Standard Post with Image
Wisata

Inilah Top 6 Spot Terbaik Untuk Menikmati View Pemandangan Lereng Gunung Sindoro Di Wonosobo

Wonosobonews.com - Kota Wonosobo memiliki banyak pemandangan alam yang indah dan mempesona.

Salah satu pemandangan indah yang bisa dijumpai di Kota Wonosobo adalah pemandangan lereng Gunung Sindoro.

Ada beberapa tempat di Kota Wonosobo yang menjadi spot terbaik untuk menikmati indahnya lereng Gunung Sindoro.

Dikutip dari akun Instagram @herdiansyah002 pada Rabu, 29 November 2023, ada 6 spot terbaik di Kota Wonosobo untuk melihat pemandangan Gunung Sindoro. Spot-spot terbaik tersebut juga bisa dikunjungi sebagai destinasi liburan akhir tahun.

 Berikut adalah daftar 6 spot terbaik di Kota Wonosobo untuk melihat keindahan Gunung Sindoro dan bisa dituju untuk liburan akhir tahun.

1. Gunung Cilik

Gunung Cilik merupakan objek wisata yang berada di Damarkasiyan, Kec. Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Objek wisata tersebut merupakan sebuah bukit yang berada dikaki Gunung Sindoro.

Dari objek wisata Gunung Cilik, wisatawan bisa melihat pemandangan hamparan perkebunan teh dan Gunung Sindoro yang megah.

 Selain pemandangannya yang indah, hawa udara yang sejuk dan dingin juga menjadi daya tarik dari objek wisata tersebut.

Tiket masuk ke objek wisata tersebut juga cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 5.000,00 saja.

2. Bukit Sikunir

Bukit Sikunir adalah objek wisata yang terletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Biaya tiket masuk ke objek wisata tersebut adalah sekitar Rp 15.000,00 per orang.

Bukit Sikunir terletak tidak jauh dari beberapa objek wisata di kawasan Dataran Tinggi Dieng.

 Dari Bukit Sikunir, wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro yang indah.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat pemandangan Kota Wonosobo dari ketinggian.

3. Dusun Garung

Dusun Garung yang berada di Desa Butuh, Kec. Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah juga memiliki view pemandangan Gunung Sindoro yang indah.

Tidak ada biaya tiket yang harus dibayar jika ingin menikmati pemandangan Gunung Sindoro dari desa tersebut.

Salah satu spot terbaik di Dusun Garung adalah di lapangan desa tersebut.

Dari lapangan tersebut, pemandangan Gunung Sindoro yang indah dan megah bisa dinikmati.

4. Rest Area Tegalombo

Rest Area Tegalombo ada di Desa Canggal, Kec. Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

 Lokasi rest area tersebut berada diperbatasan antara Kota Wonosobo dengan Kota Temanggung.

Dari Rest Area Tegalombo, pemandangan Gunung Sindoro yang megah bisa dilihat secara dekat.

Tidak jauh dari rest area tersebut juga terdapat objek wisata yang populer di Wonosobo yaitu Kebun Teh Tambi.

5. Kebun Teh Sikathok

Kebun Teh Sikathok ada di Sigedang, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Di tempat wisata tersebut, wisatawan bisa melihat hamparan perkebunan teh dengan latar belakang Gunung Sindoro.

Ada banyak spot foto yang instagramable dan menarik di objek wista tersebut.

Selain itu, suasana yang sejuk dan dingin khas daerah pegunungan juga jadi daya tarik tersendiri bari wisatawan.

Biaya tiket masuk ke Kebun Teh Sikathok adalah sekitar Rp 8.000,00.

6. Pintu Langit Dieng

Objek wisata Pintu Langit Dieng berlokasi di Jl. Dieng, Tieng Krajan, Tieng, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Posisinya yang berada di lereng pegunungan dengan pemandangan Gunung Sindoro yang indah menjadi daya tarik bagi objek wisata tersebut.

 Ada berbagai macam spot foto instagramable seperti jembatan kaca dan lain sebagainya di objek wisata tersebut.

Pada waktu-waktu tertentu, hamparan lautan awan juga bisa dilihat dari objek wisata Pintu Langit Dieng.

Harga tiket masuk menuju objek wisata Pintu Langit Dieng adalah sekitar Rp 10.000,00.

Itulah daftar 6 spot terbaik di Kota Wonosobo untuk melihat keindahan Gunung Sindoro dan bisa dituju untuk liburan akhir tahun.

Untuk bisa melihat keindahan lereng Gunung Sindoro, usahakan untuk datang dipagi hari dan saat cuaca sedang cerah.

Standard Post with Image
Wisata

7 Rekomendasi Tempat Wisata di Wonosobo yang Menarik Selain Dieng

Wonosobonews.com - Wonosobo, Jawa Tengah dikenal memiliki banyak wisata alam yang menarik. Salah satu destinasi yang populernya yaitu kawasan dataran tinggi Dieng.

Akan tetapi, masih ada tempat wisata Wonosobo selain Dieng yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi saat berlibur.

Wonosobo merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata antara 270-2.250 meter di atas permukaan laut. Kondisi tersebut menjadikan daerah Wonosobo memiliki udara sejuk.

Pemandangan yang indah dan masih alami pun menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam.

Selain dataran tinggi Dieng, ada banyak destinasi wisata di Wonosobo yang bisa dijelajahi. Berikut rekomendasinya yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Telaga Menjer
Telaga Menjer adalah telaga yang berada di kaki Pegunungan Dieng, terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Suasana telaga ini menawarkan hawa sejuk yang bikin nyaman. Telaga Menjer terbentuk dari letusan vulkanik di kaki Gunung Pakuwaja yang terjadi bertahun-tahun lalu.

Telaga Menjer merupakan telaga alami yang memiliki ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut dengan luas 70 hektare dan kedalaman 50 meter.


2. Telaga Warna dan Telaga Pengilon

Telaga Warna dan Telaga Pengilon terletak di Desa Wisata Dieng Kulon, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Objek wisata ini tergolong mudah untuk diakses pengunjung.

Disebut Telaga Warna karena warna air di telaga ini kerap berubah-ubah dari hijau, biru, kuning, dan kemerahan. Perubahan ini disebabkan kandungan belerang yang ada di dalamnya, seperti dikutip dari laman Travel Dieng.

Sementara Telaga Pengilon memiliki air yang jernih dan tidak mengandung belerang sehingga warna airnya cenderung tetap. Di antara kedua telaga ini juga terdapat gua yang disakralkan oleh masyarakat Dieng, seperti Goa Semar, Goa Penganten, Goa Sumur dan Goa Jaran.

3. Embung Kledung
Embung Kledung adalah tempat wisata yang terletak di Jalan Raya Parakan Wonosobo, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah.

Dari tempat Embung Kledung, pengunjung dapat menikmati paronama dua gunung sekaligus yaitu Gunung Sindoro dan Sumbing karena wisata alam ini berada di antara kedua tersebut.

Kegiatan lain yang bisa dilakukan di Embung Kledung yaitu berkemah atau berswafoto sambil menunggu sunrise atau sunset.

4. Lubang Sewu
Tempat wisata alam Lubang Sewu atau lubang seribu terletak di Desa Erorejo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Di tempat wisata Wonosobo ini, pengunjung bakal melihat langsung deretan batuan yang memiliki banyak lubang, bahkan disebut-sebut mirip Grand Canyon di Amerika Serikat.

Lubang Sewu masih menjadi satu tempat dengan Waduk Wadaslintang. Selain berswafoto, pengunjung juga bisa memancing atau sekadar duduk santai di tempat wisata ini.


5. Agrowisata Tambi

Agrowisata Tambi adalah kebun teh yang terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Berada di ketinggian antara 800 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan luas sekitar 830 hektare, kebun teh ini berada di dekat lereng Gunung Sindoro.

Menikmati Kebun Teh Tambi ini pengunjung tidak dikenakan biaya tiket alias gratis. Tapi jika ingin mengikuti paket wisata, dikenakan biaya Rp30 ribu per orang.


6. Curug Winong
Curug Winong adalah tempat wisata alam yang masih asri dan sejuk. Letaknya cukup tersembunyi di tengah hutan, yaitu di kawasan Winongsari, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah.

Air terjun dari Curug Winong mempunyai sudut kemiringan 70 derajat, cocok untuk para pengunjung yang ingin memacu adrenalin dengan memanjat tebing-tebing di tempat ini sehingga harus sangat berhati-hati.

Meski berada di tempat terbuka, Curug Winong hanya dibuka dari pukul 08.00 sampai 18.00 WIB dan dikenakan biaya tiket masuk sekitar Rp2 ribu per orang.

