Standard Post with Image
wonosobo terkini

Upaya Mahasiswa UNDIP untuk Perencanaan Perkotaan Wonosobo Berbasis Ekonomi Lokal

Wonosobonews.com - Dalam upaya mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, yang tergabung dalam Kelompok B2 Kecamatan Kertek, melakukan survei dan pengolahan data di 2 kelurahan dan 12 desa di Kecamatan Kertek selama tiga semester. Kegiatan ini bertujuan menyusun ‘Konsep Perencanaan Kawasan Perkotaan Kertek Tahun 2025 – 2045’.

Konsep ini dirancang untuk “Mewujudkan Kawasan Perkotaan Kertek Sebagai Pusat Ekonomi Lokal Wonosobo pada Simpul Strategis Kabupaten Wonosobo yang Berkualitas, Berbasis Agrobisnis dan Ekowisata dengan Pendekatan Kota Tangguh terhadap Bencana”.

Kelompok ini memaparkan hasil konsepnya di Aula Kantor Kecamatan Kertek pada Selasa, 5 November 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Kasi Ekbang Kecamatan Kertek, para kepala desa dan kelurahan, perwakilan lembaga masyarakat desa/kelurahan, dan tokoh masyarakat dari 12 desa dan 2 kelurahan di Kecamatan Kertek, serta 3 dosen dan 14 mahasiswa Kelompok B2. Total peserta mencapai 21 orang.

Acara berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 dengan agenda pembukaan, doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penayangan video impresi kelompok, sambutan dari perwakilan kecamatan, sambutan dosen, pemaparan konsep, sesi tanya jawab, penyerahan peta, dokumentasi, dan penutupan.

Dalam sambutannya, Kasi Ekbang Kecamatan Kertek, Ibu Elfira Febriyanti Effendi, S.T., yang mewakili Camat Kertek, menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa dan Universitas Diponegoro atas upayanya menyusun Konsep Perencanaan Kawasan Perkotaan Kertek 2025 – 2045. Ia berharap konsep ini dapat menjadi panduan bagi para pembuat kebijakan untuk kemajuan Kecamatan Kertek ke depannya.

Konsep perencanaan ini akan diserahkan kepada Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo dan Kecamatan Kertek sebagai rekomendasi perencanaan kawasan perkotaan di masa mendatang.

Selama kegiatan berlangsung, situasi tetap kondusif, dan para tamu undangan tampak antusias terhadap konsep yang dipaparkan. Hal ini terlihat dari banyaknya tanggapan dan saran yang disampaikan pada sesi tanya jawab terkait perencanaan kawasan perkotaan Kertek.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Tradisi Kiai Surung Wonosobo Akan Meriahkan Anjungan Jawa Tengah TMII 2024

Wonosobonews.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo tengah mempersiapkan penampilan tradisi Kiai Surung di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang akan dilaksanakan pada 16 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang wajib diikuti oleh setiap daerah di Jawa Tengah.

Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa partisipasi dalam acara ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. "Kegiatan TMII rutin setiap tahun, kita diwajibkan untuk mengisi Anjungan Jawa Tengah," ungkapnya saat dihubungi pada Selasa, 5 November 2024. Tradisi lisan yang akan diangkat dalam penampilan ini adalah cerita tentang Kiai Surung, seorang tokoh pahlawan yang dikenal dengan perjuangannya melawan penjajahan. "Selain nilai perjuangan, juga ada nilai seninya," lanjut Agus, menambahkan bahwa pertunjukan ini bertujuan untuk menonjolkan kebudayaan khas Wonosobo.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo memberikan dukungan anggaran khusus untuk kelancaran acara ini. "Dukungan dari Disparbud ada anggaran khusus," kata Agus. Harapannya, dengan dukungan tersebut, seluruh kebutuhan tim dan peralatan akan dapat dipenuhi sehingga pertunjukan dapat berlangsung lancar.

Selain menampilkan tradisi Kiai Surung, acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan makanan khas Wonosobo, seperti tempe kemul dan mi ongklok, yang akan menjadi bagian dari promosi kuliner daerah. Agus menegaskan pentingnya aspek kuliner sebagai identitas budaya Wonosobo.

Kegiatan ini juga menjadi sarana pertemuan antara Pemkab Wonosobo dengan Ikatan Keluarga Wonosobo (IKW), Pawon, dan PSW, yang akan diundang untuk berpartisipasi dan mendukung promosi budaya daerah. "Kegiatan ini mempertemukan Pemkab Wonosobo dengan IKW, Pawon, PSW. Nanti diundang untuk hadir di situ," jelasnya.

Selain mempersiapkan penampilan di Anjungan Jawa Tengah, acara ini juga akan diwarnai dengan kompetisi seni pertunjukan antar-kabupaten yang akan dinilai oleh juri. Agus berharap tim Wonosobo dapat mempertahankan prestasi yang diraih tahun lalu. "Ini bagian dari promosi, menjadi prestasi jika kita juara," ujarnya.

