Standard Post with Image
Wisata

Liburan Keluarga di Wonosobo Wisata Anak di Taman Rekreasi Kalianget

Wonosobonews.com - Wonosobo tidak hanya terkenal dengan pesona Dieng, tetapi juga menawarkan berbagai destinasi wisata menarik yang cocok untuk dikunjungi bersama anak-anak. Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, para orang tua dapat mengajak anak-anak bersenang-senang menikmati berbagai wahana permainan dan berfoto dengan latar pemandangan indah. Udara sejuk Wonosobo semakin mendukung suasana liburan Anda bersama buah hati tercinta.

Jika Anda tertarik berlibur ke Wonosobo, berikut adalah rekomendasi destinasi wisata yang ramah anak dan layak dikunjungi:

Taman Rekreasi Kalianget di Wonosobo adalah salah satu objek wisata keluarga yang paling terkenal. Taman ini dilengkapi dengan berbagai wahana permainan seperti kolam renang, taman bermain, dan kebun binatang mini. Anak-anak pasti akan senang bermain dan menjelajahi berbagai fasilitas yang ada.

Alamat: Desa Kalianget, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo
Jam Buka: 06.00 - 17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp10.000 per orang

Liburan di Taman Rekreasi Kalianget memberikan kesenangan dan kenangan indah bagi seluruh keluarga. Namun, perlu diingat bahwa harga tiket yang tertera berdasarkan ulasan Google, dan mungkin berbeda saat akhir pekan atau waktu kunjungan Anda.

Selain Taman Rekreasi Kalianget, masih banyak tempat menarik lainnya di Wonosobo yang siap memanjakan keluarga Anda. Mulai dari pemandangan alam yang menakjubkan hingga berbagai aktivitas seru yang ramah anak, Wonosobo adalah destinasi sempurna untuk liburan keluarga. Jadi, siapkan kamera, bawa perlengkapan yang diperlukan, dan nikmati momen berharga bersama keluarga di Wonosobo!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Kawah Sikidang Keajaiban Alam Wonosobo yang Mengagumkan

Wonosobonews.com - Menjelang bulan Juli 2024, tak ada waktu yang lebih tepat untuk mengunjungi Kawah Sikidang, salah satu destinasi alam paling menarik di Wonosobo. Kawah aktif ini bukan sekadar memukau dengan pemandangan asap belerangnya yang dramatis, tetapi juga menawarkan pengalaman yang memikat bagi para pecinta alam dan petualang.

Terletak di kawasan Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Kawah Sikidang mempesona dengan lanskapnya yang mengagumkan dan aktivitas geologisnya yang menarik. Ketika Anda mengunjungi, berikut yang dapat dinikmati:

Panorama alam Kawah Sikidang yang menakjubkan dengan gas belerang yang keluar dari kawah, menciptakan suasana dramatis dan misterius. Kabut belerang pagi hari menambah daya tarik pemandangan yang tak terlupakan.

Kawah Sikidang menawarkan pemandangan pegunungan yang hijau dan udara segar dari ketinggian. Beberapa spot pandang di sekitar kawah memberikan panorama alam yang spektakuler.

Kawah Sikidang merupakan kawah vulkanik aktif di Dieng yang terkenal dengan kemampuannya berpindah-pindah lokasi. Pengunjung dapat melihat secara langsung aktivitas vulkanik, termasuk kolam-kolam kecil yang mengeluarkan asap dan air mendidih. Bau belerang yang khas menambah pengalaman autentik bagi para pengunjung.

Untuk kenyamanan dan keselamatan pengunjung, Kawah Sikidang dilengkapi dengan jalur khusus bagi wisatawan. Ini memastikan pengalaman eksplorasi yang aman dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.

Kawah Sikidang dibuka setiap hari dari pagi hingga sore. Pastikan untuk memeriksa informasi terbaru mengenai jam operasional sebelum kunjungan.

Biaya masuk Kawah Sikidang diperkirakan sekitar Rp20.000 per orang. Harga dapat berubah tergantung pada kondisi dan kebijakan saat kunjungan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Kawah Sikidang dan merasakan keajaiban alam yang luar biasa di Wonosobo. Manfaatkan liburan Anda di bulan Juli ini untuk petualangan tak terlupakan dalam keindahan alam Indonesia!

 

Standard Post with Image
ukm

Memajukan UMKM Wonosobo : Strategi Baru untuk Branding dan Pemasaran Online

Wonosobonews.com - Rusta Effendi, Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Wonosobo, berkomitmen untuk mendukung promosi dan penjualan produk UMKM lokal. Dia mengatakan bahwa di Wonosobo, banyak sekali pelaku UMKM yang menghasilkan produk berkualitas tinggi, meskipun bersaing dengan produk yang sudah terkenal.

BPC HIPMI Wonosobo aktif berpartisipasi dalam berbagai expo di daerah untuk memperkenalkan produk UMKM kepada pembeli dan masyarakat luas. Mereka berusaha agar produk seperti makanan, kerajinan, batik, dan produk khas daerah lainnya dapat dijual di mall, supermarket, atau tempat oleh-oleh di destinasi wisata Wonosobo.

Menurut Fendy, yang juga pengusaha Kaos Saba, pelaku UMKM membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, seperti Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk meningkatkan kualitas produk dan penjualan. Strategi promosi dan pemasaran juga harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya melalui pasar online.

