Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kesiapan Satlantas Polres Wonosobo Hadapi Libur Nataru 2024

Wonosobonews.com - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonosobo mempersiapkan personel dan peralatan untuk mendukung pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2024. Operasi ini bertujuan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kelancaran arus lalu lintas, khususnya di kawasan wisata Dieng, yang diprediksi akan dipadati wisatawan.

Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Edy Nugroho, menyampaikan bahwa pihaknya telah memantau kesiapan anggota serta melakukan survei untuk memetakan titik rawan kecelakaan, kemacetan, dan longsor. "Menghadap libur natal dan tahun baru kita gelar monitoring kesiapan anggota dan juga Operasi Lilin Candi 2024," ungkapnya.

Selain memastikan kesiapan fisik personel, Satlantas juga mengecek kelengkapan peralatan, seperti lampu kedip, borgol, tongkat, jas hujan, hingga baterai cadangan. Hal ini sangat penting mengingat Kabupaten Wonosobo memiliki curah hujan yang tinggi selama musim penghujan.

“Kabupaten Wonosobo dikenal dengan curah hujan tinggi. Jas hujan dan sepatu boot wajib digunakan saat hujan. Pastikan lampu kedip berfungsi untuk menambah visibilitas, dan siapkan baterai cadangan,” tambah AKP Edy.

Pengecekan kendaraan dinas maupun pribadi yang digunakan anggota juga menjadi perhatian. Semua anggota diwajibkan membawa pakaian ganti dalam tas plastik untuk mengantisipasi pakaian basah akibat hujan atau keringat.

"Persiapan seperti ini sangat diperlukan. Meski sudah memakai jas hujan, tetap ada risiko pakaian basah karena rembesan atau keringat. Dengan kesiapan yang matang, kami berharap pelaksanaan libur Nataru dapat berjalan lancar, masyarakat merasa aman, dan seluruh anggota tetap sehat," ujarnya.

Operasi Lilin Candi 2024 yang dilaksanakan secara nasional ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Khusus di Wonosobo, destinasi wisata seperti Dieng menjadi salah satu titik fokus untuk memastikan pengalaman liburan yang aman dan menyenangkan bagi wisatawan.

 

Standard Post with Image
ide bisnis

Kunjungan Menko BPM RI ke Rumah Produksi Carica di Wonosobo

Wonosobonews.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko BPM) RI, H. A. Muhaimin Iskandar, mengunjungi rumah produksi carica Cahaya Dieng di Wonobungkah, Wonosobo, Jawa Tengah. Dalam kunjungan ini, Cak Imin, sapaan akrab Menko BPM, didampingi oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat serta tiga deputi Kemenko BPM RI. Kehadiran mereka disambut langsung oleh pemilik Cahaya Dieng, H. Maun, beserta istrinya.

Cak Imin menyaksikan proses produksi minuman khas Wonosobo yang tengah dilakukan oleh para karyawan rumah produksi Cahaya Dieng. Sebelumnya, ia juga meninjau berbagai produk UMKM Wonosobo, seperti batik carica, beras lokal, dan aneka makanan khas daerah yang menjadi oleh-oleh wisatawan.

Menurutnya, H. Maun merupakan contoh inspiratif pelaku UMKM yang sukses mengembangkan produk lokal hingga menjadi ciri khas pariwisata Dieng. "Kita sebenarnya datang ke sini untuk belajar. Selamat dan sukses untuk Pak Maun. Mudah-mudahan produksi minuman carica Cahaya Dieng bisa dipasarkan di seluruh dunia. Ini sangat luar biasa, pelaku UMKM yang cukup sukses" ungkap Cak Imin.

Dalam kunjungan tersebut, Cak Imin menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui UMKM. Ia menjelaskan bahwa tugas Kemenko BPM adalah mengubah masyarakat dari kondisi miskin menjadi berdaya dan mandiri. Upaya ini dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi, bantuan sosial, serta pengembangan infrastruktur pendukung, seperti teknologi dan permodalan.

Pemerintah, lanjutnya, juga mendorong penerapan digitalisasi dan teknologi pemasaran pada pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global. "Target pemerintah adalah go global. Pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kemampuan kompetitif untuk bersaing dengan negara lain," tegasnya.

