo ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja, sambil tetap menjaga stabilitas ekonomi secara menyeluruh. Keputusan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam membangun sinergi antara buruh, pengusaha, dan pemerintah, sehingga mampu mendorong produktivitas serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun mendatang.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wonosobo Raih Skor Tertinggi Pelayanan Publik 2024, Tetap di Zona Hijau

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali mencatat prestasi gemilang dengan mempertahankan predikat zona hijau, kategori tertinggi dalam Penilaian Standar Pelayanan Publik 2024 yang dilakukan oleh Ombudsman Republik Indonesia (RI). Skor Wonosobo pun melonjak dari 89,93 pada 2023 menjadi 96,97 di tahun ini. Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida, S.H., M.H., kepada Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, M.M., dalam acara resmi di Quest Hotel Semarang, Senin, 2 Desember 2024.

Penilaian ini dilakukan oleh Ombudsman RI untuk mengawasi kualitas pelayanan publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dan mencegah maladministrasi. Dari 29 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang dinilai, Wonosobo kembali membuktikan kualitas layanannya. Enam unit kerja yang menjadi fokus penilaian adalah DPMPTSP, Disdukcapil, Dinsos PMD, Disdikpora, Puskesmas Kertek 1, dan Puskesmas Selomerto 1.

Dalam sambutannya, Siti Farida menekankan keunggulan Jawa Tengah dalam penilaian pelayanan publik di tingkat nasional. “Seluruh Kabupaten Kota di jawa tengah mendapatkan kategori A, Hasil ini memang betul-betul kinerja dari para penyelenggara pelayanan publik yang di Jawa Tengah dalam memenuhi kebutuhan yang mendasar bagi Masyarakat,” ungkapnya.

Wakil Bupati Albar, didampingi Kepala Bagian Organisasi Setda Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, S.STP., M.Si., menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi ini. "Alhamdulillah, Wonosobo kembali meraih predikat kualitas tertinggi dalam penilaian standar pelayanan publik yang diberikan. Pada tahun sebelumnya 89,93 sekarang meningkat menjadi 96,97," ujar Albar.

Menurutnya, pencapaian ini menjadi tantangan baru bagi Pemkab Wonosobo untuk terus meningkatkan pelayanan dasar masyarakat. “Tentunya ini sebuah perjuangan yang tidak mudah, tetapi kita berharap betul, satu demi satu harus diupayakan dengan berbagai langkah yang inovatif dan kualitatif untuk mendapat capaian yang lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kebanggaan terhadap penghargaan ini dengan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. “Kebersamaan, sinergi, serta kolaborasi yang terbangun dengan baik menjadi ciri khas kita, ‘Sesarengan’ harus ditingkatkan demi mempertegas komitmen kita menuju pelayanan publik yang memuaskan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo,” tutup Albar.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian, tetapi juga motivasi bagi Wonosobo untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang responsif dan berkualitas tinggi bagi warganya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Milad Muhammadiyah ke 112 di Wonosobo, Jalan Sehat Berhadiah Umroh

Wonosobonews.com - Sekitar 15.000 warga Muhammadiyah dari berbagai cabang, ranting, amal usaha, serta sekolah Muhammadiyah di seluruh Wonosobo memadati Alun-Alun Kota Wonosobo pada Minggu, 1 Desember 2024, untuk mengikuti kegiatan jalan sehat. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Milad Muhammadiyah ke-112, yang berlangsung meriah dengan hadiah utama berupa tiga paket umroh untuk peserta yang beruntung melalui undian.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, Bambang Wen, menyatakan bahwa perayaan milad ini melibatkan seluruh elemen Muhammadiyah di Wonosobo dan mencerminkan solidaritas yang kuat. "Hari ini ada 15.000 orang dari seluruh cabang, ranting, amal usaha, sekolah Muhammadiyah seluruh kecamatan di Wonosobo," ujar Bambang.

Dalam sambutannya, Bambang mengungkapkan berbagai pencapaian Muhammadiyah di Wonosobo, baik di bidang kemasyarakatan maupun kesehatan. Salah satu kebanggaan yang disampaikan adalah penghargaan sebagai peringkat kedua nasional untuk Masjid Darussalam Kalibeber sebagai masjid yang memakmurkan jamaah.

Selain itu, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Wonosobo berhasil meraih peringkat ketiga terbanyak di Jawa Tengah. Bambang juga menyoroti perkembangan signifikan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo yang kini telah menjadi rumah sakit syariah ketiga di Indonesia, menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas.

Bambang menegaskan bahwa Muhammadiyah Wonosobo akan terus meningkatkan kontribusi di berbagai bidang. “Harapan kami kepada seluruh komponen bisa terus semakin berkhidmat dengan trisula sudah selesai, dan sekarang garap pilar keempat tingkatkan ekonomi dengan industrialisasi untuk dukung kesejahteraan. Kami melihat peluang untuk usaha air minum dalam ke masan, ke depan kita akan memulai itu,” ujarnya optimis.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi jalan sehat sebagai ajang syiar Islam sekaligus peringatan satu dekade RS PKU Muhammadiyah. "Kita rasakan bersama hasil dari sinergi di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Kesehatan di Wonosobo semakin didukung dengan kehadiran RS PKU Muhammadiyah. Selain itu, pelibatan di bidang pembangunan, pemerintah sudah beri ruang seluas-luasnya untuk berkontribusi bangun Wonosobo dan hari ini kita masih punya PR angka kemiskinan dan putus sekolah. Lewat bidang pendidikan kita ajak untuk tekan angka ini bersama," ungkapnya.

Bupati juga menekankan pentingnya kontribusi Muhammadiyah dalam mengatasi tantangan seperti kemiskinan dan angka putus sekolah. Ia mengajak Muhammadiyah untuk terus bersinergi dalam menekan angka tersebut melalui sektor pendidikan.

Dengan semangat kebersamaan, peringatan Milad Muhammadiyah ke-112 di Wonosobo ini tidak hanya menjadi ajang olahraga dan hiburan, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera.