Standard Post with Image
wonosobo terkini

Java Balloon Attraction 2024 Wonosobo Festival Balon Udara Terbesar Kembali Hadir

Wonosobonews.com - Java Balloon Attraction 2024 Wonosobo, salah satu acara unggulan di Jawa Tengah tahun ini, akan segera digelar. Acara ini telah menjadi agenda tahunan sejak tahun 2022 dan akan diselenggarakan di Lapangan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2024.

Acara ini dikenal dengan atraksi balon udara tradisional yang unik, menampilkan formasi dua dan tiga dimensi yang tidak dapat ditemukan di festival balon lainnya. Java Balloon Attraction merupakan daya tarik utama yang selalu dinantikan oleh pengunjung lokal maupun wisatawan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas event dan memperkenalkan Kabupaten Wonosobo, acara ini memadukan tradisi dengan inovasi. Java Balloon Attraction adalah salah satu strategi branding yang dikembangkan untuk mempromosikan pariwisata lokal dan mendongkrak perekonomian masyarakat melalui industri pariwisata.

Selama acara, balon udara dengan diameter 3-4 meter dan tinggi hingga 7 meter akan diterbangkan dalam formasi bertema, menggambarkan destinasi wisata di Wonosobo. Pertunjukan ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman yang spektakuler dan berbeda dari event balon udara lainnya.

Event ini juga akan didukung oleh berbagai bazar UMKM, kuliner, dan produk ekonomi kreatif lainnya, dengan tujuan memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku industri lokal. Selain itu, acara ini akan menampilkan paket wisata yang melibatkan pelaku wisata setempat.

Atraksi balon udara akan berlangsung pada pagi hari, antara pukul 06.00 hingga 09.00, untuk memanfaatkan kondisi angin yang optimal. Kegiatan lainnya akan dilaksanakan dalam bentuk parade hingga acara berakhir.

Pada tahun 2024, Java Balloon Attraction akan diadakan selama dua hari, berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya yang hanya satu hari. Perubahan ini mencakup penambahan empat formasi tiga dimensi baru: Gunung Sindoro, Negeri Di Atas Awan, Telaga Menjer, dan Lembah Dieng. Jumlah balon yang beratraksi juga meningkat menjadi 36 balon per hari, dengan total 72 balon selama dua hari, dibandingkan dengan 25 balon pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini juga akan menampilkan kegiatan tambahan seperti Edukasi Pembuatan Balon Udara Tradisional, Costume Carnival Show, Pertunjukan Band Lokal, Konser Artis Band Aftershine dari Yogyakarta, serta pertunjukan Kesenian Tradisional Lengger dan Embleg Dem atau Kuda Kepang khas Wonosobo.

Bazar UMKM Kuliner dan Souvenir akan menambah kemeriahan acara ini. Rundown kegiatan adalah sebagai berikut:

Sabtu, 3 Agustus 2024:

06.00-09.00: Atraksi Balon Udara formasi 3 dimensi

09.00-12.00: Hiburan Musik Band Lokal dan Edukasi Balon Udara

08.00-10.00: Costume Carnival Show

13.00-15.00: Konser Band Aftershine

Minggu, 4 Agustus 2024:

06.00-09.00: Atraksi Balon Udara formasi 3 Dimensi

09.00-12.00: Pertunjukan Kesenian Tradisional, Edukasi Balon Udara

06.00-12.00: Bazar Kuliner dan Souvenir

Java Balloon Attraction tahun ini juga merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo dan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan pariwisata Indonesia secara terpadu antara pemerintah pusat dan daerah.

Dukungan dari Kemenparekraf RI dan Disporapar Prov. Jateng diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, meningkatkan minat sponsor, dan memungkinkan acara ini untuk menjadi mandiri di masa depan. Selain itu, diharapkan acara ini dapat menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Kehadiran wisatawan mancanegara dari Eropa dan Asia Pasifik juga telah dikonfirmasi, dengan pengunjung dari Belanda dan Prancis direncanakan akan hadir.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Sosialisasi Keimigrasian "Immigration Goes To School" di SMAN 1 Wonosobo

Wonosobonews.com - Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Wonosobo menyelenggarakan kegiatan sosialisasi informasi keimigrasian bertajuk "Immigration Goes To School" di SMAN 1 Wonosobo pada Selasa, 23 Juli 2024. Dalam kegiatan tersebut, disampaikan informasi mengenai Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi, tugas dan fungsi imigrasi, paspor, serta aplikasi M-Paspor.

Gufron, mewakili Kepala Sekolah sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan terima kasih atas informasi keimigrasian dan Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Wonosobo kepada siswa-siswinya. Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Seksi TIKIM, Karel Evender Anongim, yang memberikan paparan mengenai paspor, serta Kasubsi Informasi, I Ketut Wedha Andi Natalonna, yang menyampaikan informasi mengenai Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kasubsi TI, Dani Aprianto, JFT Panggasa, Gama Bintoro Aji, Adhitia Puri, serta seluruh siswa kelas X SMAN 1 Wonosobo yang berjumlah sekitar 350 orang.

Salah seorang siswa, Nabila, mengaku sangat senang dengan sosialisasi yang diadakan oleh Kantor Imigrasi Wonosobo. "Informasi mengenai syarat paspor, cara mendaftar melalui aplikasi M-Paspor, dan Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi sangat bermanfaat bagi kami," ungkapnya. Antusiasme para siswa ditunjukkan melalui keberhasilan mereka menjawab beberapa pertanyaan kuis yang diajukan.

Selain itu, para siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber mengenai keimigrasian, yang sangat berguna untuk menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam menyampaikan pendapat di hadapan publik. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai kiat-kiat lolos tes CAT untuk menjadi taruna Poltekim.

