Standard Post with Image
ekonomi

BUMDESMA DAPM Resmi di Launching Untuk Mendukung Kemajuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Wonosobo

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang meluncurkan dan mensosialisasikan peraturan baru dari Bupati. Peraturan ini tentang penggunaan aplikasi pelaporan keuangan baru yang ditandai dengan peluncuran buku panduan bagi Badan Usaha Milik Desa dengan Dana Perwalian Pemberdayaan Masyarakat (BUMDESMA DAPM).Pada Senin, (23/10), di Pendopo Kabupaten Wonosobo.

Dalam acara tersebut, beberapa pengurus DAPM BUMDESMA diberikan penghargaan atas kontribusinya yang sangat besar terhadap pengelolaan perekonomian daerah pedesaan.

Pada sesi puncak acara ini adalah sosialisasi Peraturan Bupati (Perbup) tentang BUMDESMA DAPM, yang dipandu oleh tim dari Dinsos PMD Wonosobo dan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Ketua PKKW Wonosobo, Ary Umaryadi, menyampaikan betapa pentingnya dukungan yang diberikan Pemkab Wonosobo dalam pengembangan BUMDESMA DAPM.

Peraturan baru ini menjadi motivasi yang kuat bagi para pengelola BUMDESMA untuk terus meningkatkan sektor perekonomian di desanya masing-masing.

Ary, seorang pengamat ekonomi sosial, berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi di pedesaan sangat erat kaitannya dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Wonosobo.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab yang selama ini telah mendukung hingga sampai Perbup tentang BUMDES DAPM sudah terbit dan siap dilaksanakan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dinsos PMD Wonosobo, Harti, menyoroti keberhasilan mereka mengumpulkan aset senilai lebih dari Rp 92 miliar melalui BUMDES Mart yang dikelolanya. Kelembagaan ekonomi kolektif ini berperan penting dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat setempat

"Terima kasih kepada Bank Wonosobo atas dukungannya yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan BUMDES DAPM. Kami juga berharap keberhasilan BUMDES DAPM yang telah tergolong maju dapat memberikan inspirasi bagi BUMDESMA DAPM lainnya," ucap Harti.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengungkapkan kekagumannya atas transformasi luar biasa yang dilakukan para pengelola kegiatan dana bergulir. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Mandiri (PNPM-MPd) kini telah berhasil berkembang menjadi Badan Usaha Milik Desa dengan Dana Perwalian Pemberdayaan Masyarakat (BUMDESMA DAPM).

"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pembentukan BUMDESMA DAPM, yang bertujuan menyemarakan pemahaman bersama mengenai pengembangan ekonomi daerah. Lembaga ini harus mendukung kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Transformasi dari eks UPK PNPM-MPd menjadi BUMDESMA DAPM merupakan program nasional yang sejalan dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Program ini bertujuan memberikan kepastian hukum bagi lembaga eks PNPM-MPd dengan pembentukan BUMDes Bersama (BUMDESMA).

"Aset eks UPK PNPM-MPd merupakan aset bersama masyarakat, dan selanjutnya menjadi modal bersama secara akumulatif sebagai kesatuan masyarakat, yang kemudian menjadi modal BUMDESMA DAPM,” ujar Afif.

Afif mengingatkan bahwa semua Kepala Desa di Kabupaten Wonosobo wajib mendukung kebijakan transformasi ini, serta berkontribusi dalam pengelolaan dan pengembangannya. 

BUMDESMA DAPM memainkan peran penting dalam kemajuan ekonomi di wilayah desa. Ia menegaskan bahwa jika ekonomi di desa maju, maka desa akan menjadi mandiri, kuat, dan berkontribusi pada kemajuan daerah.

"Maka dari itu, Pemkab Wonosobo mengajak seluruh pihak untuk saling bergandengan tangan, dalam meningkatkan pendapatan asli desa dan mengembangkan sebesar-besarnya manfaat atas sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui BUMDESMA DAPM ini,” tambah Afif.

Standard Post with Image
Teknologi

Pemkab Wonosobo Luncurkan Platform AyoPromo, untuk Pelaku UMKM

Wonosobonews.com - Pemkab Wonosobo telah meluncurkan Platform Digital AyoPromo di GOR Watu Gong Kalierang di Selomerto pada Rabu (18/10)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonosobo Fahmi Hidayat menuturkan, peluncuran Platform Digital AyoPromo merupakan salah satu contoh perlunya inovasi di ranah Smart Economy. Platform ini menumbuhkan sinergi dalam memberikan dukungan, promosi, dan fasilitasi bagi usaha kecil dan menengah, pelaku usaha, dan penggiat ekonomi.

