Standard Post with Image
ukm

Batik Talunombo, Warisan Budaya Wonosobo yang Mendunia

Wonosobonews.com - Batik Talunombo dari Wonosobo bukan hanya kain dengan motif indah, tetapi juga menyimpan kisah panjang tentang tradisi, inovasi, dan dedikasi untuk menghidupkan kembali warisan leluhur. Laeli Nur Khasanah, seorang pengrajin muda, berhasil membawa Batik Talunombo ke pasar global, menjadikannya kebanggaan Kabupaten Wonosobo.

Awalnya, Batik Talunombo adalah bagian dari KUB Carica Lestari, usaha keluarga yang didirikan oleh generasi sebelumnya. Berkat kerja keras dan inovasi Laeli, usaha ini kini dikenal luas. Workshop Batik Talunombo terletak di Desa Wisata Talunombo, menjadi pusat kreativitas yang melestarikan tradisi batik khas desa dengan sentuhan modern.

“Setiap motif batik ini membawa cerita tentang keindahan alam Wonosobo dan filosofi hidup yang diwariskan oleh leluhur kami,” kata Laeli. Motif-motif tersebut menggabungkan nilai tradisional dengan inovasi, sehingga dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.

Batik Talunombo terkenal tidak hanya karena kualitasnya, tetapi juga karena filosofi dan kearifan lokal yang tercermin dalam setiap motif. Warisan ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Wonosobo dan produk unggulan daerah.

Laeli juga memanfaatkan media sosial, seperti Instagram @batik_carica, untuk menjangkau pelanggan dari berbagai daerah. Ini memudahkan para penggemar batik untuk memesan produk dari mana saja.

Keberhasilan Batik Talunombo tidak lepas dari peran generasi sebelumnya. Alfiyah, ibu Laeli, adalah sosok yang memulai usaha ini dengan tujuan melestarikan tradisi batik di Desa Talunombo. Ia mengajak para pembatik setempat untuk bersama menjaga warisan budaya ini.

“Kami berusaha untuk terus menjaga keaslian motif batik Talunombo sebagai salah satu warisan batik tertua di Wonosobo,” tambah Laeli.

Laeli berharap Batik Talunombo akan terus berkembang dan menginspirasi generasi selanjutnya. “Batik ini bukan hanya tentang produk, tapi juga tentang cinta dan kebanggaan kami terhadap budaya leluhur,” pungkasnya.

Melalui dedikasi dan inovasi, Laeli Nur Khasanah membawa Batik Talunombo ke panggung internasional, memperkenalkan keindahan dan filosofi batik Wonosobo kepada dunia.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Nobar Timnas Bersama Afif Husein, Dukung Sepak Bola dan Masyarakat Wonosobo

Wonosobonews.com - Ratusan warga Wonosobo berkumpul di Gedung Sasana Adipura pada Selasa, 15 Oktober 2024, untuk mengikuti acara nonton bareng (nobar) pertandingan tim nasional Indonesia bersama pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Afif-Husein. Namun, nobar ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Semarak acara semakin terasa dengan adanya bazar UMKM yang turut mendukung perekonomian lokal. Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, datang mengenakan atribut merah putih sebagai bentuk dukungan penuh kepada timnas Indonesia.

Nobar tersebut memberikan kesempatan bagi warga untuk tidak hanya menyaksikan pertandingan, tetapi juga berbicara langsung dengan pasangan calon Afif-Husein. Dalam kesempatan tersebut, calon bupati Afif menyampaikan komitmennya untuk memajukan sepak bola di Wonosobo, terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

"Kami berkomitmen memajukan sepak bola Wonosobo dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. Insyaallah, stadion di Wonosobo ke depan bisa digunakan untuk uji coba pertandingan. Kami juga ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk berkarya melalui sepak bola," ujarnya. Pernyataan ini disambut dengan antusias oleh para pengunjung yang hadir.

Menurut Afif, sepak bola bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga merupakan sarana penting dalam membangun karakter pemuda dan mempererat persatuan masyarakat. Ia menambahkan bahwa rencana pengembangan stadion menjadi bagian dari visi besar untuk memajukan olahraga di daerah tersebut. Komunitas sepak bola lokal ki ni memiliki harapan baru dengan janji pengembangan fasilitas yang diutarakan oleh Afif.

Toni, panitia pelaksana acara, juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. "Mari kita bersatu, menunaikan hak pilih kita pada tanggal 27 November 2024, dan memilih pasangan nomor urut 1, Afif-Husein. Dengan bersatu, kita dapat mewujudkan Wonosobo yang berprestasi," ujar Toni.

