Standard Post with Image
ukm

Potensi Ekonomi Desa Talunombo, Keberagaman Sumber Daya dan Kreativitas Masyarakat

Wonosobonews.com - Desa Talunombo di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, memiliki potensi ekonomi yang signifikan berkat keberagaman sumber daya alam dan kreativitas masyarakatnya. Sebagian besar penduduk desa ini mengandalkan sektor pertanian dan peternakan. Produksi telur bebek dan budidaya ikan telah berhasil merambah pasar luar kota, termasuk Purworejo dan Yogyakarta.

Dalam sektor pertanian, warga Talunombo tidak hanya mengandalkan hasil panen segar, tetapi juga mengolahnya menjadi berbagai makanan olahan, seperti kripik singkong dan kripik pisang. Produk-produk ini tidak hanya diminati di tingkat lokal, tetapi juga semakin dikenal di pasar yang lebih luas. Selain itu, batik lokal Talunombo menjadi salah satu produk unggulan yang telah menembus pasar internasional, sekaligus memperkuat identitas budaya daerah.

Kerajinan tangan lainnya, seperti besek, juga berkembang di desa ini dengan memanfaatkan banyaknya pohon bambu yang tersedia. Dengan pengelolaan yang baik, potensi-potensi ini diyakini akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Talunombo, meningkatkan taraf hidup mereka, serta memperkuat ekonomi lokal secara keseluruhan.  

Dengan terus menggali dan mengembangkan potensi yang ada, Desa Talunombo berpeluang untuk menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sumber daya dan pemberdayaan masyarakat, menjadikannya sebagai daerah yang berdaya saing tinggi di masa depan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Maryatul Kiptiyah, Calon Kuat Ketua PC Fatayat NU Wonosobo

Wonsobonews.com - Maryatul Kiptiyah (43), yang saat ini menjabat Sekretaris PC Fatayat NU Wonosobo, menjadi calon terkuat Ketua PC Fatayat NU periode 2024-2029. Konferensi Ke-XII akan berlangsung di Gedung Korpri, dan mayoritas pengurus di tingkat Ranting, PAC, dan PC mendukungnya untuk menggantikan Sahabat Haryati yang masa jabatannya akan berakhir.

Kelahiran Magelang pada 5 Januari 1981, Maryatul telah lama berkiprah di Fatayat NU, mulai dari pengurus di bidang Organisasi dan Pendidikan hingga menjabat Sekretaris. Dengan pengalaman dalam pengkaderan, ia telah mengikuti berbagai pelatihan, termasuk PKPNU dan training of trainer di tingkat provinsi.

Maryatul, yang juga seorang hafidzoh, memiliki latar belakang pendidikan di pesantren dan kini menjadi guru ASN di SMP Negeri 2 Selomerto. Ia menegaskan komitmennya untuk berkhidmat di Fatayat NU demi kemaslahatan umat, mengikuti prinsip yang ditetapkan oleh pendiri NU.

"Jika nanti diberi amanah untuk memimpin PC Fatayat NU Wonosobo, maka saya akan melaksanakan visi dan misi organisasi dengan baik. Yakni menguat dan maju bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia, termasuk perempuan muda NU di Wonosobo," ungkapnya. Ia memahami bahwa Fatayat NU memiliki tujuan membentuk wanita muda yang bertaqwa dan bertanggung jawab, serta berkontribusi pada kerukunan antar umat beragama.

Dalam menghadapi tantangan di Wonosobo, termasuk pemberdayaan perempuan dan pengurangan angka kemiskinan, Maryatul siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan organisasi lain untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. "Maka Fatayat NU pun siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan nyekrup dengan PCNU Wonosobo serta Banom NU yang lain untuk bersama-sama ikut mengatasi berbagai persoalan yang ada di daerah ini. Fatayat NU harus berkhidmat untuk masyarakat dan umat," tegasnya.

 

Standard Post with Image
ukm

Manfaat Program Demonstration Farm bagi Petani Tembakau di Jawa Tengah

Wonosobonews.com - Program percobaan pertanian, atau demonstration farm, yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, memberikan dampak positif bagi petani tembakau di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.

Tri Istanto, seorang petani dari Desa Candisari, menjelaskan bahwa meskipun biaya tanam tidak turun, hasil panen mereka meningkat. Ia menekankan bahwa pola penanaman yang diperkenalkan oleh Distanbun melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) efektif dalam meningkatkan kualitas tembakau. "Terutama lebih di bibit dan pengolahan lahan. Itu yang terpenting dan petani selalu didampingi" ujarnya.

Pujo Suryanto, petani dari Wonosobo yang juga berpartisipasi dalam program ini, merasakan manfaat serupa. Ia menanam tembakau jenis Kemloko II dan Andong Wilis, dan berkat bimbingan PPL, ia berhasil menghasilkan tembakau berkualitas tinggi. Harga jualnya bervariasi, mulai dari Rp80.000 per kilogram untuk kualitas D, hingga lebih dari Rp100.000 untuk kualitas E dan F.

Program demonstration farm juga menekankan pentingnya pengolahan pascapanen tanpa gula. Banyak petani masih mencampurkan gula ke tembakau dengan keyakinan dapat meningkatkan kualitas dan harga jual. Namun, praktik ini justru menambah biaya pascapanen. Pujo menjelaskan bahwa pengolahan tanpa gula membawa keuntungan lebih. "Kami sudah menerapkan standar tembakau non gula, sehingga walaupun dijemur dengan angin, tanpa matahari, tetap bisa kering," katanya.