Hal ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Tim Nasional terhadap program Smart City di Kabupaten Wonosobo tahun 2019-2022.

Laporan ini menguraikan beberapa rekomendasi utama bagi kabupaten ini, terutama kebutuhan penting akan inovasi di bidang Smart Economy. Hal ini meluncurkan konsep Platform Digital AyoPromo.

“Platform Ayo Promo hadir guna peningkatan layanan Smart Economy. Selain sebagai wahana promosi, platform AyoPromo juga dibangun untuk mengumpulkan data pelaku ekonomi secara lebih komprehensif. Untuk itu Ayo Promo dibangun dengan semangat kolaboratif untuk dapat menyatukan berbagai data yang tersebar,” jelas Fahmi.

Ayo Promo adalah sebuah bentuk fasilitasi baru dari pemerintah daerah yang dirancang untuk membantu UKM dalam mempromosikan produk mereka.

Sebuah platform digital yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah, Ayo Promo bertujuan untuk menghubungkan pengusaha lokal dengan media promosi yang lebih luas melalui pemanfaatan aset digital yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam keterangannya menyatakan pendekatan inovatif dan kolaboratif ini diperlukan untuk mempercepat pencapaian visi dan misi kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.

Selain itu, hal tersebut juga menjadi salah satu upaya meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah.

“Saya mendukung penuh gagasan ini sebagai salah satu upaya membantu mempromosikan para pelaku usaha melalui platform digital di Kabupaten Wonosobo, guna meningkatkan perekonomian dan daya saing daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini sedang disusun kebijakan pendukung Smart City dalam dimensi Smart Economy yang mendukung program Satu Data Kabupaten Wonosobo dan mengkolaborasikan berbagai perangkat daerah pemangku kepentingan non pemerintah melalui platform digital Ayo Promo.

“Semoga upaya baik ini memberikan manfaat nyata dalam mendukung gerakan 'bangga bela beli' produk Wonosobo, sekaligus sebagai upaya untuk sinergi program Smart Economy,” harapnya.

Standard Post with Image
Bisnis

Pertanian Wonosobo Kembangkan “Food Estate” Untuk Jaga Kestabilitas Harga Produk

Wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo, terpilih menjadi wilayah percontohan untuk program food estate hortikultura. Ini merupakan langkah besar dalam menjadikan hortikultura lebih unggul dan berdaya saing, dengan menggabungkan pendekatan tradisional dan modern dalam budidaya dengan konsep sistem pertanian industri yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi canggih, modal yang cukup, organisasi yang terstruktur, dan manajemen modern.

Demikian disampaikan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Tommy Nugraha, di Pendapa Kabupaten Wobosobo, Kamis (7/10).

Menurutnya, kontur tanah Wonosobo yang berbukit dianggap ideal untuk budidaya tanaman hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang. Sehubungan dengan Program Food Estate yang sedang berjalan, Kementerian Pertanian RI akan menjaga kestabilan harga produk pertanian sehingga mencegah potensi kerugian bagi petani.

“Kami dari Kementan berperan membawa off taker atau pembeli yang menjamin agar harga produk yang dihasilkan petani pada saat panen benar-benar sesuai dengan kesepakatan, sehingga tidak terjadi lagi namanya petani rugi gara-gara harga jual tidak seimbang dengan harga produksi saat tanam,” beber Tommy.

Selain Wonosobo, lanjutnya, wilayah Temanggung, Garut, dan Bantul juga dipilih sebagai lokasi tanam program food estate.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat antuasias terhadap program tersebut.

“Tentu istilah baru food estate ini, saya rasa akan menumbuhkan optimisme dan harapan baru terhadap produksi pertanian di Kabupaten Wonosobo, yang selama ini menjadi salah satu sektor utama penopang perekonomian daerah,” tutur Afif.

Pihaknya, melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Paperkan) Kabupaten Wonosobo, segera menyiapkan skema kerja sama dengan seluruh pihak pemangku kepentingan, termasuk para penjamin (off taker) pemasarannya.

Pihaknya, melalui Badan Pangan, Pertanian dan Perikanan (Paperkan) Kabupaten Wonosobo segera mempersiapkan kemitraan kerja dengan seluruh pihak pemangku kepentingan. Langkah ini tidak hanya akan memperlancar proses tetapi juga menjamin terpenuhinya kebutuhan semua orang, termasuk para penjamin (off-taker) pemasarannya.

