Standard Post with Image
wonosobo terkini

Patakbanteng Sambut Meriah Kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno di ADWI 2024

Wonosobonews.com - Desa Wisata Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian pada Kamis (11/7/2024) dengan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno. Dalam kunjungannya, Sandiaga disambut antusias oleh warga yang berebut untuk berfoto selfie bersama "Mas Menteri."

Sandiaga mengunjungi Desa Wisata Patakbanteng sebagai bagian dari visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, di mana desa ini berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik. Dalam kunjungannya, Sandiaga menyoroti peningkatan signifikan jumlah desa wisata di Indonesia, yang meningkat dari 1.831 desa pada 2021 menjadi 4.573 desa pada 2023.

“Program ini berkelanjutan, dengan pelatihan dan peningkatan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan fasilitas pendukung lainnya,” ucap Sandiaga, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan desa wisata.

Menparekraf memberikan apresiasi tinggi terhadap Desa Patakbanteng dan berharap desa ini bisa menang dalam nominasi ADWI 2024. Beliau juga mengimbau untuk terus mengembangkan produk ekonomi kreatif agar wisatawan tidak hanya melihat-lihat tetapi juga berbelanja, memperkuat ekonomi lokal.

“Produk Ekraf kita bangun di sini. Kita ingin wisatawan menjadi rojali, rombongan yang jajan dan beli-beli produk ekonomi kreatif Wonosobo,” tandas Sandiaga.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut kunjungan Sandiaga sebagai dorongan semangat bagi warga untuk mengembangkan potensi desa mereka. Ia berjanji untuk memperbaiki infrastruktur jalan demi keamanan dan kenyamanan wisatawan dan pendaki.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, menambahkan bahwa dari 56 destinasi wisata di Wonosobo dan 6.061 desa wisata di Indonesia, Patakbanteng terpilih masuk nominasi 50 besar ADWI 2024. Ia optimis desa ini dapat memenuhi beberapa indikator penilaian yang ditetapkan tim juri.

Desa Wisata Patakbanteng memiliki luas 2,29 kilometer persegi dan berada di ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut. Desa ini menawarkan berbagai pesona, termasuk:

Pendakian Gunung Prau: Menyuguhkan keindahan sunrise dan milky way yang spektakuler, dengan sunrise terbaik di Asia Tenggara.

Agro Wisata: Pengunjung dapat menikmati kegiatan berkebun dan beternak, termasuk peternakan kambing dan perkebunan kentang.

Budaya Lokal: Acara Baritan Terang Bulan, tarian kearifan lokal yang diadakan setiap malam ke-10 bulan Suro.

Kuliner Khas: Produk Carica yang menjadi komoditas terbesar di Kabupaten Wonosobo.

Kunjungan Sandiaga Salahudin Uno membawa semangat baru bagi Desa Wisata Patakbanteng untuk terus mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi pada pariwisata nasional dan internasional.

 

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Keajaiban Patakbanteng Desa Wisata di Kaki Gunung Prau yang Masuk 50 Terbaik Nasional

Wonosobonews.com - Desa Wisata Pesona Gunung Prau Patakbanteng, terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, telah berhasil menembus 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Ajang ini diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) sebagai bagian dari upaya pembinaan dan penilaian terhadap desa wisata di seluruh Indonesia.

Keindahan Alam dan Pesona Matahari Terbit

Patakbanteng terletak di kaki Gunung Prau, gunung yang terkenal dengan keindahan alamnya. Desa ini menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Prau dan luasnya Dataran Tinggi Dieng. Dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, desa ini dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit, bahkan dinobatkan sebagai spot sunrise terbaik di Asia Tenggara. Pemandangan matahari terbit di Patakbanteng memberikan pengalaman yang tenang dan damai, menjadikannya surga bagi para pencari ketenangan.

Potensi Wisata Agro dan Kuliner

Desa Patakbanteng memiliki potensi wisata agro yang besar. Pengunjung dapat belajar tentang budidaya berbagai tanaman seperti kentang, kol, dan wortel, serta membeli hasil panen segar langsung dari petani. Selain itu, desa ini juga terkenal dengan perkebunan kopi robusta dan teh hijau. Pengunjung dapat membeli kopi dan teh asli dengan berbagai jenis dan rasa, menjadikannya oleh-oleh khas yang istimewa.

Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi

Pengrajin di Patakbanteng memproduksi berbagai macam kerajinan tangan yang indah, seperti tas anyaman, hiasan rumah dari bambu, dan ukiran kayu. Karya seni ini tidak hanya unik tetapi juga bernilai tinggi, menjadikannya cenderamata yang sempurna untuk dibawa pulang.

