Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wonosobo Raih Peringkat 8 Terbaik JDIHN Tingkat Nasional

Wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo berhasil meraih peringkat ke-8 terbaik dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Acara penghargaan tersebut diadakan di Ballroom Hotel Aston Kartika, Jakarta, pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, yang diwakili oleh Eko Widodo Cahyono, Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya literasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang sadar dan patuh terhadap hukum.

"Literasi hukum yang baik berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kemajuan bangsa, serta menciptakan masyarakat yang sadar dan taat hukum demi menyukseskan Indonesia Emas 2045," katanya.

Penghargaan JDIHN diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga-lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang menunjukkan kinerja terbaik dalam mengelola dokumentasi dan informasi hukum.

Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, hadir secara langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian ini dan berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi sektor lain untuk terus meningkatkan kinerja.

Ia juga menegaskan bahwa JDIH Kabupaten Wonosobo akan terus berbenah dan tidak terlena dengan penghargaan ini, agar di tahun-tahun mendatang bisa meraih peringkat yang lebih tinggi.

"Penghargaan ini untuk semua yang sudah bekerja keras dalam mewujudkan Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu yang terbaik, semoga di kemudian hari dan di tahun-tahun berikutnya, Kabupaten Wonosobo bisa terus berbenah dan menjadi Kabupaten yang selalu berprestasi di segala bidang," ujarnya.

Menurutnya, penghargaan ini juga menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam meningkatkan literasi hukum bagi masyarakat.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Gelanggang Renang Mangli Tutup Setiap Rabu dan Kamis, Ini Penyebabnya

Wonosobonews.com - Gelanggang Renang Mangli di Wonosobo dikenal sebagai salah satu destinasi kolam renang favorit para pengunjung. Namun, mulai kemarin, Rabu, 21 Agustus 2024, kolam renang ini resmi ditutup setiap Rabu dan Kamis.

Penutupan ini tentu berdampak pada pengunjung yang biasanya datang pada hari-hari tersebut, karena mereka tidak bisa menikmati aktivitas berenang seperti biasanya. Alasan di balik kebijakan penutupan Gelanggang Renang Mangli pada Rabu dan Kamis ini adalah terkait dengan kondisi sumber air yang digunakan oleh kolam tersebut.

Gelanggang Renang Mangli mengandalkan air alami dari mata air setempat. Namun, musim kemarau panjang yang melanda Wonosobo telah menyebabkan penurunan debit air dari beberapa sumber mata air, termasuk yang mengaliri kolam renang ini.

Akibat berkurangnya pasokan air selama musim kemarau, pihak pengelola memutuskan untuk menutup kolam setiap Rabu dan Kamis. Penutupan pada hari Rabu dimanfaatkan untuk proses pengurasan kolam, sedangkan hari Kamis digunakan untuk pengisian kembali kolam dengan air baru.

Meskipun kolam tutup pada dua hari tersebut, pengunjung tetap bisa menikmati Gelanggang Renang Mangli pada hari-hari lainnya. Selain Rabu dan Kamis, kolam renang ini akan beroperasi seperti biasa. Kebijakan penutupan ini akan berlaku hingga debit air kembali normal, dan informasi lebih lanjut akan disampaikan melalui media sosial resmi mereka.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Rute Menuju Dieng untuk Menonton Dieng Culture Festival (DCF) 2024

Wonosobonews.com - Dieng Culture Festival (DCF) dimulai pada Jumat, 23 Agustus 2024, dan berlangsung selama tiga hari. Wisatawan yang berencana menghadiri festival tahunan ini memiliki beberapa opsi rute untuk mencapai dataran tinggi Dieng.

Ketua Panitia DCF, Alif Fauzi, menyampaikan bahwa terdapat beberapa jalur menuju lokasi utama acara di kompleks Candi Arjuna. Salah satu jalur yang diperkirakan akan menjadi favorit pengunjung adalah jalur Wonosobo.

Alif menyebutkan bahwa jalur Wonosobo sering menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menuju Dieng. Namun, ia mengingatkan pengunjung agar tidak menggunakan jalur alternatif Wonosobo-Dieng melalui air terjun Sikarim karena terdapat tanjakan yang curam di sana. Wisatawan disarankan menghindari jalur ini, kecuali jika sudah terbiasa atau menggunakan jasa pengemudi lokal yang paham medan.

Selain jalur Wonosobo, wisatawan juga dapat memilih rute Banjarnegara-Dieng. Namun, Alif mengimbau agar tidak mengambil jalur Karangkobar-Pejawaran karena kondisi jalannya saat ini belum ideal untuk kendaraan roda empat. Ia merekomendasikan rute dari Banjarnegara melalui Karangkobar, Wanayasa, Batur, hingga Dieng sebagai alternatif yang lebih aman.

Untuk wisatawan yang datang dari arah pantura, Alif menyarankan rute Pekalongan-Kalibening-Wanayasa-Batur menuju Dieng. Jalur ini juga cocok bagi wisatawan yang menggunakan tol, dengan keluar di pintu tol Kajen Pekalongan dan melanjutkan perjalanan melalui rute tersebut.