“Bagian terpenting tentu adalah adanya jaminan bahwa produk pertanian hortikultura di Kabupaten Wonosobo, khususnya yang berada di kawasan food estate sudah dijamin bakal terserap pasar dengan harga yang menguntungkan semua,” tandasnya.

Senada, Kepala Dinas Paperkan di Wonosobo, Dwiyama SB mengungkapkan beberapa rincian mengenai inisiatif terbaru mereka di bidang pengembangan food estate. Ia menuturkan, pihaknya telah memilih lokasi food estate antara lain Kalikajar, Watumalang, dan Garung, serta lokasi tambahan yakni Sukoharjo yang dipilih untuk budidaya bibit cabai.

“Lahan yang disiapkan kurang lebih 10 hektare untuk tanaman cabe monokultur di Lamuk Kalikajar dan 200 hektare model tanam tumpang sari,” bebernya.

Standard Post with Image
UMKM

UMKM dongkrak perekonomian daerah Wonosobo Pada Expo 2023

Wonosobonews.com - Keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pembangunan ekonomi sangatlah penting. Menurut Rulli Nuryanto, pakar ekonomi makro dan Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM, keberadaan UMKM mampu mendongkrak perekonomian suatu daerah secara signifikan.

"Wonosobo Expo ini merupakan cara strategis untuk peningkatan perekonomian dan UMKM daerah Wonosobo yang sebelumnya kita tahu bersama negeri ini terdampak pandemi," Ujar Ruli.

Ia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Festival UKM EXPO 2023 Pemkab Wonosobo di Alun-Alun Wonosobo pada tanggal 1 hingga 5 Maret 2023.

Ruli menyampaikan Kementerian Koperasi dan UKM sterus melakukan Upaya dan kemajuan yang berkelanjutan bagi usaha mikro, salah satunya perizinan usaha label, hak cipta memiliki NIP, serta selalu berkolaborasi baik dalam market digitalisasi dan upaya lainnya untuk terus meningkatkan hasil produksi.

Menurut dia, di era serba digital ini setiap pelaku UMKM dituntut untuk mempunyai inovasi dan kreativitas, baik itu secara digital maupun langsung. Di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat, menjadi inovatif dan kreatif bukan lagi pilihan, tapi keharusan.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan UMKM yang berdaya sebagai motor kemajuan negeri bukanlah isapan jempol belaka, jika menilik fakta bahwa UMKM memiliki peranan yang besar dalam pertumbuhan perekonomian nasional.

Khususnya di Wonosobo, katanya pada tahun 2022 Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM mencatat ada 31.788 unit usaha (UMKM dan usaha besar), yang telah menyerap 109.017 tenaga kerja, dengan omset lebih dari Rp3,8 triliun.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menekankan pentingnya peran UMKM sebagai motor penggerak kemajuan Indonesia.

Di Wonosobo sendiri, ia menyoroti, hingga tahun 2022, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM tercatat memiliki 31.788 unit usaha (terdiri dari UMKM dan usaha skala besar) yang mempekerjakan lebih dari 109.017 orang, dan menghasilkan omzet melebihi Rp3,8. triliun.

"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang telah memfasilitasi terselenggaranya Wonosobo Festival UKM Expo 2023 ini. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada segenap koperasi, UKM, dan seluruh pihak yang turut berkontribusi dan mendukung Wonosobo Festival UKM Expo 2023," katanya.

Ia berharap Wonosobo Festival UKM Expo 2023 menjadi ajang yang bermanfaat untuk mendisplai produk unggulan UMKM dan memperkenalkannya kepada masyarakat.

Selain itu, katanya target pasar yang lebih luas, serta meningkatkan daya saing para pelaku usaha, baik dari sisi produk, inovasi, pemasaran, dan faktor-faktor lainnya sehingga para pelaku usaha memiliki motivasi lebih untuk terus mengembangkan bisnis. 

Ia berharap Wonosobo Festival UKM Expo 2023 Expo ini bertujuan untuk menjadi platform yang efektif untuk mendisplay produk unggulan UMKM dan memperkenalkannya kepada masyarakat lebih luas.

Lebih dari itu, tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan daya saing pebisnis dalam berbagai aspek seperti produk, inovasi, pemasaran, dan faktor lainnya. Kami percaya bahwa event ini bisa menjadi dorongan besar bagi para pebisnis untuk terus berkembang dan inovatif.

