Standard Post with Image
wonosobo terkini

Perayaan Hari Koperasi di Wonosobo Dimeriahkan Jalan Sehat oleh Ribuan Warga

Wonosobonews.com - Sebanyak 2.000 warga Wonosobo berpartisipasi dalam jalan sehat untuk memperingati Hari Koperasi ke-77 yang diselenggarakan di Sasana Adipura Kencana pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Ketua Panitia Hari Koperasi (Harkop) Wonosobo, Agustinus Aji Prasetyanto, menjelaskan bahwa berbagai acara diadakan untuk memeriahkan Harkop, termasuk jalan sehat, bazar UMKM, donor darah, lomba kreativitas, dan pentas hiburan.

"Acara ini adalah bagian dari rangkaian puncak Harkop Provinsi Jawa Tengah yang telah diselenggarakan Sabtu lalu di Kota Salatiga," ungkap Aji saat ditemui di tengah acara.

Menurut Aji, kegiatan ini merupakan momentum penting bagi pegiat koperasi untuk merayakan sekaligus memperkuat hubungan antarkoperasi, sehingga koperasi dapat terus tumbuh dan berkembang demi kemajuan ekonomi Wonosobo. "Data menunjukkan ada 350 koperasi aktif di Wonosobo. Jumlah ini cukup banyak, namun jarang sekali kita bisa bertemu dalam satu forum yang sama," jelasnya.

Aji berharap koperasi yang ada saat ini terus berinovasi di era transformasi digital. Pengelolaan dan manajemen yang baik menjadi kunci agar koperasi di Wonosobo dapat terus memperbaiki diri. Ia juga mengakui bahwa dari ratusan koperasi yang ada, mayoritas masih didominasi oleh koperasi simpan pinjam (KSP), sementara koperasi serba usaha masih sangat sedikit.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar koperasi di Wonosobo terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah.

"Koperasi memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, saya yakin koperasi di Wonosobo akan semakin maju dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat," ujarnya.

Peringatan Hari Koperasi ke-77 di Wonosobo ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum refleksi dan penyemangat bagi seluruh anggota koperasi. Semangat kebersamaan dan gotong-royong yang ditunjukkan dalam acara ini diharapkan dapat terus terjaga dan menginspirasi masyarakat Wonosobo untuk terus bekerja sama dalam memajukan daerahnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Plogging Pertama di Wonosobo 43 Kg Sampah Terangkut Pasca Konser Happy Asmara

Wonosobonews.com - Dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, Dieng Bersih bekerja sama dengan komunitas Slow Runners Wonosobo menyelenggarakan acara "Plogging". Plogging, yang menggabungkan olahraga lari dengan kegiatan memungut sampah, berlangsung mulai pukul 06.00 WIB hingga sekitar pukul 09.00 WIB, sehari setelah konser Happy Asmara.Sabtu (27/7/2024) 

Koordinator Dieng Bersih, Ali Zaenal Abidin, menyampaikan bahwa acara plogging ini merupakan yang pertama kali diadakan di Wonosobo. "Plogging ini menjadi agenda yang pertama kali dilakukan di Wonosobo oleh Dieng Bersih berkolaborasi dengan Slow Runners Wonosobo. Kalau dihitung sebagai CleanUp maka sudah yang ke-14 kali oleh Dieng Bersih," jelas Ali.

Acara ini dilaksanakan di sekitar Kota Wonosobo dengan jarak tempuh sekitar 5 KM. "Aksi ini fokus dilakukan di area jalan raya, khususnya sekitar Alun-alun Wonosobo yang baru saja jadi lokasi konser Happy Asmara. Selama kegiatan, sekitar 43 Kg sampah berhasil dikumpulkan, terdiri dari plastik, kertas, dan puntung rokok," ungkapnya.

Ali juga mengungkapkan bahwa meskipun Kota Wonosobo tampak bersih, masih terdapat banyak sampah kecil yang tertinggal. "Sampah ini kemungkinan terlewat saat pembersihan oleh DPU Wonosobo, seperti yang terselip di bawah pohon beringin Alun-alun. Sekitar 55 orang dari berbagai daerah di Wonosobo yang ikut acara ini membersihkan sampah-sampah seperti plastik, kertas dan puntung rokok. Ada sekitar 43 Kg sampah yang berhasil dibersihkan," katanya.