7. Bukit Mbeser
Bukit Mbeser adalah wisata alam murah meriah yang beralamat di Desa Lipursari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Tempat wisata Wonosobo ini menawarkan lanskap perbukitan hujau yang masih asri dan udaranya sangat sejuk.

Selain cocok untuk bersantai menikmati paronama alam, di bukit ini pengunjung juga bisa menemukan berbagai hasil tani warga seperti buah duku, salak, hingga durian.

 

Standard Post with Image
ekonomi

KEPALA KANTOR KEMENAG WONOSOBO MENYERAHKAN SK INPASSING KEPADA 328 GURU SERTIFIKASI

Wonosobonews.com - Kepala Kemenag Wonosobo H. Panut menyerahkan SK Inpassing kepada 328 guru sertifikasi Kemenag Wonosobo secara simbolis di Dewani View Resto, Kertek Wonosobo, Jawa Tengah pada Senin, 20 November 2023.

Turut hadir Kasi Penma Kabupaten Wonosobo H. Mahbub, Pengawas PPAI, Ketua FGSNI Wonosobo Sobikhan, Ketua Panitia Mustangin Effendi, Sekretaris Sifyan, Koordinator Kecamatan, dan guru sertifikasi Kemenag se-Kabupaten Wonosobo.

Kepala Kemenag Wonosobo H. Panut berpesan kepada guru yang telah inpassing untuk terus meningkatkan profesionalismenya sesuai amanah UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

“Perjuangan FGSNI belum berakhir dan teruslah berusaha supaya status non PNS jadi hilang dan berubah menjadi ASN,” ucapnya.

“Tahun 2023 adalah tahun toleransi dan kerukunan sehingga guru profesional harus mampu menjaga toleransi dan kerukunan antar sesama baik sesama guru,wali siswa, siswa dan lainya,” tandasnya.

“Akhir- akhir ini karena perkembangan teknologi semakin canggih, maka bentuk kekerasan semakin komplek baik kekerasan secara fisik maupun verbal yang dilakukan antar siswa, siswa dengan guru dan lainya, makanya guru yang profesional harus lebih hati-hati,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Mustangin Effendi selaku Ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada kementerian agama yang sudah menerbitkan SK inpassing.

”Alhamdulillah berkat perjuangan kami dari awal, SK Inpassing bisa turun sejumlah 823 guru se- Kabupaten Wonosobo walaupun ada 7 guru yang memang usianya diatas 55 tahun belum bisa terima SK,” katanya.

“Perjuangan kami tidak putus disini, Kami akan berjuang supaya status FGSI berubah menjadi ASN,” tandasnya. *

 

Standard Post with Image
ekonomi

BUPATI WONOSOBO MENGAJAK GURU UNTUK CERDASKAN GENERASI BANGSA SAAT ACARA HARI PGRI & HARI GURU

Wonosobonews.com - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengajak guru untuk meneladani sosok Ki Hajar Dewantara dan mendalami semboyan Tut Wuri Handayani. Guru harus menjadi teladan bagi nusa dan bangsa.

Demikian disampaikannya dalam Seminar Pendidikan bagi Guru PPPK Kabupaten Wonosobo di Gedung Adipura Kencana, Senin (20/11/2023).

Dengan tema 'Menatap Masa Depan Jenjang Karir Guru PPPK' seminar ini sekaligus memperingati Hari PGRI ke-78 dan Hari Guru.

Bupati Afif menyampaikan bahwa perekrutan guru PPPK merupakan kesempatan bagi Guru Wiyata Bakti yang sudah mengabdi untuk mencapai jenjang yang lebih baik di masa depan.

"Saya berharap dan berupaya melalui kerja-kerja kami Pemkab Wonosobo untuk terus mengawal kebijakan strategis yang menyangkut dunia pendidikan," ungkapnya. 

Sehingga tidak hanya guru tapi semua yang terlibat dalam lingkungan pendidikan dapat menuai hasil yang optimal dengan jenjang yang lebih baik dan setara.

Bupati berharap pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan strategis untuk melindungi para pendidik, sehingga menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman bagi guru, siswa, orang tua, dan masyarakat.

"Yakinlah jika kita tulus mengabdi kepada bangsa dan negara, akan ada kebanggaan jika nantinya anak didik rekan-rekan semua sukses, bisa mencerdaskan generasi muda di masa mendatang," imbuhnya.

