Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kemiskinan Wonosobo Turun 0,30%, Wabup Tekankan Sinergi

Wonosobonews.com - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo berhasil diturunkan dari 15,58 persen pada tahun 2023 menjadi 15,28 persen di tahun 2024, dengan kemiskinan ekstrem turun menjadi 1,26 persen. Penurunan ini merupakan hasil nyata dari berbagai langkah kolaboratif yang dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan yang digelar sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional, pada Kamis (5/9/2024), di Bappeda Wonosobo. Wabup Albar menekankan bahwa percepatan penurunan angka kemiskinan hingga mencapai target 0 persen membutuhkan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, terutama dengan memperjelas sasaran intervensi di masing-masing desa.

"Setelah ini, akan ada pertemuan antara camat dan desa untuk mengkaji peta desa. OPD, BUMD, dan BUMN juga harus mengambil peran mereka masing-masing. Semua pihak harus bekerja bersama-sama," ujar Albar.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tahun ini Kabupaten Wonosobo kembali mendapatkan dana insentif fiskal senilai 6 miliar rupiah untuk penanganan kemiskinan dan 5 miliar rupiah untuk stunting. Menurutnya, dana tersebut akan dimanfaatkan seoptimal mungkin guna mempercepat penurunan angka kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, juga menegaskan perlunya komunikasi lebih intens antara kabupaten dan desa dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Salah satu langkah yang diusulkan adalah penyusunan panduan agar dana desa bisa difokuskan lebih baik untuk mengurangi angka kemiskinan di setiap desa.

"Tahun ini, ada 47 desa yang mendapatkan dana insentif karena kinerjanya yang bagus. Saya ingin mengarahkan agar intervensi kemiskinan berbasis pada data yang lebih akurat," jelas Andang.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Wonosobo, Harjanto, dalam paparannya, menyatakan bahwa percepatan dan ketepatan intervensi menjadi kunci dalam mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Harjanto juga menjelaskan berbagai program yang telah dilaksanakan untuk mendukung Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Wonosobo.

Salah satu program unggulan adalah "Mayo Sekolah," yang fokus pada pencegahan dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) den gan memberikan beasiswa. Sejak tahun 2022 hingga 2024, program ini berhasil mengembalikan 275 anak ke sekolah.

"Selain Mayo Sekolah, melalui program Kurda, Sobo Hebat Sedulur Selawase, serta Yayasan Diaspora, Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Kabupaten Wonosobo dinilai efektif," kata Harjanto, menutup paparannya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Empat Siswi Wonosobo Wakili Jateng di MTQ Nasional XXX, Optimis Raih Prestasi

Wonosobonews.com - Empat siswi berbakat asal Wonosobo resmi mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX, yang diselenggarakan dari tanggal 6 hingga 16 September 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur. Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, turut hadir dalam acara pembukaan yang digelar di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, pada Minggu malam, 8 September 2024. Kehadiran Wabup ini untuk memberikan dukungan langsung kepada para kafilah asal Wonosobo.

Di samping Wakil Bupati, turut mendampingi Kepala Kantor Kemenag Wonosobo Panut, Kepala Bagian Setda Slamet Faizi, serta Kepala Sub Bagian Protokol Setda Nugroho. Acara pembukaan MTQ tingkat nasional ini juga diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.

Kontingen Wonosobo yang ikut berkompetisi di antaranya terdiri dari Najma Felisa Oktavia dan Ambarwati Ayuning Tyas yang bertanding di cabang Syarkhil Quran, Syaula Zafira di cabang Tilawah Anak-Anak Putri, serta Arina Husnayani di cabang Kaligrafi Dekorasi. Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan serta memberikan performa terbaik dalam setiap cabang lomba.

"Jangan minder dengan peserta lain, tampilkan yang terbaik yakinkan bahwa diri kalian mampu untuk menjadi juara, percaya dengan kemampuan diri dan berikan kebanggaan bagi Wonosobo. Tunjukkan bahwa Kafilah Kabupaten Wonosobo bisa juara mewakili Provinsi Jawa Tengah di tingkat Nasional," pesan Wabup Albar.

Ia juga menambahkan bahwa MTQ memiliki peran penting dalam memperkuat syiar Islam dan meningkatkan minat masyarakat untuk mempelajari Al-Qur'an. "MTQ ini juga sebagai ajang mensosialisasikan agar Al Qur'an terus dibaca untuk pedoman bagi umat Islam, sehingga kehidupan di Kabupaten Wonosobo khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya menjadi lebih baik lagi," tambahnya.