Ria Wati, PPL Desa Candisari, menyatakan bahwa program ini mulai mengurangi kebiasaan buruk di kalangan petani. "Sudah mulai berkurang, mereka sudah mulai ikut mengurangi gula. Tetapi harapannya petani, dengan kualitas yang bagus pembeliannya juga tetap bagus," ucapnya.

Ria juga mengakui tantangan yang dihadapi dalam menyebarluaskan praktik ini. Ia menyebut bahwa beberapa petani perlu melihat keberhasilan rekan-rekan mereka untuk mau menerapkan pola baru. Ria berharap program demonstration farm ini dapat berlanjut.  

"Kami baru mengikuti program demonstration farm tahun ini, di Kecamatan Bansari baru pertama kali. Jadi kami harus mengubah pola pikir penggunaan bibit yang masih muda ke yang agak tua, jarak bibit, pokoknya pengolahan lahan dan lain sebagainya. Itu tidak bisa kami langsung penyuluhan. Dengan demonstration farm seluas 5 hektare ini diharapkan masyarakat bisa mengikuti nantinya," tambahnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Sinergi Pupuk Indonesia dan Masyarakat Dieng Kulon untuk Pertanian Hijau

Wonosobonews.com - Sebanyak 100 karyawan Pupuk Indonesia berpartisipasi dalam Program AKSI yang diadakan di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, mulai dari tanggal 25 hingga 28 September 2024. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara karyawan dari berbagai anak perusahaan Pupuk Indonesia.

Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI) bertujuan untuk mendampingi masyarakat setempat dalam aspek pertanian dan lingkungan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertanian yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat. Dalam pelaksanaannya, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang tinggal bersama warga lokal, sehingga mereka dapat lebih memahami dan merespons kebutuhan spesifik masyarakat.

Junianto Simaremare, SVP TJSL PT Pupuk Indonesia (Persero), menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan edukasi bagi petani Dieng Kulon terkait praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain aspek pertanian, kegiatan ini juga meliputi bidang pendidikan, sosial, dan pelestarian lingkungan. Para peserta diharapkan memberikan solusi praktis untuk meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk teknik pemupukan yang lebih baik.

Tidak hanya fokus pada pertanian, Program AKSI juga berupaya mempromosikan potensi wisata dan budaya di Dieng Kulon. Peserta didorong untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana memperkenalkan kekayaan lokal kepada publik yang lebih luas, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menjadikan Dieng Kulon sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Tengah.

Junianto menekankan bahwa pemilihan Desa Dieng Kulon sebagai lokasi program sangat relevan, mengingat mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Hal ini sejalan dengan misi Pupuk Indonesia untuk memberdayakan sektor pertanian melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan). Dengan mendampingi petani secara langsung, Pupuk Indonesia berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Tina T. Kemala Intan, Direktur SDM PT Pupuk Indonesia (Persero), menambahkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam program ini lebih dari sekadar edukasi teknis. Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan petani di Dieng Kulon memiliki akses yang memadai terhadap pupuk berkualitas, guna meningkatkan hasil pertanian mereka. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan di desa tersebut.

Program AKSI ini menjadi simbol kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dalam menghadapi tantangan di bidang pertanian dan lingkungan. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, Pupuk Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Dieng Kulon, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kecelakaan di Selomerto Wonosobo Libatkan Truk dan Hiace

Wonosobonews.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Selomerto, Wonosobo, pada dini hari tadi. Sebanyak enam orang menjadi korban dalam insiden ini, dan semuanya telah dilarikan ke rumah sakit. Salah satu korban, yaitu sopir Hiace, sempat terjepit di kursi pengemudi selama dua jam.

Peristiwa ini bermula ketika truk dengan nomor polisi G-8993-ZM melaju dari arah timur. Pada saat yang bersamaan, sebuah kendaraan Hiace bernomor polisi H-1051-HR datang dari arah barat dan mencoba menyalip kendaraan di depannya. Namun, karena kurang perhitungan, Hiace tersebut bertabrakan dengan truk dari arah berlawanan.

"Kronologinya jam 03.15 WIB tadi. Ada truk dari arah kota. Kemudian ada Hiace dari arah berlawanan menyalip kendaraan di depannya. Karena kurang perhitungan, akhirnya adu banteng dengan truk," ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo.

Akibat kecelakaan ini, sopir Hiace terjepit di kursi kemudi selama dua jam. Proses evakuasi melibatkan Tim SAR, TNI/Polri, BPBD, serta warga setempat. Sekitar pukul 05.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

"Ada satu korban yang terjepit di kursi kemudi, yakni sopir Hiace. Dan sekitar jam 5 pagi, korban bisa dievakuasi dengan kondisi selamat," lanjutnya.

Secara keseluruhan, kecelakaan ini mengakibatkan enam korban. Rinciannya meliputi sopir Hiace dan tiga penumpangnya, serta sopir truk dan satu penumpang lainnya. Bagian depan truk dan Hiace mengalami kerusakan parah dan kedua kendaraan tersebut telah dievakuasi ke Unit Laka Polres Wonosobo untuk penyelidikan lebih lanjut.