Standard Post with Image
wonosobo terkini

Satpol PP Wonosobo Intensifkan Operasi Tekan Rokok Ilegal

Wonosobonews.com - Dalam rangka menekan peredaran rokok ilegal yang berdampak buruk bagi negara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Wonosobo terus mengintensifkan operasi razia di berbagai wilayah. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk melindungi kepentingan negara dan masyarakat dari kerugian yang diakibatkan oleh rokok ilegal.

Peredaran rokok ilegal tidak hanya merugikan negara melalui hilangnya pendapatan cukai, tetapi juga meningkatkan konsumsi rokok di kalangan masyarakat karena harganya yang lebih murah. Rokok ilegal kerap dijual tanpa pita cukai atau menggunakan pita cukai palsu, sehingga merusak sistem pengawasan cukai yang ada.

Selain aspek hukum, pemberantasan rokok ilegal juga diupayakan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkan. Satpol PP Wonosobo dalam kegiatannya tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pedagang, tentang bahaya peredaran rokok ilegal dan konsekuensi hukum bagi yang melanggarnya.

Melalui kegiatan sosialisasi yang terus dilakukan, diharapkan masyarakat, terutama pedagang, semakin sadar dan memahami pentingnya mematuhi aturan cukai yang berlaku. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pedagang terkait pentingnya cukai dan mengurangi risiko terlibat dalam peredaran rokok ilegal.

Pada 10 September 2024, seperti dilaporkan oleh akun Instagram resmi @pesonafmwonosobo, Satpol PP Wonosobo kembali menggelar razia di Kecamatan Selomerto. Operasi tersebut menyasar warung-warung dan toko kelontong yang diduga menjadi tempat penjualan rokok ilegal.

Target utama dari razia ini adalah rokok tanpa pita cukai, rokok dengan pita cukai yang salah peruntukan, serta rokok dengan pita cukai yang sudah kedaluwarsa. Kegiatan ini melibatkan sejumlah instansi terkait, seperti Polres Wonosobo, Kodim 0707/Wonosobo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Wonosobo, R. Istakhoiri, menjelaskan bahwa selain melakukan penindakan, tim gabungan juga memberikan pembinaan kepada para pedagang. Mereka diimbau untuk lebih selektif dalam menerima produk, khususnya rokok, dan menolak penawaran dari salesman yang menjual rokok tanpa pita cukai atau pita cukai yang sudah kedaluwarsa.

Sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pedagang tentang aturan yang berlaku, agar mereka tidak terkena sanksi akibat peredaran rokok ilegal. Hasil dari operasi-operasi yang sudah dilaksanakan menunjukkan adanya penurunan dalam jumlah rokok ilegal yang ditemukan. "Operasi-operasi terakhir yang dilakukan sering kali tidak menemukan kasus peredaran rokok ilegal," ungkap Istakhoiri.

Dengan upaya yang berkesinambungan ini, diharapkan peredaran rokok ilegal di wilayah Wonosobo terus berkurang, sehingga kepentingan negara dan masyarakat dapat dilindungi dengan lebih baik.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kemitraan Pemkab Wonosobo dan FORKOS Giatkan Pemenuhan Hak Anak

Wonosobonews.com - Pemerintah Daerah Wonosobo semakin serius dalam upaya pemenuhan hak-hak anak, dengan melibatkan Forum Anak Kreatif Kabupaten Wonosobo (FORKOS) sebagai mitra utama. Forum ini diharapkan dapat berperan aktif dalam mengadvokasi berbagai hak anak, seperti hak atas pendidikan, perlindungan, kesehatan, serta partisipasi anak dalam pembangunan daerah.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menekankan pentingnya peran FORKOS sebagai jembatan antara anak-anak dan pemerintah daerah. Forum ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih ramah anak, di mana aspirasi dan kebutuhan anak-anak Wonosobo dapat tersalurkan dengan baik.

Pesan tersebut disampaikan oleh Bupati dalam acara Pengukuhan Forum Anak Kabupaten Wonosobo Periode 2024-2026 yang dilanjutkan dengan Workshop Forum Anak. Acara ini digelar pada Selasa, 10 September 2024, bertempat di Pendopo Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nurhidayat menegaskan pentingnya melibatkan anak-anak sebagai agen perubahan dalam setiap keputusan yang menyangkut kepentingan mereka.

Menurut Bupati, Forum Anak Kreatif merupakan ruang yang sangat penting bagi anak-anak Wonosobo untuk mengekspresikan aspirasi mereka. “Forum Anak Kreatif adalah wadah yang strategis untuk menyalurkan aspirasi anak-anak Wonosobo,” ujar Bupati Wonosobo.

Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menjadikan anak-anak sebagai subjek pembangunan, dengan peran aktif dalam berbagai program daerah. "Maka pemerintah berkomitmen untuk menjadikan anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Forum Anak Kreatif menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah dalam upaya pemenuhan hak-hak anak dan pelibatan anak-anak dalam proses pembangunan daerah," tambahnya.

Ketua terpilih FORKOS, Muhammad Fikry Al Hanan, menyatakan optimisme bahwa forum ini mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan kreativitas serta kemampuan anak-anak di Wonosobo. FORKOS juga akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai program yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di wilayah tersebut.

"Dengan pengukuhan ini, kami berharap kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Forum Anak Kreatif Wonosobo semakin solid, sehingga pemenuhan hak-hak anak dapat terwujud secara optimal dan berkelanjutan," ujarnya.

