Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Micuba Diengcool Pilihan Ideal untuk Staycation di Dieng

Wonosobonews.com - dengan keindahan alamnya yang menawan, khususnya di dataran tinggi Dieng, menjadi destinasi favorit bagi banyak orang yang ingin menikmati udara segar pegunungan. Untuk pengalaman menginap yang nyaman dan memukau, Micuba Diengcool menawarkan solusi ideal bagi keluarga kecil yang mencari akomodasi berkualitas. Vila ini tidak hanya menyediakan fasilitas modern namun juga panorama alam yang luar biasa, menjadikannya tempat yang sangat berkesan untuk staycation.

Micuba Diengcool terletak di Jalan Wadasputih RT. 01 RW. 01, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Lokasi strategisnya, yang dekat dengan berbagai atraksi wisata Dieng Plateau seperti Kawah Sikidang, Candi Arjuna, dan Telaga Warna, memudahkan akses bagi para tamu. Vila ini dapat dicapai dalam waktu kurang dari satu jam berkendara dari pusat Kota Wonosobo. Untuk kemudahan, resepsionis tersedia mulai pukul 09.00-17.00 WIB, dengan check-in disarankan pada pukul 14.00 atau 15.00 WIB dan check-out sebelum pukul 11.00 siang. Fasilitas umum seperti layanan kamar tetap tersedia kapan saja untuk memastikan kenyamanan selama menginap.

Untuk mencapai Micuba Diengcool, pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bus melalui Tol Cipali atau jalur selatan Jawa menuju Wonosobo. Setelah tiba di Wonosobo, lanjutkan perjalanan ke utara menuju Jalan Raya Dieng, sekitar 25 kilometer, dan ikuti petunjuk yang tersedia. Bagi yang berasal dari luar kota Wonosobo, rute ini tetap dapat diikuti dengan bantuan navigasi atau bertanya kepada penduduk setempat.

Micuba Diengcool menawarkan dua jenis kamar dengan tarif mulai dari Rp1,8 juta per malam, tergantung musim. Kamar utama di lantai dua dilengkapi dengan queen bed, smart TV berlayanan Netflix, lemari, meja, dan kamar mandi dengan shower air hangat. Kamar lainnya, yang terletak di lantai satu, memiliki fasilitas serupa ditambah dapur mini dan kolam renang pribadi. Dapur mini ini dilengkapi dengan peralatan memasak lengkap, termasuk kopi, teh, gula, dispenser, kompor, gas, rice cooker, piring, gelas, dan penggorengan.

Kolam renang pribadi di Micuba Diengcool adalah daya tarik utama, menawarkan pemandangan langsung ke Gunung Sindoro dan lembah pegunungan yang menakjubkan. Vila ini mengusung konsep desain yang unik, menyerupai sangkar burung, dengan pemandangan alam yang dapat dinikmati melalui balkon setiap kamar.

Untuk memastikan pengalaman staycation di Micuba Diengcool semakin optimal, beberapa tips berikut bisa diterapkan: pesan kamar jauh-jauh hari untuk memastikan pemandangan dan fasilitas sesuai keinginan, bawa pakaian hangat seperti jaket dan syal karena suhu di Dieng bisa sangat dingin, serta siapkan makanan dan minuman tambahan untuk kemudahan memasak atau camilan malam hari. Rencanakan perjalanan wisata dengan baik untuk memanfaatkan lokasi strategis vila dan patuhi waktu check-in serta check-out agar perjalananmu lebih teratur.

Dengan semua keunggulan ini, Micuba Diengcool merupakan pilihan tepat untuk menghabiskan waktu liburan di Dieng. Jadi, tunggu apa lagi? Segera booking dan rasakan sendiri keindahan dan kenyamanan menginap di sini!

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Permintaan Ajaib Bocah Gimbal di Wonosobo 75 Cup Es Buah dan Kambing Berpita

Wonosobonews.com - Sebanyak 11 anak dengan rambut gimbal mengikuti prosesi ruwat cukur rambut gimbal dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo. Acara ini diselenggarakan setelah pisowanan agung di Paseban Barat Alun-alun Wonosobo pada Rabu (24/7/2024).

