Standard Post with Image
Wisata

Dataran Tinggi Dieng Akan Dikembangkan Menjadi Kawasan Geopark Nasional

Wonosobonews.com - Kawasan dataran tinggi Dieng memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Geopark Nasional, baik dari sisi geoheritage, geo biodiversity, maupun geo culture.

Geoheritage berbentuk bentang alam yang berpotensi menjadi objek wisata, geo biodiversity dengan adanya flora dan fauna khas di Kawasan Dieng, juga geo culture berupa warisan kebudayaan dengan situs peninggalan peradaban menjadi keunggulan tersendiri atas kekayaan alam dan budaya di kawasan Dieng.

Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan, pengembangan Geopark sangatlah strategis, sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu juga tetap mengindahkan kelestarian lingkungan hidup dan tidak meninggalkan kearifan lokal yang ada.

“Pengembangannya tidak hanya penilaian seputar objek kawasan geografis, namun merambah ke sisi SDM yang mumpuni, seperti diklat pengenalan geopark bagi masyarakat sekitar, workshop bagi para pemuda beserta seluruh stakehokders, hingga Focus Group Discussion (FGD) persiapan penyusunan rencana induk pengembangan Geopark Nasional. Nantinya Dieng dapat dikembangkan menjadi kawasan geopark dengan pengelolaan berbasis konservasi, edukasi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi,” ucap Albar Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat menyambut rombongan tim Penilaian Awal (Pre-AssesmentGeopark Nasional Dieng di Aboretum Taman Rekreasi Kalianget, Rabu, 11 Oktober 2023.

Albar menegaskan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara dalam prosesnya sangat membutuhkan fasilitasi, supervisi, dan asistensi, baik dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi.

"Saya menyambut baik atas kedatangan tim Komite Nasional Geopark Indonesia, dan Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia beserta seluruh rombongan, di Kabupaten Wonosobo. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami, bisa menyambut dan memfasilitasi dengan baik kunjungan lapangan ini, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar," terang Gus Albar.

Melalui momentum penilaian ini Albar berharap, dapat menghasilkan output yang baik untuk melangkah ke tahap selanjutnya, sekaligus sebagai input bahan berbenah dan meningkatkan performa dalam mengembangkan Dieng sebagai Geopark Nasional.

Sementara itu, General Manager Geopark Dieng, Sri Utami menjelaskan, selama 3 hari kedepan akan ada Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang akan melakukan penilaian awal (pre assesment) sebelum dilakukan proses verifikasi oleh Kementerian ESDM pada Januari 2024 mendatang.

"Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur Jawa Tengah untuk menaikkan tingkat, yang semula Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional, dan ini sudah berproses melalui komitmen bersama antar Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara sejak 2015 lalu, kemudian hasil assesment ini akan di tindak lanjuti oleh Kemenko Maritim dan Investasi sebelum akhirnya ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional," ungkapnya

Menurutnya, ketika sudah berproses dengan kemampuan yang luar biasa melalui upaya-upaya yang sudah disiapkan, baik Pemerintah Kabupaten Wonosobo maupun Banjarnegara, sampai Tim Penilai turun ke lokasi, maka kemajuan untuk Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional tinggal semakin dekat

Standard Post with Image
ekonomi

Kehadiran Duta Genre di Wonosobo Sebagai Upaya Membentuk Karakter Generasi Muda

Wonosobonews.com - kehadiran Duta Genre (Generasi Berencana) sebagai upaya pembinaan dan pembentukan karakter generasi muda, mampu mewujudkan generasi yang hebat, sehat, berprestasi, dan berakhlak mulia.

Hal itu disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, saat Grand Final Apresiasi Pemilihan Duta Genre Kabupaten Wonosobo 2023 di Sasana Adipura, Selasa, (3/10)

“Pemilihan ini tidak saja menjadi sebuah kompetisi, namun juga menjadi sarana edukasi yang lebih mendalam bagi para peserta, sehingga kedepanya diharapkan mampu mendiseminasikan pengetahuan yang didapat dari ajang ini, kepada sesama remaja. Saya harap Ananda para peserta Pemilihan Duta Genre, mampu memahami esensi ajang ini sebagai pembentukan karakter tangguh diera kompetisi ini, sekaligus menginternalisasi dan menerapkan prinsip serta wawasan yang didapat selama pelaksanaan pemilihan ini.

Menurutnya, momentum ini tentunya menjadi sebuah wujud kepedulian atas kualitas generasi muda Wonosobo, dimana kita harapkan bersama para remaja memiliki kesiapan mental untuk memasuki era globalisasi saat ini, sehingga tidak terpengaruh oleh hal negatif globalisasi dan modernisasi.

“Besar harapan saya, bahwa kegiatan ini akan memotivasi remaja untuk menyiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa yang sehat secara jasmani dan rohani, cerdas secara intelektual dan mental-spiritual, juga mendorong agar memiliki konsep membangun keluarga yang terencana, guna menyiapkan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dan berdaya saing,” jelas Afif.

