Standard Post with Image
Wisata

Keunikan Pasar Lawas Kumandang di Wonosobo: Nikmati Kuliner Tradisional, Transaksi Pakai Keping Bathok hingga Spot Instagramable

 

 

Wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, selalu menyimpan daya tarik tersendiri. Selain dikenal dengan destinasi wisatanya yang menarik, kini muncul keunikan lain yaitu Pasar Lawas Kumandang, sebuah pasar unik yang berlokasi di tengah hutan.

Pasar Lawas Kumandang terletak di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Keberadaannya di tengah udara yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati pengalaman berbelanja yang berbeda. Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.

Pengunjung yang datang ke Pasar Lawas Kumandang dapat menikmati berbagai kuliner tempo dulu seperti leye, tiwul, geblek, tempe kemul, dan sebagainya. Transaksi di pasar ini tidak menggunakan uang rupiah, melainkan keping bathok senilai Rp2.000 per keping. Pengunjung harus menukarkan uang mereka sebelumnya dengan keping bathok untuk bertransaksi di pasar ini.

Menurut informasi dari situs resmi Disparbud Wonosobo, Pasar Lawas Kumandang dirancang dengan penekanan pada unsur seni dan budaya. Suasana tradisional terasa kuat dengan para penjual mengenakan pakaian adat Jawa, seperti 'pakaian lurik'. Di sekitar pasar, terdapat berbagai wahana permainan yang cocok untuk anak-anak maupun dewasa, termasuk kolam renang anak dengan prosotan, kolam terapi ikan, dan spot-spot instagramable untuk berfoto.

Harga tiket masuknya terjangkau, hanya Rp5.000, yang memberikan akses untuk berenang dan menikmati berbagai wahana wisata yang tersedia sepuasnya. Lokasi Pasar Lawas Kumandang juga cukup strategis, hanya berjarak 8 kilometer dari pusat kota Wonosobo dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Jika Anda berencana berkunjung ke Wonosobo, pastikan untuk menyempatkan diri mampir ke Pasar Lawas Kumandang. Di sana, selain menikmati kuliner tradisional, Anda juga dapat merasakan atmosfer pasar tempo dulu yang unik dan menarik.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Panen Melon Perdana di Lahan Kodim 0707/Wonosobo, Upaya Tingkatkan Swasembada Pangan

Kodim 0707/Wonosobo sukses melaksanakan panen perdana buah melon di lahan kosong belakang Kantor Wisma Melati pada Sabtu, 3 Februari 2024. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Kodim dalam mendukung upaya Pemerintah mencapai swasembada pangan, khususnya pada sektor buah-buahan. Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Helmy, menegaskan bahwa hasil panen melon ini adalah bukti konkret dari kerja keras Kodim dalam mendukung program tersebut.

 

"Lahan kosong di belakang Wisma Kodim ini kita manfaatkan untuk menanam melon. Alhamdulillah, panen perdana ini hasilnya cukup memuaskan, walaupun diguyur hujan secara terus menerus," ucap Letkol Inf Helmy. Dia juga menyampaikan bahwa program pemanfaatan lahan kosong ini akan terus dikembangkan dengan melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan petani setempat.

 

"Kita ingin program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kita ingin membantu meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Wonosobo," tambah Dandim Helmy. Dia berharap petani dapat berkreasi dan berinovasi dengan mengembangkan pertanian mereka tidak hanya pada tanaman padi dan jagung, melainkan juga pada holtikultura dan tanaman lainnya seperti melon, tomat, cabai, dan kedelai.

 

Letkol Inf Helmy menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan pertanian. "Kita saat ini dituntut untuk selalu berinovasi dan berkreasi serta berani mencoba. Seperti yang dilakukan oleh Kodim 0707/Wonosobo. Secara teori untuk Wonosobo tanaman melon kurang bagus karena tingkat ketinggian tanah dari permukaan laut terlalu tinggi. Akan tetapi dengan perawatan yang bagus saat ini bisa panen melon," katanya.

 

Salah satu petani, Repto, yang turut merawat melon, menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI, khususnya Kodim 0707/Wonosobo, yang telah membimbing mereka dalam menanam melon. "Kami sangat senang dan bangga atas keberhasilan menanam melon ini. Pada mulanya pesimis karena buah melon identik untuk daerah dataran rendah. Ditambah lagi cuaca kurang mendukung, yaitu curah hujan yang sangat tinggi. Akan tetapi dengan ajakan dari Kodim ini untuk uji coba ternyata hasilnya sangat menggembirakan," ungkap Repto.

