Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Parkiran Bukit Sikunir Direvitalisasi, Kenyamanan Baru dengan Pemandangan Memukau

Wonosobonews.com - Wisata Bukit Sikunir di Desa Sembungan, Kejajar, Wonosobo, sedang dalam proses renovasi area parkir utamanya. Renovasi ini telah memasuki tahap akhir, sebagaimana disampaikan melalui akun Instagram @sikunir_vibes.

Sebelumnya, area parkir Bukit Sikunir hanyalah lahan terbuka yang tidak beralaskan apa pun. Namun, renovasi yang dilakukan menjadikan area ini lebih nyaman, karena lapangan tersebut sekarang telah dicor, sehingga tidak lagi beralaskan tanah.

Informasi terbaru mengungkapkan bahwa area parkir Bukit Sikunir kini telah direnovasi, tidak hanya menjadi lebih nyaman tetapi juga semakin menarik secara visual, sekaligus meningkatkan fungsinya bagi pengunjung. Dalam unggahan video di akun Instagram @sikunir_vibes, area parkir tersebut tampak begitu mempesona. Video yang direkam menggunakan drone ini menunjukkan pemandangan indah area parkir dari sudut pandang udara.

Pada bagian selatan area parkir, terlihat sebuah taman yang dihiasi beberapa pohon, dengan arah pandangan langsung menuju Telaga Cebong. Di bagian tengah, terdapat lahan luas yang telah dicor, yang akan difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan. Lahan ini menawarkan kenyamanan bagi pengunjung yang membawa kendaraan.

Sementara itu, di bagian utara area parkir, terdapat gazebo yang kemungkinan akan digunakan sebagai lapak bagi para pedagang. Berdasarkan keterangan dalam video tersebut, area parkir di Bukit Sikunir nantinya akan menjadi salah satu tempat parkir dengan pemandangan terindah. Selain itu, disebutkan juga bahwa area camping ground yang layak telah tersedia di sekitar area parkir ini.

Tak hanya renovasi area parkir, jalan penghubung antara Desa Sembungan dengan Bukit Sikunir kini juga telah diaspal, sehingga menjadi lebih mulus. Sebelumnya, kondisi jalan penghubung tersebut cukup rusak dan menjadi tantangan bagi pengendara yang ingin menuju Bukit Sikunir.

Menurut informasi yang dibagikan melalui akun Instagram @sikunir_vibes, renovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para wisatawan yang berkunjung ke Bukit Sikunir. Para wisatawan yang ingin menikmati fenomena Golden Sunrise di Bukit Sikunir tentu akan merasa lebih dimudahkan dengan adanya perbaikan ini.

Unggahan tersebut juga menuai beragam respon positif dari warganet. Seorang pengguna Instagram berkomentar, "Wahhh makin maju ya wisata Dieng, dulu waktu aku kesana jalan ke Sikunir masih gronjal gronjal dan satu arah harus bergantian masuk keluar nya mobil."

Komentar positif lainnya datang dari seorang warganet yang menulis, "Jamanku 2012 dalame isih watu + lemah, lunyu poll, saiki keren/jamanku 2012 jalannya masih berbatu dengan tanah yang licin, sekarang sudah keren."

Renovasi ini tidak hanya mempercantik Bukit Sikunir, tetapi juga memberikan kenyamanan lebih bagi para wisatawan yang berkunjung, menjadikan Bukit Sikunir sebagai destinasi yang semakin populer di Wonosobo.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Pesona Kebun Teh Sikatok, Wonosobo Wisata Alam Tak Tergantikan

Wonosobonews.com - Wonosobo, sebuah daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kekayaan alamnya, menyimpan sejumlah destinasi wisata yang menakjubkan, salah satunya adalah Kebun Teh Sikatok. Terletak di ketinggian pegunungan, kebun teh ini menawarkan panorama hijau yang menyejukkan mata, serta udara segar yang jarang ditemukan di kota-kota besar. Dengan latar belakang pegunungan yang menjulang dan kabut tipis yang sering turun pada pagi hari, Kebun Teh Sikatok memberikan suasana yang sangat damai dan menenangkan.