Harapan Ali ke depan adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. "Semoga tidak ada masyarakat Wonosobo yang buang sampah sembarangan lagi, kita sama-sama mengingatkan untuk menjaga lingkungan," tegasnya.

Melalui kegiatan semacam Plogging ini juga diharapkan bisa sering-sering diadakan, mengingat selain menjadi sarana olahraga menyehatkan, Plogging juga menjadi aksi untuk membersihkan sampah dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Aji Prasetyo, perwakilan dari Slow Runners Wonosobo, menambahkan bahwa plogging adalah cara yang inovatif untuk menjaga lingkungan sambil berolahraga. "Plogging ini membawa kesan yang baik khususnya di Wonosobo terkait kesadaran lingkungan dan kesadaran akan kesehatan," ujarnya.

Slow Runners Wonosobo, komunitas yang kini memiliki sekitar 190 anggota, rutin mengadakan olahraga bersama pada hari Selasa malam Tuesday Night Run, Jumat Interval Session, dan Minggu pagi Sunday Fun Run. "Lewat kegiatan Plogging ini menyadarkan kita bahwa olahraga lari tidak hanya soal kecepatan dan ketahanan. Tapi kita juga harus mengurus dengan baik sampah yang kita hasilkan selama berlari, ini dengan cara tidak membuang sampah sembarangan," tutup Aji.

 

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Luncurkan Program Zero Bullying dalam Apel PKS

Wonosobonews.com - Polres Wonosobo mengadakan Apel Besar Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan meluncurkan Program Jateng Zero Bullying pada Kamis, 25 Juli 2024, di halaman Mapolres Wonosobo. Acara ini dipimpin oleh Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, dan dihadiri oleh puluhan siswa dan siswi dari SMA dan SMK di Wonosobo yang didampingi guru mereka.

Dengan tema “Mari Bergerak Ciptakan Lingkungan Yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan Bagi Pelajar,” apel ini bertujuan untuk mengatasi tingginya kasus kekerasan dan kejahatan yang melibatkan anak, baik sebagai korban maupun pelaku. Kapolres Donny membacakan amanat dari Kapolda Jateng yang menekankan perlunya peran aktif siswa dalam pencegahan kekerasan dan bullying.

Kapolres mengharapkan bahwa para anggota PKS dapat menjadi pionir dalam pencegahan aksi kekerasan dan bullying di sekolah. “Sebagai Petugas Patroli Keamanan Sekolah, kalian diharapkan menjadi kader yang tidak hanya berfungsi di sekolah, tetapi juga di masyarakat,” jelas Kapolres Wonosobo.

Melalui apel ini, diharapkan pelajar dapat lebih patuh terhadap hukum dan menjadi duta anti-bullying. “Jadilah pelajar yang memiliki budi pekerti luhur, hindari bullying, dan taati peraturan lalu lintas,” tegas Kapolres.

Acara ini juga menyertakan ikrar anggota PKS yang diucapkan oleh seluruh peserta apel, serta penyematan pin Zero Bullying oleh Kapolres kepada perwakilan siswa. Selain itu, perwakilan siswa dari MAN 2 Wonosobo memberikan penampilan menarik berupa peragaan gerakan lalu lintas.

Usai apel, AKBP Donny meluangkan waktu untuk berdialog dengan peserta mengenai program dan inisiatif tersebut.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Eksplorasi Kahyangan Skyline Destinasi Wisata Terbaru di Wonosobo

Wonosobonews.com - Berlibur ke Jawa Tengah belum lengkap tanpa mengunjungi Wonosobo, di mana Anda dapat menemukan berbagai destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Kahyangan Skyline.

Kahyangan Skyline, yang terletak di Lembah Bukit Seroja, dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan. Untuk mengunjungi tempat ini, Anda hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp10.000, menawarkan pengalaman yang sangat terjangkau. Destinasi ini terletak di Tlogo, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah, dan buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.

Perjalanan menuju Kahyangan Skyline dari Wonosobo memakan waktu sekitar 30 menit. Dari Alun-alun Wonosobo, arahkan kendaraan menuju Jalan Dieng, lalu terus lurus melewati Pasar Garung. Belok kiri menuju PLTA Menjer, dan setelah tiba di Telaga Menjer, ikuti jalan menuju Wisata Alam Seroja. Dari sini, belok kiri ke jalan berbatu yang akan membawa Anda langsung ke Kahyangan Skyline di sebelah kiri jalan.