Cak Imin berharap pemerintah pusat dan daerah dapat terus bersinergi dalam mendukung UMKM melalui berbagai langkah, seperti subsidi bunga pinjaman, sertifikasi produk, dan pendampingan usaha. Ia juga mendorong pelaku UMKM yang sudah mapan untuk memberikan dukungan kepada pelaku usaha baru agar sektor ini semakin berkembang.

"Kebangkitan UMKM adalah cara kita untuk membangun kemandirian bangsa. Semakin banyak pelaku usaha baru, semakin maju bangsa ini, dan masyarakatnya pun akan lebih sejahtera," pungkasnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan UMKM Wonosobo, mengingat besarnya potensi daerah ini, terutama dalam produk pepaya carica dan sektor pariwisata. Pemerintah berkomitmen untuk menghadapi berbagai tantangan dan terus bekerja keras demi kemajuan ekonomi bangsa.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Rakor Sinergitas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata di Hotel Daffam Wonosobo

Wonosobonews.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) sinergitas program bidang Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pelaku wisata, asosiasi kepemudaan, dan kepariwisataan. Rakor berlangsung selama dua hari, mulai Selasa, 17 Desember hingga Rabu, 18 Desember 2024, bertempat di Hotel Daffam Wonosobo.

Hari pertama rakor membahas beberapa poin penting, termasuk keterpaduan program bidang kepemudaan, olahraga, dan pariwisata untuk tahun 2025, serta penyusunan rencana strategis tahun 2025-2029. Narasumber dari berbagai sektor, seperti Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Ekonomi Kreatif, turut hadir. Acara berlangsung meriah dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang memungkinkan peserta bertukar informasi serta pengalaman.

Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi, hadir didampingi Sekretaris Disporapar, Syurya Deta Syafrie, serta jajaran bidang lainnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, juga memberikan sambutan, menekankan pentingnya kolaborasi antar kabupaten/kota untuk memajukan sektor pariwisata Jawa Tengah.

Pada hari kedua, peserta mengikuti agenda bertajuk "Jateng On The Spot, One Day Trip." Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Peserta diajak menjelajahi Telaga Dringo, Kawah Candradimuka, Curug Sikarim, serta Lembah Dieng yang dikenal sebagai "Swiss van Java." Dengan menaiki jeep, para peserta menikmati keindahan alam, yang kemudian diakhiri dengan makan siang di RM Mbok Ro 5 sebelum kembali ke Hotel Daffam.

Program ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga menumbuhkan sinergi untuk memajukan sektor pariwisata Jawa Tengah melalui kolaborasi yang solid.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Siapkan Anggota Hadapi Libur Nataru dan Operasi Lilin Candi 2024

Wonosobonews.com - Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Edy Nugroho, memimpin pengecekan kesiapan personel Satlantas Polres Wonosobo untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2024. Pengecekan dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2024, pukul 06.00 WIB, bertempat di halaman Mapolres Wonosobo.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memastikan kesiapan maksimal seluruh anggota dalam melaksanakan tugas pengamanan selama periode Nataru. AKP Edy Nugroho menyebutkan bahwa jalur wisata menuju Dieng diprediksi menjadi salah satu titik utama arus wisatawan yang harus diwaspadai. Selain itu, upaya pengamanan juga mengantisipasi lonjakan aktivitas masyarakat, potensi kemacetan, kecelakaan lalu lintas, serta cuaca ekstrem yang kerap terjadi di Wonosobo.

"Sejak sebelumnya, kami telah melakukan survei lokasi untuk menentukan titik penempatan anggota, memetakan area rawan kemacetan dan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan dinas terkait. Hari ini, kami mengecek kesiapan perlengkapan perorangan anggota, seperti surat-surat diri, sikap tampang, dan atribut penting seperti lampu kedip, borgol, tongkat, serta jas hujan," kata AKP Edy Nugroho.

Selain memastikan perlengkapan perorangan, Edy Nugroho juga menekankan pentingnya kesiapan fisik anggota dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu. Kabupaten Wonosobo dikenal dengan curah hujan tinggi selama musim liburan akhir tahun, sehingga perlengkapan seperti jas hujan dan sepatu boot menjadi kewajiban.

"Kabupaten Wonosobo dikenal dengan curah hujan tinggi. Jas hujan dan sepatu boot wajib digunakan saat hujan. Pastikan lampu kedip berfungsi untuk menambah visibilitas, dan siapkan baterai cadangan," tambahnya.

