Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bawaslu Wonosobo Temukan Ketidakcocokan Data Pemilih

Wonosobonews.com - Bawaslu Wonosobo menemukan ketidakcocokan data pemilih dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang disusun oleh Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) selama proses pencocokan dan penelitian (Coklit) beberapa waktu lalu.

Dhyan Kartika Wulandari, Anggota Bawaslu Wonosobo Divisi Pencegahan, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat, mengungkapkan temuan ini pada Kamis (25/7/2024) saat melakukan pengawasan melalui uji petik dan pengawasan melekat pada coklit oleh Pantarlih untuk DPS Pilkada Wonosobo 2024.

"Total jumlah kepala keluarga (KK) yang sudah dilakukan uji petik sebanyak 60,956. Adapun total KK yang sudah dicoklit dan ditempel stiker berjumlah 60,837 KK. Terdapat selisih data sekitar 119 KK. Ini tentu merupakan temuan pelanggaran coklit DPS yang dilakukan Pantarlih," katanya.

Dhyan juga menambahkan bahwa terdapat dugaan pelanggaran lainnya, seperti KK yang sudah dicoklit tetapi tidak ditempel stiker sebanyak 97 KK, dan KK yang tidak dicoklit tetapi ditempel stiker sebanyak 5 KK. Selain itu, ada 12 dugaan pelanggaran lainnya.

Menurut Dhyan, data temuan dugaan pelanggaran coklit oleh Pantarlih diperoleh dari pencermatan data oleh Pengawas Desa/Kelurahan (PKD) di seluruh wilayah Wonosobo. Petugas PKD melakukan pengawasan terhadap validitas dan akurasi data pemilih serta ketaatan prosedur yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP/Pantarlih).

"Terlebih kasus KK yang dicoklit tetapi tidak ditempel stiker dan sebaliknya. Hal itu, mengindikasikan kemungkinan adanya kelalaian dari petugas coklit Pantarlih," tegasnya.

Dhyan menekankan bahwa ketidakakuratan data pemilih dapat mempengaruhi hasil pemilu, terutama jika jumlahnya signifikan. "Jika temuan pelanggaran tersebut benar terjadi, maka dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap proses Pilkada dan lembaga penyelenggara pemilu. Karena itu, petugas Pantarlih harus lebih teliti dalam melakukan coklit di lapangan," katanya.

Bawaslu Wonosobo akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap temuan ini untuk mengetahui penyebab dan pelaku dugaan pelanggaran tersebut. "Selanjutnya Bawaslu Wonosobo memberikan saran perbaikan kepada petugas yang bersangkutan untuk segera memperbaiki data dan menaati prosedur coklit," tandasnya.

Dhyan menambahkan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami tahapan coklit dan pentingnya tanda stiker sebagai bukti bahwa data mereka telah diverifikasi. "Proses itu dapat membantu masyarakat lebih waspada dan melaporkan jika mereka menemukan ketidaksesuaian. Dengan adanya ketidaksesuaian yang ditemukan dapat diatasi dan proses Pikada dapat berjalan lebih baik dan bermartabat," pungkasnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Apel Besar PKS dan Peluncuran Program Zero Bullying di Wonosobo

Wonosobonews.com - Perwakilan SMA dan SMK di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengikuti apel besar patroli keamanan sekolah (PKS) dan peluncuran program Jateng Zero Bullying di halaman Mapolres Wonosobo.

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, pada Kamis, menyampaikan bahwa kasus kekerasan dan kejahatan yang melibatkan anak sebagai korban atau pelaku masih cukup tinggi. Dia berharap siswa yang tergabung dalam tim PKS dapat menjadi pionir dalam mencegah aksi kekerasan oleh siswa maupun tindakan perundungan.

Apel bertema "Mari Bergerak Ciptakan Lingkungan yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan bagi Pelajar" ini dihadiri oleh puluhan siswa dan siswi perwakilan dari SMA dan SMK di Wonosobo, didampingi oleh guru masing-masing.

Sebagai anggota PKS, para siswa diharapkan bisa menjadi kader di sekolah mereka untuk membantu mencegah aksi perundungan, tawuran antarpelajar, serta tindak kekerasan dan kejahatan lainnya. "Tidak hanya menjadi contoh di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat," tambahnya.

Dalam kegiatan ini, perwakilan siswa mengucapkan ikrar anggota PKS yang ditirukan seluruh peserta apel. Kapolres Wonosobo juga menyematkan pin Zero Bullying kepada perwakilan siswa sebagai simbol komitmen mereka.

Perwakilan siswa dari MAN 2 Wonosobo juga menampilkan gerakan lalu lintas yang menarik.