Daya tarik utama Kahyangan Skyline adalah keindahan alam yang memukau, termasuk pemandangan perbukitan, Gunung Sumbing yang megah, dan Telaga Menjer dari ketinggian. Tempat ini menawarkan suasana santai di tengah udara sejuk perbukitan, ideal untuk melepas penat. Jangan lupa untuk berfoto di berbagai spot menarik, seperti jembatan kaca yang menghadap langsung ke Telaga Menjer dan jaring laba-laba.

Pengunjung juga bisa merasakan sensasi berparalayang di atas Telaga Menjer, dengan biaya sekitar Rp450 ribu. Meskipun Kahyangan Skyline adalah destinasi baru, fasilitas yang disediakan sudah cukup memadai, termasuk area parkir, toilet, warung makan, bean bag, dan tempat bersantai dengan payung.

Dari bean bag tersebut, Anda dapat menikmati pemandangan indah danau dan pegunungan hijau di sekitar Kahyangan Skyline.

Itulah informasi lengkap mengenai Kahyangan Skyline, destinasi wisata populer di Wonosobo tahun 2024.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pembangunan SMAN di Kecamatan Garung Resmi Dimulai

Wonosobonews.com - Setelah 20 tahun menunggu, pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kecamatan Garung, Wonosobo akhirnya dimulai. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, pada hari Jumat (26/7/2024).

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Musofa, menyebut bahwa di Kecamatan Garung hanya ada satu sekolah SMA/SMK dan tiga SMP/MTs. "Ini kan sangat terbatas. Karena seharusnya daya tampung di sini kan bisa sampai lima rombongan belajar (rombel)," katanya.

Selama ini, siswa di Kecamatan Garung menghadapi banyak masalah ketika melanjutkan sekolah di kota, yang memberatkan sebagian besar orang tua karena biaya tambahan. "Pada keluarga tertentu soal jarak ini akan sangat memberatkan. Sehingga banyak yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya," ucap Musofa.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, berterima kasih kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah merespon keinginan masyarakat dan pemda. Adanya SMAN di Kecamatan Garung merupakan kebutuhan yang sangat diharapkan. "Ini menjadi kebutuhan di Kecamatan Garung dan Kejajar karena selama ini tidak ada sekolah negeri (SMA), adanya sekolah negeri itu di kota jadi aksesnya sangat jauh," ungkapnya.

Hadirnya SMAN di wilayah tersebut telah menjadi prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Bupati berharap dengan adanya SMAN ini secara bertahap akan memperbesar peluang jumlah anak untuk melanjutkan sekolah dan memperkecil angka Anak Putus Sekolah (ATS) di wilayah tersebut. "Saya optimis dengan adanya SMA Negeri ini akan memberikan dampak positif bagi anak di wilayah Garung. Karena akhirnya bisa menampung anak untuk tetap melanjutkan sekolahnya," tuturnya.

Camat Garung, Amin Purnadi, membenarkan adanya ketidakseimbangan antara jumlah SMP dan SMA di wilayahnya. Dengan hadirnya sekolah ini diharapkan bisa menjadi tujuan anak menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun. Ia berharap dalam satu tahun ini, sekolah SMAN 1 Garung bisa segera diselesaikan. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir, sekolah rintisan ini masih menggunakan gedung milik SMPN 1 Garung. "Untuk mengawali sekolah SMA ini kita sudah mulai dua tahun yang lalu dan masih memakai gedung milik SMP 1 Garung. Sudah ada dua rombel yang sementara diikutkan sebagai SMA Mojotengah kelas jauh," ungkapnya.

Amin Purnadi menambahkan bahwa secara bertahap fasilitas di SMAN 1 Garung bisa bertambah hingga mampu menampung sedikitnya lima rombel. Bangunan yang berdiri di eks bengkok kelurahan Garung itu memiliki luas hingga 10.000 meter persegi. "Mudah-mudahan setelah peletakan batu pertama ini, gedung yang direncanakan memiliki dua lantai segera bisa digunakan dan terus bertambah," tandasnya.