WonosoboNews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo mencatat berbagai hal penting selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio di wilayah tersebut. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap satu dan dua telah berlangsung sukses dengan capaian target yang ditetapkan pemerintah pusat.
Menurut Jaelan, Kepala Dinkes Kabupaten Wonosobo, capaian vaksinasi polio pada putaran satu mencapai 102,7 persen dan pada putaran kedua mencapai 101,3 persen, berdasarkan data Pusdatin Kemenkes. Namun, meski capaian vaksinasi polio tinggi, terdapat beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan.
"Ada beberapa alasan yang mendasari adanya penolakan di masyarakat antara lain faktor halal haram, meyakini anak sehat tanpa vaksin, dan takut anak sakit jika divaksin," ungkap Jaelan dalam acara evaluasi Sub PIN Polio di Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, ditemukan sebanyak 29 kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), 23 di antaranya kasus ringan dan 6 kasus serius yang memerlukan perawatan medis. Hal ini menunjukkan pentingnya memastikan pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
Lebih lanjut, Jaelan juga menyampaikan bahwa imunisasi polio dilakukan pengamatan terkait efektivitasnya melalui surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau yang dikenal dengan lumpuh layuh. Meskipun kasus lumpuh layuh ditemukan, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif dan pasien dinyatakan sembuh, menegaskan bahwa vaksin polio efektif dalam mencegah risiko polio.
Meski demikian, Jaelan berharap agar ke depannya tidak akan ada lagi pelaksanaan Sub PIN Polio, mengingat keberhasilan vaksinasi yang tinggi di Wonosobo. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah meluasnya kasus polio di wilayah tersebut.