Standard Post with Image
ekonomi

Wonosobo Sukses Bersihkan 852 Kg Sampah Di Sungai Kalibeyi Kejajar Pada Momen Hari Sumpah Pemuda

Wonosobonews.com - Hari Sumpah Pemuda merupakan salah satu peringatan momen sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia banyak hal dilakukan oleh masyarakat Kota Wonosobo dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, tak terkecuali oleh komunitas Dieng Bersih.

Komunitas Dieng Bersih mengadakan Aksi CleanUp untuk membersihkan sampah di Sungai Kalibeyi yang berada di Kampung Wonosari, Kejajar, Wonosobo dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2023.

Dikutip dari akun Instagram @diengbersih pada Sabtu, 28 Oktober 2023, sukses mengadakan kegiatan CleanUp yang ke-10. Aksi CleanUp merupakan sebuah kegiatan membersihkan lingkungan dan sungai yang diprakarsai oleh komunitas Dieng Bersih.

Dieng Bersih melaksanakan Aksi CleanUp dengan berkolaborasi bersama Komunitas Jaga Laut dalam kegiatan "Aksi Muda Jaga Iklim" yang dilaksanakan serentak pada Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober.

Lebih dari 40.000 relawan dari berbagai lokasi di Indonesia melaksanakan kegiatan "Aksi Muda Jaga Iklim" tersebut di wilayahnya masing-masing.

Tidak hanya kegiatan membersihkan sampah namun juga dilakukan penanaman pohon oleh berbagai komunitas peduli lingkungan yang tersebar diseluruh Indonesia.

Komunitas Dieng Bersih dibantu oleh sekitar 40 relawan yang terdiri dari pemuda dan warga Kampung Wonosari, Kejajar serta berbagai kalangan anak muda dari berbagai daerah di Kota Wonosobo.

Sungai Kalibeyi merupakan sebuah sungai yang mengalir di Kampung Wonosari, Kelurahan Kejajar, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Sungai tersebut menjadi sumber air yang penting baik bagi masyarakat maupun bagi lingkungan sekitar.

Dalam Aksi CleanUp tersebut, banyak ditemukan sampah mulai dari plastik, bungkus pestisida sisa pertanian, tekstil, popok bayi, botol plastik, styrofoan dan sampah-sampah anorganik lain.

Beberapa perabot rumah tangga yang dibuang di sungai juga dibersihkan dalam Aksi CleanUp tersebut seperti setrika dan pakaian tidak terpakai.

Para relawan tampak bersemangat membersihkan sampah dengan cara menyusur Sungai Kalibeyi, bahkan hingga masuk ke area gorong-gorong demi mengambil sampah yang mencemari lingkungan.

Sampah yang terkumpul kemudian ditimbang untuk mengetahui berat total keseluruhan sampah yang berhasil dibersihkan dari Sungai Kalibeyi.

Terhitung dalam Aksi CleanUp tersebut komunitas Dieng Bersih bersama para relawan berhasil membersihkan sampah sebanyak 852 kg dari Sungai Kalibeyi di Kejajar, Wonosobo.

Sampah yang telah berhasil dibersihkan oleh Dieng Bersih bersama relawan dalam Aksi CleanUp tersebut selanjutnya dibawa ke TPA untuk dilakukan tindak lanjut.

Ali Zaenal Abidin selaku tim dari Dieng Bersih menyampaikan "Kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim ini diharapkan bisa menyadarkan kembali kepada anak muda dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama terkait permasalahan sampah."

Ali juga berharap semoga dengan kegiatan CleanUp yang dilakukan oleh komunitas Dieng Bersih tersebut bisa menginspirasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menangani permasalahan sampah dengan bijaksana.

Sedangkan Irsyad Abdul Ghofur selaku salah satu relawan yang mengikuti Aksi CleanUp menyampaikan "semoga banyak tumbuh kesadaran di masyarakat terkait kebersihan lingkungan seperti yang dilakukan oleh komunitas Dieng Bersih."

"Siapa lagi yang mau membangun kesadaran tentang kebersihan lingkungan kalau tidak dimulai dari skala kecil seperti diri sendiri, padahal lingkungan saat ini sudah mulai kotor dan tercemar." tambah Irsyad.

Irsyad juga menyampaikan harapannya "semoga masyarakat lebih serius menjaga kebersihan sungai, karena sungai yang bersih tentu bisa dimanfaatkan secara maksimal terlebih disaat musim kemarau seperti saat ini, apabila kotor tentu masyarakat akan kesulitan dalam pemanfaatan sungai tersebut."

Manusia harus bisa bersinergi dalam hal yang baik dengan alam dan lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan di muka bumi, contohnya adalah dengan membersihkan sampah dan mengelolanya secara bijak.

Membersihkan lingkungan bisa menjadi upaya yang dilakukan masyarakat untuk menjaga kelestarian kehidupan berbagai makhluk di muka bumi.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kegiatan tersebut demi kelestarian lingkungan yang tentu akan berguna bagi kelangsungan hidup manusia kelak.

Standard Post with Image
ekonomi

BPBD dan CSR melakukan droping air bersih pada 11 desa yang terdampak kekeringan di Wonosobo

Wonosobonews.com - Pada Bulan Oktober tahun 2023 kali ini musim kemarau memberikan dampak yang cukup menyulitkan bagi masyarakat Kota Wonosobo.

Di Kabupaten Wonosobo sendiri sudah ada 11 desa yang mengalami kejadian bencana kekeringan pada bulan Oktober ini.

Mengatasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan relawan, komunitas dan CSR melakukan droping air bersih pada 11 desa di Wonosobo tersebut.