Keindahan yang ditawarkan oleh Kebun Teh Sikatok bukan hanya terletak pada rapi dan hijaunya daun teh, tetapi juga pada lanskap sekitarnya yang mempesona. Dari ketinggian, wisatawan dapat menikmati pemandangan deretan bukit dan lembah yang diselimuti oleh vegetasi yang lebat. Hamparan kebun teh ini tampak seperti permadani hijau yang terhampar luas sejauh mata memandang, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kebun Teh Sikatok adalah pada pagi dan sore hari, ketika matahari memancarkan cahaya lembutnya, menciptakan bayangan yang indah di atas daun teh yang masih basah oleh embun.

Selain menikmati panorama alam yang memukau, para pengunjung juga dapat mempelajari proses pengolahan teh langsung di Kebun Teh Sikatok. Para petani lokal dengan senang hati memperlihatkan cara mereka memetik daun teh yang masih muda dan bagaimana proses pengolahan daun-daun tersebut hingga menjadi teh yang siap dinikmati.

Aktivitas edukatif ini tentu memberikan pengalaman unik, terutama bagi mereka yang memiliki ketertarikan terhadap pertanian dan proses produksi teh. Wisata edukatif semacam ini menjadikan Kebun Teh Sikatok sebagai destinasi wisata keluarga yang lengkap. Bagi para pecinta fotografi, kebun teh ini adalah surga yang dipenuhi dengan spot-spot menarik. Potret lanskap kebun teh yang luas, atau foto dengan latar belakang pegunungan, semuanya menawarkan kesempatan untuk mendapatkan gambar-gambar yang menakjubkan.

Ketika kabut turun, suasana menjadi semakin magis, menciptakan efek dramatis yang sangat sulit ditemukan di tempat lain. Tidak mengherankan jika banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berburu foto yang cantik.

Setelah berkeliling, jika Anda merasa lelah, tersedia beberapa warung di sekitar Kebun Teh Sikatok yang menawarkan teh hangat khas daerah ini. Menikmati secangkir teh sambil duduk di tengah kebun teh memberikan pengalaman yang menenangkan, seolah Anda terhubung langsung dengan alam.

Aroma teh yang khas dan udara pegunungan yang sejuk menjadikan momen ini semakin sempurna. Kebun Teh Sikatok dengan segala keindahannya, wajib menjadi salah satu destinasi yang Anda kunjungi di Wonosobo.

Tempat ini menghadirkan perpaduan antara keindahan alam, kesejukan udara, serta pengalaman edukatif yang menyenangkan. Bagi Anda yang ingin melepas penat dan mencari ketenangan, hamparan hijau di Kebun Teh Sikatok siap menyambut Anda dengan pesona alamnya yang memikat hati.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Panduan Pendakian Gunung Pakuwaja Tiket, Basecamp, dan Tips untuk Pemula

Wonosobonews.com - Gunung Pakuwaja, yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan destinasi pendakian yang menawarkan pemandangan menakjubkan dan pengalaman mendaki yang memikat. Meskipun popularitasnya masih kalah dibandingkan Gunung Prau, Gunung Pakuwaja memiliki daya tarik tersendiri bagi pendaki yang mencari ketenangan dan keindahan alam pegunungan yang belum terlalu padat.

Untuk menuju Gunung Pakuwaja, Anda harus terlebih dahulu mencapai Wonosobo. Jika berangkat dari Jakarta, perjalanan menggunakan bus atau kendaraan pribadi menuju Wonosobo memakan waktu sekitar 8-10 jam. Setelah tiba di Wonosobo, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Desa Parikesit, yang menjadi titik awal pendakian Gunung Pakuwaja. Desa Parikesit juga dikenal sebagai salah satu pintu masuk pendakian Gunung Prau.

Perjalanan Wonosobo – Parikesit sejauh 15 km dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Dari Desa Parikesit, Anda bisa melanjutkan ke basecamp pendakian dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek lokal.

