Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wonosobo Terima Hibah Aset Air Minum Terbaik dari Kementerian PUPR

 

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu penerima hibah aset air minum terbaik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2023. Hibah ini dimanfaatkan untuk sembilan kecamatan di Wonosobo.

Karena pengelolaan hibah yang dianggap unggul, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menjadi satu-satunya kepala daerah yang diminta memberikan testimoni pada acara serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) oleh Kementerian PUPR.

Bupati Afif menyampaikan bahwa hibah aset negara ini akan mempercepat pembangunan daerah, khususnya dalam penyediaan infrastruktur. "Hibah aset negara ini akan berdampak terhadap percepatan pembangunan di daerah. Terutama dalam penyediaan infrastruktur yang memadai.  Infrastruktur yang baik menjadi dasar bagi kemajuan ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Hibah ini mencakup aset penting seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sangat dibutuhkan masyarakat Wonosobo. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan jaringan pipa distribusi, termasuk pipa HDPE berdiameter 12 inchi sepanjang 2.146 meter dan pipa berdiameter 10 inchi sepanjang 426,5 meter, serta spesial crossing.

Dengan fasilitas ini, kualitas layanan air bersih di Kabupaten Wonosobo akan meningkat. Targetnya adalah menambah 1.500 sambungan rumah (SR) di lima kelurahan dan 5.000 SR di sembilan kecamatan. Selain itu, beban SPAM akan berkurang, sehingga layanan air bersih lebih merata dan memenuhi standar 3K: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

Bupati Afif juga mengapresiasi Kementerian PUPR atas dukungannya melalui hibah BMN ini. "Proses serah terima aset ini merupakan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ini bukan sekadar memindahkan kewenangan, tetapi merupakan upaya bersama dalam meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan aset negara untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.

 

Karena pengelolaan hibah yang dianggap unggul, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menjadi satu-satunya kepala daerah yang diminta memberikan testimoni pada acara serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) oleh Kementerian PUPR.

Bupati Afif menyampaikan bahwa hibah aset negara ini akan mempercepat pembangunan daerah, khususnya dalam penyediaan infrastruktur. "Hibah aset negara ini akan berdampak terhadap percepatan pembangunan di daerah. Terutama dalam penyediaan infrastruktur yang memadai.  Infrastruktur yang baik menjadi dasar bagi kemajuan ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Hibah ini mencakup aset penting seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sangat dibutuhkan masyarakat Wonosobo. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan jaringan pipa distribusi, termasuk pipa HDPE berdiameter 12 inchi sepanjang 2.146 meter dan pipa berdiameter 10 inchi sepanjang 426,5 meter, serta spesial crossing.

Dengan fasilitas ini, kualitas layanan air bersih di Kabupaten Wonosobo akan meningkat. Targetnya adalah menambah 1.500 sambungan rumah (SR) di lima kelurahan dan 5.000 SR di sembilan kecamatan. Selain itu, beban SPAM akan berkurang, sehingga layanan air bersih lebih merata dan memenuhi standar 3K: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

Bupati Afif juga mengapresiasi Kementerian PUPR atas dukungannya melalui hibah BMN ini. "Proses serah terima aset ini merupakan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ini bukan sekadar memindahkan kewenangan, tetapi merupakan upaya bersama dalam meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan aset negara untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Ungkap Kasus Ganja Cair dengan Modus Baru, Tersangka Ditangkap

Wonosobonews.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Wonosobo berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis baru di wilayah Kabupaten Wonosobo. Dalam penangkapan tersebut, petugas menemukan ganja sintetis berbentuk cair yang disemprotkan pada tembakau.  

Kasat Resnarkoba Polres Wonosobo, AKP Teguh Sukoso, menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama peredaran narkotika jenis baru terungkap di wilayah hukum Wonosobo. Polres Wonosobo berhasil mengungkap kasus ini melalui penangkapan tersangka Kusuma Mahardika di rumahnya di Kelurahan Sojokerto, Kecamatan Leksono, pada Jumat, 30 Agustus 2024. "Jadi kita berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis baru, dan penangkapan ini menjadi yang pertama di wilayah hukum Wonosobo," ujarnya.

