Standard Post with Image
wonosobo terkini

Mulyani Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024

Wonosobonews.com - Seniman asal Wonosobo, Mulyani, mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Kemendikbud Ristek RI untuk kategori Pelopor dan/Pembaharu. Mulyani, yang juga seorang guru di SMPN 2 Selomerto, berhak menerima hadiah sebesar Rp 100 juta.

Fatonah Ismangil, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa penghargaan AKI akan diserahkan pada tanggal 17 September 2024 di The Tribrata Hotel & Convention Center Jakarta.

Fatonah menyebutkan bahwa Mulyani adalah pegiat seni yang gigih dan konsisten sejak tahun 1992 di Kabupaten Wonosobo. Mulyani dikenal luas karena keberhasilannya membawa musik tradisional bundengan dan tari lengger ke kancah internasional. Setiap tahun, Mulyani diundang untuk tampil di berbagai negara.

Tahun ini, Mulyani terpilih sebagai salah satu dari 23 penerima penghargaan AKI 2024, dan ia akan menerima hadiah dari kementerian sebesar Rp 100 juta.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Deretan Event Menarik Wonosobo Bulan September 2024, Perpaduan Olahraga dan Kesenian Tradisional

Wonosobonews.com - Bulan Agustus telah berlalu, kini kita memasuki bulan September dengan beragam event menarik di Kabupaten Wonosobo.

Pada bulan September 2024, Wonosobo menyuguhkan sejumlah acara yang tak kalah menarik dari event-event sebelumnya di bulan Agustus 2024.

Beragam kegiatan di bulan September ini didominasi oleh acara bertema kesehatan dan kesenian tradisional, yang siap memikat perhatian masyarakat dan wisatawan.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram @disparbudwonosobo, berikut adalah daftar event menarik yang akan digelar di Kabupaten Wonosobo sepanjang bulan September 2024:

  1. Health Day Festival 2024 - Alun-Alun Wonosobo (8 September 2024).
  2. Dieng Trail Run - Taman Syailendra Dieng (21-22 September 2024).
  3. Pentas Kesenian Kelompok Liong Pita Boga/Kesenian Liong Jawa - Taman Rekreasi Kalianget (8 September 2024).
  4. Pentas Kesenian Kelompok Rukun Santoso/Tari Topeng Lengger - Taman Rekreasi Kalianget (15 September 2024).
  5. Pentas Kesenian Kelompok Yitnan Sari/Kuda Kepang dan Tari Topeng Lengger - Taman Rekreasi Kalianget (22 September 2024).

Itulah rangkaian event yang akan berlangsung di Kabupaten Wonosobo khususnya di bulan September 2024.

Bagi Anda yang tertarik mengikuti kegiatan bertema kesehatan, dapat berpartisipasi dalam Health Day Festival 2024 atau Dieng Trail Run.

Sementara itu, bagi para pecinta kesenian tradisional, bisa menyaksikan pentas tari dan kesenian rakyat di Taman Rekreasi Kalianget.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Prestasi Gemilang, Mulyani Ngesti Laras Boyong Anugerah Kebudayaan 2024

Wonosobonews.com - Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh kebanggaan bagi Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Salah satu seniman ternama dari daerah ini, Mulyani, S.Pd, berhasil menerima penghargaan prestisius Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).

Penghargaan ini diberikan dalam kategori Pelopor dan Pembaharu sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi dan dedikasi Mulyani dalam memajukan seni dan budaya.

Mulyani telah lama dikenal di dunia seni budaya Wonosobo. Sejak 1992, ia telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan seni tari di daerah tersebut. Dengan mendirikan Sanggar Tari Ngesti Laras Wonosobo, ia menciptakan salah satu pusat kegiatan seni yang berpengaruh di wilayah itu.

Selain kiprahnya dalam dunia tari, Mulyani juga berperan sebagai guru Seni Budaya di SMP N 2 Selomerto. Ia terus mendorong generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, serta sering diundang untuk mengisi berbagai acara kesenian di Wonosobo.

Kontribusinya tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Pada 2018, Mulyani memperkenalkan alat musik tradisional bundengan dan tari Topeng Lengger di Melbourne University, Australia, dan pada 2023, ia membawa budaya Wonosobo ke Berlin, Jerman.

Pada 2022, Mulyani tampil dalam acara Perform Art di Thailand, membawakan tari Topeng Lengger dan menjadi satu-satunya seniman Wonosobo yang berhasil memperkenalkan budaya lokal di panggung dunia.

Pengakuan atas perannya dalam melestarikan budaya juga ditandai dengan penghargaan Ikon Pancasila Tahun 2020 dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang menyoroti kontribusi Mulyani dalam memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui seni dan budaya.

