Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kantor Imigrasi Wonosobo Gelar Operasi Jagratara III, Pantau TKA di Beberapa Perusahaan

Wonosobonews.com - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo melaksanakan Operasi Jagratara Tahap III pada 7-9 Oktober 2024. Operasi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan kendali dari Direktorat Jenderal Imigrasi, bertujuan memastikan kehadiran tenaga kerja asing (TKA) sesuai aturan yang berlaku.

Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo, Imam Bahri, menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah proaktif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah kerja mereka. "Kegiatan ini merupakan langkah proaktif kami untuk memastikan bahwa kehadiran orang asing di wilayah kami sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya saat ditemui oleh media.

Operasi kali ini menyasar tiga perusahaan di wilayah Temanggung dan Magelang. Pada hari pertama, tim mengunjungi PT. Central Jawa Wood di Temanggung, di mana ditemukan beberapa TKA yang masa izin tinggalnya hampir habis. Beberapa TKA sudah mengajukan perpanjangan, sementara yang lainnya akan segera menyelesaikan masa tugas.

Hari kedua, operasi dilanjutkan di PT. VKTR Sakti, Magelang. Di sini, beberapa TKA menggunakan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) dengan indeks C-20 untuk melakukan pemasangan mesin dari China. Pemeriksaan menunjukkan bahwa dokumen mereka sesuai dengan standar yang berlaku.

Terakhir, tim melakukan pemeriksaan di PT. Wei Kang Medical, juga di Magelang. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi alat kesehatan dan tas belanja. Dari pemeriksaan, dua TKA berkewarganegaraan China sedang bertugas memasang mesin di perusahaan tersebut. Sebelumnya, ada empat TKA, namun dua di antaranya telah kembali ke negara asal karena proyek pembangunan perusahaan yang tertunda.

Hasil dari ketiga operasi ini tidak menemukan pelanggaran keimigrasian, dan seluruh dokumen TKA dinyatakan lengkap serta sesuai prosedur. Operasi Jagratara ini diharapkan dapat terus menjamin keamanan dan kepatuhan terkait izin tinggal orang asing di wilayah Wonosobo dan sekitarnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Persit Cabang XXVII Kodim 0707 Wonosobo Gelar Pengajian Untuk Dukung Suami Tugas Jauh

Wonosobonews.com - Persatuan Istri Tentara (Persit) Cabang XXVII Kodim 0707/Wonosobo mengadakan pengajian khusus pada Kamis, 10 Oktober 2024, sebagai bentuk dukungan moral untuk para suami yang sedang bertugas di Jakarta. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh anggota Persit dan diisi dengan ceramah oleh Hj. Noer Farida.

Dalam ceramahnya, Hj. Noer Farida memberikan pesan inspiratif tentang pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga meskipun terpisah oleh jarak. Ia menekankan bahwa komunikasi adalah kunci dalam hubungan jarak jauh.

"Komunikasi adalah kunci," ujarnya. Ia juga mendorong para istri untuk menjelaskan kepada anak-anak mengenai tugas yang dijalankan oleh ayah mereka.  

"Penting bagi anak-anak untuk mengerti bahwa ayah mereka sedang menjalankan tugas negara," tambahnya, berharap para ibu dapat lebih tenang dalam menghadapi situasi ini.

Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ceramah, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan antar anggota Persit. Dengan kegiatan positif seperti pengajian, para istri TNI diharapkan dapat tetap produktif dan kuat dalam menghadapi tantangan saat harus berpisah dengan suami yang bertugas di luar daerah.

Pengajian ini juga menjadi momentum penting untuk mendoakan keselamatan dan kelancaran tugas para suami yang jauh dari rumah.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Menelusuri Keajaiban Tuk Bima Lukar di Dieng, Wonosobo

Wonosobonews.com - Bagi Anda yang pernah mengunjungi Dieng, Tuk Bima Lukar pasti sudah dikenal. Terletak di Jalan Dieng, Sidorejo, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, objek wisata ini mudah dijangkau. Dari arah Wonosobo, Tuk Bima Lukar berada di sebelah kanan gapura selamat datang di Dieng.

Tuk Bima Lukar menawarkan pengalaman wisata sejarah yang menarik. Meskipun wisata sejarah terkadang dianggap kurang diminati, tempat ini kini dilengkapi dengan fasilitas menarik, seperti spot foto yang menarik perhatian pengunjung. Dikenal dengan mata air sakralnya, Tuk Bima Lukar memiliki air yang terus mengalir tanpa mengenal musim, menjadikannya salah satu sumber aliran Sungai Serayu.

Air mancur di Tuk Bima Lukar berasal dari batuan kuno dan memiliki legenda yang menarik. Menurut cerita, mata air ini berkaitan dengan sosok Bima, salah satu anggota Pandawa Lima. Nama Bima Lukar sendiri berasal dari kisah Bimasena yang melepas sembilan jenis pakaian untuk disucikan di mata air ini sebelum menghadap Dewa Ruci.

Legenda mengatakan, Bima bersaing dengan Kurawa dalam menciptakan sungai. Dalam mimpinya, ia mendapatkan petunjuk untuk melepaskan pakaiannya sebelum menggali. Dengan cara itu, Bima akhirnya berhasil.

Tuk Bima Lukar menjadi hulu Sungai Serayu, yang namanya diambil dari ucapan Bima yang terpesona oleh kecantikan seorang gadis yang mandi di sungai hasil karyanya. Ia mengucapkan "sira ayu," yang artinya "kamu cantik," yang kemudian menjadi nama sungai tersebut.