Usai pelaksanaan apel, AKBP Donny berdialog dengan peserta. Ia berharap apel besar PKS dan peluncuran program Jateng Zero Bullying ini menjadi titik awal bagi pelajar untuk tertib dan patuh hukum, terutama dalam berlalu lintas, serta menjadikan pelajar sebagai duta zero bullying.

"Jadilah pelajar yang mempunyai budi pekerti luhur, akhlak yang baik, hindari bullying, dan taati peraturan dalam berlalu lintas," pesannya.

 

Standard Post with Image
kuliner

Temukan Kuliner Unik di Pekalongan Burger Jowo Mbak Tin

Wonosobonews.com - Setiap kota memiliki kekhasan tersendiri dalam dunia kuliner, dan Pekalongan tidak terkecuali. Salah satu jajanan yang harus dicoba saat berkunjung ke Pekalongan adalah Burger Jowo Mbak Tin, sebuah kuliner unik yang memadukan konsep burger dengan bahan tradisional.

Melansir dari Tiktok @eatpartner, Burger Jowo Mbak Tin menawarkan pengalaman kuliner yang tidak akan ditemukan di kota lain. Burger ini menggunakan kulit lumpia sebagai pengganti roti bun dan suwiran ayam sebagai pengganti patty, menciptakan sensasi rasa yang unik dan menarik.

Burger Jowo Mbak Tin telah menjadi favorit warga Pekalongan sejak tahun 2004. Penjualnya, yang akrab disapa Mbak Tin, mulai berjualan dari jam 10.00 WIB hingga waktu maghrib, berlokasi di depan SMP 2 Pekalongan. Meskipun telah lama beroperasi, jajanan ini tetap populer di kalangan masyarakat setempat.

Harga Burger Jowo ini sangat terjangkau, hanya Rp 1.000 per porsi. Isian lainnya terdiri dari timun, saus, dan kecap, memberikan rasa yang sederhana namun lezat. Meskipun sederhana, keunikan jajanan ini membuatnya tidak dapat ditemukan di kota-kota lain.

Keunikan dari Burger Jowo Mbak Tin tidak hanya terletak pada bahan dan harga yang terjangkau, tetapi juga pada sentuhan personal dari Mbak Tin yang selalu ramah dan hangat kepada para pelanggannya. Hal ini menambah daya tarik tersendiri, membuat setiap pelanggan merasa seperti bagian dari keluarga besar kuliner Pekalongan.

Selain itu, keberadaan Burger Jowo Mbak Tin juga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal dengan mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM). Mbak Tin dengan usahanya telah memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk memulai bisnis kuliner dengan inovasi dan kreatifitas.

Bagi Anda yang berkunjung ke Pekalongan, jangan lupa untuk mencicipi kenikmatan Burger Jowo Mbak Tin secara langsung. Rasakan perpaduan rasa yang khas dan nikmati kuliner unik ini!

 

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Micuba Diengcool Pilihan Ideal untuk Staycation di Dieng

Wonosobonews.com - dengan keindahan alamnya yang menawan, khususnya di dataran tinggi Dieng, menjadi destinasi favorit bagi banyak orang yang ingin menikmati udara segar pegunungan. Untuk pengalaman menginap yang nyaman dan memukau, Micuba Diengcool menawarkan solusi ideal bagi keluarga kecil yang mencari akomodasi berkualitas. Vila ini tidak hanya menyediakan fasilitas modern namun juga panorama alam yang luar biasa, menjadikannya tempat yang sangat berkesan untuk staycation.

Micuba Diengcool terletak di Jalan Wadasputih RT. 01 RW. 01, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Lokasi strategisnya, yang dekat dengan berbagai atraksi wisata Dieng Plateau seperti Kawah Sikidang, Candi Arjuna, dan Telaga Warna, memudahkan akses bagi para tamu. Vila ini dapat dicapai dalam waktu kurang dari satu jam berkendara dari pusat Kota Wonosobo. Untuk kemudahan, resepsionis tersedia mulai pukul 09.00-17.00 WIB, dengan check-in disarankan pada pukul 14.00 atau 15.00 WIB dan check-out sebelum pukul 11.00 siang. Fasilitas umum seperti layanan kamar tetap tersedia kapan saja untuk memastikan kenyamanan selama menginap.

Untuk mencapai Micuba Diengcool, pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bus melalui Tol Cipali atau jalur selatan Jawa menuju Wonosobo. Setelah tiba di Wonosobo, lanjutkan perjalanan ke utara menuju Jalan Raya Dieng, sekitar 25 kilometer, dan ikuti petunjuk yang tersedia. Bagi yang berasal dari luar kota Wonosobo, rute ini tetap dapat diikuti dengan bantuan navigasi atau bertanya kepada penduduk setempat.

