Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Tim Inspeksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Wonosobo Gencar Awasi Kebersihan Tempat Penjualan Makanan

WonosoboNews.com - Tim Inspeksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo turun langsung ke tempat penjualan makanan, termasuk kios, warung, dan pedagang kaki lima guna antisipasi peredaran makanan yang tidak layak konsumsi dan sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Punjiati, anggota tim inspeksi dari Dinkes Wonosobo, menyampaikan bahwa tim memeriksa kondisi tempat sanitasi, kebersihan peralatan memasak, dan penyajian makanan, serta pengelolaan limbah secara tepat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melihat apakah tempat jualannya layak, penjualnya sehat atau tidak, higienitas sanitasinya seperti apa, banyak hal yang dicek mulai dari lokasi, pengolahan, dan penjual," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan diberikan kepada para pedagang agar dapat mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan.

"Maksud dari inspeksi ini adalah agar penjual makanan memahami bagaimana menyajikan dan menjual makanan yang sehat. Menjual makanan sehat bukan hanya dari bentuk fisik, melainkan dari proses awal memilih bahan makanan, tempat, alat-alat yang digunakan, air, dan orang yang mengolahnya," jelasnya.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo mengajak seluruh masyarakat, khususnya para pedagang makanan, untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan dalam setiap aktivitas, demi terciptanya lingkungan yang sehat dan aman bagi semua.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Riswahyu Raharjo Laporkan Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Wonosobo ke DKPP

WonosoboNews.com - Wonosobo - Setelah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Wonosobo atas pelanggaran pidana pemilu, Riswahyu Raharjo (RR) mengambil langkah hukum dengan melaporkan ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Wonosobo ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). RR menyatakan bahwa penanganan kasus pidana pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu dinilai tidak profesional.

Berkas laporan atau aduan diserahkan oleh kuasa hukum RR, Teguh Purnomo bersama Tamrin Mahatmanto dan Widiantoro dari Jaringan Advokasi Hukum dan Pemilu Indonesia (JAHPI), kepada Bawaslu Provinsi Jawa Tengah pada Senin (25/3/2024).

Teguh Purnomo menyampaikan bahwa kliennya merasa bahwa proses pemeriksaan dugaan pelanggaran pemilu tidak adil dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Klien kami, Riswahyu Raharjo, merasa diperlakukan tidak adil dan tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga melaporkan ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Wonosobo," ungkapnya.

Beberapa kejanggalan yang diungkapkan dalam laporan/aduan tersebut termasuk jangka waktu pemeriksaan yang tidak sesuai ketentuan, pelaksanaan klarifikasi yang tidak memadai, ketidakhadiran panggilan atau undangan tertulis setelah penundaan, dan proses pemeriksaan yang dinilai tidak memperhatikan legal standing pelapor.

"Juga tidak memverifikasi alat bukti. Dan masih banyak kejanggalan lain termasuk tidak memperhatikan legal standing pelapor," tambah Teguh.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak terkait, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

Para komisioner Bawaslu Wonosobo yang dilaporkan oleh Riswahyu Raharjo adalah Ketua Sarwanto Priadhi, dan empat anggota yaitu Ariantono, Nasir Salasa, Fitrian Puji Istriatno, dan Dhyan Kartika Wulandari. Langkah selanjutnya akan ditentukan setelah DKPP melakukan proses evaluasi terhadap laporan yang diajukan.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Tim Inspeksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Wonosobo Periksa Tempat Penjualan Makanan

WonosoboNews.com - Tim Inspeksi Kesehatan Lingkungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan inspeksi langsung ke tempat penjualan makanan, termasuk kios, warung, dan pedagang kaki lima. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mencegah peredaran makanan yang tidak layak konsumsi dan menjaga kesehatan masyarakat.

Punjiati, salah satu anggota tim inspeksi dari Dinas Kesehatan Wonosobo, menyampaikan bahwa tim melakukan pemeriksaan terhadap kondisi sanitasi tempat, kebersihan peralatan memasak, penyajian makanan, serta pengelolaan limbah. Selain itu, para pedagang juga diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan.

"Maksud dari inspeksi ini adalah untuk memastikan tempat penjualan layak, kebersihan penjual, serta higienitas sanitasinya. Banyak aspek yang kami periksa, mulai dari lokasi, pengolahan, hingga penjualnya," jelas Punjiati.

Ia menekankan pentingnya pemahaman bagi pedagang tentang cara menyajikan dan menjual makanan yang sehat, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari proses awal pemilihan bahan makanan, sanitasi tempat, peralatan yang digunakan, air, dan orang yang mengolahnya.

Kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, terutama dalam hal konsumsi makanan.

"Dengan melakukan inspeksi secara rutin, kami berharap risiko penyakit akibat makanan yang tidak sehat dapat diminimalkan, sehingga kesehatan masyarakat terjaga dengan baik," tambahnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya para pedagang makanan, untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan dalam setiap aktivitas, guna menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi semua.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Gotong Royong Jilid II: Lanjutan Kepemimpinan Afif-Albar di Wonosobo

WonosoboNews.com - Pendopo Kabupaten, Wonosobo - Memasuki tahun ketiga kepemimpinan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dan Wakil Bupati Muhammad Albar, berbagai program telah dilakukan, menandai perjalanan kepemimpinan yang berdampak positif bagi masyarakat.

Talkshow 3 tahun kepemimpinan Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Muhammad Albar, yang dipandu oleh Direktur Jawa Pos Radar Semarang, Baehaqi, di Pendopo Kabupaten pada Selasa (26/3/2024), menjadi momentum penting untuk merayakan capaian dan merencanakan langkah selanjutnya.

Sejak dilantik pada 26 Februari 2021, kepemimpinan Afif-Albar telah membawa berbagai keberhasilan yang terlihat dari berbagai indikator. Salah satu pencapaian yang signifikan adalah keluarnya Wonosobo dari label kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Tengah.

Sebelum kepemimpinan duet Afif-Albar, Wonosobo selalu tercatat sebagai kabupaten termiskin. Namun, dalam dua tahun terakhir, peringkat kekayaan kabupaten ini mengalami peningkatan signifikan. Dari peringkat ke-35 pada tahun 2021, naik menjadi peringkat ke-33 pada akhir 2023.

Bupati Afif Nurhidayat menyatakan bahwa ini bukanlah pencapaian yang mudah, terutama mengingat tantangan awal dalam menangani pandemi Covid-19. "Posisi masyarakat miskin turun dari 17 persen menjadi 15 persen dalam tiga tahun ini," ungkapnya.

Perubahan status Wonosobo berimbas pada berbagai indikator lainnya, seperti penurunan angka pengangguran, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan penurunan angka stunting yang signifikan.

Wakil Bupati Muhammad Albar menegaskan bahwa pencapaian ini tidak hanya berkat kerja keras mereka berdua, tetapi juga karena kolaborasi dan kerja sama yang terbangun dalam seluruh lapisan masyarakat. "Motto 'sesarengan mbangun Wonosobo' harus diteruskan. Jika sebelumnya kita menghadapi jilid I, sekarang saatnya memasuki jilid II," tegasnya.

Dengan semangat gotong royong yang telah terbina, kepemimpinan Afif-Albar berkomitmen untuk melanjutkan upaya memajukan Wonosobo menuju arah yang lebih baik lagi, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Kebakaran Hanguskan Gudang Peralatan Kades di Wonosobo

WonosoboNews.com - Kebakaran mengamuk kembali di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menyisakan kerugian besar pada Kamis (28/3/2024) sore. Kali ini, gudang peralatan kepala desa (kades) menjadi korban terbakar, menghanguskan segala peralatan berharga di dalamnya.

Gudang peralatan yang dimiliki oleh Sutrisno (45), Kades Sojopuro, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, menjadi sasaran si jago merah sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian tragis ini dipicu oleh kesalahan fatal saat salah seorang karyawan Sutrisno menghidupkan tungku pemanas jagung.

"Karyawan tersebut menghidupkan tungku untuk memanaskan jagung, namun setelah itu meninggalkan gudang untuk berbuka puasa," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo.

Dilaporkan bahwa tungku yang ditinggalkan terlalu panas dan dikelilingi oleh bahan-bahan mudah terbakar, sehingga memicu perembetan api yang cepat melahap seluruh isi gudang. Warga sekitar berupaya keras untuk memadamkan api sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran.

"Api berhasil dipadamkan setelah upaya bersama dari petugas, relawan, dan warga sekitar," tambah Dudy.

Kerugian materi yang dialami oleh Sutrisno diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Beberapa barang yang hangus termasuk 1 unit mobil L300, 1 unit motor, 1 unit mesin traktor, 1 unit penggiling padi, 1 unit penggiling jagung, 1 ton beras, 1 ton jagung, serta truk dan sejumlah material bangunan.

Pihak berwenang sedang melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab pasti dan jumlah kerugian yang dialami oleh pemilik gudang. Diharapkan dengan adanya investigasi tersebut, kejadian serupa dapat dihindari di masa yang akan datang.