Standard Post with Image
ekonomi

Tingkatkan Pariwisata, Pemdes Talunombo Kabupaten Wonosobo

Wonosobonews.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Talunombo bersama PokDarwis dan para pemuda-pemudi Desa Tanulombo mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku wisata di Desa Talunombo. Acara ini diadakan di Joglo Soekarno di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Talunombo, Kabupaten Wonosobo, pada Jumat (8/12).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BRIDA Jateng (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Drs. Arief Irwanto M.Si bersama dengan anggota BRIDA, serta narasumber dari Desa Menari, Kabupaten Boyolali, dan Bang Yos, seorang penggiat Desa Wisata di Indonesia.

Sejumlah 50 peserta turut serta dalam acara ini, terdiri dari anggota PokDarwis, Kelompok Pemuda, perangkat Desa, Bapeda Kabupaten Wonosobo, dan Dinas Pariwisata Wonosobo.

Kepala BRIDA Jateng menyampaikan harapannya bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih maju dan bersaing dengan menggali potensi yang ada di desa.

“Untuk mensukseskan program desa wisata yang ada, Pemanfaatan teknologi serta alam yang ada ini menjadi sebuah daya tarik bagi pengunjung serta bisa kita jual, tanpa harus meninggalkan adat budaya di masyarakat.” Jelasnya.

Di sisi lain, Badarudin, selaku Kepala Desa Talunombo, menekankan bahwa kegiatan ini memberikan sejumlah manfaat signifikan dalam meningkatkan kapasitas potensi pariwisata yang dimiliki oleh Desa Talunombo.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami yang sedang berupaya pengembangan sebuah desa wisata berbasis AGRO edu wisata, kami senantiasa mengajak banyak pihak untuk berpartisipasi pengembangan desa wisata menuju desa yang maju mandiri berdaya saing.” ungkapnya.

Standard Post with Image
ekonomi

Kenalkan Pelayanan Inovasi Baru untuk Lingkungan RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

 

Wonosobonews.com - RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo menggelar Konvensi Mutu ke-4, di aula gedung RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, Jumat, 8 Desember 2023. 

Diikuti oleh 33 peserta dari berbagai unit layanan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, Konvensi Mutu ke-4 ini berlangsung selama dua hari, pada 8-9 Desember 2023.

Direktur RSUD KRT Setjonegoro, dr. Danang Sananto Sasongko, menyampaikan bahwa Konvensi Mutu ini bukan hanya ajang lomba, melainkan juga platform untuk memperkenalkan inovasi dari setiap peserta. 

Serta nantinya, para pemenang akan melanjutkan perjalanan inovasinya di tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional.

"Konvensi Mutu ke-4 ini merupakan ajang lomba inovasi yang diadakan setahun sekali. Nantinya, inovasi yang terpilih akan dipromosikan di tingkat yang lebih tinggi, dari Kabupaten hingga Nasional," ujarnya.

Danang berharap bahwa inovasi yang dihasilkan dari konvensi ini akan memberikan manfaat yang signifikan, meningkatkan kenyamanan, kemudahan, atau bahkan menghadirkan sesuatu yang baru untuk memaksimalkan pelayanan RSUD KRT Setjonegoro bagi masyarakat Wonosobo dan sekitarnya.

"Harapan saya adalah inovasi tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dan Konvensi Mutu terus memberikan inovasi tanpa henti," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Mohamad Riyanto, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan Konvensi Mutu tersebut.

Ia menganggap bahwa Quality Control Circle sudah menjadi budaya yang luar biasa di RSUD. 

Riyanto berharap konvensi mutu ini dapat memberikan motivasi kepada puskesmas di sekitar untuk ikut serta dan menjadi ajang perbandingan.

 "Kami semakin termotivasi, banyak dari puskesmas yang hadir dapat menjadi kajian banding. Kita berharap semoga apa yang telah diraih RSUD terkait Wilayah Bebas Korupsi bisa diaplikasikan di daerah lain. Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani merupakan kebutuhan, dan kami berharap segera dapat ditetapkan," ujarnya.

Riyanto juga menyampaikan bahwa Konvensi Mutu ini menjadi titik awal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. 

"Saya menginginkan agar konsep rujukan di setiap rumah sakit di Wonosobo dapat dijalin dengan baik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," tutupnya.

Standard Post with Image
ekonomi

Maxim Ekspansi Mobilitas kini beroprasi di wonosobo

Wonosobonews.com - Maxim menambah area oprasi di Indonesia dengan salah satunya di Kabupaten Wonosobo. Perusahaan ini juga banyak layanan untuk mendukung mobilitas masyarakat dan turut berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Layanan yang disediakan Maxim untuk masyarakat Wonosobo antara lain adalah layanan transportasi Maxim Bike, Car, dan Car L (untuk kapasitas 6 penumpang). Maxim juga menyediakan layanan pengantaran barang yakni Maxim Delivery, Car Delivery (pengantaran barang menggunakan mobil), dan Food&Shop (layanan pesan-antar makanan atau pembelian barang kebutuhan sehari-hari).

Maxim merupakan aplikasi alat transportasi paling murah, Karena Naxim Bike dengan pengantaran penumpang dari kota wonosobo hingga tembelang Rojoimo Cuma dengan biaya Rp8.900.

Salah satu driver maxim Wonosobo yakni Udjang Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias dengan kehadiran Maxim di Wonosobo karena layanan transportasi dan pengantaran online dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan aktivitas mereka.

