Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Longsor, Akses Jalan Kejajar-Garung Wonosobo Tertutup

Wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Senin (5/2/2024), menyebabkan sejumlah titik mengalami tanah longsor. Salah satu lokasi yang terdampak adalah Jalan Kejajar-Garung, di mana material longsor menutup akses jalan warga dan mengancam beberapa rumah di Dusun Serang Gede, Desa Serang, Kecamatan Kejajar.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, mengkonfirmasi bahwa kejadian longsor terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. "Kita mendapatkan informasi awal dari warga, bahwa terjadi tanah longsor di lokasi Jalan Kabupaten yang menghubungkan Kejajar dengan Garung di Desa Serang," ujar Dudy dalam keterangannya.

 

Selain menutup akses jalan, material longsor juga menimpa beberapa rumah warga. Sebanyak tiga rumah dilaporkan tertimbun material longsoran tersebut. "Untuk membersihkan material longsor, diperlukan alat berat dan tangki. BPBD juga telah memasang BPBD line di lokasi longsor," tambah Dudy.

 

Pihak BPBD telah melakukan pengecekan lokasi longsor dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Untuk keamanan, akses jalan Kejajar-Garung ditutup sementara. Lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif, yaitu lewat Menjer, Kecamatan Garung.

 

Kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan langkah pencegahan di wilayah yang rawan bencana alam, serta perlunya koordinasi antara instansi terkait dalam penanganan darurat dalam menghadapi musibah seperti tanah longsor.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Salurkan Bantuan Beras untuk Penerima Bantuan Pangan di Kabupaten Wonosobo

Wonosobonews.com - Bantuan beras dari pemerintah untuk para Penerima Bantuan Pangan (PBP) Kabupaten Wonosobo telah mulai disalurkan. Sebanyak 800 ton lebih beras akan didistribusikan kepada puluhan ribu masyarakat dalam waktu satu bulan.

Kepala Gudang Bulog Cabang Wonosobo, Dodi Herdiansyah, menjelaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Presiden memerintahkan Menko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sebagai pemberi data untuk penerima manfaat bantuan.

"Seluruh data dari Menko PMK akan diverifikasi dan divalidasi oleh data Bappeda masing-masing kabupaten dengan data yang ada di P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) sebagai acuan penerima bantuan," jelas Dodi.

Setelah verifikasi dan validasi data selesai, akan dilakukan kesepakatan antara regulator yang ada di tingkat kabupaten. Ini melibatkan unsur Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, Bulog, dan PT Pos Indonesia sebagai transporter.

"Pemberian bantuan ini langsung dari pemerintah pusat melalui Bapanas dan disimpan di Bulog. Dari sana, Bulog segera melakukan penyaluran ke desa-desa untuk menekan inflasi di masing-masing daerah," terangnya.

Untuk Kabupaten Wonosobo, pemerintah akan menyediakan 800.470 kg atau lebih dari 800 ton beras. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada 80.074 penerima di seluruh kecamatan dari Januari hingga Maret. Jika anggaran masih tersedia, penyaluran akan berlanjut hingga Juni mendatang.

"Setiap penerima akan mendapatkan beras seberat 10 kg untuk setiap keluarga," tambahnya.

 

Standard Post with Image
bank umum

BTN Terus Dukung Sektor Informal: Salurkan KPR ke 133.000 Unit dengan Nilai Rp22 Triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus menunjukkan komitmennya sebagai bank yang peduli terhadap sektor informal dalam membantu masyarakat mewujudkan impian memiliki rumah. Dalam lima tahun terakhir, BTN berhasil menyalurkan sekitar 133.000 unit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan total nilai mencapai Rp22 triliun kepada pekerja di sektor informal.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan, "Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada driver ojek online, pedagang pasar, marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal, dan sektor informal lainnya."

Nixon menilai bahwa sektor pekerja informal memiliki potensi besar sebagai segmen bisnis jasa layanan perbankan. Dengan jumlah yang sangat besar dan masih banyaknya yang belum mengakses layanan keuangan, BTN melihat tantangan ini sebagai peluang untuk memberikan solusi kepada pekerja informal.

"Kami terus berkolaborasi dengan pemerintah dan BP Tapera untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni," kata Nixon.

Sebagai langkah lanjutan, BTN bersama BP Tapera meluncurkan produk baru, yaitu Tabungan BTN Rumah Tapera, yang menyasar kalangan pekerja informal melalui skema KPR berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Nixon menjelaskan bahwa Tabungan BTN Rumah Tapera ini memberikan solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP.

Nixon menegaskan, "Kita harus bisa mengubah asumsi bahwa sektor informal memiliki risiko tinggi sehingga sulit untuk mendapatkan KPR."

Selain memberikan manfaat langsung kepada pekerja informal, Nixon menunjukkan dampak positif dari sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana. Sekitar 185 sub-sektor pendukung perumahan turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan.

"Rumah sederhana juga menggunakan 90% produk lokal untuk membangun satu unit rumah," tambah Nixon. Dari segi tenaga kerja, sektor perumahan memberikan peluang besar untuk mengembangkan lapangan kerja di Indonesia, karena setiap 1 rumah membutuhkan rata-rata 5 tenaga kerja. Dengan pembangunan 100.000 unit rumah, diperlukan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang.

