WonosoboNews.com - Forum Komunikasi Putra dan Putri ABRI (FKPPI) Cabang Wonosobo memberikan bantuan beras secara cuma-cuma kepada warga kurang mampu sebagai respons terhadap lonjakan harga pangan yang tak terkendali. Fenomena ini membuat sebagian besar masyarakat merasa terbebani karena harga beras yang mahal.
Asnuri, salah satu warga penerima bantuan beras gratis, mengungkapkan kekesalannya terhadap kenaikan harga beras. "Ya sedih ya, karena beras mahal sekarang. Apalagi sekarang puasa, sebentar lagi lebaran, kan pengeluaran tidak hanya buat makan saja. Apalagi hampir semua harga kebutuhan pokok saat ini harganya ikut naik," katanya.
Menanggapi hal ini, pemerintah setempat telah mengambil langkah dengan mengadakan pasar pangan murah di beberapa titik wilayah serta menggandeng Bulog Wonosobo untuk memastikan ketersediaan beras. Namun, FKPPI Wonosobo juga turut peduli dengan menggelontorkan bantuan beras gratis kepada warga setempat.
Ketua FKPPI Wonosobo, Agus Purnomo, menjelaskan bahwa sebanyak 100 karung beras dengan bobot masing-masing 2,5 kilogram telah disiapkan dan dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi FKPPI dalam meringankan beban masyarakat terutama terkait harga beras yang terus naik selama sebulan terakhir.
"Acara digelar di sebelah utara Makodim 0707 Wonosobo, tentunya untuk sedikit membantu masyarakat. Beras kita berikan gratis," ungkapnya.
Teknis pemberian bantuan sosial dilakukan dengan menyediakan kupon yang disebar secara acak oleh tim FKPPI, yang kemudian bisa ditukarkan dengan sekarung beras. Selain beras, FKPPI juga menyediakan puluhan pasang pakaian layak pakai dan sarung untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Agus berharap bahwa kegiatan serupa dapat dilakukan oleh banyak pihak demi saling bantu antar sesama. "FKPPI setiap Ramadhan ada acara begini. Tapi jenis bantuannya, tergantung kebutuhan masyarakat saat itu. Sekarang kan beras mahal, maka beras yang kita pilih untuk diberikan gratis untuk warga. Saya harap acara begini bisa ditularkan ke instansi lainnya," tutupnya.