Standard Post with Image
ekonomi

Keseruan Lomba Masak di Polres Wonosobo

Wonosobonews.com - Kepolisian Resor (Polres) Wonosobo, Jawa Tengah, menyambut peringatan Hari Ibu tahun 2023 dengan menggelar lomba memasak. Dalam lomba ini, masing-masing peserta tidak diperbolehkan menggunakan bumbu instan maupun bahan yang sudah dimasak dari rumah.

"Seluruh peserta harus mempersiapkan bumbu dan bahan masakan di tempat lomba, tidak boleh membawa bahan dan bumbu yang sudah diiris dan dimasak di rumah, semua proses mulai dari meracik dan menghias hidangan dilakukan di sini," kata KaPolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito dikutip, Minggu.

Eko mengatakan, pihaknya ingin menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kami kepada ibu-ibu di Polres Wonosobo. Lomba ini diikuti oleh para kabag, kasat, dan kapolsek di jajaran Polres Wonosobo. Lomba memasak ini dilaksanakan di gedung serba guna Polres Wonosobo. Adapun menu yang dilombakan adalah nasi goreng dan bakmi godog.

“Lomba memasak ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para kabag, kasat, dan kapolsek,” tuturnya.

Penilaian lomba memasak ini dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas Kapolres dan WakaPolres Wonosobo serta Ibu Totok yang merupakan salah satu warakawuri atau istri purnawirawan Polri yang telah lama menggeluti bidang kuliner.

Pada akhir lomba diumumkan bahwa juara I diraih oleh Polsek Kejajar, juara II Polsek Selomerto dan juara III Sat Intelkam. Kemudian juara harapan I Polsek Kalikajar, juara harapan II Sat Reskrim, juara harapan III Polsek Wonosobo. Kemudian Polsek Garung dan Polsek Wadaslintang meraih juara favorit.

"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pemenang, seluruh peserta memiliki karakteristik dan cara memasak yang unik, ternyata lomba memasak ini bukan hanya tentang menghasilkan masakan yang lezat, tapi juga memupuk kekompakan dan kreativitas kapolsek, kabag dan kasat dengan anggotanya," tukasnya.

Standard Post with Image
ekonomi

Bioskop di Wonosobo di buka Kembali setelah lama tak beroperasi

Wonosobonews.com - Sebuah terobosan baru dari bioskop di wonosobo setelah sekian lama tak beroperasi, kini dibuka kembali dengan konsep yang berbeda.

Melalui manajer NSC Wonosobo, Rifki Rifa'i, menyatakan bahwa kehadiran bioskop ini bertujuan untuk menghidupkan kembali fasilitas hiburan yang ada di Wonosobo.

Setelah lama vakum, pihak Rifki membuat terobosan baru dengan membuka kembali bioskop ini dengan konsep yang sedang berkembang.

Selain itu, fasilitas yang ada juga ditingkatkan, dan memperbarui judul-judul film yang ada, sehingga dapat memberikan hiburan yang optimal bagi konsumen.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo juga akan memberikan dukungan penuh dalam hal ini. Dikutip dari laman infopublik.id.

Pihaknya berharap dengan adanya Bioskop baru, akan mendorong para pelaku seni lokal untuk menghasilkan karya-karya baru dan mengembangkan potensi di bidang seni, terutama sinematografi.

Hal itu disampaikan oleh Afif saat diwawancarai dalam acara ‘Nonton Bareng Bersama Masyarakat dan Anak Yatim’ di bioskop tersebut.

Diketahui, acara nonton bareng itu diselenggarakan oleh New Star Cineplex (NSC) di Jl. Seruni Nomor 3, Kampung Karangkajen, Wonosobo Timur, pada Minggu (26/11).

Selanjutnya Afif mengungkapkan, “Dulu sekali sudah ada ruang ditempat yang sama seperti disini sekarang namun sudah vakum cukup lama, dan kini Alhamdulillah sudah hadir Kembali dengan konsep yang berbeda dan menyesuaikan perkembangan zaman”.

“Serta didukung oleh semarak animo Masyarakat yang juga begitu antusias, sehingga menjadikan bioskop itu menjadikan ruang hiburan yang terbuka bagi keluarga dengan sajian-sajian film yang menarik,” imbuhnya.

Sementara itu, di Kabupaten Wonosobo, terdapat dua studio film yang masing-masing memiliki kapasitas sekitar 200 kursi.

Namun, New Star Cineplex menjadi satu-satunya pilihan bagi anak muda dan keluarga untuk menonton film layar lebar dengan harga yang masih terjangkau.