Acara nobar ini tidak hanya mempererat kebersamaan, tetapi juga mendukung ekonomi lokal mel alui bazar UMKM yang diadakan di tempat yang sama. Para pelaku usaha kecil dan menengah mendapat kesempatan untuk mempromosikan produk-produk mereka, selaras dengan visi Afif-Husein yang ingin memberdayakan masyarakat dari berbagai sektor.

Antusiasme warga yang hadir, terutama kaum muda, menunjukkan besarnya harapan terhadap perubahan yang akan membawa dampak positif bagi daerah, terutama dalam bidang olahraga. Nobar ini juga memperlihatkan komitmen pasangan Afif-Husein untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap rencana pembangunan.

Menurut Afif, keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. "Terima kasih kepada para fans yang hadir. Ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk memajukan Wonosobo," ucapnya. Rencana penyelesaian fasilitas stadion yang disebutkan oleh Afif membawa harapan besar bagi peningkatan kualitas sarana olahraga di Wonosobo.

Di samping itu, kehadiran bazar UMKM memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk memasarkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat. Acara ini menciptakan momen langka di mana masyarakat bisa berinteraksi dengan calon pemimpin mereka dalam suasana santai dan meriah. Pendekatan inklusif ini menunjukkan komitmen Afif-Husein untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka.

Secara keseluruhan, acara nobar ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam perjalanan menuju Pilkada 2024. Dengan suasana yang penuh semangat, acara ini merefleksikan harapan besar masyarakat terhadap perubahan yang diusung oleh pasangan Afif-Husein dalam memajukan Wonosobo di berbagai sektor, termasuk olahraga dan ekonomi.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Lubang Sewu Wonosobo Menawarkan Pesona Alam Saat Musim Kemarau

Wonosobonews.com - Wonosobo memiliki tempat wisata unik yang hanya dapat dinikmati saat musim kemarau, yaitu Lubang Sewu. Tempat ini menampilkan bebatuan kapur dengan beragam bentuk yang terletak di sekitar Waduk Wadaslintang. Bebatuan ini hanya terlihat ketika waduk surut, menawarkan pemandangan yang menakjubkan.

Bentuk bebatuan sangat beragam; ada yang berserakan pecahan, sementara yang lain menjulang tinggi seperti tebing Grand Canyon. Tak heran jika banyak pengunjung menyebutnya Grand Canyon versi lokal.  

Karim Amrullah, pengelola Lubang Sewu, menjelaskan, “Itu sebetulnya batu kapur tapi kalau di sini menyebutnya batu lawang, itu luasnya sekitar 2 hektare.” Ia menambahkan, “Saat kemarau tiba, bebatuan akan terlihat. Tapi, saat musim hujan, air akan naik sehingga batu itu akan tenggelam tertutup air.”

Nama Lubang Sewu sendiri memiliki nilai sejarah. Karim menjelaskan bahwa Lubang Sewu bukan hanya merujuk pada batu yang muncul saat air surut, melainkan juga sebuah gua batu dekat Waduk Wadaslintang yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian tentara saat perang melawan Belanda. Gua ini konon sangat panjang dan mampu menampung hingga 1.000 orang.

“Gua ini sangat panjang hingga menembus Waduk Wadaslintang, tetapi seiring waktu, gua tersebut tenggelam tertutup lumpur,” jelasnya.  

Taat Setiadi, seorang wisatawan asal Purwokerto, mengatakan, “Ternyata, memang indah banget. Recommended dikunjungi menurut saya saat di Wonosobo.” Wisatawan dapat mengeksplorasi setiap sisi Lubang Sewu, dan berfoto di antara bebatuan menjadi kegiatan favorit.

Selain itu, wisatawan juga dapat menaiki perahu mengelilingi Waduk Wadaslintang yang indah. Suasana sejuk angin di bawah terik matahari menjadikan kunjungan lebih menyenangkan, dan disarankan untuk datang pada pagi atau sore hari.

Lubang Sewu juga dikenal sebagai spot mancing yang menarik, dan tempat wisata ini terletak di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kebumen. Jarak dari pusat kota Wonosobo sekitar 46 kilometer, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi.  

