Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

IMTC 2024, 100 Peserta Hadiri Konferensi di Wonosobo, Fokus pada Pelestarian Wisata Gunung

Wonosobonews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) akan menyelenggarakan acara “2nd Indonesia Mountain Tourism Conference (IMTC) 2024.” Konferensi ini akan berlangsung di Hotel Dafam Wonosobo, Jawa Tengah, pada 21 dan 22 Agustus 2024.

Indonesia, dengan lebih dari 400 gunung, termasuk 129 gunung berapi aktif dan 23 pegunungan besar, memiliki potensi besar dalam sektor wisata gunung. Kondisi alam Indonesia yang beragam ini telah mendorong pertumbuhan signifikan wisata gunung dalam sepuluh tahun terakhir.

Oleh karena itu, tujuan dari konferensi ini adalah untuk memperkuat industri wisata gunung secara berkelanjutan di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, menyampaikan bahwa IMTC 2024 akan berlangsung selama dua hari.

Pada hari pertama, akan diselenggarakan konferensi penuh yang membahas berbagai aspek terkait wisata gunung. Sementara itu, pada hari kedua, para peserta akan melakukan kegiatan lapangan dengan berkunjung ke Gunung Kembang di Wonosobo, Jawa Tengah.

“Kegiatan ini nantinya akan diikuti 100 peserta secara offline, karena memang kami buat terbatas. Kemudian teman-teman lain dapat mengikuti secara online baik melalui zoom ataupun YouTube Kemenparekraf,” ujar Rahman. Dengan berbagai sesi menarik dan penuh inspirasi yang telah dilaksanakan selama Konferensi International Mountain Tourism Conference (IMTC) 2024, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang berbagai tantangan dan solusi untuk menjaga keberlanjutan wisata gunung.

Topik yang dibahas meliputi dekarbonisasi, pengembangan berbasis komunitas untuk pariwisata hijau, manajemen jalur pendakian, hingga implementasi zero waste. IMTC 2024 telah menjadi forum yang memberikan wawasan berharga bagi para pengelola dan pecinta alam.

Konferensi ini diharapkan mampu mempromosikan produk dan industri wisata gunung di Indonesia serta mengeksplorasi berbagai potensi dan peluang bisnis bagi para peserta.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Alternatif Camping Seru di Dieng, Pilihan Selain Ranu Regulo yang Masih Ditutup

Wonosobonews.com - Ranu Regulo adalah salah satu destinasi wisata di kawasan Dieng yang selalu menarik perhatian banyak wisatawan. Di sini, pengunjung bisa menikmati keindahan alam sambil berkemah di tepi danau.

Namun, Ranu Regulo masih belum dibuka untuk umum. Penutupan Ranu Regulo sudah berlangsung sejak 5 Februari 2024.

Penutupan ini dikabarkan bersifat sementara hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut. Hingga saat ini, belum ada informasi terbaru mengenai kapan Ranu Regulo akan kembali dibuka.

Situasi ini tentu membuat kecewa sejumlah wisatawan yang ingin berkemah di tepi danau. Meski demikian, tidak perlu khawatir karena masih ada beberapa tempat camping di sekitar Dieng yang menawarkan keindahan yang setara dengan Ranu Regulo.

Penasaran dengan lokasi-lokasi camping alternatif di Dieng? Simak rekomendasi berikut.

Pilihan Camping Ground di Dieng

Berikut adalah beberapa lokasi wisata di Dieng yang dapat menjadi alternatif ketika Ranu Regulo masih belum dibuka untuk umum. Informasi ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan dirangkum dalam daftar berikut.

  1. Puncak Gunung Prau

Pilihan camping pertama ada di puncak Gunung Prau. Untuk mencapai puncaknya, pengunjung tentu harus mendaki terlebih dahulu dari basecamp. Jangan khawatir, Gunung Prau termasuk gunung yang ramah bagi pendaki pemula.