Selain itu, fasilitas yang disediakan seperti CCTV, area parkir yang luas, mini café, mushola, dan toilet yang memadai membuat pengunjung merasa nyaman.

Selanjutnya, Rifki Rifa'i, Manager NSC Wonosobo, mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun masyarakat di Wonosobo harus pergi ke luar kota untuk menonton film di bioskop.

Hal itu dikarenakan pada saat itu satu-satunya bioskop yang ada, yaitu Dieng Cinema, telah lama ditutup sejak 2012. Dikutip dari Radar Magelang.

“Dan kami dari NSC Malang ingin mencoba membuat terobosan untuk membukanya kembali," ucap Rifki setelah pemutaran film Budi Pekerti di NSC, Minggu (26/11) malam.

Menurutnya, hanya dengan membayar sebesar Rp 50 ribu, masyarakat dapat menikmati film-film terbaru dan lengkap di Bioskop New Star Cinemaplex (NSC).

Selanjutnya, kehadiran NSC ini akan memberikan semangat baru dalam dunia hiburan bagi masyarakat di Wonosobo.

Dengan adanya NSC, masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh ke luar kota untuk menikmati film-film terbaru yang dirilis, sebab NSC akan menjadi tempat yang ramai dan menyenangkan bagi mereka.

Meskipun baru dibuka, bioskop ini dikabarkan berhasil membuat antusias keramaian masyarakat yang luar biasa untuk menonton di bioskop baru ini.

Dalam waktu kurang dari 2 minggu sejak grand opening pada 17 November kemarin, sudah terjual lebih dari 2.000 tiket.

Meski demikian, pihaknya berharap NSC dapat turut serta dalam menyediakan hiburan bagi masyarakat sebagai penerus Dieng Cinema.

Sehingga dapat memberikan pengalaman menonton film yang berbeda dan menyenangkan bagi seluruh warga.

Standard Post with Image
kuliner

Kuliner Jajanan Tahu Gejrot di Wonosobo

Wonosobonews.com - Ada banyak jajanan kuliner di Kota Wonosobo yang wajib untuk dicoba.

Salah satu jajanan di Kota Wonosobo yang wajib dicoba adalah kuliner Tahu Gejrot.

Tahu Gejrot merupakan kuliner khas Cirebon yang saat ini banyak dijual diberbagai daerah tak terkecuali Kota Wonosobo.

Dikutip dari akun Instagram @infokulinerwonosobo pada Senin, 4 Desember 2023, ada rekomendasi pedagang kaki lima penjual kuliner Tahu Gejrot di Kota Wonosobo. Tahu Gejrot sendiri merupakan makanan khas Cirebon, Jawa Barat, Indonesia yang terbuat dari tahu dan bumbu lainnya.

Kuliner Tahu Gejrot tersebut biasanya disajikan sebagai makanan maupun sebagai jajanan.

Salah satu pedagang kaki lima di Kota Wonosobo yang menjual kuliner Tahu Gejrot ada di Perempatan Hotel Bima.

Perempatan tersebut berada di Jln. Ahmad Yani, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Jajanan Tahu Gejrot tersebut dibuat dengan bahan utama berupa tahu keropos atau tahu Sumedang yang dipotong kecil-kecil.

Untuk bumbunya terdiri dari gula jawa, cabai dan bawang merah yang diuleg dan ditambah dengan air.

Pembeli bisa mengatur jumlah cabai yang ditambahkan sesuai dengan selera.

Setelah selesai diuleg, bumbu tersebut kemudian dicampurkan dengan tahu yang sudah dipotong-potong. Jajanan Tahu Gejrot tersebut memiliki cita rasa pedas, manis dan segar.

Tahu Gejrot tersebut bisa disantap dilokasi ataupun dibungkus untuk disantap di rumah.

Harga satu porsi kuliner Tahu Gejrot di pedagang kaki lima tersebut adalah sekitar Rp 7.000,00.

Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang lezat, Tahu Gejrot yang berada di perempatan Hotel Bima tersebut menjadi salah satu jajanan kegemaran warga Kota Wonosobo.

Tahu Gejrot yang berada di perempatan Hotel Bima tersebut berjualan setiap hari mulai dari jam 10.00 WIB hingga habis.

Standard Post with Image
ekonomi

Caleg Perindo Susaningtyas Kertopati, Menggelar acara Nobar Uang Kaget di Wonosobo

Wonosobonews.com - Caleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jateng 6, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati tak menyangka masyarakat begitu antusias menonton program uang kaget MNCTV. Hal itu disampaikan Nuning, panggilan akrabnya, dalam nonton bareng (Nobar) uang kaget di Kabupaten Wonosobo. 