 

Setelah menunggu sekitar 70 hari, melon dapat dipanen. Jenis melon yang ditanam meliputi Madesta (kuning) dan Alisa (putih). Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi dorongan untuk melanjutkan program ini guna meningkatkan swasembada pangan di Wonosobo.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Diberi Dana Rp 254,1 Miliar, Ini dia Infrastruktur di Wonosobo dan Rincian Alokasi Anggarannya

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo resmi meluncurkan proyek strategis untuk tahun 2023, dengan alokasi anggaran yang signifikan. Menurut Lintang Esti Pramanasari, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Wonosobo, total anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2023 mencapai Rp 254.121.488.415.

Dari total anggaran tersebut, sejumlah Rp 77.729.157.300 dialokasikan untuk bangunan gedung, sementara anggaran untuk jalan dan jembatan mencapai Rp 163.641.614.115, dan untuk bangunan air/irigasi sebesar Rp 12.750.717.000. Ada sepuluh proyek strategis yang akan dijalankan pada tahun 2023, termasuk penanganan long segment Pringapus-Bowongso, rehabilitasi/pemeliharaan berkala Jalan Keseneng-Candiyasan (118), penanganan long segment Kertek-Selomerto, pembangunan rumah kemasan, dan pusat pengembangan sentra IKM Kabupaten Wonosobo.

Pembangunan amenitas dan atraksi Taman Rekreasi Kalianget, Mall Pelayanan Publik, pengadaan pembangunan venue GOR Wonolelo Tahap II, rehabilitasi/pemeliharaan berkala jalan Kaliwiro-Wadaslintang (191), serta pengadaan alat kesehatan dan peralatan kesehatan untuk Puskesmas juga menjadi bagian dari proyek strategis tersebut.

Proyek-proyek strategis ini dianggap strategis untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, mendukung kesejahteraan masyarakat, dan membangun daerah. Pelaksanaan pembangunan juga mendapatkan pendampingan dari Kejaksaan Negeri Wonosobo, untuk memastikan keberlangsungan yang tepat dalam aspek mutu, waktu, dan administrasi.

Dalam acara peresmian proyek strategis, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan harapannya bahwa hasil pembangunan infrastruktur dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dia berfokus pada manfaat optimal dan pemeliharaan fasilitas agar dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Bupati Afif menekankan bahwa dengan peresmian hasil pembangunan ini, Kabupaten Wonosobo memasuki tahap baru dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal. Infrastruktur inklusif diharapkan menjadi landasan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan merata bagi semua warga, seiring dengan fokus pemerintah kabupaten pada pembangunan sumber daya manusia.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Akses Jalan Terputus Akibat Tebing Setinggi 20 Meter Longsor di Wonosobo

Sebuah tebing setinggi 20 meter di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengalami longsor pada malam Rabu (31/1/2024), menutup akses jalan kabupaten Kaliwiro - Medono. 

 

Kejadian tersebut menyebabkan akses jalan kabupaten tersebut tidak dapat dilewati sama sekali, dan warga diharuskan melakukan putaran jika ingin menuju Kecamatan Kaliwiro atau sebaliknya.

 

Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dan disebabkan oleh hujan deras yang melanda daerah tersebut selama sekitar 3 jam. Tebing setinggi 20 meter dan lebar 30 meter tersebut menutup bahu jalan Kabupaten Kaliwiro - Medono. 

 

Dudy menyebut bahwa ketebalan tanah yang menutup akses jalan mencapai sekitar 1 meter, dan pembersihan tidak dapat dilakukan secara manual, memerlukan penggunaan alat berat.

 

"Excavator akan diperlukan untuk melakukan pengerukan atau pembersihan material longsor yang menutup jalan kabupaten," ujar Dudy. Operasi pembersihan rencananya akan dilakukan pada hari yang sama oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan warga setempat. Dikarenakan tanah masih bergerak dan untuk mengantisipasi longsor susulan, jalan saat ini ditutup total.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bupati Wonosobo Ajak Masyarakat Peduli Kelestarian Lingkungan

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyatakan bahwa melalui kegiatan ini, khususnya melalui penanaman pohon tabebuya, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan alam. 

 

Bupati juga mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap alam.

 

Nurrudin Ardiyanto, Kepala Dinas PUPR Wonosobo, menjelaskan bahwa gerakan Jumat Bersih dengan tema "Sesarengan Ngopeni Wonosobo" adalah inisiatif yang mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. 

 

Kegiatan ini bukan hanya kegiatan rutin, melainkan juga bentuk nyata dari kesatuan dan kerjasama dalam menjaga lingkungan untuk kesejahteraan bersama. Adin, sapaan akrab Nurrudin Ardiyanto, juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Diaspora yang turut berkontribusi dalam penataan Wonosobo. 

 

Hal ini menjadi bukti bahwa pembangunan di Wonosobo memerlukan keterlibatan berbagai pihak secara gotong-royong. Ia menambahkan bahwa tanaman sawo yang sebelumnya ditanam di Jalan Diponegoro akan dipindahkan ke Bendungan Jimat yang baru-baru ini dibangun.