Setelah tiba di puncak, travelers dapat mendirikan tenda dan bermalam di sana. Saat pagi tiba, pemandangan matahari terbit yang memukau sudah menunggu. Jika cuaca cerah, pengunjung akan disuguhi panorama alam yang luar biasa.

Ada enam basecamp pendakian yang dapat dipilih di Gunung Prau, tetapi basecamp via Patak Banteng menjadi salah satu yang paling favorit. Basecamp ini berada di Jalan Dieng Km 24, Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Popularitasnya disebabkan oleh rute pendakian yang lebih singkat dibandingkan jalur lainnya.

Jalur via Patak Banteng juga lebih dekat dengan puncak Gunung Prau, hanya sekitar 4 kilometer. Pendakian dari basecamp ke puncak memerlukan waktu sekitar 2-3 jam.

Menurut informasi dari akun Instagram @patakbanteng, biaya tiket masuk bagi pendaki yang menggunakan jalur ini adalah Rp 15.000 per orang. Ketersediaan makanan dan minuman juga tidak perlu dikhawatirkan, karena ada banyak warung di sekitar basecamp.

  1. Bukit Sikunir

Jika mendaki puncak Gunung Prau terasa terlalu berat, berkemah di Bukit Sikunir bisa menjadi alternatif. Bukit ini juga menawarkan pemandangan yang tidak kalah indah.

Dengan tiket masuk seharga Rp 10.000 per orang, travelers sudah bisa mendaki ke puncak Bukit Sikunir. Durasi pendakian juga lebih singkat, sekitar 40-60 menit.

Menurut situs Badan Otorita Borobudur Kemenparekraf, daya tarik utama Bukit Sikunir adalah pemandangan golden sunrise yang luar biasa. Pastikan untuk datang ketika cuaca cerah agar bisa menikmati momen matahari terbit yang memukau.

  1. Embung Kledung

Lokasi camping lainnya di sekitar Dieng adalah Embung Kledung. Terletak di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, lokasi ini menawarkan udara yang sejuk dan segar.

Pengelola wisata di Embung Kledung menyediakan berbagai paket camping untuk pengunjung. Berdasarkan informasi dari akun Instagram @wisata_embung_kledung, berikut rincian paket dan harganya:

a. Paket 2 orang (Rp 150.000/orang)
Fasilitas yang disediakan meliputi tenda kapasitas 4 orang, 2 sleeping bag, 2 matras, dan lampu senter.

b. Paket 3 orang (Rp 190.000/orang)
Paket ini menyediakan tenda kapasitas 4 orang, 3 sleeping bag, 3 matras, dan lampu senter.

c. Paket 4 orang (Rp 220.000/orang)
Pengunjung akan mendapatkan tenda kapasitas 4 orang, 4 sleeping bag, 4 matras, dan lampu senter.

Harga paket-paket di atas belum termasuk tiket masuk ke Embung Kledung, yang dikenakan sebesar Rp 15.000 per orang bagi pengunjung yang berkemah. Sedangkan untuk pengunjung yang hanya berwisata dikenakan biaya Rp 7.000 per orang.

Selama berkemah di Embung Kledung, travelers bisa menikmati berbagai aktivitas menarik, seperti bersantai di tepi waduk, memberi makan ikan, atau menyaksikan sunrise dengan latar belakang Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang mengagumkan.

Selain itu, tersedia juga beberapa spot foto Instagramable seperti ayunan dengan latar belakang pegunungan dan danau, hammock, tangga pelangi, tanaman rambat, serta perkebunan hortikultura. Fasilitas yang disediakan juga lengkap, mulai dari toilet, musholla, hingga warung.

Itulah tiga alternatif tempat camping di Dieng yang bisa dikunjungi jika Ranu Regulo masih ditutup. Semoga rekomendasi ini membantu travelers yang ingin berkemah di Dieng.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

PKB Wonosobo Ajukan SK Kepengurusan ke Pengadilan Negeri, Langkah Strategis Hadapi Muktamar

Wonosobonews.com - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Wonosobo menunjukkan sikap proaktif dengan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan ke Pengadilan Negeri (PN) Wonosobo. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap dinamika politik nasional, terutama menjelang Muktamar PKB yang akan digelar di Bali dalam waktu dekat.