Kuliner Khas yang Menggugah Selera

Setelah puas menjelajah dan berbelanja oleh-oleh, jangan lupa mencicipi kuliner khas Desa Patakbanteng. Tempe mendoan, combro, geplak, dan mie ongklok adalah beberapa hidangan yang wajib dicoba. Terbuat dari bahan-bahan segar dan kaya rasa, makanan ini menjadi camilan lezat atau oleh-oleh yang istimewa.

Rute dan Akses

Untuk mencapai Desa Patakbanteng, pengunjung dapat menggunakan berbagai rute tergantung dari arah kedatangan:

Dari Semarang: Perjalanan sekitar 4 jam dengan mobil.

Dari Surabaya: Keluar di pintu tol Bawen, lalu menuju Temanggung dan Wonosobo.

Dari Jakarta: Keluar di pintu tol Pemalang, kemudian menuju Desa Batur hingga sampai di Dieng.

Dengan berbagai keindahan alam, potensi wisata agro, kerajinan tangan, dan kuliner khasnya, Desa Wisata Patakbanteng menjadi destinasi yang wajib dikunjungi. Mari eksplorasi pesona tersembunyi di kaki Gunung Prau ini dan rasakan keajaiban alam yang menakjubkan!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Dieng Petualangan Minus Derajat di Jantung Tropis Indonesia

Wonosobonews.com - Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk merasakan suhu minus. Dataran Tinggi Dieng di Indonesia menawarkan pengalaman unik ini, terutama pada bulan Juni hingga Agustus. Terletak di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Dieng menjadi destinasi menarik yang hanya berjarak sekitar 100 km dari Semarang dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 4 jam dengan mobil.

Fenomena Unik: Embun Upas di Dataran Tinggi Dieng

Pada bulan-bulan terdingin, suhu di Dieng bisa mencapai minus 3 derajat Celsius. Fenomena embun upas, di mana tumbuhan, rumput, dan pohon di pagi hari diselimuti lapisan es tipis, menjadi daya tarik utama. Pengunjung yang datang pada periode ini bisa menikmati pemandangan menakjubkan ini.

Wisata Alam dan Kultural yang Lengkap

Dieng adalah destinasi wisata yang menawarkan paket lengkap. Anda bisa menikmati:

Sunrise di Bukit Sikunir: Menyaksikan matahari terbit dari puncak bukit yang menawarkan panorama luar biasa.

Telaga Warna dan Telaga Pengilon: Wisata air yang menawarkan keindahan danau dengan warna air yang memukau.

Kuliner Khas: Jangan lewatkan Mie Ongklok dengan sate sapi yang menjadi hidangan khas Dieng. Di malam hari, banyak pujasera di Titik 0 Dieng yang menyajikan berbagai kuliner lokal.

Dieng Culture Festival: Event tahunan yang diselenggarakan pada bulan Agustus. Pengunjung dapat menikmati konser musik jazz, upacara adat, dan penerbangan lampion.

Tips dan Rute Perjalanan

Untuk mencapai Dieng, berikut beberapa saran rute perjalanan:

Dari Surabaya: Lewati jalur tol dan keluar di pintu tol Bawen, kemudian ikuti arah Temanggung dan Wonosobo.

Dari Jakarta: Keluar di pintu tol Pemalang, kemudian ikuti jalur menuju Desa Batur hingga sampai di Dieng.

Saran untuk Pengunjung

Jalan menuju Dieng memiliki kontur yang naik turun dan tikungan tajam. Disarankan bagi pengemudi yang belum berpengalaman untuk mengajak teman atau saudara yang lebih mahir mengemudi. Untuk menikmati keindahan Dieng secara maksimal, hindari musim liburan dan kunjungi saat hari biasa. Cuti kerja dan nikmati suasana tenang dan sejuk Dieng tanpa keramaian.

Keramahan Penduduk Lokal

Salah satu yang membuat Dieng semakin menarik adalah keramahan penduduk lokal. Berjalan-jalan menyusuri desa-desa di Dieng, Anda akan disambut dengan senyum dan sapaan hangat dari warga setempat.

Mari eksplorasi Dieng dan rasakan sensasi suhu minus di tanah air sendiri!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Menikmati Keindahan Dieng di Atas Awan: Batu Angkruk, Surga Pemandangan dan Spot Foto yang Memikat

Wonosobonews.com - Dieng, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman tak terlupakan dengan keindahan dataran tingginya yang seolah-olah menghadirkan kita di atas awan. Salah satu destinasi yang tengah naik daun adalah Batu Angkruk, yang terletak di ketinggian Dieng, Kabupaten Wonosobo. Tempat ini bukan hanya menjadi favorit liburan, tetapi juga menjadi surganya bagi pecinta alam dan fotografi.

Batu Angkruk terletak di Jalan Dieng Km 22, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Dibuka pada tahun 2020, Batu Angkruk tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga merupakan pusat kegiatan budaya lokal. Pengunjung dapat menikmati seni tradisional khas Wonosobo di Teater Angkruk atau menjelajahi berbagai spot foto menarik seperti kereta kencana dan jembatan kaca yang terkenal.