Tim yang akan berangkat terdiri dari 50 orang, dengan Waket Prasudi Puger, atau yang lebih dikenal dengan "Mas Waket," sebagai pelatih utama yang akan memimpin persiapan tim. "Ini kita secara komando diserahkan ke M as Waket, Mas Waket biasanya bekerja sama dengan berbagai sanggar seni untuk memecah sub-sub tugas dalam persiapan," kata Agus. Agus optimis bahwa, meskipun tantangan untuk mempertahankan gelar juara lebih berat, persiapan yang matang akan membawa hasil positif. "Tantangan setelah tahun kemarin juara, mempertahankan lebih berat, tapi saya yakin, dengan persiapan yang matang, saya optimis insha allah menang," ungkapnya.

Acara di TMII ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai promosi penting bagi Wonosobo. Dengan penampilan yang dipersiapkan matang, Wonosobo berpotensi untuk semakin dikenal di tingkat nasional. Selain itu, promosi kuliner khas seperti tempe kemul dan mi ongklok juga menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Wonosobo. Prestasi dalam ajang ini juga berpotensi memperkenalkan lebih luas lagi keindahan alam dan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat, yang tentu saja akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Wonosobo.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Desa Talunombo Ajarkan Membatik dan Ubah Sampah Jadi BBM ke Siswa SD Ma'arif Tieng

Wonosobonews.com - Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, kembali menjadi lokasi outing class bagi siswa dalam rangka implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada kesempatan kali ini, Desa Talunombo menerima kunjungan dari 110 siswa dan guru SD Ma'arif Tieng pada Selasa, 5 November 2024, di mana mereka terlibat dalam berbagai kegiatan edukatif.

Selama kunjungan, para siswa belajar membatik dengan teknik dasar menggunakan canting di area Joglo-Soekarno, sebuah joglo tradisional yang menjadi pusat aktivitas di desa ini. Kepala Desa Talunombo, Badarudin, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan seni batik kepada generasi muda agar mereka turut melestarikan kebudayaan lokal dan mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembuatan batik.

Selain membatik, siswa juga dikenalkan dengan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). "Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan dan komunitas lokal dalam upaya pelestarian budaya dan pendidikan lingkungan," ungkap Badarudin.

Kepala SD Ma'arif Tieng, Kakimul Jihadi, menyebutkan bahwa kegiatan outing class ini merupakan bagian dari program sekolah untuk memperkaya pengetahuan siswa di luar ruang kelas. "Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih menghargai budaya lokal dan memahami proses pembuatan batik secara langsung," ujarnya.

Desa Talunombo sendiri dikenal sebagai destinasi agro-ekowisata dengan berbagai program edukatif seperti pelatihan membatik, pertanian organik, dan pengenalan budaya lokal yang menyatukan rekreasi dan pembelajaran.

Program ini tidak hanya memberikan wawasan budaya, tetapi juga mengajarkan kepada anak-anak cara mengelola sampah secara kreatif menjadi sumber energi alternatif. Dengan demikian, siswa mendapat pandangan langsung tentang pentingnya inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Di samping itu, kolaborasi antara desa dan sekolah memperlihatkan langkah konkret untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap pelestarian budaya dan pengelolaan lingkungan.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Plt Gubernur Jateng Hadiri Uji Coba Program Makan Siang Gratis untuk Siswa SD di Wonosobo

Wonosobonews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo merencanakan uji coba program makan siang gratis bagi siswa SD sederajat, yang akan dimulai pada Jumat, 8 November 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan mengedukasi keluarga tentang pentingnya asupan makanan bergizi.

Pembukaan uji coba pertama akan diselenggarakan di SD Negeri 10 Wonosobo, dengan peresmian oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, didampingi Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar.

Kepala Bidang Kurikulum Disdikpora Wonosobo, Paryono, mengungkapkan bahwa pelaksanaan awal program akan difokuskan pada SD yang berada di Kecamatan Wonosobo. "Kami akan menargetkan di Kecamatan Wonosobo karena arahan dari provinsi agar distribusi makanan tepat waktu. Nanti kita akan ke SD 10 Wonosobo, SD 2 Wonosobo, SD Pagerkukuh dan MI Kliwonan. Jumlah keseluruhan ada 1.911 karena kita kuotanya 2.000," ujarnya. Program ini melibatkan kerjasama antara Disdikpora dan beberapa lembaga seperti Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, BPPKAD, Bappeda, serta UMKM penyedia makanan di empat SD tersebut. Program ini akan berlangsung selama 25 hari kerja.

Dalam persiapannya, Disdikpora mengadakan rapat pada Senin, 4 November 2024 di Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo untuk memastikan pelaksanaan berjalan efektif dan sesuai harapan. Salah satu tujuan utama adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya gizi melalui makan siang gratis. "Salah satu yang terpenting nanti anak akan menjadi agen di rumah untuk memberikan penjelasan ke orangtua mengenai makanan bergizi. Kemudian nanti juga akan diukur perkembangan tinggi badan dan kondisi kesehatan tiap seminggu sekali" tambah Paryono.