Agus Wibowo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa pendaftaran peserta ruwat cukur rambut gimbal telah dibuka sebelumnya. "Kami membuka pendaftaran hanya dalam satu hari dan langsung penuh. Ada 11 anak yang mengikuti ruwat cukur rambut gimbal hari ini, terdiri dari 10 anak perempuan dan 1 anak laki-laki," katanya.

Ruwat cukur rambut gimbal adalah tradisi pemotongan rambut gimbal yang tumbuh secara alami pada anak-anak atau orang tertentu, yang hanya ada di wilayah dataran tinggi Dieng dan sekitarnya. Pemotongan rambut gimbal ini hanya dapat dilakukan ketika anak atau orang tersebut sudah berkeinginan untuk memotongnya, biasanya disertai dengan permintaan khusus atau bebono.

Rambut gimbal dipercaya hanya tumbuh pada anak-anak pilihan yang diyakini sebagai titisan Kyai Kolodete, tokoh leluhur masyarakat Wonosobo. Tahun ini, prosesi ruwat cukur rambut gimbal dilakukan langsung oleh Bupati Wonosobo bersama jajaran forkompinda. Setelah dicukur, rambut gimbal akan dilarung di Telaga Menjer, sebuah simbol pembuangan hal-hal negatif.

Berbagai permintaan unik diajukan oleh anak-anak berambut gimbal tahun ini, mulai dari 75 cup es buah, sepeda listrik, hingga kambing yang dipakaikan pita. Prosesi ruwat cukur rambut gimbal berlangsung lancar, dan para peserta merasa bahagia karena permintaan mereka dipenuhi pada saat itu juga.

"Alhamdulillah, anak saya Yona (5) sudah dicukur. Anak saya tumbuh gimbal pada usia 40 hari, ada keturunan dari buliknya. Sekarang sudah dicukur dengan permintaan kambing dipakaikan pita," ungkap Iko, orang tua dari salah satu anak berambut gimbal.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyatakan bahwa tradisi ruwat cukur rambut gimbal memiliki nilai sejarah yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik wisata bagi Wonosobo. "Jadi, tidak hanya karena Wonosobo dingin saja, tetapi ada nilai sejarah yang dinantikan oleh masyarakat Wonosobo dan wisatawan," ujarnya.

Bupati berharap tradisi ini dapat terus digelar pada tahun-tahun berikutnya, karena prosesi tahun ini berjalan dengan baik dan penuh kegembiraan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pencapaian dan Pembangunan Kabupaten Wonosobo di Era Afif-Albar

Wonosobonews.com - Selama 2021 hingga 2024, Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus berupaya melakukan pembangunan di berbagai bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun masih ada beberapa kekurangan, pembangunan dilakukan secara bertahap, bergiliran, dan berproses sesuai dengan misi Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Muhammad Albar. Misi mereka mencakup menciptakan kehidupan politik yang demokratis, tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan perekonomian daerah untuk mengurangi angka kemiskinan, pembangunan infrastruktur yang berkualitas, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, berbudaya, kreatif, dan inovatif.

 

Selama kepemimpinan Afif-Albar, banyak prestasi yang telah diraih. Pada tahun 2024, Kabupaten Wonosobo memperoleh penghargaan Top BUMD Awards 2024 dengan total lima penghargaan. PT BPR Bank Wonosobo (Perseroda) meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu Top BUMD Awards 2024 Bintang 4 dan Top CEO BUMD 2024. Perumda Air Minum Tirta Aji Kabupaten Wonosobo meraih penghargaan Top BUMD Awards Bintang 5 untuk kedua kalinya berturut-turut, serta penghargaan Top CEO BUMD 2024 yang diraih oleh Direktur Utama Muhammad Sjahid.

 

Bupati Afif Nurhidayat juga meraih penghargaan sebagai Top Pembina BUMD 2024, menunjukkan peran pentingnya dalam menggerakkan dan memberdayakan BUMD di Wonosobo. Pada tahun yang sama, Kabupaten Wonosobo berhasil meraih penghargaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards 2024 dari Kementerian Dalam Negeri, berada di peringkat lima dari seluruh kabupaten di Indonesia.