Selain berperan dalam seni tari, Mulyani juga aktif dalam dunia perfilman. Ia menjadi pemeran utama dalam film tari berjudul "EMPU", yang mengangkat cerita tentang perempuan Jawa di Indonesia. Film ini, yang disutradarai oleh Muhamad Alfi Majid, mengeksplorasi tema kekuatan dan martabat perempuan Jawa, dan sukses masuk dalam 22 nominasi film terbaik di Pool - Movement Art Film Festival di Berlin, Jerman, pada 11-13 September 2023.

Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 akan diserahkan pada 17 September 2024 di The Tribrata Hotel & Convention Center, Jakarta. Penghargaan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Mulyani dan keluarganya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Wonosobo.

Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi para seniman dan budayawan lain di Wonosobo untuk terus berkarya, serta membawa nama daerah ke kancah nasional dan internasional.

Dengan pencapaian ini, Mulyani membuktikan bahwa seni dan budaya lokal memiliki potensi besar untuk dikenal di seluruh dunia. Semoga prestasinya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia.

Standard Post with Image
kuliner

Opor Entok Legendaris Pak Zen, Kuliner Wajib di Wonosobo

 

Wonosobonews.com - Opor entok merupakan kuliner legendaris masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah, yang kerap dijumpai saat Hari Raya Idulfitri. Namun, Anda tidak perlu menunggu Lebaran untuk menikmati hidangan ini. Di warung opor entok Pak Zen, yang terletak di Jalan Dieng No. 11-13, Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, hidangan opor entok bisa dinikmati setiap hari.

Warung ini berada di jalur utama menuju kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, tepat sebelum Hotel Horison Dieng. Opor entok Pak Zen dikenal dengan rasanya yang gurih dan dagingnya yang empuk. Hal ini berkat pemilihan entok jenis jengger yang ukurannya besar dan memiliki daging yang tidak terlalu keras.

"Keunggulan kami, tekstur yang empuk, ukuran yang besar, dan cita rasa yang bisa masuk di lidah masyarakat Wonosobo.," jelas Zen, pemilik warung. Menurut Zen, ia menggunakan resep warisan keluarga yang kaya akan bumbu-bumbu khas Dieng, seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan lada. Rahasia lainnya adalah bumbu khusus untuk menghilangkan bau amis pada daging entok, yang juga merupakan resep turun-temurun.

Karena kelezatannya, warung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan dari luar kota. "Satu hari kami bisa menghabiskan 20-25 ekor entok," ungkap Zen. Selain opor, warung ini juga menawarkan menu entok goreng, rica-rica ayam, kenci rebus, kenci kress, dan sambal ijo gosrek yang sangat diminati.

Deni, salah satu pengunjung, memuji sambal ijo di warung Pak Zen. "Sambal di sini luar biasa mantap, pedas, khususnya yang sambal ijo. Sangat istimewa, nasi, lalapan, dan sambal, bisa ambil sendiri," katanya. Opor entok di warung ini cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan setelah berburu sunrise di Dieng, makan siang, atau makan malam.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 per porsi, warung entok Pak Zen buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

 

Standard Post with Image
ukm

Opor Entok Legendaris Pak Zen, Kuliner Wajib di Wonosobo

Wonosobonews.com - Opor entok merupakan kuliner legendaris masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah, yang kerap dijumpai saat Hari Raya Idulfitri. Namun, Anda tidak perlu menunggu Lebaran untuk menikmati hidangan ini. Di warung opor entok Pak Zen, yang terletak di Jalan Dieng No. 11-13, Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, hidangan opor entok bisa dinikmati setiap hari.

Warung ini berada di jalur utama menuju kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, tepat sebelum Hotel Horison Dieng. Opor entok Pak Zen dikenal dengan rasanya yang gurih dan dagingnya yang empuk. Hal ini berkat pemilihan entok jenis jengger yang ukurannya besar dan memiliki daging yang tidak terlalu keras.

"Keunggulan kami, tekstur yang empuk, ukuran yang besar, dan cita rasa yang bisa masuk di lidah masyarakat Wonosobo.," jelas Zen, pemilik warung. Menurut Zen, ia menggunakan resep warisan keluarga yang kaya akan bumbu-bumbu khas Dieng, seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan lada. Rahasia lainnya adalah bumbu khusus untuk menghilangkan bau amis pada daging entok, yang juga merupakan resep turun-temurun.

Karena kelezatannya, warung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan dari luar kota. "Satu hari kami bisa menghabiskan 20-25 ekor entok," ungkap Zen. Selain opor, warung ini juga menawarkan menu entok goreng, rica-rica ayam, kenci rebus, kenci kress, dan sambal ijo gosrek yang sangat diminati.

Deni, salah satu pengunjung, memuji sambal ijo di warung Pak Zen. "Sambal di sini luar biasa mantap, pedas, khususnya yang sambal ijo. Sangat istimewa, nasi, lalapan, dan sambal, bisa ambil sendiri," katanya. Opor entok di warung ini cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan setelah berburu sunrise di Dieng, makan siang, atau makan malam.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 per porsi, warung entok Pak Zen buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.