Para penyedia makanan yang telah memenuhi kriteria ditunjuk sebagai mitra program ini. Dari sekitar 30 penyedia yang terdata, sebanyak 11 telah resmi menjadi penyuplai. Setiap penyedia akan bertanggung jawab menyediakan maksimal 100 paket makan siang per hari. Menu dan kemasan makanan harus sesuai dengan standar Dinas Kesehatan, serta makanan harus melalui uji laboratorium untuk memastikan kualitas dan keamanan sebelum didistribusikan.

Program uji coba ini juga bertujuan untuk membantu mengurangi angka stunting, yang menjadi perhatian khusus di Wonosobo. “Harapan saya dengan kehadiran program ini, angka stunting dapat ditekan. Program ini juga memberikan pemahaman bahwa makanan bergizi berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Paryono.

Selain manfaat nutrisi langsung, program ini bertujuan menciptakan budaya baru di keluarga peserta, di mana anak-anak dapat membawa wawasan baru tentang gizi ke rumah mereka. Dengan melibatkan anak-anak sebagai agen perubahan, program ini menekankan pentingnya edukasi gizi dari generasi muda ke lingkup keluarga. Selain itu, uji coba ini memberikan dukungan langsung pada UMKM setempat melalui keterlibatan mereka sebagai penyedia makanan, yang akan berpotensi meningkatkan perekonomian lokal.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Meriahkan Milad ke 112, PD Muhammadiyah Wonosobo Fokus pada Kaderisasi Generasi Muda

Wonosobonews.com - Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo menyelenggarakan Festival Milad Muhammadiyah (FMM) ke-112, yang mengusung tema “Mencerahkan dan Menggembirakan” guna memperingati ulang tahun Muhammadiyah yang ke-112.

Ketua Panitia FMM, Adinda Satria Bagus, menjelaskan bahwa festival ini diikuti oleh 1.544 peserta yang dibagi menjadi 17 kontingen. Peserta datang dari berbagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah tingkat kecamatan, amal usaha Muhammadiyah, serta pelajar SMP, SMA, dan SMK Muhammadiyah di Wonosobo.

Para peserta berlaga dalam beragam perlombaan olahraga, seni, dan budaya. Festival ini dimulai dengan Parade Opening Ceremony, yang diikuti oleh 1.317 peserta pada Minggu, 3 November 2024.

Parade dibuka pukul 06.30 pagi dengan rute dari SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo, melintasi Jalan Bhayangkara, dan berakhir di SMA Muhammadiyah Wonosobo.

“Perlombaan akan berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 November 2024, mencakup cabang-cabang seperti futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan bola voli. Selain itu, terdapat juga lomba gobak sodor, memasak, kemakmuran masjid, paduan suara, desain batik, dan pemberdayaan ekonomi cabang,” ujar Adinda kepada Radar Magelang pada Senin, 4 November 2024.

Kegiatan akan dilanjutkan dengan apel besar di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo pada 18 November 2024, yang akan dihadiri oleh pimpinan cabang, pimpinan ranting, amal usaha, serta organisasi otonom Muhammadiyah. Pengumuman pemenang dari berbagai perlombaan akan disampaikan pada acara ini.

Festival akan diakhiri dengan agenda jalan sehat pada 1 Desember 2024, diikuti oleh semua peserta lomba serta anggota Muhammadiyah. Dalam kegiatan tersebut, panitia menyediakan tiga hadiah doorprize berupa tiket umroh bagi peserta yang beruntung. “Saya melihat antusiasme warga Muhammadiyah dan para peserta sangat luar biasa. Insya Allah, kegiatan ini akan kami selenggarakan setiap tahun sesuai keinginan warga Muhammadiyah,” tegas Adinda.

Festival ini juga menjadi sarana kaderisasi bagi generasi muda Muhammadiyah. Adinda menambahkan bahwa antusiasme pemuda untuk lebih mengenal Muhammadiyah bisa dipicu melalui kegiatan yang menyenangkan seperti festival ini.

“Pemuda yang awalnya belum tertarik untuk mengikuti kegiatan Muhammadiyah, akhirnya terdorong untuk mengenal Muhammadiyah lebih dalam melalui perlombaan ini, meskipun mereka lahir dari keluarga Muhammadiyah. Terkadang, ketertarikan mereka tidak hanya datang dari kegiatan di masjid, tetapi juga dari perlombaan seperti ini,” imbuhnya.

FMM yang pertama ini juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun berdirinya RS PKU Muhammadiyah Wonosobo. Maka, acara ini turut diisi dengan berbagai kegiatan sosial yang didukung oleh tenaga dan teknis dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.