Akses ke lokasi sudah baik dengan jalan beraspal, meskipun medan yang berkelok-kelok mengharuskan pengunjung berhati-hati saat berkendara. Tempat wisata ini buka setiap hari dengan tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang, ditambah parkir kendaraan antara Rp3.000 hingga Rp5.000.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tim Pengawasan Korem Tinjau Progres Program TMMD di Wonosobo

Wonosobonews.com - Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Korem 072/Pamungkas melakukan peninjauan terhadap program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung di Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Tujuan peninjauan ini adalah untuk memastikan bahwa progres pembangunan berjalan sesuai target, yang direncanakan selesai pada 31 Oktober 2024.

Mayor Cke Timotius, Pasi Bati Korem 072/PMK, menekankan pentingnya kualitas infrastruktur yang sedang dibangun, terutama akses jalan. “Jalan ini sangat vital untuk mempercepat distribusi hasil pertanian warga. Kami mengharapkan fasilitas ini dirawat dengan baik agar manfaatnya berkelanjutan,” jelas Timotius.

Kapten Inf Iwan Nafarin, Pasi Ter Kodim 0707/Wonosobo, menambahkan bahwa pembangunan jalan ini merupakan langkah konkret untuk mengurangi keterisolasian desa-desa di dataran tinggi Wonosobo.  

Camat Kejajar, Chairul Anam, juga menekankan bahwa kolaborasi dengan warga menjadi faktor kunci keberhasilan program TMMD. “Pemerintah kecamatan bersama masyarakat terus memantau dan membantu agar program ini berjalan sesuai rencana. Tantangan seperti cuaca dan kontur tanah yang berat menjadi fokus kami di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jojogan, Nadirah Munawaroh, mengakui bahwa infrastruktur yang sedang dibangun akan memudahkan kegiatan sehari-hari warganya. Ia juga menekankan pentingnya perawatan berkelanjutan setelah pembangunan selesai untuk memastikan fasilitas tetap bermanfaat bagi masyarakat.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kebakaran Hebat di Dusun Sijeruk Menghanguskan Tiga Rumah

Wonosobonews.com - Pada Selasa malam, 15 Oktober 2024, kebakaran hebat terjadi di Dusun Sijeruk, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. Kebakaran ini menghanguskan tiga rumah dan menyebabkan kerugian sekitar Rp 180 juta.  

Menurut laporan dari Unit Damkar BPBD Wonosobo, kejadian pertama kali dilaporkan pukul 23.30 WIB. Warga sekitar menelepon call center Damkar Wonosobo untuk melaporkan kebakaran. Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudi Wardoyo, menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari rumah milik Kerdi, yang berusia 35 tahun.  

“Api mulai berkobar dari rumah Kerdi, yang berisi tembakau dan berbagai peralatan,” katanya. Api kemudian merembet ke rumah milik Solihin, yang berusia 68 tahun, dan Fauzi, yang berusia 35 tahun, yang merupakan tetangga Kerdi.

Dudi menjelaskan, “Total tiga rumah yang terbakar. Warga berbondong memadamkan api secara manual, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Damkar Wonosobo. Api berhasil padam kurang lebih 2 jam. Waktu operasi mulai 00.15 – 02.25 WIB.”

Tim Pemadam Kebakaran Wonosobo tiba di lokasi pada pukul 00.10 WIB, dengan waktu respons sekitar 50 menit. Mereka melakukan operasi pemadaman selama dua jam. Akibat kebakaran ini, satu rumah habis terbakar sementara dua rumah lainnya terbakar sebagian.

Namun, tim pemadam mengalami beberapa kendala, seperti sulitnya mendapatkan sumber air, akses evakuasi yang sempit, habisnya bahan bakar kendaraan pemadam, dan jarak tempuh yang jauh. Salah satu unit pemadam juga mengalami overheat saat operasi.

“Total kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 180 juta. Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan rumah dan harta benda membuat para korban harus kehilangan tempat tinggal,” jelas Dudi.

Operasi pemadaman melibatkan berbagai pihak, termasuk Damkar Wonosobo, TRC BPBD Wonosobo, relawan gabungan, dan masyarakat setempat.  

BPBD Kabupaten Wonosobo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran dan siap mengurangi risiko. Jika memerlukan informasi terkait Damkar dan kebencanaan, masyarakat bisa menghubungi BPBD Wonosobo di Jalan Jendral Soeharto Km 5 No. 7, Komplek DPUPR Kalierang Selomerto. Call center Damkar bisa dihubungi di nomor 081 389 113 113 dan 0286 325605, serta Pusdalops di 081311116976 dan layanan gratis 112.