Lebih lanjut, mengingat sebentar lagi era bonus demografi hadir di Indonesia, termasuk di kabupaten Wonosobo ini, sehingga persiapan harus dimatangkan agar generasi muda siap menghadapi era persaingan dan mampu menjadi pendukung serta kontributor dalam meningkatkan performa ekonomi negara.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Wonosobo, untuk saling bergandengan tangan dan berjalan beriringan, dalam menyiapkan generasi muda berkualitas di kabupaten kita tercinta, demi mewujudkan masa depan yang lebih baik dan sejahtera,” tandasnya.

Sementra itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Wonosobo, Dyah Retno Afif Nurhidayat menjelaskan, pemilihan Duta GenRe merupakan Agenda rutin tahunan untuk menjaring minat dan bakat remaja melalui ajang pemilihan duta generasi berencana tingkat Kabupaten.

“Tujuan kegiatan ini menjadikan remaja sebagai contoh atau role model baik di kalangan remaja maupun di masyarakat. Mewujudkan remaja wonosobo bebas dari Triad Remaja yaitu tidak menikah dini, tidak melakukan seks bebas dan bebas dari Napza,” jelas Dyah.

Kegiatan yang diikuti 20 pasang remaja putra dan putri ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi khususnya para Pendidik dan Konselor Sebaya agar dapat berpartisipasi secara nyata dan bermakna dalam pelaksanaan Program Pembinaan Ketahanan Remaja.

“Pemberian apresiasi Duta Genre ini harapannya dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam menyiapkan remaja sebagai calon subjek/pelaku/aktor pembangunan yang berkualitas dan menyiapkan remaja sebagai calon pasangan yang akan membangun keluarga berkualitas dan melahirkan pula generasi yang berkualitas dan berdaya saing,” tutup Dyah.

Standard Post with Image
ekonomi

Santri Wonosobo Ikut Berperan Dalam Kemajuan Ekonomi Di Hari Santri Nasional 2023

Wonosobonews.com - Puluhan stand santri ikut meriahkan Bazar Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di halaman Masjid Baitul Qur'an KH. Muntaha Al Hafidz.

Ketua panitia Hari Santri Nasional (HSN) 2023 Kabupaten Wonosobo, Khoirullah Nurudin mengatakan Bazar HSN 2023 sudah berlangsung sejak Jumat (20/10).

"Tanggal 20 launching bazar ada 50 stand terdiri dari 32 pondok pesantren, UMKM, MWC dan Banom NU di Kabupaten Wonosobo," ujarnya.

Kegiatan bazar ini sebagai bentuk dukungan Ormas maupun pemerintah setempat dalam mensupport kemandirian pesantren.

"Di dalam bazar ini dimunculkan berbagai produk-produk ekonomi pesantren," tambahnya.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar yang turut meninjau Bazar HSN 2023 mengapresiasi produk-produk santri yang dipamerkan.

Wabup mendukung para santri untuk mandiri dengan berwirausaha. Santri dapat berperan serta dalam kemajuan ekonomi.

"Beberapa tahun lalu sudah keliling pondok pesantren untuk melakukan pelatihan kepada santri agar berwirausaha mandiri. Untuk bekal ketika mereka keluar dari pondok pesantren kembali ke rumah sudah tidak bingung nanti mau apa," ungkapnya.

Ke depannya santri tidak hanya menyalurkan ilmunya saja namun juga berperan serta di tengah masyarakat membangkitkan ekonomi di lingkungannya.

Wabup Albar menegaskan, santri saat ini dituntut untuk dapat menguasai berbagai bidang lainnya selain keagamaan.

"Kita tunjukkan jati diri santri di tengah-tengah masyarakat untuk bagaimana bisa larut menjadi seorang yang dibutuhkan oleh semua tingkatan," tandasnya.

 

 

Standard Post with Image
ekonomi

Wonosobo Mendapatkan 18 Penghargaan Proklim

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo mendapatkan 18 penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta, Selasa, (24/10).

Beberapa penghargaan itu antara lain, Piagam Apresiasi Pembinaan ProKlim kepada Bupati Wonosobo, Trophy Proklim Lestari 2023 kepada Dusun Kalimendong Desa Kalimendong Leksono dan Trophy Proklim Utama 2023 kepada Dusun Gondang Desa Gondang Watumalang dan 15 Piagam Proklim Utama untuk Dusun, Desa, Kelurahan dan RW.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam arahannya menyampaikan, Penganugrahan Proklim 2023 sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Daerah yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Proklim.

“Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga non-pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, atas capaian ini Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan, bahwa upaya pengendalian perubahan iklim di Kabupaten Wonosobo terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat urusan lingkungan bukan hanya permasalahan personal, tetapi tanggungjawab bersama.

