Wonosobonews.com - Dalam upaya menjaga ketersediaan beras murah dipasaran, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah melakukan pasokan sebanyak 200 ton beras ke sejumlah pasar setiap bulan. Distribusi ini dilakukan dengan menyuplai 2 ton beras setiap minggu ke 32 kios di beberapa pasar.
Kepala Gudang Bulog Sawangan Wonosobo, Dodo Herdiansyah, menjelaskan bahwa distribusi beras Bulog masih berlanjut di berbagai lokasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan harga beras di pasaran tetap terjangkau, terutama menjelang bulan Ramadhan.
"Pendistribusian beras dari Bulog dilakukan bekerja sama dengan 32 kios di pasar. Kami kerja sama dengan 14 kios di Pasar Kertek, 10 kios di Pasar Induk, 6 kios di Pasar Garung, 1 kios di Pasar Welahan Watumalang, dan 1 kios di Pasar Ngalian Wadaslintang," jelasnya.
Setiap minggu, masing-masing kios akan menerima suplai sebanyak 2 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.900 per kilogram. Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan harga beras lokal yang mencapai Rp 16.000 per kilogram.
Dodo menegaskan bahwa harga beras Bulog di setiap kios disamakan, dan pihaknya akan memberikan sanksi kepada penjual yang menjual beras di atas harga tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyebutkan bahwa beras subsidi yang didistribusikan oleh Bulog ke kios atau toko-toko di Pasar Induk berdasarkan program SPHP, yang merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Beras SPHP merupakan beras premium yang dijual dengan harga maksimum Rp 10.900 per kilogram. Masing-masing orang hanya boleh membeli 1 kantong beras dengan berat 5 kilogram," jelasnya.