Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Dieng Menuju Geopark Nasional, Plt Bupati Albar Dorong Wisata dan Konservasi Seimbang

Wonosobonews.com - Langkah strategis tengah diambil oleh Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, untuk mengantarkan kawasan Dieng menuju status Geopark Nasional. Dalam pernyataannya, Albar menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga untuk melestarikan warisan geologi, budaya, dan hayati yang terkandung di Dieng.

“Kawasan Dieng dikenal sebagai pegunungan vulkanik tua dengan bentang alam yang khas,” ujar Albar. Beragam fenomena alam yang bisa ditemukan di sini, mulai dari kawah vulkanik, fumarol, mata air panas, hingga kaldera, menjadikan Dieng sebagai area yang penting dari sudut pandang geologi.

Posisi geografis Dieng yang berada di bawah dua kabupaten, yaitu Wonosobo dan Banjarnegara, menjadikan sinergi antara kedua pemerintah daerah sebagai kunci sukses pengembangan ini. "Dieng merupakan laboratorium geologi yang lengkap. Tempat berbagai fenomena alam tercatat secara alami di sini selama ribuan tahun lamanya," tambahnya.

Albar menegaskan bahwa pengembangan Geopark Dieng tidak hanya semata-mata untuk menarik wisatawan, tetapi juga berfokus pada pelestarian lingkungan dan budaya lokal. “Dieng memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan menjadi pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.

Setelah status Geopark Nasional diraih, wisatawan akan semakin dimanjakan dengan berbagai destinasi alam yang ikonik, seperti Kawah Sikidang, Kawah Sileri, dan Kawah Sinila, serta telaga-telaga indah seperti Telaga Warna dan Telaga Menjer yang menjadi pesona utama Dieng.

“Geopark Dieng menyuguhkan berbagai fenomena geologi, tetapi juga menyimpan nilai edukatif tinggi,” ungkap Albar. Dari sekitar 23 geosite yang ada di kawasan Dieng, 10 berada di Wonosobo, sementara 13 lainnya terletak di Banjarnegara, masing-masing menyimpan catatan sejarah alam yang terbentuk ribuan tahun.

Geosite-geosite ini mencakup area unggulan seperti Telaga Menjer, Kawah Sileri, kompleks Kawah Sikidang, geothermal Dieng, hingga Gunung Prau dan Batu Ratapan Angin. Setiap lokasi memiliki keunikan tersendiri, menambah daya tarik Dieng sebagai destinasi wisata alam yang mengedepankan konservasi.

Selain geologi, kawasan ini juga menjadi pelindung warisan budaya dan ekologi. “Dieng punya tradisi unik yang sudah mendunia, seperti ritual cukur rambut gimbal dan ruwatan anak gimbal. Juga, kompleks Candi Arjuna dan Candi Gatotkaca menambah daya tarik budaya di kawasan ini,” katanya.

Albar juga menyoroti pentingnya kawasan hutan di Pakuwaja dan Pegunungan Prau sebagai rumah bagi flora dan fauna, serta peran perkebunan kentang di dataran tinggi dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung ekonomi lokal.

“Kita mengusung pesan 'living in harmony with Dieng volcanism' agar masyarakat dan wisatawan bisa menghargai fenomena alam dan tetap menjaga kelestariannya,” tegas Albar. Menjadi semangat untuk menjaga kelestarian alam sembari menghargai kekayaan geologi yang dimiliki Dieng.

Albar berharap status Geopark Nasional segera diraih, sehingga Dieng dapat dikenal sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang tidak hanya mendukung konservasi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Plt. Bupati Tegaskan Pentingnya Keterbukaan Informasi bagi Masyarakat

