Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemkab Wonosobo Turunkan Angka Stunting, Menuju Target Nasional

wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo tidak hanya dikenal sebagai salah satu kabupaten termiskin, tetapi juga memiliki masalah serius terkait stunting. Namun, dengan komitmen dan kerja keras dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo di bawah kepemimpinan Afif Nurhidayat dan Muhammad Albar, angka stunting berhasil diturunkan secara signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Wonosobo berhasil menurunkan prevalensi angka stunting dari 28,7 persen pada tahun 2021 menjadi 20,22 persen pada tahun 2022, dan kemudian turun lagi menjadi 17,12 persen pada tahun 2023. Penurunan ini menempatkan Wonosobo dari peringkat 34 menjadi peringkat ke-12 di Jawa Tengah.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya keras yang dilakukan, seperti pemberian ASI bagi ibu hamil, pembagian telur dan makanan sehat bagi ribuan balita, serta pembongkaran "jamban helikopter" yang telah dilakukan di Wonosobo.

Dalam tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo masih bertekad untuk menurunkan angka stunting lebih lanjut sehingga sejalan dengan target nasional sebesar 14 persen. Hanya tinggal 3,12 persen lagi dari target tersebut yang perlu direalisasikan untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kami bertekad untuk terus menekan angka stunting agar sejalan dengan target nasional. Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo," ujar seorang pejabat Pemkab Wonosobo.

Dengan kerja keras dan komitmen yang terus menerus, Pemkab Wonosobo optimis dapat mencapai target tersebut dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Kabupaten Wonosobo Luncurkan Mal Pelayanan Publik untuk Pelayanan Perizinan yang Mudah dan Cepat

wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakatnya. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah dengan menghadirkan Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai upaya untuk memastikan seluruh proses perizinan bisa diurus dengan cepat, mudah, dan nyaman.

Gedung MPP Sabha Mandala Graha yang terletak di Kelurahan Jaraksari, Wonosobo resmi diluncurkan dalam soft launching oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Afif Nurhidayat dan Muhammad Albar, untuk selalu dekat dengan rakyat dan memberikan pelayanan yang baik.

Retno Eko Syafariati, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa MPP ini melibatkan 34 organisasi penyelenggara dari berbagai instansi untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Terdapat 43 gerai dengan 1.115 layanan perizinan OSS dan 249 layanan di lua

Dengan adanya akses ke puluhan gerai tersebut, diharapkan seluruh proses pelayanan perizinan dapat menjadi lebih mudah dan cepat. Gedung MPP Kabupaten Wonosobo memiliki dua lantai dengan 25 fasilitas pendukung lainnya, dan telah dipersiapkan dengan optimal mulai dari tata tertib hingga petugas yang berkompeten di masing-masing organisasi penyelenggara.

Selama pembangunan gedung MPP Kabupaten Wonosobo, pemerintah juga melibatkan komunitas disabilitas untuk memastikan adanya sarana prasarana yang ramah bagi difabel di dalam gedung. Jam operasional MPP Kabupaten Wonosobo adalah Senin-Kamis pukul 08.00-15.30, dan Jumat pukul 08.00-10.30.

"MPP ini menjadi pengintegrasian pelayanan yang dilakukan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan swasta. Sekarang ini sudah berkumpul dengan layanan yang semakin banyak," ujar Retno Eko Syafariati. Dengan langkah ini, diharapkan pelayanan publik di Kabupaten Wonosobo semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Rosalia, Content Creator Asal Wonosobo Raih Penghargaan Sebagai Host Terbaik di Snack Video

wonosobonews.com - Seorang konten kreator asal Wonosobo, Rosalia, baru saja meraih penghargaan sebagai host terbaik dari platform Snack Video dalam ajang Live Gala 2024 yang digelar di Jakarta beberapa hari lalu.

"Penghargaan ini diberikan untuk seluruh host, agency, dan user yang telah berpartisipasi dalam dunia live di Snack Video," ungkap Rosalia kepada WonosoboZone pada Minggu, 3 Maret 2024.

Rosalia, yang memiliki nama asli Turahyati dan berasal dari Kampung Sidodadi, Kelurahan Sapuran, Kecamatan Sapuran, mengungkapkan kekagetannya atas penghargaan yang diterimanya. Awalnya, dia hanya membuat konten-konten video lucu secara iseng.

"Sempat kaget sih, bisa dapat penghargaan ini, soalnya konten saya awalnya hanya video lucu," tuturnya.

Rosalia telah menjadi host di Snack Video selama sekitar 1,5 tahun, dan jumlah followernya terus meningkat hingga mencapai sekitar 500 ribu. Awalnya, dia memulai sebagai kreator, namun kemudian naik statusnya menjadi host.

"Atas penghargaan ini, saya diberikan sejumlah piagam dan uang dalam bentuk dollar di akun Snack Video saya," tambahnya.

Dengan kesuksesannya sebagai host terbaik, Rosalia kini juga mendapatkan penghasilan yang signifikan dari kontennya di Snack Video, dengan rata-rata mencapai Rp 10 juta per bulan.

Rosalia berharap dapat terus eksis dan menghasilkan karya-karya terbaik yang dapat menginspirasi para pengikutnya setelah menerima penghargaan sebagai host terbaik di Snack Video.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Lomba Adu Cepat Melinting Tembakau Meriahkan Puncak Hari Pers Nasional di Wonosobo

wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo meriahkan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dengan menggelar lomba adu cepat melinting tembakau pada Minggu (3/3/2024) di Gerbang Mandala Wisata. Lomba unik ini bertujuan untuk mempromosikan potensi lokal tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan pertanian di Wonosobo.

Agus Supriyadi, Ketua peringatan HPN 2024 Kabupaten Wonosobo, menyatakan bahwa peringatan HPN tahun ini mengangkat berbagai potensi lokal Wonosobo, termasuk tembakau. Selain tembakau, potensi lokal lainnya yang dipromosikan adalah kopi, teh, dan durian.

Lomba melinting tembakau ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu melinting tembakau lembutan sambil duduk, melinting tembakau garangan sambil duduk, dan melinting tembakau sambil berjalan. Peserta lomba menggunakan kertas rokok atau garet untuk melinting tembakau, dengan menambahkan bahan lain seperti cengkeh dan kemenyan untuk menciptakan rasa yang pas.

Muhammad Albar, Wakil Bupati Wonosobo, yang turut berpartisipasi dalam lomba, menyatakan dukungannya terhadap tradisi melinting tembakau yang sudah ada sejak lama. Ia berharap lomba ini dapat meningkatkan citra tembakau asli Wonosobo dan membantu meningkatkan ekonomi petani tembakau di daerah tersebut.

Rudianto, seorang peserta lomba sekaligus petani tembakau, mengaku senang dengan kegiatan lomba ini meskipun merasa agak grogi. Ia berharap lomba ini dapat lebih mengenalkan potensi tembakau Wonosobo sehingga bisa bersaing dengan tembakau dari daerah lain, seperti Temanggung.

Dengan adanya lomba ini, diharapkan tembakau Wonosobo dapat lebih dikenal secara nasional dan mampu bersaing dengan produk tembakau dari daerah lain, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Wonosobo.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terapkan Sistem Transaksi Non Tunai di Desa-Desa

wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) bekerja sama dengan Bank Wonosobo, menerapkan Cash Management System (CMS) yang diintegrasikan dengan aplikasi SISKEUDES online. Langkah ini bertujuan untuk mengelola keuangan dan sumber-sumber pendapatan serta kekayaan desa secara efektif dan transparan.

Penerapan transaksi non tunai ini merupakan bagian dari peluncuran sistem Transaksi Nontunai pada Pemerintah Desa yang berlangsung di Pendopo Bupati Wonosobo pada Sabtu (2/3/2024). Langkah ini diambil guna mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut baik kerjasama ini sebagai dukungan yang berharga bagi peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. "Ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi pemerintah desa, dalam membangun desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pengelolaan keuangan desa yang profesional," ungkapnya.

Menurut Bupati, langkah ini menjadi strategis karena dapat memastikan semua pengeluaran dan pemasukan tercatat secara elektronik, sehingga mendorong terwujudnya tertib administrasi dalam pengelolaan keuangan desa. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatur tata kelola keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis, administrasi, maupun hukum.

Komisaris Utama PT BPR Bank Wonosobo (Perseroda), One Andang Wardoyo, menyambut baik langkah pemerintah daerah dalam menerapkan sistem transaksi non tunai. Dia menyatakan bahwa dukungan pemerintah memungkinkan Bank Wonosobo untuk memulai penerapan sistem pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan harapan aplikasi ini bisa terus berkembang untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan transparansi dan kecepatan dalam layanan perbankan.