Kegiatan seminar ini diikuti sekitar 750 Guru dari sekitar 1.500 peserta Guru PPPK se-Kabupaten Wonosobo.

Seminar ini merupakan momentum persatuan para Guru yang telah mengikuti proses rekrutmen pada tahun angkatan 2021, 2022, 2023. 

Pada Kesempatan yang sama, Suratman selaku Ketua PGRI Kabupaten Wonosobo mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya seminar pendidikan kali ini.

Menurutnya Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang turut mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sudah sepatutnya berbangga diri dalam memperingati hari PGRI dan Guru ini.

Lebih lanjut disampaikan, perubahan Undang-Undang ASN yang ada saat ini sudah membawa kabar baik bagi para guru PPPK diharapkan dapat disetarakan seperti PNS, karena PPPK ini sudah melewati fase pengabdian yang cukup lama.

"Tema 'Menatap Masa Depan Jenjang Karir Guru PPPK' ini diikuti dan dibuktikan oleh komitmen pemerintah daerah yang mendukung pengabdian kami khususnya di Kabupaten Wonosobo melalui program mayo sekolah untuk masyarakat. Harapannya PPPK Guru dapat menjadi Guru yang bermartabat, terlindungi dan Sejahtera," pungkasnya.

Standard Post with Image
ekonomi

DANA PMI TAHUN 2023 DI WONOSOBO CAPAI RP 1,6 MILIAR LEBIH

Wonosobonews.com - Penutupan Bulan Dana PMI Tahun 2023 Kabupaten Wonosobo berlangsung di Pendopo Bupati, Senin (20/11/2023).

Bulan Dana PMI Tahun 2023 Kabupaten Wonosobo mencapai Rp 1.610.042.000 atau Rp 1,6 miliar lebih. Jumlah ini melampaui target yang telah ditentukan yakni Rp 1,5 miliar.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo Heru Kurniawan mengatakan, pendapatan galangan dana tahun ini menjadi angka terbesar dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Pendapatan Bulan Dana PMI kali ini sepertinya yang terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dimana tahun 2022 lalu, hasil penggalangan BD PMI Wonosobo terkumpul Rp 1,4 miliar dari target Rp 1,2 miliar," ujarnya. 

Dijelaskan lebih lanjut, sebagaimana telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Bupati Wonosobo Nomor 468/225/2023 tanggal 4 Juli 2023, target Bulan Dana PMI Tahun 2023 sebesar Rp 1,5 miliar.

Berkat kerjasama yang baik dari semua pihak, target ini dapat tercapai, bahkan mencapai over target sebesar Rp 110.042.000.

“Awalnya sempat merasa pesimis untuk bisa memenuhi target BD PMI tahun ini. Bahkan ia sempat berencana untuk memperpanjang waktu penggalangan yang semula hanya 4 bulan menjadi 5 bulan. Hal ini merupakan timbal balik dari sinergitas PMI dalam membantu melayani masyarakat dan membantu tugas-tugas pelayanan pemerintah,” ujar Heru.

Hasil penggalangan Bulan Dana PMI tahun ini, sebanyak 5 persen peruntukan hasil galang dana untuk simpanan organisasi.

Sementara itu, 25% sisanya digunakan untuk biaya operasional, seperti gaji pengurus, insentif, lembur, seragam, tunjangan, pajak kendaraan, dan pajak bumi dan bangunan.

Kemudian 20 persen lainnya dialokasikan untuk program pembinaan PMI, 50 persen untuk kegiatan pelayanan masyarakat yaitu pemberian bantuan sosial dan kegiatan terkait lainnya.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengimbau agar dana yang telah terkumpul dikelola dan dimanfaatkan secara baik, tepat, dan berdaya guna, termasuk untuk penanganan bencana, pengentasan kemiskinan, dan penanganan stunting.

“Saya memberikan apresiasi positif dan penghargaan yang tinggi, atas kesungguhan dan kerja keras segenap panitia dalam rangka memenuhi target pengumpulan dana, bahkan bisa over target perolehan Bulan Dana,” ungkapnya.

Selain itu, Bupati Afif mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana alam, mengingat Kabupaten Wonosobo secara geografis rawan bencana.

“Hasil pengumpulan dana lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan sosial. Sebagai wujud nyata PMI berkontribusi dalam mensukseskan misi daerah yang sampai kini masih digaungkan oleh pemerintah,” tandasnya.