Wonosobonews.com - Pemenuhan hak dan kewajiban atas informasi publik harus dijalankan sebagai bentuk akuntabilitas dari semua badan publik kepada masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, saat memimpin Apel Pagi dan Dialog Persiapan Visitasi Penilaian Keterbukaan Informasi Publik, Senin, 21 Oktober 2024, di halaman Kantor Diskominfo Wonosobo. Albar menyoroti keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan RSUD KRT Setjonegoro yang telah lolos menuju tahapan ketiga monitoring dan evaluasi (monev) keterbukaan informasi, yaitu visitasi yang akan dilakukan oleh Komisi Informasi Jawa Tengah. Pencapaian ini menunjukkan kemajuan dalam kesadaran seluruh elemen Pemerintah Kabupaten Wonosobo terhadap pentingnya keterbukaan informasi untuk mendukung visi Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat, menambahkan bahwa keterbukaan informasi publik adalah prasyarat penting untuk memperkuat pengawasan publik. Hal ini juga membuka ruang partisipasi masyarakat dalam proses formulasi kebijakan pembangunan. Hak akses terhadap informasi publik tidak hanya dijamin oleh konstitusi, tetapi juga merupakan hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

“Sebagai objek dan subjek pembangunan, masyarakat memiliki peran penting dalam mengawal dan mendampingi proses pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, menuju good governance dan clean government,” ujar Fahmi.

Pada kesempatan tersebut, Plt. Bupati Muhammad Albar memimpin upacara penghormatan bendera yang juga dihadiri oleh para jurnalis Wonosobo dari Komunitas Jurnalis Wonosobo (KJW). Selain menerima arahan terkait persiapan visitasi penilaian keterbukaan informasi publik (KIP), kegiatan ini menjadi ajang diskusi strategis, membahas sinergi antara pemerintah dan media, serta memberikan laporan perkembangan berbagai inovasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Diskominfo Wonosobo.

Momen ini tak hanya menegaskan pentingnya keterbukaan informasi, tetapi juga memperkuat komitmen untuk membangun kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan media dalam mewujudkan tata kelola yang transparan.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

TMMD Sengkuyung Desa Jojogan, Pembangunan Senderan Capai 55 Persen

Wonosobonews.com - Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV di Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, terus dikebut. Salah satu proyek utama, yakni pembangunan senderan jalan sepanjang 544 meter, kini telah mencapai 55 persen. Dengan tinggi mencapai 2 meter dan lebar 0,6 meter, proyek ini diharapkan mampu memperkuat infrastruktur desa sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Jojogan. Kapten Inf Iwan Nafarin, Komandan Rayon Militer (Danramil) 05/Kejajar, menyampaikan bahwa timnya bekerja keras untuk memastikan semua program selesai tepat waktu.

“Kami targetkan saat penutupan TMMD pada 31 Oktober nanti, seluruh program sudah selesai 100 persen,” jelas Kapten Iwan, Senin, 21 Oktober 2024.

Tak hanya terbatas pada proyek fisik, TMMD Sengkuyung kali ini juga mencakup berbagai kegiatan non-fisik yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Penyuluhan kesehatan serta pelatihan keterampilan menjadi bagian penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Desa Jojogan. Dalam suasana gotong-royong, semangat kebersamaan antara TNI dan masyarakat terlihat jelas, dengan warga setempat antusias berpartisipasi dalam setiap tahap pembangunan. Semangat ini menjadi jiwa dari program TMMD yang selalu menekankan kerja sama dan kebersamaan.

Dengan sisa waktu hingga 31 Oktober 2024, Kapten Inf Iwan tetap optimis bahwa semua target akan tercapai. “Kami mengerahkan semua personel yang ada dan juga melibatkan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik ini, kami yakin pengerjaan akan selesai lebih cepat,” tutupnya.

Program TMMD di Desa Jojogan tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik. Berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi yang turut dilaksanakan diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat. Harapannya, melalui program ini, seluruh warga Desa Jojogan dapat merasakan manfaat jangka panjang, baik dari segi infrastruktur maupun peningkatan kualitas hidup.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Lima Kafilah Wonosobo Dikirim untuk Perkuat Jawa Tengah di Festival Anak Soleh Indonesia 2024

Wonosobonews.com - Lima kafilah dari Kabupaten Wonosobo secara resmi diberangkatkan untuk memperkuat kontingen Jawa Tengah dalam ajang Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) 2024. Acara pelepasan dilakukan oleh Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, di Pendopo Wakil Bupati pada Senin, 21 Oktober 2024.