Lebih jauh, Wabup menyampaikan harapan agar lebih banyak lagi kafilah asal Wonosobo yang bisa berlaga di ajang nasional serupa di masa mendatang. "Kita berharap ditahun mendatang semoga Kafilah Wonosobo semakin banyak yang berlaga diajang seperti ini untuk mewakili Kabupaten Wonosobo khususnya dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya. Selanjutnya, kepada peserta lomba saya berdoa semoga salah satu nanti ada yang jadi juara syukur semuanya jadi juara. Itu berkah, itu bonus, dan akan mengangkat citra Wonosobo lebih baik lagi di mata Nasional Indonesia," tuturnya.

Wabup Albar juga mengungkapkan keinginannya agar Kabupaten Wonosobo bisa menjadi tuan rumah MTQ di masa mendatang. Ia menyebutkan bahwa Wonosobo memiliki infrastruktur yang memadai, seperti hotel, serta destinasi wisata yang berlimpah dan khas kulinernya.

"Wonosobo sekarang sudah banyak hotel apalagi dengan destinasi wisatanya yang banyak dan cukup indah dengan kuliner khasnya Wonosobo yang begitu banyak pula, sudah sepatutnya Wonosobo bisa menjadi tuan rumah lomba MTQ mendatang, tingkat Provinsi setidaknya," tutupnya.

Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, Panut, juga menambahkan bahwa para peserta asal Wonosobo telah berada di Samarinda sejak Sabtu, 6 September 2024, dan menjalani karantina selama dua hari sebelum mengikuti pembukaan lomba. Salah satu peserta, Syaula Zafira, telah tampil dan sementara ini memimpin dengan skor tertinggi, yaitu 93,12.

"Alhamdulillah ananda Syaula Zafira sudah tampil dan sementara mendapatkan skor tertinggi dengan nilai 93,12. Semoga nanti bisa bertahan dan nilainya paling tertinggi dan mendapat juara," ungkap Panut.

Ia juga menjelaskan bahwa MTQ Nasional kali ini diikuti oleh 1.998 peserta dari 35 provinsi dengan beberapa cabang lomba yang dipertandingkan, seperti Tilawah Al-Qur'an, Qiroah Al-Qur'an, Hafalan Al-Qur'an, dan Kaligrafi Al-Qur'an. Selain kompetisi, diadakan juga seminar nasional dan internasional yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman Al-Qur'an di masyarakat modern.

Panut menambahkan bahwa ke depan Kemenag Wonosobo bersama Pemda dan LPTQ Wonosobo akan mempersiapkan lebih baik lagi, agar lebih banyak peserta dari Wonosobo yang bisa mewakili Jawa Tengah di tingkat nasional. "Kemenag Wonosobo dengan Pemda dan Jajaran LPTQ Wonosobo akan lebih mempersiapkan lebih jauh lagi guna memaximalkan peserta lomba di Tingkat Provinsi dan selanjutnya bisa mewakili Provinsi Jawa Tengah ke tingkat Nasional lagi, sehingga nanti lebih banyak lagi Kafilah Wonosobo yang mewakil Provinsi Jawa Tengah, dan saya berharap peserta lomba ini menjadi juara semua dan bisa mengharumkan nama Wonosobo di tingkat Nasional," pungkasnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pengurus Forum Anak Wonosobo 2024 sampai 2026 Resmi Dikukuhkan, Fokus Pemenuhan Hak Anak

Wonosobonews.com - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat secara resmi mengukuhkan Forum Anak Kreatif Wonosobo (FORKOS) periode 2024-2026 di Pendopo Bupati. Pada Selasa, 10 September 2024. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas PPKBPPPA, Dyah Retno Sulistyowati, S.STP, yang turut memberikan dukungan sebagai pembina. Pengukuhan kepengurusan FORKOS yang diadakan setiap dua tahun ini bertujuan untuk memperbarui visi dan misi dalam mengupayakan pemenuhan hak-hak anak serta meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan di Wonosobo. 

Dalam sambutannya, Bupati Afif Nurhidayat menegaskan pentingnya peran pengurus FORKOS dalam membangun mental yang kuat di kalangan anak-anak. Ia menyoroti bahwa penguatan mental sejak usia dini adalah pondasi penting dalam membentuk karakter seorang pemimpin.

"Menjadi pengurus forkos bukan hal yang mudah, menjadi tantangan di tengah masyarakat. Intergitas harus terjaga untuk tidak tergoda oleh hal negatif. Pengurus forkos menjadi sarana untuk menempa mental agar semakin kuat. Karena mental seorang pemimpin yang kuat harus dimulai dari anak-anak," ujar Bupati Afif.