Ketua Garda Bangsa DPC PKB Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, menjelaskan bahwa kehadiran jajaran pengurus DPC dan ranting di PN Wonosobo bertujuan untuk menyerahkan SK Kepengurusan yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami ingin memastikan bahwa kepengurusan PKB di tingkat daerah diakui secara hukum. Ini penting untuk mencegah munculnya dualisme kepemimpinan yang bisa mengganggu soliditas PKB di Wonosobo," kata Suwondo usai penyerahan SK, Selasa (20/8/2024).

Menurut Suwondo, penyerahan SK ini juga merupakan bagian dari strategi partai untuk menutup potensi celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu, terutama terkait dengan rumor mengenai adanya muktamar tandingan.

"Kami telah mendengar isu yang berkembang di tingkat nasional tentang kemungkinan adanya muktamar tandingan. Oleh karena itu, kami merasa perlu melakukan antisipasi dengan mengambil langkah hukum yang tegas," jelasnya.

Inisiatif DPC PKB Wonosobo ini mendapatkan apresiasi dari kader dan simpatisan partai, yang menilai langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menjaga kekompakan dan persatuan partai di tengah potensi instabilitas internal.

"Dari segi politik, langkah ini sangat diperlukan. Menyerahkan SK ke pengadilan adalah bagian dari upaya pengamanan yang kami lakukan untuk bersiap menghadapi situasi yang tidak terduga. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan ini jauh-jauh hari agar selalu siap sedia," tegas Suwondo.

Pengurus DPC PKB Wonosobo, bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) dari 15 kecamatan, datang ke PN Wonosobo untuk memastikan bahwa pengadilan mengenal dan mengakui kepengurusan sah PKB di Wonosobo untuk periode 2021-2026.

"Kami memiliki struktur kepengurusan yang lengkap dan sah secara hukum. Jika suatu saat muncul persoalan hukum, kami telah siap menghadapi situasi tersebut," lanjutnya.

Berkaca dari pengalaman di tahun 2008, Suwondo menekankan pentingnya menjaga kekompakan partai dalam menghadapi isu dualisme kepemimpinan. Ia juga menegaskan bahwa konflik internal di tingkat nasional harus ditangani dengan bijak. "Kami tidak ingin isu ini berkepanjangan, karena konflik internal biasanya berdampak negatif terhadap perolehan suara partai di daerah," katanya.

Ia mengingatkan bahwa konflik dualisme yang terjadi pada tahun 2008 menyebabkan penurunan signifikan dalam perolehan kursi PKB di DPRD Wonosobo. Dari yang semula memiliki 12 kursi, PKB hanya berhasil mendapatkan tujuh kursi pada Pemilu 2009.

Sementara itu, Ketua Pengadilan Negeri Wonosobo, Estavana Purwanto, menyambut baik kedatangan pengurus PKB di kantornya. Terkait dengan penyerahan SK, Estavana menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji lebih lanjut dokumen yang diserahkan.

"Kami belum sempat membaca isi dokumen secara menyeluruh. Setelah kami teliti dan telaah, baru kami akan menentukan langkah yang tepat sesuai dengan kewenangan kami di Pengadilan Negeri Wonosobo," jelas Estavana.

Langkah proaktif DPC PKB Wonosobo ini menjadi bukti nyata kesiapan mereka dalam menghadapi dinamika politik yang tengah berkembang, sekaligus memastikan bahwa kepengurusan partai di daerah tetap solid dan sah secara hukum.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Baznas RI Berdayakan Peternak Wonosobo Melalui Program Balai Ternak

Wonosobonews.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Balai Ternak di Desa Bomerto, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, untuk memberdayakan peternak yang merupakan penerima zakat (mustahik).

"Alhamdulillah, untuk balai ternak di Wonosobo ini merupakan program ke-36 dari 43 Program Balai Ternak yang dikembangkan Baznas RI di seluruh Indonesia," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad. 