FASI adalah kompetisi nasional yang melibatkan anak-anak berbakat dari berbagai daerah di Indonesia dalam berbagai cabang lomba Islami. Tahun ini, kompetisi tersebut akan diselenggarakan di Bekasi pada 24-26 Oktober 2024.

Dalam sambutannya, Albar mengungkapkan rasa bangga kepada para peserta yang telah terpilih untuk mewakili Wonosobo di tingkat nasional. “Kami sangat bangga dengan anak-anak terbaik Wonosobo yang akan membawa nama baik daerah di tingkat nasional. Semoga mereka dapat memberikan yang terbaik dan meraih prestasi gemilang,” ujar Albar.

Kelima kafilah ini telah melalui proses seleksi ketat di berbagai kategori lomba Islami. Mereka telah dibina dan dilatih secara intensif selama beberapa bulan terakhir oleh para pendamping. Albar juga berpesan agar para peserta menjaga semangat kompetitif dan sportivitas selama lomba. Selain itu, ia berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin silaturahmi dengan peserta dari daerah lain, serta terus mengembangkan kemampuan mereka di bidang keagamaan.

Slamet Faizi, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Wonosobo, yang turut hadir dalam acara pelepasan, menyampaikan bahwa FASI bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi media penting untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan generasi muda. “Kami mengajak seluruh masyarakat Wonosobo untuk memberikan dukungan dan doa bagi para kafilah, agar mereka sukses mengharumkan nama Wonosobo dan Jawa Tengah di tingkat nasional,” ungkapnya.

Slamet juga menjelaskan bahwa kafilah Wonosobo akan berlaga di cabang lomba Tilawah, pidato Bahasa Indonesia, dan Puitisasi Terjemah Al-Qur'an. Para peserta ini telah melewati seleksi tingkat kecamatan hingga provinsi. Kontingen Jawa Tengah secara resmi akan dilepas oleh Penjabat (Pj) Gubernur pada 24 Oktober.

Ia berharap FASI 2024 bisa mencetak generasi muda yang soleh, cerdas, dan berakhlak mulia. “Wonosobo telah beberapa kali menyumbangkan medali di ajang serupa, dan dengan persiapan yang matang, kami optimis dapat memberikan medali untuk Jawa Tengah dari ajang ini,” pungkas Slamet.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Seribu Peserta Ikuti Upacara Hari Santri ke 10 di Wonosobo

Wonosobonews.com - Sekitar seribu peserta turut meramaikan upacara peringatan Hari Santri ke-10 yang digelar di Alun-Alun Wonosobo pada Selasa, 22 Oktober 2024. Acara tersebut dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Wonosobo, Muhamad Albar, dan berlangsung dengan lancar. Peringatan ini mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” yang diinisiasi oleh Kementerian Agama.

Dalam pidatonya, Plt Bupati Albar menekankan peran penting santri sebagai cendekiawan yang berakar pada tradisi literasi. Menurutnya, perjuangan santri tidak hanya melalui fisik, tetapi juga melalui ilmu pengetahuan dan pendidikan. “Santri adalah kaum cendekia yang bersenjata kitab dan pena. Sumber daya manusia santri di Wonosobo sudah mengalami peningkatan. Ilmu tajwid memang wajib, tapi santri juga harus menguasai ilmu pendidikan lainnya,” ujar Albar.

Lebih lanjut, Albar menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik kalangan pesantren, tetapi milik seluruh elemen bangsa. “Santri harus siap berada di mana saja, di berbagai ruang kehidupan. Santri harus hadir dan berperan di sana,” tambahnya.

Dalam hal kebijakan, Albar menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo terus berupaya mengevaluasi implementasi Undang-Undang Santri, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. “Kami masih mengupayakan dan juga mengevaluasi terkait hal tersebut. Memang implementasinya belum sepenuhnya tercapai,” jelasnya.

Ketua Panitia Hari Santri, Khoirullah Nurudin, atau yang akrab disapa Gus Khoir, menyatakan bahwa peringatan tahun ini berlangsung lancar, dan tidak hanya diisi dengan upacara, tetapi juga berbagai perlombaan. “Hari ini adalah hari ulang tahun bagi para santri, dan perayaannya berlangsung dengan baik,” pungkasnya.