Selain itu, kendaraan dinas maupun pribadi yang digunakan anggota juga diperiksa kelengkapannya. Pemeriksaan mencakup kondisi mesin, kelengkapan dokumen, dan keselamatan operasional kendaraan di lapangan. Semua anggota diinstruksikan untuk selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di lapangan.

Untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem, beberapa anggota telah menyiapkan pakaian ganti dalam tas plastik untuk mengantisipasi pakaian basah akibat hujan atau keringat selama bertugas. "Persiapan seperti ini sangat diperlukan. Meski sudah memakai jas hujan, tetap ada risiko pakaian basah karena rembesan atau keringat. Dengan kesiapan yang matang, kami berharap pelaksanaan libur Nataru dapat berjalan lancar, masyarakat merasa aman, dan seluruh anggota tetap sehat," ujar AKP Edy Nugroho.

Operasi Lilin Candi 2024 merupakan operasi pengamanan berskala nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Di Kabupaten Wonosobo, fokus utama pengamanan akan ditujukan pada jalur utama wisata dan lokasi-lokasi yang sering menjadi pusat keramaian. Satlantas Polres Wonosobo berharap persiapan yang matang ini dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi masyarakat selama libur panjang.

Dengan koordinasi yang baik, AKP Edy Nugroho optimis seluruh personel dapat menjalankan tugasnya secara optimal, dan masyarakat serta wisatawan yang berkunjung dapat menikmati libur akhir tahun dengan aman dan nyaman. Jalur wisata Dieng, dengan tingginya kunjungan selama libur panjang, menjadi prioritas utama perhatian dalam pengamanan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

BPOM Semarang Tarik 819 Produk Latiao, Terkait Kasus Keracunan di Wonosobo

Wonosobonews.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penarikan peredaran produk makanan olahan impor asal China, yaitu Latiao, setelah ditemukan adanya kontaminasi bakteri berbahaya dalam produk tersebut. BPOM Semarang melaporkan telah menarik 819 produk Latiao yang sudah tersebar di Jawa Tengah.

Kepala Badan Besar POM Semarang, Lintang Purba Jaya, menjelaskan bahwa hingga saat ini BPOM Semarang telah memeriksa 45 sarana distribusi di Jawa Tengah, dan produk Latiao yang beredar di wilayah tersebut telah ditarik dari tangan distributor dan importir untuk dimusnahkan. "BPOM Semarang sudah memeriksa 45 sarana di Jawa Tengah dan sudah ditarik 819 Latiao yang beredar di Jawa Tengah dari distributor dan importir untuk dimusnahkan," ujarnya saat ditemui di Ada Swalayan Ada, Selasa, 17 Desember 2024.

Lintang juga menambahkan bahwa makanan Latiao sebelumnya memenuhi persyaratan untuk masuk ke Indonesia. Namun, setelah beredarnya produk tersebut, penyimpanan dan proses produksi di China kemungkinan telah berubah, sehingga menyebabkan masalah kesehatan termasuk keracunan. "Tapi setelah peredaran, mungkin dari penyimpanan dan produksi di China berubah dan setelah di peredaran ternyata menimbulkan permasalahan termasuk keracunan," jelasnya.

Di Jawa Tengah, kasus keracunan Latiao pertama kali terdeteksi di Wonosobo pada sekitar bulan September hingga Oktober 2024. BPOM terus melakukan pengawasan untuk membersihkan dan memantau peredaran Latiao di pasar. "Kasus Wonosobo terjadi sekitar September-Oktober dan sudah kita lakukan pengujian dan sudah melakukan pengambilan sampel di beberapa tempat, memang ada yang sesuai dengan standar dan ada yang tidak. Oleh karena itu, dari Badan POM melakukan penarikan," ungkap Lintang.

Produk Latiao yang terkontaminasi bakteri Bacillus cereus ini banyak dijual bebas oleh pedagang, terutama di sekitar sekolah dan tempat keramaian. Latiao sendiri merupakan camilan populer di China sejak tahun 1990-an, dengan bentuk stik panjang berwarna merah dan rasa pedas yang khas.

Hasil pengujian laboratorium mengungkapkan bahwa produk Latiao mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan dengan gejala sakit perut, pusing, mual, dan muntah. BPOM mencatat bahwa produk yang tercemar bakteri tersebut adalah Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao .

Fenomena ini telah menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) yang dilaporkan terjadi di tujuh wilayah Indonesia, termasuk Wonosobo, dan BPOM terus melakukan upaya untuk memastikan produk yang tidak aman tidak lagi beredar di masyarakat.