“Kami sangat antusias sekali dengan launching-nya Maxim di kota Wonosobo dan kami percaya Maxim akan bisa berkembang dengan baik di kota ini untuk mempermudah mobilitas masyarakat serta meningkatkan tingkat perekonomian daerah,” ucap Udjang. di sela sela pengenalan Maxim pada puncak peringatan Hari Korpri ke-52 di alun-alun wonosobo baru baru ini.

Aplikasi maxim memberikan promo khusus pengguna baru untuk masyarakat Wonosobo dengan menggunakan kode promo”DRV31110701 ‘’ pada saat mendaftar, dan dapatkan saldo Rp100.000 yang dapat digunakan sebagai potongan 10% dari biaya perjalanan atau pengiriman. Aplikasi Maxim dapat diunduh melalui App Store, Google Play, AppGallery, Galaxy Store, dan GetApps.

Bagi masyarakat yang berminat untuk menjalin program kemitraan dengan Maxim maka dapat melakukan pendaftaran melalui laman https://taxsee.pro/id/id-ID/ untuk mitra driver dan juga melalui laman https://merchant-id.taximaxim.com/ untuk mitra Merchant (toko & restoran).

Untuk informasi lebih lanjut, calon mitra juga dapat mengirimkan pesan email kepada [email protected] atau mengunjungi kantor Wonosobo di Perum Purna Mandala Mendolo Kecamatan Wonosobo.

Standard Post with Image
ekonomi

FGSNI Wonosobo Sambangi Ketua Umum Pusat

Wonosobonews.com - Guna menjalin silaturahmi antar guru sertifikasi dijajaran Kementerian Agama, Forum Guru Sertifikasi Non Inppasing (FGSNI) kabupaten Wonosobo mengunjungi ketua umum di kantor pusat FGSNI desa Ngabean, Mirit, Kebumen, Jawa Tengah pada Jum’at 8 Desember 2023.

Hadir dalam kunjungan tersebut ketua Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI) Kabupaten Wonosobo Sobikhan, Sekertaris Sifyan serta pengurus korcam Ifan dan Shofia.

Ketua FGSNI Kabupaten Wonosobo menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada ketua umum FGSNI Agus Mukhtar atas perjuanganya sejak 2021 sehingga tahun 2023 terbit SK Inpassing.

“Kami datang kesini dalam rangka menjalin silaturahmi, semoga kedepanya tetap terjaga,” kata Sobikhan.

“Atas nama pengurus dan anggota FGSNI kabupaten Wonosobo, menyampaikan terimakasih atas perjuangan ketua umum dalam rangka mengawal realisasi mewujudkan SK Inpassing (Penyetaraan Jabatan dan Golongan ASN) untuk guru madrasah swasta,’’ ucapnya.

Sementara itu, ketua umum Agus Mukhtar memberikan ucapan terimakasih atas kunjungan dari FGSNI Wonosobo.

“Terima kasih atas kunjunganya ke kantor, semoga menjadikan suport kedepanya untuk terus memperjuangkan program kesejahteraan guru swasta di naungan Kementrian Agama,” pungkas Agus.

Selain silaturahmi, Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI) Kabupaten Wonosobo memberikan tanda kenang-kenangan kepada ketua umum Agus Mukhtar. 

Standard Post with Image
ekonomi

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo mengunjungi Desa Sitieng

Wonosobonews.com - Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo mengunjungi Dusun Rowomukti, Desa Sitieng, Kecamatan Kejajar, Kamis (7/12/2023). Para wakil rakyat ini ingin memastikan proses sertifikasi tanah bagi warga terdampak longsor tahun 2010 lalu bisa terselesaikan.

"Kunjungan ini kita lakukan untuk memastikan tanah eks bengkok ini terselesaikan. Karena warga juga butuh kepastian," terang Ketua Komisi A Suwondo Yudhistiro.

Pasalnya warga di kampung itu sudah menunggu belasan tahun, sejak relokasi bencana longsor pada 2010. Sampai saat ini menurutnya status kepemilikan tanahnya masih terkatung-katung tanpa kejelasan.

"Padahal sudah berganti camat berapa kali, kades berapa kali, tapi belum ada penyelesaian. Kasihan mereka. Untuk itu kita datang mengunjungi warga untuk menanyakan kembali, sudah sampai mana prosesnya saat ini?" katanya.

Kunjungan ini menurutnya merupakan komitmen dari DPRD yang melakukan follow up atas rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar enam bulan lalu. Dalam keputusan itu, sampai di 31 Desember 2023 persoalan tukar guling sudah bisa diselesaikan.

Kepala Desa Sitieng, Farhan menjelaskan proses penyelesaian proses tukar guling masih berjalan. Tinggal menyelesaikan pemberkasan pemecahan sertifikat kepemilikan hak milik bagi 91 warga.

"Kita berharap sebelum tanggal 31 Desember seluruh proses sudah selesai dan sertifikat sudah siap untuk dibagikan pada warga," terangnya.

Ia mengakui melakukan penyelesaian proses tukar guling ini membutuhkan waktu lama. Terutama saat pihaknya berurusan dengan persoalan regulasi dan aturan hukum dalam proses tukar guling ini.

"Harus dilakukan hati-hati, karena urusannya dengan hukum," ujarnya.

Namun terlepas dari proses yang dianggap sulit dan melelahkan, pihaknya saat ini sudah bernafas lega. Tahapan sudah masuk di proses terakhir pemecahan sertifikat.