Optimalkan Mesin Air Pertanian di Wonosobo

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan berdasarkan analisis curah hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah yang masih rendah, kereringan masih melanda. Diketahui bahwa 44 persen wilayah Jateng masuk kriteria kekeringan ekstrem karena lebih dari 60 hari tanpa hujan.

BMKG menyatakan, berdasarkan data curah hujan, seluruh wilayah masih mengalami curah hujan rendah yang tidak dapat dipertahankan. Diketahui 44% wilayah di Jawa Tengah saat ini tergolong menderita kekeringan ekstrem, setelah lebih dari 60 hari tidak turun hujan.

Relawan Pena Mas memberi bantuan simbolis token listrik untuk petani di Dusun Banaran, Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 

Relawan Pena Mas adalah sebuah organisasi nirlaba lokal, memberikan bantuan token listrik secara simbolis kepada petani kurang terlayani yang tinggal di komunitas ini.

Koordinator Regional PMG, mengumumkan bantuan token listrik akan diberikan untuk memudahkan pengoperasian mesin air yang digunakan warga untuk pertanian.

Tiga bulan terakhir ini merupakan masa yang penuh tantangan bagi wilayah tertentu, yang sedang bergulat dengan kekurangan air bersih dan kondisi cuaca kering. Keadaan ini berdampak langsung pada kegiatan pertaniannya, sehingga menjadikan kawasan ini berada dalam kondisi krisis.

"Kita memberikan bantuan token listrik yang tujuannya untuk listrik pompa air. Jadi memang Desa Kayugiyang ini dalam beberapa waktu kekeringan," ujar Reza, Senin (23/10). 

Warga Dusun Banaran yang mayoritas mencari mata pencaharian sebagai petani kentang itu merasa kesulitan dalam mendapatkan air yang membuat lahan pertanian mereka kekeringan. 

Hal itu juga membuat pendapatan mereka berkurang lantaran tidak bisa bertani selama beberapa waktu.

Mereka pun berinisiatif menyampaikan keluh kesahnya tersebut kepada Pena Mas Ganjar. Reza dan kawan-kawan dari Pena Mas Ganjar pun menangkap aspirasi para petani Banaran dan langsung turun ke lapangan untuk membantu petani.

Dia berharap, bantuan token listrik yang diberikan dapat memaksimalkan pengoperasian mesin air uang. "Kita menyerap aspirasi permintaannya bantuan token listrik agar pompa-pompa air itu bisa memaksimalkan debit airnya naik dan akan disalurkan ke rumah-rumah dan ke pertanian," ucap Reza.

Nurcholis, selaku Kepala Dusun Banaran menyambut baik kehadiran dan bantuan dari Pena Mas Ganjar. Dia menyebut, bantuan yang diberikan sangat berarti untuk petani yang kesulitan menghadapi musim kemarau.

"Saya menyambut baik atas apa yang telah dilakukan dari Pena Mas Ganjar pada sarasehan hari ini, mudah-mudahan sarasehan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dusun," kata Nurcholis.

Share this Post: