Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pujasera Ramadhan Dipindahkan ke Jalan Mayor Muin Demi Kelancaran Lalu Lintas

Wonosobonews.com - Kawasan Pusat Jajanan Selama Ramadhan (Pujasera) di Wonosobo, yang biasanya berada di sepanjang Jalan Veteran (Sudagaran), saat ini dipindahkan ke Jalan Mayor Muin. Lokasi tepatnya dari Masjid Polres Wonosobo ke arah timur hingga perempatan Jalan A. Yani.

"Pemindahan ini dilakukan untuk lebih menertibkan kawasan Jalan Veteran yang kerap kali macet saat menjelang buka puasa," ungkap Eko Rohmat, penanggungjawab Pujasera.

Menurutnya, pemindahan tersebut merupakan langkah yang diambil demi kebaikan bersama. "Di Jalan Veteran kayaknya sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjualan untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas dan guna kenyamanan masyarakat sekitar," tambahnya.

Tahun ini menjadi tahun ke-16 Pujasera digelar hampir secara rutin setiap tahunnya. Eko menjelaskan bahwa Pujasera ini bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di masyarakat agar lebih maju dan lebih baik. Selain itu, acara ini juga menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat Wonosobo di bulan Ramadhan.

Ada sebanyak 80 pelaku UMKM yang mengikuti bazar kuliner di Pujasera tahun ini dengan berbagai menu makanan dan minuman yang banyak diburu orang untuk berbuka puasa. Selama bulan Ramadhan, tidak hanya bazar kuliner yang digelar, tetapi juga ada kegiatan lain seperti lomba fotografi, Da'i on the street setiap hari Sabtu dan Minggu, serta kegiatan sosial "bahagia dengan seribu yatim".

Salah satu pengunjung bernama Dwi mengungkapkan kegembiraannya atas adanya Pujasera ini, yang menambah kesan yang baik untuk Ramadhan tahun ini. "Pastinya senang, bisa ngabuburit di sini, mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa lebih dekat. Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini tambah berkesan," ujarnya.

Pujasera kawasan Jalan Mayor Muin akan buka setiap hari selama bulan Ramadhan dari pukul 15.00-18.00 WIB.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Sidang Perdana Kasus Dugaan Pemilu Komisioner KPU Wonosobo Riswahyu Raharjo Digelar

Wonosobonews.com - Pengadilan Negeri Wonosobo menggelar sidang perdana kasus dugaan tindak pidana pemilu yang menjerat komisioner KPU Wonosobo, Riswahyu Raharjo Rabu (13/3/2024). Sidang tersebut berlangsung di ruang sidang cakra dan dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Anteng Supriyo, dengan Hakim Anggota Andreas Arman Sitepu dan Daniel Anderson Putra Sitepu.

Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Lukman Akbar Bahtiar, membacakan dakwaan terhadap terdakwa, yang didakwa dengan pasal 546 undang-undang pemilu nomor 7 tahun 2017.

"Hari ini sidang perdana, agendanya pembacaan dakwaan. Setelah kami baca dakwaannya tadi tidak ada eksepsi atau sanggahan dari terdakwa," ujarnya kepada tribunjateng.com.

Sidang perdana juga melibatkan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk satu saksi dari pihak Bawaslu Wonosobo, dua saksi dari pihak pelapor (KOMPILASI), dan pihak hotel yang menjadi tempat pertemuan terdakwa dengan PPK.

“Hari ini langsung pemeriksaan saksi-saksi. Ada dari Bawaslu, Kompilasi, dan pihak hotel,” terang Lukman.

Dalam keterangannya, perwakilan KOMPILASI menyebutkan bahwa terdakwa terlibat dalam upaya pengkondisian untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, yang kemudian menyebabkan dakwaan undang-undang pemilu nomor 7 tahun 2017.

Sementara itu, pihak Jaksa Penuntut Umum telah menyiapkan saksi dari pihak PPK untuk pemeriksaan besok. Namun, kuasa hukum terdakwa meminta agar pemeriksaan saksi PPK dilakukan terpisah.

Sidang kasus komisioner KPU Wonosobo ini dijadwalkan berlangsung selama 7 hari kedepan hingga adanya putusan dari majelis hakim. Selain itu, kuasa hukum terdakwa menyatakan akan mempersiapkan saksi meringankan, termasuk seorang ahli.

Dalam persidangan nantinya, pihak terdakwa juga akan mempertanyakan legal standing pihak yang melaporkan ke Bawaslu, dalam hal ini KOMPILASI.

"Status pelapor juga legal standingnya nggak jelas, antara LSM, perorangan atau timses," ungkap kuasa hukum terdakwa, Teguh Purnomo.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Kantor Imigrasi Wonosobo Gencarkan Sosialisasi e-Paspor dan Bentuk Desa Binaan untuk Cegah TPPO

Wonosobonews.com - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo mengambil langkah proaktif dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi e-paspor dan pembentukan Desa Binaan Imigrasi.

Menurut Kepala Seksi Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Kantor Imigrasi Wonosobo, Faqih Ramadhani Prabowo, sosialisasi e-paspor merupakan langkah preventif untuk mencegah TPPO di wilayah Wonosobo.

"Dengan penyebaran informasi yang tepat tentang permohonan izin ke luar negeri melalui e-paspor, kami berharap dapat mencegah terjadinya TPPO di Wonosobo," ujarnya dalam siaran pers pada Jumat (8/3/2024).

Selain itu, Kantor Imigrasi juga membentuk desa binaan yang berperan sebagai agen intelijen untuk memberikan informasi tentang risiko TPPO. Prabowo menjelaskan bahwa kurangnya akses informasi terkait paspor dan keimigrasian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kasus TPPO di masa lalu.

"Melihat temuan beberapa kasus TPPO pada tahun 2022, kami melihat bahwa masyarakat kesulitan mengakses informasi terkait keimigrasian. Oleh karena itu, pada tahun 2024, kami memulai program Desa Binaan di Desa Pakuncen, Kecamatan Selomerto," tambahnya.

Prabowo juga menjelaskan tentang keunggulan e-paspor, yang memiliki chip dengan data biometrik sebagai pengaman tambahan. Dengan biaya sebesar Rp 650.000, masyarakat dapat memiliki e-paspor dengan masa aktif selama 10 tahun.

"Istimewanya, pemilik e-paspor juga mendapatkan kemudahan masuk ke beberapa negara tanpa visa, seperti Jepang dan Korea," ungkapnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kantor Imigrasi Wonosobo dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keimigrasian yang legal dan aman.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Bulog Pasok 200 Ton Beras ke Pasar untuk Menjaga Harga Terjangkau

Wonosobonews.com - Dalam upaya menjaga ketersediaan beras murah dipasaran, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan pasokan sebanyak 200 ton beras ke sejumlah pasar setiap bulan. Distribusi ini dilakukan dengan menyuplai 2 ton beras setiap minggu ke 32 kios di beberapa pasar.

Kepala Gudang Bulog Sawangan Wonosobo, Dodo Herdiansyah, menjelaskan bahwa distribusi beras Bulog masih berlanjut di berbagai lokasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan harga beras di pasaran tetap terjangkau, terutama menjelang bulan Ramadhan.

"Pendistribusian beras dari Bulog dilakukan bekerja sama dengan 32 kios di pasar. Kami kerja sama dengan 14 kios di Pasar Kertek, 10 kios di Pasar Induk, 6 kios di Pasar Garung, 1 kios di Pasar Welahan Watumalang, dan 1 kios di Pasar Ngalian Wadaslintang," jelasnya.

Setiap minggu, masing-masing kios akan menerima suplai sebanyak 2 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.900 per kilogram. Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan harga beras lokal yang mencapai Rp 16.000 per kilogram.

Dodo menegaskan bahwa harga beras Bulog di setiap kios disamakan, dan pihaknya akan memberikan sanksi kepada penjual yang menjual beras di atas harga tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyebutkan bahwa beras subsidi yang didistribusikan oleh Bulog ke kios atau toko-toko di Pasar Induk berdasarkan program SPHP, yang merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Beras SPHP merupakan beras premium yang dijual dengan harga maksimum Rp 10.900 per kilogram. Masing-masing orang hanya boleh membeli 1 kantong beras dengan berat 5 kilogram," jelasnya.

 

Standard Post with Image
Wisata

Pendakian Gunung Bismo via Sikunang dan Silandak Ditutup Sementara Selama Ramadhan 2024

wonosobonews.com - Jalur pendakian Gunung Bismo di Wonosobo melalui rute Sikunang dan Silandak akan ditutup sementara selama bulan Ramadhan 2024. Meskipun beberapa pendaki mungkin masih akan melakukan pendakian selama bulan puasa, penutupan ini diharapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki yang berpuasa.

Gunung Bismo, dengan ketinggian 2.365 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung yang cukup populer di Jawa Tengah. Terdapat dua jalur pendakian utama, yaitu melalui Silandak dan Sikunang.

Pendakian melalui jalur Sikunang terkenal karena kemudahan akses, bahkan pendaki dapat naik ojek hingga ke Pos 2 dan melanjutkan perjalanan menuju puncak dalam waktu kurang dari 1 jam.

Namun, selama bulan Ramadhan tahun 2024, para pendaki harus mencari alternatif lain karena kedua jalur pendakian Gunung Bismo akan ditutup sementara.

"Pendakian Gunung Bismo via Sikunang akan ditutup mulai tanggal 11 Maret 2024," ujar Ibnu, seorang pengelola Basecamp Bismo melalui jalur Sikunang. "Penutupan akan berlangsung selama satu bulan dan diperkirakan akan dibuka kembali pada tanggal 12 April 2024."

Informasi serupa juga disampaikan oleh Subekhi, pengelola Basecamp Pendakian Gunung Bismo via Silandak. "Selama bulan Ramadhan, pendakian via Silandak akan ditutup," katanya. "Penutupan ini akan berlangsung selama satu bulan dan biasanya akan dibuka kembali satu hari setelah Lebaran."