 

Di bidang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, Kabupaten Wonosobo berhasil mempertahankan penilaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk kedelapan kalinya berturut-turut pada tahun 2023. Laporan hasil pemeriksaan diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI, Hari Wiwoho.

 

Kabupaten Wonosobo juga menerima dana insentif fiskal sebesar Rp 13 miliar dari pemerintah pusat sebagai apresiasi atas penurunan angka stunting di atas capaian nasional. Penghargaan ini diberikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, dan Kepala BKKBN.

 

Bupati dan Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo juga menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN pada Hari Keluarga Nasional ke-30. Selain itu, Wonosobo meraih Anugerah Kota Kreatif dari Kemenparekraf RI berkat kondisi alamnya yang indah dan roadmap pariwisata yang terintegrasi.

 

Dalam hal keterbukaan informasi publik, Desa Mirombo, Kecamatan Watumalang, mendapat apresiasi dari Kementerian Desa RI sebagai Juara 1 Nasional Keterbukaan Informasi Publik untuk Wilayah Barat Indonesia dari Komisi Informasi Pusat.

 

Prestasi-prestasi ini menunjukkan bahwa Afif-Albar terus berupaya melakukan yang terbaik bagi masyarakatnya. Meskipun menghadapi kondisi sulit pasca Covid-19 yang menyebabkan defisit anggaran, mereka berhasil membuat skema khusus untuk mengatasi masalah ini, menempatkan Wonosobo sebagai satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang mengikuti skema Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) dari pemerintah pusat.

 

Standard Post with Image
Wisata

DPRD Wonosobo Tekankan Gotong Royong dalam Perayaan Hari Jadi ke-199

Wonosobonews.com - Hari Rabu (24/7/2024), Kabupaten Wonosobo merayakan hari jadi ke-199 dengan serangkaian acara yang meriah dan penuh makna.

Perayaan dimulai sejak pagi dengan upacara bendera di Alun-alun Wonosobo yang dihadiri oleh bupati, wakil bupati, jajaran pejabat daerah, dan masyarakat setempat. Berbagai acara seni dan budaya seperti pawai budaya, pertunjukan tari tradisional, dan pameran kerajinan lokal turut memeriahkan suasana.

Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo, menyampaikan bahwa perayaan ulang tahun ke-199 ini bukan sekadar seremonial. Namun juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas dan semangat gotong-royong sebagai masyarakat Wonosobo.

Eko menekankan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal yang sangat sakral. “Tema yang diangkat di tahun ini adalah Guyub Rukun Mustikaning Ratu. Ini tidak lain untuk sama-sama membangun daerah dengan tetap mengedepankan asas musyawarah. Meskipun ada perbedaan tapi nuansanya tetap damai dan bersatu,” katanya.

Eko juga mengapresiasi berbagai capaian pembangunan yang telah diraih Wonosobo. “Kita patut berbangga dengan berbagai kemajuan yang telah kita capai. Baik di bidang infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan. Namun, kita tidak boleh lengah. Tantangan ke depan masih banyak, dan kita harus tetap bersatu untuk menghadapi segala rintangan,” tambahnya.

Ketua DPRD juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berperan aktif dalam pembangunan daerah. “Saya mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, untuk terus bekerja sama dan berinovasi demi kemajuan Wonosobo yang lebih baik. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk mencapai cita-cita bersama,” tandasnya.

Dalam refleksi HUT ini, Eko menyatakan telah banyak melihat peningkatan signifikan di berbagai sektor seperti infrastruktur dan pelayanan publik. “Namun, kita juga harus jujur bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan,” ujarnya.

Eko menyoroti beberapa area yang perlu perhatian lebih, termasuk pengelolaan sampah, kualitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan. “Masalah infrastruktur jalan masih perlu penanganan lebih serius. Kita juga harus memastikan semua anak Wonosobo mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai,” tambahnya.