Beliau juga menambahkan bahwa pengurus FORKOS harus memiliki karakter positif serta wawasan yang luas, seiring dengan kemajuan zaman. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu fokus dalam pendidikan mereka, dimulai sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, untuk membekali mereka dengan kemampuan bersaing secara global.

"Semua pengurus forkos dididik untuk bisa berbahasa Inggris, agar mudah mengikuti perkembangan belajar dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Pengurus Forkos harus beda dengan anak lainnya," tambahnya.

Bupati Afif berharap agar perilaku dan pola pikir pengurus FORKOS dapat menjadi contoh bagi anak-anak lainnya di Wonosobo.

Pada kesempatan yang sama, Fikry Al Hanan, Ketua Pengurus FORKOS periode 2024-2026, memaparkan beberapa program yang telah dijalankan oleh FORKOS pada periode 2022-2024, seperti kegiatan Tilik Desa, Peringatan Hari Anak Nasional, dan program Sehari Menjadi Menteri PPPA.

"Banyak program kerja yang telah FORKOS laksanakan pada tahun 2022-2024, kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana apabila tidak mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Wonosobo," kata Fikry.

Ia juga menyebutkan bahwa sebanyak 25 anak dari berbagai sekolah di Wonosobo telah dikukuhkan sebagai pengurus FORKOS periode 2024-2026.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tani Merdeka Wonosobo Deklarasi Dukung Paslon Ahmad Luthfi Taj Yasin

Wonosobonews.com - Ratusan petani yang tergabung dalam Tani Merdeka Kabupaten Wonosobo menggelar deklarasi untuk mendukung dan memenangkan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Acara deklarasi ini berlangsung di Gedung Haji Mendolo.

Ketua Umum DPP Tani Merdeka, Don Muzakir, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi untuk memenangkan paslon tersebut dalam pilkada mendatang. “Ini tanggung jawab kami sebagai anak buahnya Pak Prabowo, dan saya ditugasi Pak Prabowo ataupun Pak Sudaryono untuk bekerja keras memenangkan Pak Luthfi,” ujar Don.

Tani Merdeka, yang memiliki posko di seluruh desa yang sebelumnya mendukung Prabowo pada pilpres, akan mengaktifkan kembali posko-posko tersebut untuk memenangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Don menambahkan bahwa tidak ada alasan khusus terkait dukungan mereka, karena ini sudah menjadi instruksi pusat. “Jadi ini perintah, wajib kita menangkan, yang kita tahu Pak Luthfi yang kita dukung, kita mempunyai 14 juta suara yang ada di Jateng menjadi modal paslon ini menang di Jateng,” tambahnya.

Don juga menyatakan optimisme bahwa kerja keras relawan Tani Merdeka akan membuat paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin mampu meraih 60-75 persen suara di Jawa Tengah. Ia yakin, dengan basis petani yang kuat, pasangan ini dapat menyejahterakan petani melalui program-program seperti subsidi pupuk, pengadaan benih, serta penyerapan hasil panen yang telah dibahas bersama paslon tersebut.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pelatihan Literasi Digital bagi Pemilih Pemula di SMK Negeri 1 Wonosobo

Wonosobonews.com - Ratusan siswa SMK Negeri 1 Wonosobo mengikuti pelatihan literasi digital melalui program Sekolah Kebangsaan. Astin Meiningsih, Koordinator Wilayah Mafindo Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa pelatihan ini menargetkan pemilih pemula, khususnya siswa SMA atau sederajat, dengan tujuan membekali mereka kemampuan menangkal hoax menjelang pilkada.

“Khusus saat ini fokus pada cek fakta menggunakan tools yang ada di Mafindo, sehingga saat memilih nanti bisa mendapatkan informasi yang valid tentang proses pilkada atau informasi paslon,” jelas Astin. Ia juga menekankan bahwa ujaran kebencian dan hasutan sering kali mencederai proses demokrasi.

Selama pelatihan, siswa dibagi dalam kelompok untuk berdiskusi bersama fasilitator. Para fasilitator akan membantu memancing pemikiran siswa mengenai hoaks dan pilkada, serta memberikan solusi yang tepat.

Astin menambahkan bahwa banyak pemilih pemula belum memahami sepenuhnya hak pilih mereka dan pentingnya keterlibatan dalam pilkada untuk masa depan bangsa. “Kami bangun kesadaran itu karena mereka punya hak memilih termasuk di dalamnya kami ada cek DPT yang ternyata belum yang tahu,” tambahnya.

Astin berharap pelatihan seperti ini bisa terus dilakukan di sekolah-sekolah lain di Wonosobo guna meningkatkan literasi digital di kalangan anak muda.