Standard Post with Image
Teknologi

Raih Penghargaan Program Kampung Iklim 2023, Pabrik Danone-AQUA Subang dan Wonosobo

Wonosobonews.com - Dua pabrik Danone-AQUA di Subang dan Wonosobo yang berhasil meraih penghargaan pada Program Kampung Iklim (ProKlim) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan terhormat ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

ProKlim 2023 mengusung tema “Bergerak Bersama Turunkan Gas Rumah Kaca” dan memberikan penghargaan kepada 169 institusi yang terdiri dari pemerintahan desa sampai daerah, lembaga, yayasan, dan perusahaan yang mendukung kegiatan ProKlim. Melalui inisiatif- inisiatifnya, Pabrik AQUA Subang dan Wonosobo berhasil memenuhi 10 kriteria perusahaan pendukung ProKlim.

Program Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (PROKLIM) 2023 mengusung tema “Bergerak Bersama Turunkan Gas Rumah Kaca”. Dalam rangkaian acara ini, penghargaan diberikan kepada 169 institusi mulai dari tingkat pemerintahan desa, daerah, lembaga, yayasan, hingga perusahaan yang telah berdedikasi dalam mendukung program ProKlim. Di antara yang mendapatkan perhargaan, dua perusahaan Pabrik AQUA Subang dan Wonosobo, sukses memenuhi 10 kriteria sebagai perusahaan pendukung ProKlim.

Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menyampaikan pentingnya kerjasama dan aksi yang serius dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin dirasakan secara masif oleh Indonesia dan dunia. Krisis iklim yang memicu serangkaian bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan gelombang panas, menjadi isu genting yang perlu diperhatikan oleh semua pihak.

“Semoga dengan apresiasi yang diberikan oleh KLHK ini menjadi pemicu semangat, untuk tetap bekerja dan berjuang untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan dunia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin berat,” ujarnya.

ProKlim, adalah program nasional yang dikelola oleh KLHK, ProKlim berdedikasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam membangun kapasitas beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Program ini juga upaya yang dilakukan dalam beradaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim, meningkatkan kesejahteraan lokal sejalan dengan kondisi regional. Kini di tahun ke-12, ProKlim, yang mulai beroperasi pada tahun 2012, telah membuat kemajuan signifikan dalam upayanya.

ProKlim Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai perlunya memanfaatkan potensi masyarakat dalam mengendalikan iklim, KLHK telah menetapkan tujuan untuk menciptakan 20.000 “desa iklim” pada tahun 2024. Tahun ini, negara ini telah menambah 2.490 desa iklim. lokasi kampung iklim baru yang tersebar di 36 provinsi dan 347 kota, terdaftar resmi dalam Sistem Pendaftaran Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).

Pada kesempatan tersebut, Mohammad Sunarno Kepala Pabrik Danone-AQUA di Wonosobo, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2016 pabrik tersebut telah membantu sekelompok perempuan pedesaan di desa wisata sayuran, Blederan, sehingga mereka bisa bercocok tanam di halaman belakang rumah mereka sendiri. Inisiatif ini menghasilkan banyak manfaat, mulai dari konservasi ekologi hingga menambah pendapatan keluarga. Keberhasilan proyek ini telah menyebabkan replikasi di wilayah lain seperti desa Kejiwan, Ganduran, dan Mlandi, yang menunjukkan bagaimana solusi keberlanjutan yang inovatif dapat mendorong dampak sosial yang luas.

“Apresiasi ProKlim Utama dan Lestari dari KLHK ini menjadi penyemangat tidak hanya kepada pemangku kepentingan, tetapi juga kami sebagai pihak swasta untuk terus bergerak memberi manfaat bersama masyarakat.” tambah Sunarno.

Sementara itu, Senior External Relation Manager Danone-AQUA untuk Wilayah Jawa Barat, Murtijo Utomo menjelaskan, untuk Pabrik AQUA Subang saat ini, pihaknya ikut serta dalam mendukung dan mendampingi enam desa di Kabupaten di Subang, baik dalam sisi organisasi, penyusunan dokumen ditingkat desa, pelaksanaan program konservasi (sumur resapan, rorak, penanaman) dalam mendukung mitigasi perubahan iklim, serta pendampingan kelompok dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendukung ProKlim.

“Inisiatif pendampingan ini sudah kami lakukan dimulai sejak tahun 2015 yang lalu,” imbuhnya.

Danone-AQUA menaruh perhatian besar terhadap kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) serta perannya dalam mengatasi perubahan iklim. Untuk memitigasi tantangan perubahan iklim, Danone-AQUA mengimplementasikan berbagai strategi keberlanjutan dalam kegiatan operasional untuk turut berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon serta meminimalisir pelepasan karbon ke udara menuju karbon netral (zero nett carbon) pada 2050.