Dalam dunia pendidikan, Eko memberikan perhatian khusus. “Dengan anggaran 20 persen APBN yang dialokasikan ke sektor pendidikan, saya berharap pendidikan karakter bisa diterapkan bagi generasi bangsa ini. Karena masalah etika anak muda sekarang menjadi banyak pembahasan. Saya berharap pemerintah bisa fokus memperbaiki masalah tersebut,” ungkapnya.

Evaluasi ini diharapkan menjadi pemacu semangat bagi pemerintah dan masyarakat Wonosobo untuk terus berbenah dan bekerja sama demi kemajuan bersama.

 

Standard Post with Image
Wisata

Live In Desa Sendangsari Petualangan Budaya

Wonosobonews.com - Desa Wisata Sendangsari di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, baru-baru ini menerima kunjungan tamu dari Qatar melalui Program Youth FUNtastic Journey (YFJ) yang diselenggarakan oleh Yayasan Sahabatku Mitra Remaja (Sahabatku) dari Jakarta. Ketua rombongan, Deden Mulyadi, bersama dengan EO dari PT Bina Daya Nugraha (BDN), membawa peserta yang terdiri dari anak-anak diaspora Indonesia tingkat SMP dan SMA di Qatar. Program ini bertujuan untuk mengenal, memahami, dan merasakan kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Pada hari Minggu pukul 10 pagi, peserta tiba di Sendangsari dan disambut oleh panitia, Sekretaris Desa Sendangsari, Bapak Bambang Adi Nugroho, dan Pengurus Pokdarwis Dewisri, Bihun. Setelah sambutan, peserta dibagi ke homestay masing-masing untuk bercengkrama dengan ibu asuh mereka. Setelah sholat Dhuhur dan makan siang, peserta mengunjungi enam UMKM lokal, yaitu pembuatan gebleg, produksi dan pengemasan brondong, industri rumah tangga tempe godhong, produksi combro, dan pembuatan tempe kemul. Pengalaman langsung ini memberikan wawasan tentang tradisi kuliner dan kerajinan lokal.

Hari kedua diisi dengan kegiatan layanan masyarakat. Peserta putra membersihkan dan mengecat mushola, sementara peserta putri mengadakan MPLS di SD Sendangsari. Siang harinya, mereka mengikuti workshop eco-printing menggunakan dedaunan, kemudian memanen kenci di sawah desa dan berlomba menangkap lele. Malam harinya, peserta mengikuti permainan malam untuk melatih kerjasama tim.

Hari terakhir dimulai dengan pertukaran simbolis vandel antara pihak Youth FUNtastic Journey dan Desa Wisata Sendangsari. Setelah itu, peserta menerima souvenir berupa gantungan kunci, brondong, dan tempe godhong sebagai kenang-kenangan. Pengurus Pokdarwis Dewisri Desa Sendangsari, Bihun, menyambut baik kedatangan tamu dari Qatar. Desa ini dikenal sebagai Desa Wisata Budaya dan Pertanian yang kaya akan kesenian tradisional dan sering menjadi tujuan live-in bagi ratusan siswa dari berbagai daerah, bahkan dari tingkat TK dan SD setempat. Anak-anak sangat betah dan seringkali tidak ingin pulang karena sudah mengenal baik bapak ibu induk semangnya.

Pengalaman live-in ini memberikan dampak abadi bagi para peserta. Saat berpamitan dengan keluarga asuh dan teman-teman baru, kenangan dan hubungan yang terbentuk selama tiga hari ini menunjukkan semangat pertukaran budaya dan ikatan yang kuat melalui pengalaman bersama dan saling menghormati. Sekretaris Desa, Bambang Adi Nugroho, menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf atas keterbatasan fasilitas. Meskipun ada kesulitan bahasa karena mayoritas masyarakat menggunakan bahasa Jawa, pemerintah desa sedang membangun Kantor Desa Baru untuk memaksimalkan kegiatan kemasyarakatan, termasuk pemuda, olahraga, dan kesenian.

Dengan sambutan hangat dan pengalaman budaya yang kaya, Desa Wisata Sendangsari memberikan kenangan tak terlupakan bagi para peserta Youth FUNtastic Journey.