Pengungkapan ini bermula dari laporan adanya pengiriman paket mencurigakan ke alamat tersangka. Saat penggeledahan, petugas menemukan dua botol spray kaca berisi ganja cair masing-masing 20 ml dalam paket JNE. Polisi juga menyita ponsel Xiaomi dan simcard yang digunakan tersangka untuk berkomunikasi dengan jaringan narkoba.

Setelah diuji di laboratorium Polda Jateng, cairan tersebut dinyatakan positif mengandung narkotika. Menurut AKP Teguh, tersangka mendapatkan ganja cair tersebut dari seseorang berinisial M, yang hingga kini masih buron. Kasus ini sedang didalami untuk mengungkap jaringan peredaran narkotika cair yang diduga mulai masuk ke Wonosobo.

Tersangka mengaku mendapatkan barang tersebut melalui pemesanan online seharga Rp 2 juta untuk konsumsi pribadi. "Iya untuk konsumsi pribadi. Karena penasaran, jadi pengen nyoba seperti apa rasanya," ungkap tersangka di hadapan media.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tanah Longsor Tutup Jalan Penghubung Kaliwiro dan Wadaslintang, BPBD Segera Atasi

Wonosobonews.com - Tanah longsor terjadi di ruas jalan Kabupaten Wonosobo yang menghubungkan Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, tepatnya di Tanjakan Srepet, Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, pada Rabu (11/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Longsor ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan material tanah dan bebatuan menutupi sebagian jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Dudi Wardoyo, melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa atau kerusakan bangunan akibat kejadian ini. "Hasil kajian di lapangan menunjukkan tidak ada korban luka, baik ringan maupun berat, dan tidak ada kerusakan infrastruktur yang signifikan," jelasnya.

Material longsor yang menutupi jalan segera dibersihkan oleh tim gabungan dari BPBD Wonosobo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), relawan Kecamatan Kaliwiro, serta Pemerintah Desa Medono. Setelah proses pembersihan selesai, akses jalan kembali normal.

BPBD Wonosobo juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena intensitas hujan yang tinggi dapat memicu longsor susulan, terutama di wilayah rawan longsor di Wonosobo.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemkab Wonosobo Pacu Integrasi SPBE untuk Optimalisasi Layanan Publik

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah mempercepat langkah digitalisasi administrasi melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas layanan publik dan pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara menyeluruh.

Sebagai tindak lanjut, pada Kamis 12 September 2024, Forum Koordinasi SPBE digelar di Ruang Rapat Mangunkusuma, Setda Kabupaten Wonosobo, mengangkat tema 'Mewujudkan Keterpaduan Layanan Publik Digital'. Acara ini menjadi ajang diskusi mengenai penyelarasan sistem, pembaruan regulasi, dan pengembangan sumber daya manusia guna mendukung implementasi SPBE.

Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah koordinasi bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait untuk mengintegrasikan layanan publik berbasis digital. Dengan adanya integrasi, masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai layanan pemerintah.

Menurut Kabid Informatika Diskominfo Kabupaten Wonosobo, Sugeng Riyadi, kegiatan ini bertujuan mengembangkan SPBE dengan membangun portal layanan publik yang terpadu. "Kami akan mencoba layanan yang paling prioritas yang akan digunakan," jelas Sugeng. Namun, ia menekankan bahwa proses ini tidaklah mudah mengingat keterbatasan sumber daya yang tersedia, terutama pada tenaga programmer yang ahli dalam sistem mobile.

Di samping itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Wonosobo, Mohamad Riyatno, menambahkan bahwa ke depan akan ada pertemuan lanjutan untuk memperdalam pemahaman terkait struktur SPBE. Ia menekankan pentingnya memilah aplikasi yang sudah dikembangkan oleh berbagai OPD untuk melihat mana yang bisa diintegrasikan dan mana yang perlu dihentikan.