Standard Post with Image
bank umum

BRImo Revolusioner: Pembukaan Rekening Bank Secara Online dengan Mudah dan Cepat untuk Anak Muda

Teknologi digital telah merubah gaya hidup anak muda, termasuk dalam hal pembukaan rekening bank. BRImo, aplikasi mobile banking dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, menjadi solusi praktis bagi anak muda yang ingin memiliki rekening tabungan tanpa harus repot datang ke kantor bank. Dengan langkah-langkah sederhana melalui smartphone, pembukaan rekening bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.

 

Rahmat Darmawan, Direktur Utama BRI, mengungkapkan, "BRImo memberikan kemudahan pembukaan rekening secara online, tanpa perlu mengunjungi kantor bank. Ini merupakan solusi tepat untuk anak muda yang menginginkan proses yang mudah, cepat, dan praktis."

 

BRImo tidak hanya menyediakan layanan pembukaan rekening online, tetapi juga memberikan kemudahan dalam berbagai transaksi perbankan. Untuk anak muda yang peduli pada kesehatan mental dan investasi, BRImo menawarkan produk investasi dengan modal terjangkau, dimulai dari Rp 10.000. Fitur pembayaran langganan streaming dan pembelian voucher games juga menjadi daya tarik tersendiri.

 

Melalui BRImo, anak muda dapat tetap menikmati hiburan sambil menjaga kesehatan mental. Rahmat Darmawan menambahkan, "BRImo tidak hanya mempermudah proses perbankan, tapi juga memberikan solusi bagi anak muda untuk berinvestasi dengan mudah dan memiliki akses ke berbagai hiburan digital."

 

Kelebihan pembukaan rekening secara online di BRImo mencakup kemudahan, kecepatan, dan keamanan. Prosesnya dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, serta dijamin keamanannya.

 

Bagi yang tertarik membuka rekening BRI secara online lewat BRImo, langkah-langkahnya pun sangat sederhana. Cukup unduh aplikasi BRImo, ikuti instruksi untuk pembukaan rekening, dan rekening BRImo kamu sudah aktif.

 

Rahmat Darmawan menuturkan, "Kami mengundang anak muda untuk mencoba BRImo dan merasakan kemudahan bertransaksi serta berinvestasi dengan modal terjangkau. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di tautan ini atau mengikuti akun Instagram @bankbri_id untuk update produk dan informasi terkini dari BRI."

Standard Post with Image
bank umum

Bank Indonesia Perluas Penyediaan Rupiah ke Daerah 3T di Jawa Tengah untuk Mendorong Transaksi Digital dan Literasi Keuangan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memperluas penyediaan rupiah guna memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

 

Rahmat Dwisaputra, Kepala Perwakilan BI Jateng, mengungkapkan komitmennya, "Ke depan, kami akan memperluas penyediaan rupiah ke daerah 3T dengan fokus pada aspek perlindungan konsumen sistem pembayaran. Daerah 3T yang menjadi sasaran mencakup Kepulauan Karimunjawa (Kabupaten Jepara), Kabupaten Rembang, Kampung Laut, dan Nusakambangan di Cilacap, serta beberapa daerah terpencil di wilayah selatan Jateng."

 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Peluncuran Safari Rupiah 2024 yang bertema "Memaknai Perjalanan Rupiah, Penguat Ekonomi Jawa Tengah" di Kantor Perwakilan BI Jateng, Semarang.

 

Peluncuran Safari Rupiah 2024 menandai dimulainya berbagai program edukasi, koordinasi, dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (Cemumuah). Ini juga mencakup penyediaan uang Rupiah bagi masyarakat di Jateng-DIY.

 

Rahmat menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam melayani kebutuhan transaksi masyarakat dengan penyediaan rupiah, terutama di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Bank Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga kelancaran Sistem Pembayaran melalui akselerasi digitalisasi seperti penggunaan QRIS dan BI-Fast serta menyediakan uang layak edar bagi masyarakat."

 

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng pada 2023, BI telah memperluas penggunaan QRIS dengan mencapai 5,52 juta pengguna, 101,93 juta transaksi, dan 2,47 juta pengguna baru. Selain itu, BI telah mengedarkan Uang Layak Edar (ULE) sebesar Rp33,3 triliun untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat di Jateng dan DIY.

 

Sujarwanto Dwiatmoko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, menyatakan dukungan Pemprov Jateng terhadap peningkatan transaksi nontunai dan digitalisasi sistem pembayaran. Melalui penggunaan QRIS, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, kemudahan, dan keamanan transaksi bagi pelaku usaha.

 

Melalui program Safari Rupiah 2024, diharapkan terjadi peningkatan literasi keuangan masyarakat, khususnya dalam penggunaan Rupiah. Sujarwanto menambahkan, "Berbagai pihak telah bersinergi dalam melaksanakan penyediaan layanan sistem pembayaran, meningkatkan transaksi digital, mengedarkan uang Rupiah, menjaga kualitas uang layak edar, serta turut mencegah peredaran uang palsu."