Basecamp pendakian Gunung Pakuwaja berada di Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar. Di sini, Anda dapat mempersiapkan segala kebutuhan pendakian seperti logistik, peralatan, dan pemeriksaan kesehatan fisik. Basecamp ini juga menyediakan area parkir bagi pendaki yang membawa kendaraan pribadi. Selain itu, tersedia penginapan sederhana dengan fasilitas air dan listrik bagi yang ingin bermalam sebelum mendaki. Per tanggal 9 September 2024, harga tiket pendakian Gunung Pakuwaja adalah sebagai berikut: Tiket Masuk: Rp20.000 (termasuk asuransi), Tiket Fasilitas Basecamp: Rp10.000, Tiket Parkir Sepeda Motor: Rp10.000, Tiket Parkir Mobil: Rp25.000.

Musim kemarau antara bulan Mei hingga September adalah waktu terbaik untuk mendaki Gunung Pakuwaja. Pada musim ini, cuaca cenderung cerah, dan jalur pendakian lebih aman dari risiko licin atau longsor. Disarankan untuk menghindari pendakian pada musim hujan (Oktober hingga April) karena medan yang licin dan berbahaya.

Gunung Pakuwaja menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa. Dari puncaknya, Anda dapat menikmati panorama pegunungan Dieng, termasuk Gunung Prau dan Telaga Warna yang ikonik. Sepanjang jalur pendakian, lanskap perkebunan, padang rumput, dan vegetasi khas dataran tinggi Dieng menjadi suguhan yang memanjakan mata. Puncak Gunung Pakuwaja j uga dikenal dengan "Batu Pakuwaja," batu besar yang menjadi daya tarik utama dan dipercaya sebagai sisa tapak kaki para dewa menurut mitos setempat. Tempat ini juga merupakan spot terbaik untuk menikmati matahari terbit.

Pendakian menuju puncak Gunung Pakuwaja tidak memerlukan waktu yang terlalu lama dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Dieng. Dengan trek sepanjang 4 km, pendakian ke puncak hanya memakan waktu sekitar 2-3 jam. Meski medannya cukup menanjak dan berbatu, trek ini masih tergolong ramah bagi pendaki pemula yang memiliki stamina baik.

Beberapa tips yang perlu diperhatikan: Bawa air yang cukup karena tidak ada sumber air di jalur pendakian, gunakan pakaian yang nyaman dan sepatu gunung untuk menghadapi medan berbatu, dan pastikan membawa perlengkapan anti dingin karena suhu di puncak bisa sangat rendah, terutama pada malam atau dini hari. Selain itu, selalu periksa prakiraan cuaca sebelum mendaki untuk menghindari hujan yang dapat membuat jalur pendakian menjadi licin. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah di gunung.

Gunung Pakuwaja adalah pilihan yang tepat bagi pendaki yang mencari ketenangan, pemandangan yang memukau, dan trek yang menantang namun tetap aman. Nikmati pesona alam Dieng dari perspektif yang berbeda, dan pastikan untuk membawa kamera agar setiap momen indah selama pendakian dapat diabadikan!

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Ribuan Warga Wonosobo Antusias Ikuti Jalan Sehat dan Layanan Kesehatan Gratis dalam Peringatan HKN ke 60

Wonosobonews.com - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Wonosobo mendapat sambutan hangat dari masyarakat, dengan ribuan orang turut serta dalam berbagai kegiatan kesehatan. Acara ini melibatkan berbagai fasilitas kesehatan dari pemerintah maupun swasta di Kabupaten Wonosobo, termasuk puskesmas, klinik, rumah sakit, dinas kesehatan, serta pemerintahan kabupaten. Semua pihak berkolaborasi untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada masyarakat dalam menjalankan pola hidup sehat.

Perayaan HKN ke-60 di Wonosobo kali ini diselenggarakan lebih awal dari tanggal biasanya, yaitu 12 November, karena berdekatan dengan Pilkada serentak yang akan digelar. Dr. Jaelan, S.KP., M.Kes., menjelaskan, “Mengingat 12 November sangat dekat dengan acara besar Nasional yaitu Pilkada serentak, jadi ini kita ajukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.”