Saat ini, Pemkab Wonosobo mengelola sekitar 135 aplikasi yang tersebar di berbagai perangkat daerah, sementara di tingkat desa terdapat 44 aplikasi yang berasal dari pusat, provinsi, maupun kabupaten. Namun, salah satu kendala yang dihadapi adalah minimnya interoperabilitas dan integrasi antara aplikasi-aplikasi tersebut.

Meski begitu, Riyatno menegaskan bahwa inovasi tetap diperlukan, namun harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan agar kebutuhan masyarakat dapat terakomodir dengan baik. "Fungsi interoperabilitas dan integrasi ini yang diharapkan difasilitasi lewat keberadaan Diskominfo," tambahnya.

Penerapan SPBE ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan, sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemkab Wonosobo Hibahkan Mobil Samsat, Targetkan Pajak Rp 50 Miliar

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo memproyeksikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) pada tahun depan. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam rapat internal yang digelar pada Selasa, 10 September 2024, menyatakan optimisme bahwa pendapatan dari kedua sektor ini akan mengalami kenaikan signifikan di tahun 2025.

Saat ini, PAD dari sektor PKB dan BBNKB telah mencapai Rp 59 miliar. Namun, Bupati Afif mengungkapkan bahwa di tahun mendatang, dengan adanya mekanisme transfer langsung sebesar 66 persen, potensi pendapatan bisa melebihi Rp 50 miliar per tahun. "Tapi di 2025, pendapatan kita diproyeksikan naik. Karena kita akan menerima transfer langsung 66 persen. Potensinya bisa lebih dari Rp 50 miliar per tahun," ujarnya. Meski demikian, ia juga menyoroti bahwa pada tahun 2023 masih terdapat Rp 15 miliar yang belum terealisasi. Hal ini, menurutnya, perlu segera diperbaiki agar masyarakat lebih nyaman dan termotivasi untuk membayar pajak tepat waktu. “Ini yang harus kita perbaiki. Kami ingin memastikan masyarakat merasa lebih nyaman dan termotivasi membayar pajak tepat waktu," tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya optimalisasi layanan pajak, Pemkab Wonosobo menghibahkan satu unit mobil kepada kantor Samsat Wonosobo. Mobil tersebut akan berfungsi sebagai layanan keliling yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pajak kendaraan bermotor. "Dengan penambahan mobil layanan, masyarakat bisa lebih mudah mengakses pelayanan pajak tanpa harus datang ke Samsat. Terutama mereka yang tidak terbiasa menggunakan teknologi digital," jelas Bupati Afif.

Dalam pengoperasian mobil layanan ini, jadwal keliling akan diatur dengan lebih terstruktur untuk memastikan efektivitas layanan. Afif mencontohkan bahwa mobil tersebut akan mengunjungi satu kecamatan pada hari Senin, lalu berpindah ke kecamatan lain pada hari Selasa, dan seterusnya. "Misalnya, setiap hari Senin mobil layanan ada di satu kecamatan ini, Selasa di kecamatan lain, dan seterusnya. Jadi, masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama," tambahnya.

Mobil layanan keliling ini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap untuk menunjang kenyamanan masyarakat. Di dalamnya terdapat meja dan kursi layanan, komputer, printer, serta sistem online yang memungkinkan pemrosesan data pajak secara real-time. Bahkan, petugas dari kepolisian juga akan hadir di mobil ini, menjadikannya benar-benar pelayanan satu atap. “Bahkan ada petugas dari kepolisian, jadi benar-benar satu atap," jelas Afif.

Dengan langkah ini, Pemkab Wonosobo berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu, sehingga target pendapatan Rp 50 miliar per tahun bisa tercapai, sekaligus memperbaiki layanan publik secara lebih luas.