Standard Post with Image
wonosobo terkini

Outing Class SD Negeri 2 Bomerto ke ARPUSDA Wonosobo yang Seru dan Edukatif

Wonosobonews.com - Setelah menyelesaikan Asesmen Sumatif Akhir Semester 1, siswa-siswi SD Negeri 2 Bomerto kelas 1 hingga 6 mendapatkan hadiah istimewa berupa outing class ke Arsip dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Wonosobo. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda sekaligus menyenangkan bagi para siswa.

Sesampainya di ARPUSDA, antusiasme para siswa begitu terasa. Dengan semangat, mereka mengikuti berbagai kegiatan yang telah disiapkan. Para siswa diajak menjelajahi ruangan-ruangan menarik di ARPUSDA, seperti ruang diskusi, ruang anak, ruang audiovisual, panggung literasi, dan pojok Wonosobo. Di setiap ruangan, siswa mendapat penjelasan tentang fungsi dan koleksi yang tersedia, menambah wawasan mereka tentang perpustakaan.

Salah satu momen yang paling dinanti adalah sesi menonton film. Film yang ditayangkan bertema unggah-ungguh dan pentingnya membaca. Melalui tayangan tersebut, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai moral dan termotivasi untuk lebih mencintai kegiatan membaca.

Selain menyenangkan, outing class ini memberikan pelajaran bermakna bagi siswa. Mereka belajar tentang pentingnya membaca, menghargai karya orang lain, menjaga kebersihan, dan meningkatkan keterampilan bersosialisasi. Pengalaman ini juga membantu menumbuhkan rasa percaya diri mereka.

Kepala SD Negeri 2 Bomerto, Bapak Arga Yudha Pratama, S.Pd, menyampaikan, "Kegiatan outing class ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat baca siswa dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar."

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang positif.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Peringatan Hari Amal Bhakti ke 79 Kemenag Wonosobo Salurkan Zakat

Wonosobonews.com - Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo mengadakan aksi sosial dengan menyalurkan zakat sebesar Rp427.400.000. Kegiatan ini bertujuan mendukung pemberdayaan ekonomi umat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui zakat konsumtif dan produktif.

Zakat yang disalurkan terbagi menjadi tiga kategori utama:

  1. Zakat Konsumtif senilai Rp300.000.000 berupa beras bagi warga kurang mampu.
  2. Zakat Produktif senilai Rp115.000.000 untuk mendukung usaha kecil masyarakat.
  3. Bingkisan Mualaf senilai Rp12.400.000 sebagai perhatian khusus bagi para mualaf di wilayah Wonosobo.

Pendistribusian zakat dilakukan melalui 15 Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan-kecamatan Wonosobo dan lingkungan Kantor Kemenag Wonosobo. Para penerima manfaat (mustahik) akan menerima bantuan langsung pada Rabu, 18 Desember 2024.

Sebagai tanda dimulainya distribusi zakat, prosesi pelepasan kendaraan pembawa zakat dilaksanakan di Kantor Kemenag Wonosobo pada Senin, 16 Desember 2024. Acara tersebut dimulai dengan pemotongan pita oleh Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, diikuti penyerahan simbolis bantuan kepada 10 penerima manfaat.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Wonosobo menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud rasa syukur atas peringatan HAB ke-79.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung kemaslahatan umat. Kegiatan ini adalah upaya konkret berbagi kebaikan, semoga dapat memberikan manfaat besar bagi penerimanya,” ungkapnya.

Aksi sosial ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Selain membantu mereka yang membutuhkan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Wonosobo.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Evakuasi Ular Sanca Batik di UD Istana Kayu Wonosobo

Wonosobonews.com - Tim pemadam kebakaran dan penyelamatan dari BPBD Wonosobo berhasil mengevakuasi seekor ular sanca batik di lokasi usaha UD Istana Kayu, Kelurahan Kalianget, Kabupaten Wonosobo, Selasa, 17 Desember 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudi Wardoyo, menjelaskan bahwa operasi ini bermula dari laporan seorang warga bernama Nugroho. Ular tersebut ditemukan bersembunyi di antara kayu atap bangunan. "Dalam upaya penangkapan ular, Tim Damkar Wonosobo menghadapi kendala berupa banyaknya tumpukan kayu yang harus disingkirkan sebelum berhasil menjangkau lokasi persembunyian ular," ungkapnya.

Berkat kerja sama dan koordinasi yang baik, ular sanca batik akhirnya dapat diamankan dengan aman. Proses evakuasi ini melibatkan petugas lapangan seperti Jauhari, Akbar S, Sugiarto, dan Bangkit. Menurut Dudi, mereka adalah bagian dari Regu 2 yang selalu siap menangani berbagai jenis evakuasi dan penyelamatan.

Ia juga mengapresiasi kesiapsiagaan tim dan mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hewan liar berbahaya di lingkungan mereka.

Untuk situasi darurat, masyarakat dapat menghubungi kontak Damkar Wonosobo di nomor telepon 0286-325605 atau email [email protected]. BPBD Wonosobo juga aktif di media sosial melalui Twitter (@BPBD_wonosobo) dan Instagram (@bpbdwonosobo), serta terus berkomitmen memberikan layanan yang cepat dan efektif demi keselamatan warga.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tanah Gerak di Jalur Kaliwiro Wadaslintang Kian Mengkhawatirkan, Retakan Semakin Melebar

Wonosobonews.com - Tanah bergerak yang terjadi di jalur utama penghubung Kaliwiro dan Wadaslintang melalui Desa Medono, Kaliwiro, Wonosobo terus menunjukkan perkembangan mengkhawatirkan. Retakan tanah yang awalnya kecil kini semakin melebar dalam beberapa hari terakhir, menimbulkan dampak serius pada infrastruktur dan akses warga.

Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) SAR Kecamatan Kaliwiro, Habib, yang menyatakan bahwa tanah bergerak pertama kali terpantau pada Sabtu, 14 Desember 2024 lalu. Hingga saat ini, pihaknya bersama masyarakat masih melakukan pemantauan intensif untuk mengantisipasi pergerakan susulan.

"Masih kita pantau melalui tim dan laporan dari masyarakat secara intens barangkali terjadi tanah bergerak susulan kita sudah lebih siap," ujar Habib.

Habib menjelaskan bahwa retakan yang muncul kini telah mencapai panjang 60 meter dengan kedalaman hingga 1 meter. Lebarnya bervariasi, antara 5 hingga 20 cm. Kondisi ini diperparah dengan kabel jaringan PLN yang terputus, pohon tumbang, serta beberapa bangunan dan ruko yang mengalami keretakan dan amblas.

Kondisi jalan utama juga semakin memburuk akibat tanah yang terus bergerak, memicu jalan amblas di beberapa titik. Menurut Habib, jalur ini masuk dalam zona merah bencana tanah gerak karena selama empat tahun terakhir, fenomena serupa telah terjadi lima kali.

Untuk meminimalisasi dampak, RPB SAR Kaliwiro bersama masyarakat setempat melakukan tindakan darurat berupa penimbunan jalan yang amblas dengan pasir dan batu. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko aliran air yang masuk ke dalam retakan, yang dapat memperparah situasi.

Namun, Habib menegaskan bahwa jalur tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda empat dengan muatan berat demi menjaga keamanan.

Diketahui, pemerintah daerah sempat memperbaiki jalur tersebut pada tahun 2023 dengan melakukan pengaspalan. Namun, karena lokasi ini merupakan area rawan tanah bergerak, jalan kembali mengalami kerusakan.

"Hasil pemantauan hari ini (kemarin, Red) menunjukkan bahwa pergerakan tanah masih berlangsung, dengan retakan yang melebar dan jalan yang semakin parah amblas," tandas Habib.

Koordinasi antara RPB SAR Kaliwiro, Forkompincam Kaliwiro, dan masyarakat terus dilakukan secara berkala. Upaya ini dilakukan untuk memastikan respons cepat dalam menangani situasi yang semakin memburuk.

Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, menghindari penggunaan jalur tersebut jika tidak mendesak, dan selalu melaporkan perkembangan situasi ke pihak terkait. Tanah bergerak ini menjadi pengingat pentingnya penanganan serius terhadap bencana di wilayah rawan seperti Kaliwiro.

 

Standard Post with Image
kuliner

Lontong Tetel Khas Wonosobo, Sensasi Gurih Pedas yang Menghangatkan di Udara Dingin

Wonosobonews.com - Memasuki rumah makan ini, aroma rempah yang menggugah selera langsung menyapa, seakan menyambut para pengunjung dengan janji kelezatan yang sulit dilupakan. Di atas meja dapur, lontong-lontong tertata rapi, siap disajikan dengan kuah opor santan yang kaya akan cita rasa. Sementara itu, deru perut yang tak sabar seolah berpadu dengan suara lahapnya para pengunjung menikmati Lontong Tetel campur kuah kemlecer—ikon kuliner baru khas Wonosobo.

Lontong Tetel hadir dengan sensasi rasa unik, jauh berbeda dari lontong biasa. Disajikan dengan pilihan isian daging ayam, tetelan sapi, atau kambing yang lembut, setiap potongan daging berpadu sempurna dengan kuah santan kental yang gurih dan kaya rempah. Khusus untuk pecinta pedas, kuah kemlecer siap memanjakan lidah dengan sensasi segar dan pedas yang menggigit.

Kelezatan ini semakin sempurna dengan tambahan taburan sayuran seperti wortel, buncis, edamame, kacang polong, dan jagung. Keistimewaan lontongnya pun tak kalah menarik—dibungkus dan dimasak dengan daun pisang, bukan plastik, sehingga menghadirkan aroma dan cita rasa autentik khas kuliner tradisional.

Tak hanya memanjakan lidah, Lontong Tetel juga menawarkan kehangatan yang pas dinikmati di tengah udara sejuk Wonosobo. Kuahnya yang lezat dan daging empuk memberikan kenyamanan serta sensasi mengenyangkan di setiap suapan.

Selain Lontong Tetel, tersedia juga menu lain seperti Segotel dan Segondog—nasi dengan tetelan daging, tempe goreng, dan buncis crispy, yang tak kalah menggoda untuk dicoba. Harga yang ditawarkan pun ramah di kantong, mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 25.000 per porsinya.

Jika tertarik untuk mencicipi kelezatan ini, Lontong Tetel bisa ditemukan dengan mudah di pusat kota Wonosobo, tepatnya di Jalan Sabuk Alu No. 39 Wonosobo 14. Rasakan sensasi gurih pedas yang memanjakan dan nikmati kekayaan kuliner khas Wonosobo dalam setiap suapan.