Wonosobonews.com - Mahasiswa KKN Mandiri Misi Khusus (MMK) Kolaboratif dari UIN Walisongo Semarang dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan seminar bertema “Pemanfaatan dan Pengolahan Produk Hasil Pasca Panen Bernilai Jual Tinggi dan Sosialisasi Pembuatan Sertifikat Halal Guna Memajukan UMKM Masyarakat Desa Kledung.” Acara ini berlangsung di Balai Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung pada Selasa (16/7/2024).
Seminar ini adalah bagian dari program kerja mahasiswa KKN MMK Kolaboratif antara mahasiswa/i UIN Walisongo Semarang dan mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Rizkiati Khasanah, M.Si., dosen UIN Walisongo Semarang dan Universitas Terbuka, menjadi narasumber dalam seminar ini. Beliau memberikan penjelasan mengenai potensi produk kopi dan kentang sebagai komoditas bernilai tinggi.
“Kopi merupakan komoditas perkebunan yang bernilai tinggi. Ciri dari buah kopi yang masak yaitu lembut, berlendir, dan manis karena memiliki kandungan gula tinggi, sedangkan buah yang muda memiliki tekstur yang keras dan tidak manis. Untuk rancangan produk yang dapat dibuat dari olahan kopi yaitu kopi bubuk, stik kopi, brownies kopi, dan jamu kopi,” jelas Rizkiati pada Selasa (16/7/2024).
Rizkiati juga menjelaskan bahwa kentang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai makanan ringan seperti risol kentang, keripik kentang, pie kentang, dan kentang goreng. “Kentang memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga banyak dikonsumsi dan dibudidayakan. Beberapa rancangan produk yang dapat dibuat dari kentang yaitu risol kentang, keripik kentang, pie kentang, dan kentang goreng,” tambahnya.
Rizkiati, yang telah mendampingi 300 pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikat halal, memberikan penjelasan tentang proses sertifikasi halal kepada masyarakat Desa Kledung. “Untuk membuat sertifikat halal kita membutuhkan KTP, NIB, file dokumen cara pembuatan produk, dan foto katalog produk. Seiring dengan peningkatan kesadaran konsumen tentang kehalalan produk dan layanan, memiliki sertifikasi halal dapat membantu UMKM karena memiliki manfaat, diantaranya memperluas pangsa pasar, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan memenuhi tuntutan pasar global,” jelas Rizkiati.
Acara ini dihadiri oleh 25 peserta dari warga Desa Kledung, terutama mereka yang bergerak di bidang usaha. Fera Oktaviana, salah satu warga Desa Kledung, mengungkapkan bahwa seminar ini memberikan wawasan yang luas mengenai alur sertifikasi halal dan pengalaman berharga dari peserta lain. “Gimana yo, penjelasannya lebih luas ya wawasannya lebih luas, dapat tau cara-cara sertifikat halalnya gitu, terus bisa sering-sering ketemu semua orang toh,” ujar Fera pada Jumat (18/7/2024).
Hambatan yang diidentifikasi dalam diskusi dengan masyarakat Desa Kledung mencakup kurangnya optimisme masyarakat dalam memperoleh pelanggan dan keuntungan serta kurangnya pengetahuan terkait pengolahan bahan hasil pasca panen. “Mungkin itu ya kurangnya kurangnya pengetahuan tentang olahan-olahan dari produk pertanian itu sendiri terus juga kurangnya masyarakat itu berpikirannya tuh kayak kurang optimis kalau dia membuat produk itu takutnya nggak laku jadi itu sih kayak sebenarnya itu dapat mengurangi hasil UMKM-nya tapi kalau misalkan masyarakat memiliki pemikiran yang positif dan yakin pasti akan lebih baik maksudnya perekonomian masyarakatnya untuk meningkatkan UMKM-nya itu pasti lebih baik,” ungkap Rizkiati.