“Sungguh membagakan, ada 18 penggiat lingkungan di Wonosobo mendapat penghargaan Proklim. Ini merupakan capaian kita bersama, kami sangat mengapresiasi proses perjuangan teman-teman, semoga apa yang telah diraih bisa terus ditingkatkan,” ungkap Bupati.

Menurutnya, diperlukan partisipasi semua pihak untuk pengendalian perubahan iklim. Maka Wonosobo senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dengan melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.

“RW, Desa dan Kelurahan yang mendapat penghargaan ProKlim harus terus bertambah. Dan tentunya bukan bukan hanya sekedar mendapat penghargaan, tetapi tujuan utamanya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari,” ucap Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo Endang Lisdiyaningsih menambahkan, Pemkab terus mendorong agar semua Desa,Dusun,Kelurahan mampu menjadi Kampung Iklim.

Sebab dari pengalaman sebelumnya, lingkungan yang sudah memperoleh predikat Kampung Iklim memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya.

Tambah Endang, Dusun atau Desa di Wonosobo yang telah meraih penghargaan, bisa menjadi model dan percontohan untuk desa-desa lain.

“Capaian ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati dan Pak Sekda atas upaya perlindungan lingkungan Kab Wonosobo, khususnya pada fungsi konservasi pada DAS Hulu, yang menjadi indikator target capaian pembangunan lingkungan, diantaranya PROKLIM, atau program Kampung Iklim yg merupakan kawasan desa/kelurahan dan dusun yg terbiasa dalam kesehariannya beradaptasi, mitigasi terhadap lingkungan,” ungkapnya. 

Jelas Endang, Dusun Kalimendong Desa Kalimendong Kecamatan Leksono, dua tahun berturut-turut di 2022 dan 2023 mendapatkan penghargaan Trophy Proklim Lestari, karena dengan posisi Wonosobo yang merupakan daerah tangkapan air bagi kelestarian sumberdaya air Kabupaten dibawahnya.

“Lingkungan terjaga ekonomi lestari dan meningkat, maka Kita perlu bersama bertanggungjawab mewariskan bumi ini pada anak cucu dengan kondisi kualitas yang sama bahkan lebih baik, salam lestari,” tutup Endang

Standard Post with Image
Bisnis

Petani Ikan di Wonosobo Didorong Miliki Izin Usaha

Wonosobonews.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina bekerjasama dengan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikananan, menggelar Bimbingan Teknis Kewirausahaan dan Akses Pembiayaan Sektor Perikanan bagi para petani ikan di Kabupaten Wonosobo, di Balai Desa Sudung Dewo, Kamis, (12/10).

Bimtek tersebut diikuti sekitar 100 petani ikan yang berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Wonosobo, antara lain Kecamatan Kertek, Sapuran dan Selomerto.

Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina menyebut, tujuan digelarnya Bimtek tersebut guna meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perikanan.

Pasalnya di tiga kecamatan tersebut dinilai memiliki jumlah pelaku perikanan yang cukup besar di Kabupaten Wonosobo.

"Melalui Bimtek ini, masyarakat akan dibekali pengetahuan mengenai kewirausahaan, perizinan usaha, maupun akses pembiayaan sektor perikanan," kata Vita.

Vita Ervina menambahkan, potensi perikanan yang cukup besar tersebut tentunya perlu dukungan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu upaya atau dukungan dari pemerintah dalam upaya memaksimalkan potensi hasil perikanan di antaranya adalah akses pembiayaan bagi usaha perikanan dan kelautan.

Dukungan akses pembiayaan diupayakan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Wonosobo.

"Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam pemberian kemudahan di bidang perkreditan, investasi, perpajakan, serta akses terhadap pasar dan informasi," jelasnya.

Lebih lanjut kata Vita, dengan berkembang baiknya sektor perikanan di Wonosobo, diharapkan akan berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat, sehingga bisa membantu mengentaskan problem daerah baik kemiskinan ataupun stunting.

"Harapannya angka konsumsi ikan masyarakat Wonosobo turut meningkat guna pengentasan stunting," tambahnya.

Senada, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB mengatakan selain sektor pertanian Wonosobo juga memiliki potensi perikanan yang baik.

Namun menurut Dwiyama para pelaku usaha perikanan belum semuanya paham bagaimana cara mengembangkan usahanya.

"Sebenernya mencari modal tidak sulit tapi prosedurnya saja yang belum dipahami mereka tidak tahu tapi ngga mau tanya, padahal kita bisa memfasilitasi kalau mereka membutuhkan," ungkapnya.

Pihaknya juga akan mendorong para pelaku perikanan di Wonosobo untuk segera memiliki izin usaha.

"Hal ini mesti dilakukan, kita harus mendampingi mereka agar sektor perikanan juga bisa semakin berkembang baik," katanya.

Seperti diketahui angka konsumsi ikan di Kabupaten Wonosobo masih rendah yakni di angka sekitar 24 kilogram per kapita per tahun.