Fendi menekankan pentingnya membangun brand dan menarik pelanggan setia, bukan hanya sekedar menjual produk secara online. Menurutnya, dengan membangun reputasi dan keunikan brand, UMKM bisa bersaing bahkan dengan brand besar, memungkinkan mereka untuk menetapkan harga yang lebih tinggi berdasarkan nilai tambah yang telah mereka bangun.

Untuk meningkatkan status dari toko online menjadi brand yang dikenal luas, Fendi menyarankan untuk fokus pada digital branding melalui website, aplikasi, dan media sosial. Ini dianggapnya sebagai cara yang efisien untuk mencapai lebih banyak konsumen, terutama karena banyak konsumen saat ini mencari dan membeli produk secara online.

Selain itu, Fendi juga menyarankan agar brand memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pesaing, serta memastikan bahwa website brand ramah pengguna dan mobile-friendly. Manajemen inventaris dan fokus pada membangun brand dan reputasi juga sangat penting, bukan hanya sekadar menjual produk.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kejadian Pecahnya Atap Kaca Pasar Induk Wonosobo Membuat Ketegangan

Wonosobonews.com - Atap kaca atrium Pasar Induk Wonosobo mengalami pecah, meskipun pasar tersebut baru beroperasi selama dua tahun. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran pedagang terkait keselamatan dan keamanan gedung. Pecahnya kaca terjadi tanpa adanya hujan pada Rabu (10/7/2024) pukul 16.00, mengagetkan para pedagang yang masih berada di dalam gedung.

Salah seorang pedagang grosir yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pecahnya kaca terjadi secara tiba-tiba. Beruntungnya, saat kejadian tidak ada warga yang berada di bawah atap, sehingga tidak ada yang terluka oleh serpihan kaca yang tersebar luas.

Meskipun tidak ada korban, kejadian ini membuat para pedagang was-was untuk melintas di lantai dasar gedung. Mereka mengkhawatirkan kemungkinan pecahnya kaca lainnya yang dapat membahayakan pengunjung jika terjadi hujan deras.

Kepala Unit Pengelola Teknis Pasar Induk, Heri Setiawan, mengkonfirmasi peristiwa tersebut dan menjelaskan bahwa pemasangan kaca atap tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan, yaitu hanya memiliki ketebalan 6 inchi dibandingkan dengan yang seharusnya lebih dari 9 inchi untuk model atap seperti itu. Heri menambahkan bahwa faktor cuaca, seperti paparan panas dan hujan langsung, kemungkinan besar menyebabkan kaca tersebut pecah.

Saat ini, langkah pencegahan telah diambil dengan memasang rambu di bawah atap seluas 65 meter persegi untuk memperingatkan agar para pedagang dan pengunjung tidak melintas di area yang berpotensi bahaya tersebut. Heri Setiawan juga telah mengusulkan kepada pimpinan untuk segera melakukan perbaikan atap kaca demi keselamatan semua pihak yang beraktivitas di Pasar Induk Wonosobo.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Membuat Peta Penggunaan Lahan untuk Masyarakat Desa Karangluhur

Wonosobonews.com - Pada Rabu sore, 10 Juli 2024, Tim KKN 158 Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPN Jogja) berhasil melaksanakan proyek pembuatan peta penggunaan lahan di Desa Karangluhur, Kecamatan Kertek, Wonosobo. Proyek ini diprakarsai oleh Muhammad Pasca Ashar, mahasiswa S1 Prodi Teknik Lingkungan, dengan tujuan memberikan informasi yang berguna kepada warga melalui peta yang dibuat secara mandiri menggunakan aplikasi pemetaan.

Muhammad Pasca Ashar, selaku penanggung jawab program, menjelaskan bahwa pembuatan peta ini dilakukan untuk mengatasi minimnya data pemetaan yang tersedia di Desa Karangluhur. Peta tersebut dirancang dengan simbol-simbol yang jelas dan mudah dipahami, ditempatkan di tempat-tempat strategis yang sering dilalui warga untuk memberikan manfaat maksimal.

Penggunaan aplikasi ArcGIS dengan data yang diolah dari Google Earth menjadi kunci dalam kesuksesan proyek ini. "Saya senang bisa mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh dari kuliah untuk kepentingan masyarakat. Saya berharap peta ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga sekitar," ungkap Pasca.

Proyek ini bukan hanya sekedar inisiatif akademis, namun juga kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas informasi yang tersedia bagi warga Desa Karangluhur. Tim KKN 158 melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan seperti perkebunan, pertanian, pemukiman, dan fasilitas umum. Data yang terkumpul diolah menggunakan ArcGIS untuk menghasilkan peta yang akurat dan informatif.

Selain pembuatan peta, tim juga melakukan sosialisasi kepada warga tentang cara membaca dan menggunakan peta tersebut. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa peta tidak hanya menjadi alat informasi, tetapi juga alat perencanaan yang berguna dalam kegiatan sehari-hari.

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat setempat, yang melihatnya sebagai langkah penting dalam pengembangan desa secara berkelanjutan. Dengan harapan agar manfaat peta ini dapat dirasakan jangka panjang oleh masyarakat, proyek ini dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam mendukung pengembangan desa secara berkelanjutan di Desa Karangluhur.

Tim KKN 158 berharap bahwa proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi tim KKN lainnya di masa depan untuk turut berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka pelajari di kampus.