Micuba Diengcool menawarkan dua jenis kamar dengan tarif mulai dari Rp1,8 juta per malam, tergantung musim. Kamar utama di lantai dua dilengkapi dengan queen bed, smart TV berlayanan Netflix, lemari, meja, dan kamar mandi dengan shower air hangat. Kamar lainnya, yang terletak di lantai satu, memiliki fasilitas serupa ditambah dapur mini dan kolam renang pribadi. Dapur mini ini dilengkapi dengan peralatan memasak lengkap, termasuk kopi, teh, gula, dispenser, kompor, gas, rice cooker, piring, gelas, dan penggorengan.

Kolam renang pribadi di Micuba Diengcool adalah daya tarik utama, menawarkan pemandangan langsung ke Gunung Sindoro dan lembah pegunungan yang menakjubkan. Vila ini mengusung konsep desain yang unik, menyerupai sangkar burung, dengan pemandangan alam yang dapat dinikmati melalui balkon setiap kamar.

Untuk memastikan pengalaman staycation di Micuba Diengcool semakin optimal, beberapa tips berikut bisa diterapkan: pesan kamar jauh-jauh hari untuk memastikan pemandangan dan fasilitas sesuai keinginan, bawa pakaian hangat seperti jaket dan syal karena suhu di Dieng bisa sangat dingin, serta siapkan makanan dan minuman tambahan untuk kemudahan memasak atau camilan malam hari. Rencanakan perjalanan wisata dengan baik untuk memanfaatkan lokasi strategis vila dan patuhi waktu check-in serta check-out agar perjalananmu lebih teratur.

Dengan semua keunggulan ini, Micuba Diengcool merupakan pilihan tepat untuk menghabiskan waktu liburan di Dieng. Jadi, tunggu apa lagi? Segera booking dan rasakan sendiri keindahan dan kenyamanan menginap di sini!

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Permintaan Ajaib Bocah Gimbal di Wonosobo 75 Cup Es Buah dan Kambing Berpita

Wonosobonews.com - Sebanyak 11 anak dengan rambut gimbal mengikuti prosesi ruwat cukur rambut gimbal dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo. Acara ini diselenggarakan setelah pisowanan agung di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo pada Rabu (24/7/2024).

Agus Wibowo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa pendaftaran peserta ruwat cukur rambut gimbal telah dibuka sebelumnya. "Kami membuka pendaftaran hanya dalam satu hari dan langsung penuh. Ada 11 anak yang mengikuti ruwat cukur rambut gimbal hari ini, terdiri dari 10 anak perempuan dan 1 anak laki-laki," katanya.

Ruwat cukur rambut gimbal adalah tradisi pemotongan rambut gimbal yang tumbuh secara alami pada anak-anak atau orang tertentu, yang hanya ada di wilayah dataran tinggi Dieng dan sekitarnya. Pemotongan rambut gimbal ini hanya dapat dilakukan ketika anak atau orang tersebut sudah berkeinginan untuk memotongnya, biasanya disertai dengan permintaan khusus atau bebono.

Rambut gimbal dipercaya hanya tumbuh pada anak-anak pilihan yang diyakini sebagai titisan Kyai Kolodete, tokoh leluhur masyarakat Wonosobo. Tahun ini, prosesi ruwat cukur rambut gimbal dilakukan langsung oleh Bupati Wonosobo bersama jajaran forkompinda. Setelah dicukur, rambut gimbal akan dilarung di Telaga Menjer, sebuah simbol pembuangan hal-hal negatif.

Berbagai permintaan unik diajukan oleh anak-anak berambut gimbal tahun ini, mulai dari 75 cup es buah, sepeda listrik, hingga kambing yang dipakaikan pita. Prosesi ruwat cukur rambut gimbal berlangsung lancar, dan para peserta merasa bahagia karena permintaan mereka dipenuhi pada saat itu juga.

"Alhamdulillah, anak saya Yona (5) sudah dicukur. Anak saya tumbuh gimbal pada usia 40 hari, ada keturunan dari buliknya. Sekarang sudah dicukur dengan permintaan kambing dipakaikan pita," ungkap Iko, orang tua dari salah satu anak berambut gimbal.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyatakan bahwa tradisi ruwat cukur rambut gimbal memiliki nilai sejarah yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik wisata bagi Wonosobo. "Jadi, tidak hanya karena Wonosobo dingin saja, tetapi ada nilai sejarah yang dinantikan oleh masyarakat Wonosobo dan wisatawan," ujarnya.

Bupati berharap tradisi ini dapat terus digelar pada tahun-tahun berikutnya, karena prosesi tahun ini berjalan dengan baik dan penuh kegembiraan.