Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pelaku Pencurian Alat Sedot Air Diamankan oleh Warga Desa Wonosobo

WonosoboNews.com - Seorang pelaku pencurian nyaris berakhir tragis di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, pada Kamis malam lalu setelah tertangkap mencuri alat sedot air atau water pump. Beruntungnya, pelaku diamankan oleh warga yang merasa iba dan diserahkan ke pihak kepolisian Polsek Srono untuk diproses secara hukum pada tanggal 15 Maret 2024.

"Kami berhasil mengamankan pelaku pencurian yang telah meresahkan warga kami," ungkap Kapolsek Srono, AKP Hendri Cristianto.

Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen saat pelaku ditangkap oleh warga serta saat evakuasi oleh pihak kepolisian dan pemerintah Desa Wonosobo dari masyarakat yang geram dengan ulahnya yang kerap kali mencuri di wilayah tersebut.

Salah satu warga yang berhasil menangkap pelaku, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa awalnya ada kecurigaan di kebun papayanya yang tidak jauh dari rumah. "Kami bersepakat untuk menjaga lingkungan bersama," kata Budi.

Setelah berpencar selama satu jam, warga menemukan pelaku sedang duduk di salah satu gubuk di tengah persawahan. Saat diperiksa, ternyata pelaku sedang mencari bekicot, namun saat diperiksa karung bawaannya ada sebuah water pump yang kemudian di teriaki maling.

"Pelaku berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap oleh warga dan diamankan di salah satu rumah warga," tambah Budi.

Kapolsek Srono menjelaskan bahwa pelaku ada dua orang, namun satu orang berhasil melarikan diri. "Pelaku dan rekannya yang melarikan diri masih ada ikatan keluarga. Dari hasil penyelidikan, pelaku tidak hanya satu kali melakukan pencurian. Setidaknya, pelaku sudah beraksi di 6 tempat yang berbeda," ungkap AKP Hendri Cristianto.

Pelaku yang melarikan diri saat ini sedang dalam pengejaran pihak kepolisian, dan identitasnya sudah dikantongi. Tindakan sigap warga Desa Wonosobo dalam menangkap pelaku mencuri mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Asal Wonosobo Melayani Masyarakat Suriname di Bulan Ramadhan

WonosoboNews.com - Bulan Ramadan 1445 H menjadi momen berharga bagi masyarakat Suriname, terutama bagi warga keturunan Jawa yang mendominasi negara tersebut. Sebagai bentuk komitmen untuk melayani dan memperkuat kebersamaan di antara umat Muslim di Suriname, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) kembali mengirimkan seorang dai yang kompeten untuk berdakwah di sana selama bulan Ramadan.

Ustaz Ach Fauzi, seorang Dai Ambassador Dompet Dhuafa asal Wonosobo, Jawa Tengah, dipilih untuk menjalankan tugas berdakwah ini. Keputusan ini diambil karena beliau memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang tidak jauh berbeda dengan masyarakat Suriname, yang mayoritas beretnis Jawa.

Dalam perjalanannya, Ustaz Ach Fauzi tiba di Suriname dengan penuh kehangatan hati dan rasa syukur. Selama di sana, ia terlibat dalam berbagai kegiatan dakwah, mulai dari melayani konsultasi keagamaan, silaturahmi dengan tokoh masyarakat, hingga menjadi imam salat dan memberikan kajian-kajian agama.

Salah satu momen yang menjadi pengalaman luar biasa bagi Ustaz Ach Fauzi adalah ketika ia menggelar kajian di Masjid Al Furqon Saramacca, Suriname. Dalam kajiannya, ia berhasil menarik antusiasme enam jemaah putra dan putri, yang merupakan peningkatan signifikan mengingat sehari-hari hanya satu atau dua jemaah yang mengikuti kajian tersebut.

“Alhamdulillah jumlah jemaah sudah semakin meningkat. Semoga bisa terus istikamah para jemaah Masjid Al Furqon," ungkap Ustaz Achmad Fauzi.

Selain berperan dalam kegiatan keagamaan, Ustaz Ach Fauzi juga aktif dalam kegiatan sosial masyarakat di Suriname, termasuk menghadiri upacara pemakaman warga muslim setempat dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh dan pemuka di wilayah tersebut.

Kehadiran Ustaz Ach Fauzi di Suriname sebagai Dai Ambassador Dompet Dhuafa adalah bagian dari upaya Cordofa untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat Muslim di negeri tersebut, serta membangun kemitraan yang kokoh demi dakwah dan kesejahteraan bersama. Semoga ikhtiar dan pengabdian beliau dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Suriname selama bulan Ramadan dan seterusnya.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Capaian Tinggi Imunisasi Polio di Wonosobo

WonosoboNews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo mencatat berbagai hal penting selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio di wilayah tersebut. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap satu dan dua telah berlangsung sukses dengan capaian target yang ditetapkan pemerintah pusat.

Menurut Jaelan, Kepala Dinkes Kabupaten Wonosobo, capaian vaksinasi polio pada putaran satu mencapai 102,7 persen dan pada putaran kedua mencapai 101,3 persen, berdasarkan data Pusdatin Kemenkes. Namun, meski capaian vaksinasi polio tinggi, terdapat beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan.