"Saya bersama warga nobar uang kaget bersama warga dan caleg DPRD Wonosobo, hadir juga Bu Rentes dan Pak Wahidi sebagai penerimanya, itu memang sangat impresif," kata Nuning. 

"Warga itu bersemangat walaupun acaranya jam 10 malam, tetapi masih bertahan, semangat untuk menyaksikan acara nobar uang kaget ini. Semoga ini membawa keakraban warga dan menjadikan kita keberkahan bersama ini di Desa Gondang, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jateng," ujarnya.

Untuk diketahui, program uang kaget MNCTV memang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga. Dalam episode di Wonosobo uang kaget menarget warga yang menjadi pelaku UMKM.

Nobar berlangsung di Desa Gondang, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, yang merupakan desa tempat tinggal si target uang kaget yakni Wahidi dan Rentes. Meskipun nobar digelar malam hari, tidak menyurutkan antusiasme 

Nobar berlangsung di Desa Gondang, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, yang merupakan desa tempat tinggal si target uang kaget yakni Wahidi dan Rentes. Meskipun nobar digelar malam hari, tidak menyurutkan antusiasme 

Standard Post with Image
ekonomi

Touring Jalur Keseneng-Candiyasan Bersama Kades, Bupati Wonosobo Dorong Pengembangan Dieng Baru

Wonosobonews.com - Bupati Wonosobo bersama camat dan kepala desa melakukan touring dengan mengendarai sepeda motor pada Minggu (3/12/2023).

Selain mempererat sinergitas dengan Camat dan Kepala Desa, agenda touring kali ini sekaligus mencoba ruas jalan yang baru saja rampung digarap Pemkab Wonosobo baru-baru ini.

Start dari halaman Pendopo Bupati, rombongan touring mengenakan atribut motor lengkap menyusuri jalan.
Jalur Keseneng-Candiyasan menjadi rute awal yang dilewati rombongan motor. Rombongan bahkan sempat berhenti di jembatan yang saat ini menjadi akses penghubung dua kecamatan yakni Kecamatan Mojotengah dan Kecamatan Kertek.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat di sela-sela touring menyampaikan jalur Keseneng-Candiyasan menjadi bagian pengembangan Dieng baru di Kabupaten Wonosobo.

"Saat ini orang lebih kenal dengan Dieng kalau di Wonosobo. Kita ingin mengembangkan Dieng baru di Wonosobo agar wisatawan lebih lama tinggal di Wonosobo," ujarnya.
Jalur Keseneng-Candiyasan memiliki pesona yang begitu indah dengan view lereng Gunung Sumbing yang bisa menjadi alternatif pengendara selain melalui jalur utama.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo Nurudin Ardiyanto mengatakan Jalur Keseneng-Candiyasan sepanjang 13 kilometer menjadi ruas baru yang sudah dirintis dari tahun 2017.

Jalur ini menjadi ruas baru yang mendukung pariwisata. Tidak hanya pariwisata Dieng namun juga pengembangan pariwisata Dieng baru di kawasan Sindoro Sumbing. 
"Dengan titik di Blembem di situ kita disajikan suasana perkebunan teh yang adem, ini tentunya jadi destinasi baru di Kabupaten Wonosobo melengkapi Dieng," tambahnya.

Dibangun menggunakan dana Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), jalur ini turut serta berperan memecah kemacetan di jalur utama Kertek saat lebaran tiba ataupun nataru dalam waktu dekat ini. Sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan di jalur tengkorak Kertek.

"Kita berharap akan tumbuh investasi juga di kawasan ini sebagai upaya kita mewujudkan Wonosobo maju dan sejahtera," tandasnya.

Bupati dan rombongan sempat menggelar acara di kawasan wisata The Moby Park yang cukup terkenal dengan wisata glamping, sekaligus menyapa langsung rombongan touring yang didominasi kepala desa.

Dalam acara tersebut Bupati Afif mengingatkan kepala desa untuk selalu fokus dalam menyelesaikan persoalan utama Pemkab Wonosobo saat ini di antaranya stunting dan kemiskinan.

Setelah itu, Bupati Afif melanjutkan perjalanan pulang dengan melewati jalur alternatif Kertek-Selomerto via Semayu yang juga sudah rampung dibangun. 

Jalur ini menjadi alternatif kendaraan dari arah Semarang ataupun Purworejo yang akan menuju ke Banjarnegara.