Dr. Jaelan juga menyebutkan bahwa peringatan ini menjadi momentum bagi tenaga kesehatan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil dan merencanakan strategi ke depan. Rangkaian acara dimulai dengan senam bersama pada Minggu, 8 September 2024, pukul 07.00 WIB di Alun-alun Wonosobo, yang diikuti oleh ribuan warga.

Selanjutnya, masyarakat mengikuti jalan sehat yang dilepas oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Sebanyak lebih dari 3000 peserta, termasuk tenaga kesehatan, mengikuti rute jalan sehat yang dimulai dari Alun-alun, melewati beberapa titik strategis di kota, dan berakhir kembali di Alun-alun. Panitia menyediakan lebih dari 3000 kupon undian berhadiah, dengan hadiah utama satu unit Yamaha Mio, yang dibagikan di halaman RSUD Setjonegoro selama peserta mengikuti jalan sehat. Ketua panitia, dr. Handoko, menjelaskan, "Pembagian kupon di RSUD kami targetkan 3000, tapi kemungkinan nanti ada 5000 kupon yang sudah kami siapkan."

Dr. Handoko juga menyoroti antusiasme masyarakat yang melebihi ekspektasi panitia, dan menjelaskan bahwa acara tersebut juga mencakup bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan untuk 300 orang. Pemeriksaan ini meliputi tes laboratorium untuk gula darah, asam urat, dan kolesterol, serta layanan dari dokter gigi, psikologi, dan terapi.

Melalui peringatan HKN ke-60 ini, diharapkan masyarakat Wonosobo semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, dan tenaga kesehatan serta fasilitas medis di Wonosobo dapat terus mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat setempat.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

GMPP Wonosobo Bubarkan WMT Usai Tomy Gagal Dapat Rekomendasi Parpol

Wonosobonews.com - Gerakan Mantap Pilih Prabowo (GMPP) Korda Wonosobo telah resmi membubarkan tim relawan Wonge Mas Tomy (WMT). Pembubaran ini diputuskan dalam rapat internal yang dihadiri oleh ketua Kornas GMPP dan pengurus GMPP Wonosobo.

Keputusan tersebut menjadi penanda berakhirnya dukungan GMPP terhadap Tomy, yang sebelumnya diharapkan maju dalam Pilkada Wonosobo 2024. Ketua GMPP Korda Wonosobo, Mantep Abdul Ghoni, menjelaskan bahwa pembubaran WMT dilakukan karena Tomy tidak berhasil memperoleh rekomendasi dari Partai Politik (Parpol) untuk ikut serta dalam kontestasi Pilkada 2024.

Selain itu, komunikasi antara pihak Tomy dan GMPP dianggap tidak berjalan dengan baik sejak pembentukan WMT. Ada pula kekhawatiran bahwa kelompok ini dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu, mengingat dukungan terhadap Tomy kini dianggap tidak relevan. “Kami melihat bahwa sudah tidak ada relevansi dukungan ini karena Tomy tidak bisa maju di Pilkada 2024. Lebih baik kami membubarkan WMT untuk menjaga integritas gerakan kami,” ujar Mantep, pada Minggu, 8 September 2024.

Saat ini, GMPP belum menentukan pilihan untuk mendukung salah satu dari dua pasangan calon yang akan maju di Pilkada Wonosobo. Meskipun sudah ada komunikasi dengan salah satu pasangan calon, Mantep Abdul Ghoni menyatakan bahwa keputusan akhir baru akan diambil setelah musyawarah internal yang dilakukan setelah pembubaran WMT.

Lebih lanjut, Mantep Abdul Ghoni menekankan bahwa GMPP hanya akan memberikan dukungan kepada calon yang memiliki komitmen jelas, terlepas dari peluang kemenangan. "Kami tidak mengejar kemenangan semata, tetapi juga memperhatikan komitmen yang jelas dari calon tersebut," tegasnya.

Dengan berakhirnya dukungan untuk Tomy, dinamika politik di Wonosobo menjelang Pilkada 2024 menjadi semakin kompleks. GMPP saat ini tengah dalam proses menentukan langkah politik selanjutnya, memastikan bahwa dukungan mereka sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.