"Ada beberapa alasan yang mendasari adanya penolakan di masyarakat antara lain faktor halal haram, meyakini anak sehat tanpa vaksin, dan takut anak sakit jika divaksin," ungkap Jaelan dalam acara evaluasi Sub PIN Polio di Kabupaten Wonosobo.

Selain itu, ditemukan sebanyak 29 kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), 23 di antaranya kasus ringan dan 6 kasus serius yang memerlukan perawatan medis. Hal ini menunjukkan pentingnya memastikan pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

Lebih lanjut, Jaelan juga menyampaikan bahwa imunisasi polio dilakukan pengamatan terkait efektivitasnya melalui surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau yang dikenal dengan lumpuh layuh. Meskipun kasus lumpuh layuh ditemukan, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif dan pasien dinyatakan sembuh, menegaskan bahwa vaksin polio efektif dalam mencegah risiko polio.

Meski demikian, Jaelan berharap agar ke depannya tidak akan ada lagi pelaksanaan Sub PIN Polio, mengingat keberhasilan vaksinasi yang tinggi di Wonosobo. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah meluasnya kasus polio di wilayah tersebut.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Wonosobo Salurkan Hibah Pupuk Fertila untuk Petani Tembakau

WonosoboNews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, melakukan penyaluran hibah pupuk NPK rendah chlor (Fertila) kepada petani tembakau di Kecamatan Kalikajar pada Jumat (15/3/2024). Hibah ini merupakan bagian dari anggaran DBHCHT, APBD Kabupaten Wonosobo tahun anggaran 2024.

Dwiyama SB, Kepala Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa pupuk yang disalurkan adalah jenis Fertila. "Kegiatan hari ini penyaluran pupuk khusus untuk tembakau. Pupuk Fertila memang direkomendasi pabrik rokok digunakan untuk tembakau," ungkap Dwiyama.

Sebanyak 13 kelompok tani di Kecamatan Kalikajar menerima pupuk ini, dengan jumlah petani sekitar 20-25 orang dalam setiap kelompok. Tak hanya di Kalikajar, tujuh kecamatan lain di Kabupaten Wonosobo juga menerima hibah pupuk ini, termasuk Watumalang, Kejajar, Mojotengah, dan Kertek.

Menurut Dwiyama, kegiatan penyaluran pupuk jenis ini sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Ini dikarenakan untuk tanaman tembakau, pemerintah sudah tidak mengeluarkan pupuk subsidi. Ia berharap, petani ke depannya akan semakin mandiri dalam memperoleh pupuk khususnya untuk tanaman tembakau agar produksi tetap lancar.

"Harapannya ada kemandirian baik tingkat kelompok maupun tingkat anggotanya supaya ketika suatu saat dana ini dikurangi dari pemerintah pusat, petani tetap mampu untuk mencari atau menggunakan pupuk tersebut tanpa hibah dari pemerintah," tuturnya.

Penyerahan simbolik dilakukan di Kecamatan Kalikajar, sementara pupuk untuk kecamatan lainnya telah dikirim sebelumnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi tembakau di wilayah Kabupaten Wonosobo.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Ratusan Warga Berbondong-bondong Antre untuk Dapatkan Sembako Murah di Wonosobo

WonosoboNews.com - Ratusan orang terlihat mengantri panjang di halaman Kantor Kecamatan Mojotengah, Wonosobo pada Jumat (15/3/2024) lalu, dalam upaya mendapatkan sembako murah. Kegiatan yang diselenggarakan sebagai bagian dari gerakan pangan murah serentak se-Jawa Tengah ini menjadi magnet bagi masyarakat yang tengah merasakan dampak ekonomi.

Menurut Kepala Bidang Pangan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Istiqomah, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memastikan stabilitas pasokan bahan pangan di wilayah tersebut. "Kegiatan ini di Wonosobo ada dua lokasi pertama di Kecamatan Mojotengah dan Kepil. Hari ini secara bersama-sama kita lakukan di dua kecamatan," ungkap Istiqomah.

Komoditas yang disubsidi pemerintah, seperti beras medium, gula pasir, dan telur ayam, tersedia dalam jumlah terbatas di setiap kecamatan. Pembatasan jumlah pembelian juga diberlakukan dengan ketat, di mana setiap orang hanya diperbolehkan membeli dalam batas tertentu.

"Harga tiap-tiap komoditas dibandrol lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Beras medium di harga Rp 62.500 per 5 kilogram, gula pasir Rp 15.000 per kilogram, dan telur Rp 27.000 per kilogram," jelas Istiqomah.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menurunkan angka inflasi di daerah tersebut. Dengan angka inflasi pada bulan Februari 2024 mencapai 3,93 persen, langkah-langkah konkrit perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga.

"Saya harap dengan kegiatan seperti ini, kami dapat menurunkan angka inflasi di Wonosobo secara signifikan," ujar Albar.

Salah seorang warga yang antre, Anggita, mengungkapkan rasa terbantunya dengan adanya kegiatan ini. "Saya dapat beras, telur, dan gula pasir. Sangat terbantu karena harganya selisihnya lumayan dengan di pasaran," ujarnya.

Dengan adanya gerakan pangan murah ini, diharapkan masyarakat Wonosobo bisa merasakan kelonggaran ekonomi dan stabilitas harga kebutuhan pokok yang lebih terjamin.