Hanya dengan biaya retribusi Rp15.000 per orang, pengunjung dapat menikmati sunrise indah di pagi hari atau melihat pemandangan Kota Wonosobo yang memukau dari ketinggian Batu Angkruk. Dengan segelas kopi di tangan, momen tersebut menjadi sempurna untuk dinikmati baik pagi maupun malam hari.

Selain itu, Batu Angkruk juga menjadi tempat yang ideal untuk mengadakan acara pentas seni atau gathering. Dengan suasana yang tenang dan pemandangan yang menakjubkan, tempat ini seringkali dipilih untuk mengabadikan momen spesial dalam foto-foto yang mengesankan.

Apakah Anda siap merasakan pesonanya? Plan perjalananmu sekarang dan temukan keindahan Dieng di atas awan!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Tips Perjalanan Aman ke Dieng, Pastikan Google Maps Terarah ke Kota Wonosobo

Wonosobonews.com - Menjelang event tahunan Dieng Culture Festival (DCF) 2024, Kabupaten Wonosobo diprediksi akan kedatangan ribuan wisatawan dari berbagai daerah. Antusiasme terhadap acara ini sangat tinggi, terbukti dari 4.000 tiket DCF 2024 yang habis dalam waktu 10 menit pada Selasa, 2 Juli 2024. Diperkirakan, DCF 2024 akan menyedot puluhan ribu pengunjung.

Dalam perjalanan menuju Dieng, banyak wisatawan yang mengandalkan aplikasi Google Maps untuk navigasi. Namun, tak sedikit yang mengeluhkan jalur yang diarahkan oleh aplikasi ini, terutama jalur ekstrim Sikarim. Jalur Sikarim merupakan jalur alternatif menuju Dieng melalui pertigaan Kecamatan Garung, Wonosobo. Jalur ini memiliki tantangan berupa tanjakan ekstrim dan panjang, mencapai 600 meter, serta tikungan tajam yang menghadap jurang.

Penting untuk diketahui bahwa jalur Sikarim tidak direkomendasikan bagi wisatawan karena tingkat kesulitan yang tinggi dan risiko keselamatan. Oleh karena itu, penduduk lokal sering berjaga di lokasi untuk memandu wisatawan.

Tips Rute Aman ke Dieng:

  1. Arahkan Google Maps ke Kota Wonosobo:
    • Pastikan aplikasi Google Maps diarahkan ke Kota Wonosobo terlebih dahulu untuk menghindari jalur ekstrim Sikarim.
  2. Pilih Rute Melalui Jalan Utama:
    • Dari Wonosobo, ikuti petunjuk jalan yang mengarahkan ke Dieng melalui jalur utama yang lebih aman dan umum digunakan oleh wisatawan.
  3. Hindari Perjalanan Malam Hari:
    • Perjalanan pada malam hari di daerah pegunungan bisa berbahaya karena kurangnya penerangan dan pandangan terbatas. Sebaiknya berangkat pagi atau siang hari.
  4. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima:
    • Periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, termasuk rem, mesin, dan ban. Pastikan juga bahan bakar cukup.
  5. Gunakan Kendaraan yang Sesuai:
    • Jika memungkinkan, gunakan kendaraan dengan performa baik untuk tanjakan dan jalan berliku. Hindari menggunakan kendaraan yang terlalu rendah atau tidak kuat di medan berat.
  6. Siapkan Peta Cadangan:
    • Bawa peta fisik atau screenshot peta digital sebagai cadangan jika sinyal internet terputus di beberapa area pegunungan.
  7. Ikuti Petunjuk Lokal:
    • Jika ragu, tanyakan rute kepada penduduk lokal yang lebih memahami kondisi jalan terkini. Mereka biasanya akan memberikan arahan yang lebih aman.
  8. Perhatikan Rambu-Rambu Lalu Lintas:
    • Selalu perhatikan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas serta petunjuk jalan untuk keselamatan perjalanan Anda.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan surat edaran Bupati Wonosobo, selama DCF berlangsung, truk barang sementara dilarang melintas kecuali untuk distribusi sembako dan BBM. Larangan ini juga berlaku untuk bus berukuran besar, guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Dengan mengikuti panduan dan tips ini, diharapkan para wisatawan dapat menikmati perjalanan yang aman dan lancar menuju Dieng untuk menikmati keindahan alam serta rangkaian acara budaya yang memukau di DCF 2024.

Dieng Culture Festival 2024 siap menyambut Anda dengan berbagai kejutan menarik. Jangan lewatkan momen spesial ini dan pastikan perjalanan Anda aman dengan memilih rute yang tepat. Selamat menikmati keindahan Dieng!