Kegiatan yang berlangsung meriah ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang diikuti oleh para siswa, narasumber, dan perwakilan guru.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Desa Timbang, Produsen Rebung Terbesar di Wonosobo

Wonosobonews.com - Desa Timbang, yang terletak di Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, dikenal sebagai produsen rebung (bambu muda) terbesar di daerahnya. Desa ini menjadi pemasok utama rebung ke kota-kota besar seperti Semarang dan Jakarta, menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal dan menunjukkan kemampuan desa dalam memanfaatkan kekayaan alamnya.

Terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 2,97 km², Desa Timbang terdiri dari sekitar 26 RT yang tersebar di empat dusun: Dusun Timbang, Dusun Wilaya, Dusun Ponggok, dan Dusun Kwarasan. Dengan tanahnya yang subur, mayoritas penduduk Desa Timbang bekerja sebagai petani, memanfaatkan pepohonan rimbun untuk bercocok tanam. Banyaknya perkebunan membuat desa ini tampak asri.

Penduduk Desa Timbang juga sangat antusias dalam melestarikan budaya dan kesenian lokal seperti lengger dan kuda lumping, yang sering dipentaskan oleh Sanggar Taruna Budaya Timbang.

Desa ini juga terkenal dengan produksi rebung skala besarnya, yang tidak hanya meningkatkan lapangan pekerjaan tetapi juga menjadi pemasok utama rebung ke kota-kota besar. Dalam video yang diunggah di akun YouTube Affrahd Dania dan KKN 035 Desa Timbang, terlihat suasana desa dan beberapa pekerja di pabrik rebung yang sedang memotong rebung dalam jumlah besar.

Lembaga pendidikan di Desa Timbang meliputi SD Timbang, TK, dan PAUD, yang berperan penting dalam mencerdaskan generasi muda desa. Dengan segala potensinya, Desa Timbang terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian dan kebudayaan daerah.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pembangunan Jalan Desa Tempurejo, Semangat Gotong Royong Meningkatkan Kesejahteraan

Wonosobonews.com - Kodim 0707/Wonosobo melalui program TMMD Sengkuyung Tahap III membangun jalan rolak telasah yang menghubungkan Dusun Tempurejo dan Dusun Wonosroyo di Desa Tempurejo, Kecamatan Kalibawang. Jalan ini memiliki lebar 3 meter dan panjang 1100 meter.

Lettu Inf Sugiyarto Danramil 15/Kalibawang, menyampaikan bahwa pengerasan jalan ini dilakukan oleh personel TNI bersama masyarakat setempat secara gotong-royong. "Pengerasan jalan di Desa Tempurejo sepanjang 1100 meter dan lebar 3 meter telah kami laksanakan sesuai target bersama-sama dengan masyarakat secara gotong royong," ujarnya.

Danramil menjelaskan bahwa program TMMD ini merupakan komitmen moral TNI dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Program ini juga bertujuan melestarikan semangat gotong-royong antara Pemerintah Kabupaten, TNI, Desa, dan masyarakat.

"TMMD yang di titik beratkan pada sarana-prasarana dan akses jalan yang baik, saya rasa sangat tepat, khususnya mengingat bahwa potensi pertanian menjadi unggulan masyarakat. Dengan demikian, saya harap pembangunan ini dapat membantu agar mobilisasi pertanian semakin lancar, sehingga diharapkan dapat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," tambah Danramil.

Supangat, Kepala Desa Tempurejo, mengungkapkan terima kasih atas program TMMD yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di desanya. "Manfaat jalan tersebut sangat besar bagi warga kami. Pasalnya, bukan hanya jalan tembus atau jalan alternatif antar Dusun, namun jalan ini juga untuk akses ekonomi masyarakat Tempurejo sendir," katanya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Studi

Wonosobonews.com - Penelitian yang dilakukan oleh Wonosobo Educational Forum (WEF) bersama Komunitas Mahasiswa Bidik Misi (Kamadiksi) KIP Kuliah di Kabupaten Wonosobo menemukan adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi siswa untuk melanjutkan studi. Studi kasus ini dilakukan di SMP/MTs Wonosobo dan dipresentasikan dalam acara I di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Kasi Pengembangan Kurikulum SMP, Koordinator Pengawas SMP, Ketua MKKS SMP, Dharma Wanita Kabupaten Wonosobo, Pembina Kamadiksi KIP-K, organisasi pemuda, pelajar, mahasiswa, serta perwakilan dari SMP/MTs se-Kabupaten Wonosobo.

Pembina Kamadiksi KIP-K Kabupaten Wonosobo, Yularti, menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengatasi masalah putus sekolah dan membantu siswa kurang mampu dengan menyediakan sekolah gratis dan beasiswa. "Jadi bukan alasan untuk tidak melanjutkan studi, banyak beasiswa yang disiapkan pemerintah termasuk KIP Kuliah. Namun pola asuh orang tua sangat mempengaruhi serta membangun moral dan perilaku anak sehingga tetap banyak anak yang tidak melanjutkan studi," jelas Yularti.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Musofa, sangat mendukung kegiatan WEF ini. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak dan perlunya kerjasama semua pihak, baik dari kalangan pendidikan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. "Ternyata faktor orang tua sangat besar mempengaruhi pilihan anak. Maka mau tidak mau kita harus mengedukasi orang tua," kata Musofa.

Muhtarom, Kasi Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu SMP Kabupaten Wonosobo, menyampaikan bahwa pada tahun 2023, dari 8877 siswa SMP di Wonosobo yang lulus, 7883 melanjutkan studi, sedangkan 994 siswa tidak melanjutkan.