Alif juga mengingatkan para wisatawan untuk memastikan kondisi kendaraan dan membawa perlengkapan yang diperlukan, seperti jaket tebal untuk menghadapi suhu dingin di Dieng selama musim kemarau. Meskipun ada penjual jaket, sarung tangan, dan penutup kepala di area tersebut, ia menyarankan pengunjung untuk membawa perlengkapan sendiri demi kenyamanan selama festival.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Fashion Show Domba Batur yang Menggemaskan Hadir di Dieng Culture Festival 2024

Wonosobonews.com - Dieng Culture Festival (DCF) tahun ini semakin semarak dengan adanya acara unik berupa fashion show yang menampilkan 50 domba Batur khas Dieng. Acara ini juga dilengkapi dengan kegiatan cukur bulu domba dan penyajian hidangan berbahan dasar domba Batur.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (Distankan dan KP) Banjarnegara, Akhmad Husen, menginformasikan bahwa fashion show domba ini akan berlangsung akhir pekan ini. Domba-domba yang akan tampil merupakan hasil ternak dari kawasan dataran tinggi Dieng. Akhmad menjelaskan bahwa sebanyak 50 ekor domba Batur yang dipilih berasal dari Kecamatan Batur, Pagentan, dan Pejawaran, dan semuanya adalah domba-domba terbaik.

Ia berharap bahwa dengan menampilkan domba-domba lucu ini dalam fashion show dan acara cukur bulu, para wisatawan dapat terhibur sekaligus mengenal lebih dalam tentang domba Batur. Festival ini akan diadakan pada hari pertama DCF, yakni Jumat, 23 Agustus, mulai pukul 9 pagi.

Pada malam harinya, pengunjung akan berkesempatan mencicipi berbagai olahan domba Batur, termasuk sate dan tengkleng.

Ketua DCF, Alif Fauzi, menyatakan bahwa festival domba Batur sengaja menjadi bagian dari agenda DCF karena domba Batur dianggap sebagai potensi budaya lokal yang penting untuk diperkenalkan kepada khalayak lebih luas. Alif menambahkan bahwa budaya tidak hanya mencakup ritual, tetapi juga meliputi kuliner dan produk lokal lainnya, seperti carica, purwaceng, dan domba Batur.

Dengan rangkaian kegiatan ini, DCF diharapkan bukan hanya menjadi acara hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan promosi budaya serta ekonomi lokal yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Dieng dan sekitarnya.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Rekomendasi Motor Listrik Tangguh untuk Dieng Culture Festival 2024, Siap Hadapi Medan Tanjakan

Wonosobonews.com - Jika Anda merencanakan perjalanan ke Dieng Culture Festival 2024 dengan motor listrik, pastikan motor yang digunakan memiliki spesifikasi yang sesuai untuk menghadapi medan yang menantang di Dieng.

Memilih motor listrik yang tepat adalah keputusan penting guna memastikan perjalanan Anda tetap lancar dan aman.

Tidak semua motor listrik dirancang untuk menaklukkan tanjakan curam. Oleh karena itu, mengetahui motor listrik dengan performa unggul di medan terjal sangatlah penting sebelum menuju Dieng Culture Festival. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menyewa motor listrik tangguh dari penyewaan terdekat, sehingga perjalanan Anda ke festival ini menjadi lebih aman dan nyaman.

Berikut adalah beberapa rekomendasi motor listrik yang andal untuk melintasi tanjakan ekstrem menuju Dieng Culture Festival 2024:

  1. Alva One

Motor listrik Alva One dilengkapi dengan tenaga motor sebesar 4000W dan baterai Lithium ion 60V 45Ah. Dengan jangkauan hingga 70 km dan kecepatan maksimum 90 km/jam, motor ini memiliki fitur canggih seperti dashboard digital, smart key, serta sistem pengereman Dual Disc Brakes, membuatnya cocok untuk menaklukkan tanjakan di Dieng.

  1. Polytron Fox R

Dengan tenaga motor 3000W dan baterai LiFePO4 72V 52Ah, Polytron Fox R mampu menempuh jarak hingga 130 km dengan kecepatan maksimum 95 km/jam. Fitur berkendara dua mode, Drive dan Sport, memungkinkan motor ini melintasi tanjakan curam dengan lebih mudah.

  1. Polytron Fox S

Mirip dengan Fox R, Polytron Fox S juga menawarkan mode Sport yang lebih bertenaga dengan kecepatan maksimum 80 km/jam. Tenaga motor 3000W dan baterai 72V 27Ah memungkinkan motor ini menempuh jarak hingga 70 km.

  1. Rakata X5

Rakata X5, dengan tenaga motor 1750W dan baterai Lithium 60V 23,4Ah, mampu menghadapi tanjakan dengan kemiringan hingga 30 derajat. Dengan jangkauan 70 km dan kecepatan maksimum 50 km/jam, motor ini menjadi pilihan yang tepat untuk medan Dieng.

  1. United TX3000

United TX3000 dilengkapi dengan daya mesin 3000W dan baterai Lithium 60V 28Ah, serta mampu menjelajah hingga 120 km dengan kecepatan maksimum 90 km/jam. Fitur-fitur canggih yang dimilikinya membuat motor ini andal melintasi medan curam tanpa hambatan.

Dieng Culture Festival 2024, yang akan digelar pada 23-25 Agustus 2024 di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan menantang Anda dengan medan tanjakan yang cukup curam.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan motor listrik yang Anda pilih memiliki spesifikasi yang memadai demi menjamin perjalanan yang aman dan nyaman.

Menggunakan motor listrik untuk menghadiri festival ini tidak hanya memberikan pengalaman berbeda, tetapi juga mendukung gaya hidup ramah lingkungan dengan efisiensi energi yang tinggi.