FORKOS diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan ramah anak. Dengan adanya kemitraan ini, upaya mewujudkan Kabupaten Wonosobo sebagai Kabupaten Layak Anak pun semakin mendekati kenyataan.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Penyesuaian Harga Elpiji 3 Kg di Jateng Mulai Berlaku September 2024

Wonosobonews.com - Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 Kg atau gas melon mengalami penyesuaian dari Rp15.500 menjadi Rp18.000 per tabung. Kebijakan ini disahkan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah pada akhir Agustus 2024 dan akan diterapkan awal September.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Wonosobo, Joko Widodo, mengonfirmasi bahwa Wonosobo tengah menunggu Surat Keputusan (SK) Bupati yang diharapkan segera keluar minggu ini. Ia menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan setelah melalui kajian mendalam dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli.

"Penyesuaian ini dilakukan karena adanya inflasi harga. Sejak tahun 2015 yang lalu, harga LPG subsidi 3 kg masih diangka Rp 15.500 untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) nya belum pernah mengalami kenaikan," ujarnya.

Kebijakan ini juga membawa perubahan pada penetapan harga yang sebelumnya bervariasi di setiap kabupaten sesuai SK Bupati. Kini, HET elpiji 3 kg akan seragam di seluruh Jawa Tengah sesuai SK Gubernur.

Pemerintah kabupaten akan melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi LPG subsidi untuk memastikan tepat sasaran. Pengawasan dilakukan di tingkat agen dan pangkalan, yang wajib mencantumkan informasi lengkap terkait HET yang berlaku. Pangkalan hanya diizinkan menjual 10 persen dari total tabung kepada pengecer, dan pelanggaran terhadap aturan ini bisa berakibat pada pencabutan izin pangkalan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Ratusan Palang Merah Remaja Meriahkan Jumbara 2024 di Wonosobo

Wonosobonews.com - Sebanyak 780 anggota Palang Merah Remaja (PMR) dari berbagai sekolah di Wonosobo berkumpul dalam kegiatan Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) 2024. Acara ini digelar di kompleks MAN 2 Wonosobo dengan tujuan menanamkan misi kemanusiaan sejak dini, khususnya bagi pelajar.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mSaya merasa senang dan bahagia. Kegiatan Jumbara (Jumpa, Bakti, Gembira) disambut dengan baik oleh sekolah-sekolah di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan Jumbara ini merupakan salah satu cara menanamkan semangat kemanusiaan, persatuan, kebangsaan, dan persahabatan,” ujar Bupati Afif.

Ia menambahkan bahwa kegiatan Jumbara merupakan sarana untuk menanamkan semangat kemanusiaan, persatuan, dan persahabatan, sekaligus menumbuhkan jiwa sosial. Peserta dilatih untuk sigap menolong orang lain baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitar.

Ketua PMI Wonosobo, Heru Kurniawan Hardiansyah, menjelaskan bahwa Jumbara melibatkan peserta PMR dari tingkat SD hingga SMA. Kegiatan ini meliputi ujian tertulis, kegiatan lapangan, serta pelatihan pertolongan pertama (P3K) dan kesehatan sekolah (KS). "Kegiatannya ada tiga jenis, yaitu ujian tertulis, kegiatan lapangan, dan pelatihan P3K serta KS. Intinya adalah sosialisasi tentang kesehatan masyarakat," terangnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian sosial dan mengurangi sikap individualisme di kalangan pelajar, sehingga mereka lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Lansia dan Prelansia Wonosobo Dibekali Cara Tangkal Penipuan Online dan Hoaks

Wonosobonews.com - Ratusan lansia dan prelansia di Wonosobo mengikuti pelatihan literasi digital melalui Akademi Digital Lansia (ADL) - Tular Nalar. Kegiatan ini digagas oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) berkolaborasi dengan Aisyiyah Daerah Wonosobo dan Diskominfo Wonosobo, bertempat di Aula TK Aisyiyah 1 Selomerto.

Astin Meiningsih, Koordinator Wilayah Mafindo Wonosobo, menjelaskan bahwa kegiatan ADL bertujuan untuk membekali lansia dan prelansia dengan pengetahuan agar mampu menangkal penipuan online dan hoaks, terutama menjelang Pilkada. “Apalagi ini menjelang Pilkada, mereka perlu dibekali pengetahuan agar dapat terhindar dari black campaign, ujaran kebencian dan berbagai hoaks yang akan banyak muncul saat pilkada,” ujar Astin.

Mafindo berperan dalam mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang bisa mencederai demokrasi. Astin berharap informasi dari kegiatan ini dapat menyebar lebih luas, terutama dengan dukungan jejaring Aisyiyah di tingkat kecamatan hingga desa.

Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi 10 kelompok dan diajak berdiskusi tentang tiga tema utama, yaitu modus penipuan digital, isu kepemiluan terkait Pilkada Serentak, dan cara mengenali hoaks. Fasilitator bertugas untuk memandu diskusi di setiap kelompok.

Selain peserta dari Aisyiyah, kegiatan ini juga diikuti oleh Diskominfo Wonosobo dan komunitas pemuda yang peduli terhadap literasi digital. Kepala Dinas Kominfo Wonosobo, Fahmi Hidayat, memberikan apresiasi terhadap kolaborasi ini dan menyatakan pentingnya kerja sama dalam meningkatkan literasi digital, terutama dengan keterbatasan SDM di Diskominfo.

Mafindo dan Tular Nalar juga melaksanakan program Sekolah Kebangsaan di SMK Negeri 1 Wonosobo, membekali pelajar dengan pengetahuan tentang literasi digital dan menyiapkan pemilih pemula menghadapi Pilkada Serentak pada 27 November mendatang. Tular Nalar sendiri adalah program literasi digital yang didukung oleh Google.org dan Love Frankie, bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengidentifikasi dan menangkal hoaks.

Mafindo, organisasi nirlaba yang berdiri sejak 2016, berkomitmen untuk melawan hoaks dan misinformasi melalui berbagai program, termasuk edukasi publik dan pengembangan teknologi anti-hoaks.