Hingga kini, Tuk Bima Lukar dianggap sakral dan sering digunakan untuk ritual penyucian. Air dari tempat ini menjadi salah satu air suci yang diambil dari tujuh sumber di Wonosobo untuk Upacara Tradisi Birat Sengkala setiap peringatan Hari Jadi Wonosobo. Selain itu, ada tradisi lain yang memanfaatkan air Tuk Bima Lukar untuk keperluan ritual, seperti Babad Dieng.

Bangunan Tuk Bima Lukar terdiri dari tiga tingkat. Tingkat paling atas merupakan bagian suci yang digunakan untuk menaruh sesaji. Di bawahnya, terdapat kolam yang menampung air, sementara di bagian bawah ada dua pancuran. Di sinilah pengunjung bisa mencuci muka atau mandi. Mitos yang beredar menyatakan bahwa siapa pun yang membasuh muka atau badan di sini akan awet muda.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Ajang Kreativitas Anak Usia Dini 2024 Mendorong Bakat dan Minat Anak di Wonosobo

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Ajang Kreativitas Anak Usia Dini 2024 di Aula Don Bosco Wonosobo pada 10 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta kreativitas anak-anak di berbagai bidang, seperti seni lukis, musik, dan olahraga. Sekitar 900 siswa dan pendamping diharapkan dapat merangsang dan menyalurkan bakat serta minat mereka secara positif, yang berpengaruh baik bagi perkembangan otak pada periode golden age.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Musofa, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi media bagi siswa PAUD untuk menunjukkan kreativitas, sportifitas, dan kerja sama tim. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan stimulasi kecerdasan anak melalui aktivitas yang menyenangkan.  

“Terselenggaranya Ajang Kreativitas Anak Usia Dini tingkat Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 ini sebagai wujud dukungan terhadap kemajuan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, khususnya di Kabupaten Wonosobo,” ujarnya.

Bunda PAUD Wonosobo, Chusniatul Muhammad Albar, menekankan pentingnya edukasi pada awal kehidupan, ketika otak manusia sedang berkembang. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini dapat mempertajam kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestesis anak, yang diperlukan untuk keberhasilan dalam pendidikan dan kehidupan.

“Saya yakin, ajang ini mampu memberikan ruang beraktivitas yang inovatif dan kreatif, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan menumbuhkan budaya berprestasi bagi anak usia dini. Selain itu juga akan menggugah serta meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini di Kabupaten Wonosobo,” ungkapnya.

Chusniatul juga menyoroti peran orang tua dalam kegiatan ini, yang dapat memperkuat hubungan dan sinergi dalam pendidikan anak usia dini. Pelibatan orang tua diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Wonosobo, sehingga semua anak dapat terlayani sesuai kebutuhannya.

 

Standard Post with Image
ekonomi

Sukirno, Petani Kreatif Wonosobo Sukses Kembangkan Tembakau Lembutan dan Ternak Dombos

Wonosobonews.com - Seorang petani dari Dusun Garunglor, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, bernama Sukirno, telah membuktikan bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sumber penghasilan. Berasal dari keluarga petani tembakau, pria berusia 37 tahun ini kini mengelola berbagai usaha, mulai dari produksi tembakau lembutan, grading kopi arabika, hingga peternakan kambing dombos.

Pada awal 2022, ketika harga tembakau rajangan anjlok akibat banyaknya penolakan dari pabrik, Sukirno mengambil langkah inovatif dengan memproduksi tembakau lembutan. Produk ini lebih mudah dalam proses pembuatannya dan memiliki pasar yang lebih luas. Kini, tembakau lembutan Garunglor dikenal karena kualitasnya yang unggul dan mulai merambah pasar di luar daerah.

Selain tembakau, Sukirno juga mengembangkan kopi arabika khas Gunung Sumbing, yang memiliki cita rasa unik. Kopi ini menarik perhatian pemerintah daerah karena potensinya dalam meningkatkan perekonomian lokal. Melalui kelompok tani, Sukirno turut memperkenalkan program tumpangsari yang membantu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.

Tidak hanya sukses di pertanian, Sukirno juga mencetuskan program peternakan kambing dombos dengan inisiatif "Satu Rumah Satu Dombos." Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi warga melalui ternak kambing bernilai tinggi. Kini, lebih dari 1.000 kambing dombos telah dibudidayakan di Garunglor, menjadikan dusun ini sebagai pusat pengembangan kambing berkualitas di Wonosobo.

Dusun Garunglor juga memiliki potensi besar dalam bidang wisata, sebagai basecamp pendakian Gunung Sumbing, yang sering menjadi titik awal bagi pendaki dari berbagai daerah.

Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, saat mengunjungi rumah Sukirno, menyampaikan kekagumannya. “Pemuda seperti Sukirno menjadi inspirasi bagi kita semua. Di usianya yang relatif muda, dia tidak hanya membangun ekonomi keluarganya, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Inisiatifnya dalam memproduksi tembakau lembutan, membudidayakan kopi arabika, dan mengembangkan peternakan kambing dombos hingga 20 ekor, menunjukkan bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berani berusaha,” ujarnya. Albar berharap lebih banyak pemuda Wonosobo mengikuti jejak Sukirno dalam membangun ekonomi lokal.

“Dengan semangat yang sama, saya yakin kita bisa bersama-sama membangun ekonomi yang lebih kuat,” tutup Albar.