Noor mengatakan program ini merupakan salah satu upaya Baznas dalam mengembangkan ekonomi mustahik dan memberdayakannya hingga menjadi pemberi zakat atau muzaki.

Noor menekankan pentingnya pengelolaan dana zakat yang amanah. "Ini adalah titipan muzaki, dana yang dikeluarkan itu dari muzaki. Panjenengan membawa dana amanat, maka panjenengan harus mengerjakannya sebaik-baiknya," lanjutnya. Ia berharap Program Balai Ternak dapat membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan peternak di Kabupaten Wonosobo.

Saidah Sakwan, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, mengungkapkan bahwa program ini melibatkan 20 peternak laki-laki sebagai anggota kelompok. Baznas telah menyediakan berbagai sarana, termasuk renovasi kandang, subsidi bahan bangunan, obat-obatan, serta 57 ekor induk domba Wonosobo dan 100 ekor bakalan domba lokal ekor tipis.

"Aset kelompok peternak sebelum dibantu Baznas kurang lebih Rp200 juta yang terdiri dari empat pejantan domba Wonosobo dan texel, 23 induk domba Wonosobo, dan 13 cempe (anak domba). Fasilitas lain yang sudah kelompok miliki antara lain gudang, sekretariat, dan satu unit kandang pembiakan kapasitas 150 ekor," jelas Saidah.

Selain bantuan fisik, Baznas juga memberikan pendampingan intensif untuk meningkatkan kemampuan peternak dalam berbagai aspek, termasuk budidaya ternak, produksi pupuk kompos, dan penggemukan ternak untuk kurban serta penjualan harian.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyambut baik program ini dan melihatnya sebagai langkah penting dalam meningkatkan ekonomi peternak di Wonosobo. "Mudah-mudahan adanya program ini, Wonosobo menjadi salah satu daerah yang bisa memberikan kontribusi dalam kedaulatan pangan di Jawa Tengah. Terima kasih kepada Baznas, yang sudah memberikan bantuan luar biasa bagi kami." ujar Andang.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Sinergi Rumah Sakit dan Pemerintah untuk Layanan Kesehatan yang Lebih Baik

Wonosobonews.com - Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menekankan pentingnya sinergi antara rumah sakit dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini disampaikannya saat mengikuti Apel Bersama Keluarga RS PKU Muhammadiyah Wonosobo pada Senin, 19 Agustus 2024.

Wabup Albar menyatakan bahwa rumah sakit, sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, harus mampu menerjemahkan kebijakan yang ada menjadi layanan yang efektif dan efisien.  

"Apel ini memiliki arti yang sangat penting karena di sinilah kita dapat mempererat sinergitas antara rumah sakit sebagai pelayan kesehatan dengan pemerintah daerah dalam upaya memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Wonosobo," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kinerja RS PKU Muhammadiyah Wonosobo yang aktif memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurutnya, dedikasi seluruh tenaga medis di rumah sakit ini sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat Wonosobo.

Wabup berharap RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun sektor kesehatan yang lebih baik di daerah ini. "Mari kita satukan tekad dan langkah untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Wonosobo, sehingga mereka dapat merasakan manfaat nyata dari upaya yang kita lakukan bersama," tambahnya.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, dr. Dedi Prasetyo, juga menekankan komitmen rumah sakit untuk terus menjalin sinergi erat dengan pemerintah daerah. Apel ini, menurutnya, juga untuk memperingati hari berMuhammadiyah yang biasanya dirayakan setiap tanggal 18.

"Kami akan berkomitmen untuk terus menjalin sinergi yang erat dengan pemerintah daerah. RS PKU siap berkolaborasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat, utamanya mendukung program Wonosobo Sehat," ungkap dr. Dedi.

Ia menambahkan bahwa dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks dan kebutuhan layanan kesehatan yang semakin beragam, sinergi antara rumah sakit dan pemerintah tidak hanya penting, tetapi sangat mendesak.