Dikutip dari akun Instagram @bpbdwonosobo pada Senin, (30/10) , BPBD Kabupaten Wonosobo melakukan droping airbersih pada tanggal, (28/10) . BPDB Kabupaten Wonosobo berkolaborasi dengan relawan, komunitas dan CSR pada kegiatan droping air bersih tersebut.

Komunitas yang terlibat dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah BAGANA, RAWON, GPW, WEC, WLC, CMIC, Komunitas Panther, SSKK, LKSW, Candi Calas, Kompo Motor, SMUKER, SSW, MDMC, Sedekah Air, PPSM, HCW LEK-JO, TAGANA dan IVW.

Sedangakna CSR yang terlibat diantaranya ada Humas Polri, PT. BPR BKK Wonosobo, PT BPR Bank Wonosobo, KPH Kedu Selatan, BAZNAS, PLN ULP Wonosobo, LAZISNU, Waroeng Modern, BRI Cabang Wonosobo, Pemdes Trimulyo dan Koramil Selomerto.

Sebanyak 921.200liter air bersih berhasil didistribusikan sampai tanggal (28/10) di 11 desa terdampak kekeringan.

Standard Post with Image
ekonomi

Srikandi PLN Membantu Penyalaan listrik Gratis Kepada 80 Rumah Di Wonosobo

Wonosobonews.com - Para Srikandi yang terdiri atas karyawati PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung isu-isu sosial dan lingkungan dengan memberikan bantuan penyalaan listrik gratis di Desa Karangduwur, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. 

Srikandi PLN adalah gugus tugas yang dibentuk untuk membantu organisasi dalam mewujudkan program-program sosial. Melalui tajuk "Srikandi PLN Movement", pemberian bantuan ini diharapkan mengoptimalkan peran aktif mereka untuk memastikan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh PLN Group.

Bantuan penyalaan listrik gratis yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), diberikan kepada 80 keluarga prasejahtera dengan daya masing-masing 450 VA senilai total 100 juta rupiah. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-78 yang diperingati pada (27 /10).

Maryam, salah satu penerima bantuan mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. "Saya berterima kasih sekali atas bantuan penyambungan listrik gratis dari PLN. Selama bertahun-tahun saya menyalur dari anak tidak terlalu jauh dari sini. Hari ini alhamdulillah saya bisa menikmati listrik sendiri, sangat bermanfaat untuk penerangan dan memasak nasi," tutur Maryam. 

Hal senada turut disampaikan Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar Ia mengapresiasi langkah PLN dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan. 

"Alhamdulillah hari ini dari PLN memberikan bantuan pemasangan listrik gratis, tentu kami atas nama pribadi dan pemerintah Wonosobo menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya. Ini merupakan suatu gebrakan yang luar biasa dari BUMN PLN yang peduli dengan masyarakat rakyat kecil, yang tentu saja harus kita hargai dan apresiasi karena masih banyak rakyat yang membutuhkan. Kehadiran PLN hari ini luar biasa memberikan dorongan semangat positif kepada masyarakat untuk lebih maju lebih berkarya lagi di masa-masa yang akan datang," ujar Albar. 

Menurut Albar, program ini akan menjadi suatu motivasi bagi berbagai pihak terkait meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wonosobo serta menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Wonosobo. 

Champion Srikandi PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Aryta Wulandari, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat. "Melalui kegiatan ini kami ingin memperlihatkan upaya kami dalam hal kesetaraan gender di mana perempuan saat ini juga memiliki potensi dan tendensi serta kapasitas yang sama dengan para arjuna untuk bisa meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat. Semoga dengan adanya bantuan ini bisa mendatangkan manfaat besar bagi penerima," ungkap Aryta. 

Selain memberikan bantuan listrik gratis, para Srikandi PLN juga melakukan sosialisasi terkait kelistrikan melalui program Srikandi PLN Goes To School di SMKN 1 Kalikajar. Bantuan berupa uang tunai senilai 5 Juta Rupiah untuk sarana pendidikan turut diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. 

Standard Post with Image
Wisata

Dataran Tinggi Dieng Akan Dikembangkan Menjadi Kawasan Geopark Nasional

Wonosobonews.com - Kawasan dataran tinggi Dieng memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Geopark Nasional, baik dari sisi geoheritage, geo biodiversity, maupun geo culture.

Geoheritage berbentuk bentang alam yang berpotensi menjadi objek wisata, geo biodiversity dengan adanya flora dan fauna khas di Kawasan Dieng, juga geo culture berupa warisan kebudayaan dengan situs peninggalan peradaban menjadi keunggulan tersendiri atas kekayaan alam dan budaya di kawasan Dieng.

Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan, pengembangan Geopark sangatlah strategis, sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu juga tetap mengindahkan kelestarian lingkungan hidup dan tidak meninggalkan kearifan lokal yang ada.

“Pengembangannya tidak hanya penilaian seputar objek kawasan geografis, namun merambah ke sisi SDM yang mumpuni, seperti diklat pengenalan geopark bagi masyarakat sekitar, workshop bagi para pemuda beserta seluruh stakehokders, hingga Focus Group Discussion (FGD) persiapan penyusunan rencana induk pengembangan Geopark Nasional. Nantinya Dieng dapat dikembangkan menjadi kawasan geopark dengan pengelolaan berbasis konservasi, edukasi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi,” ucap Albar Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat menyambut rombongan tim Penilaian Awal (Pre-AssesmentGeopark Nasional Dieng di Aboretum Taman Rekreasi Kalianget, Rabu, 11 Oktober 2023.

Albar menegaskan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara dalam prosesnya sangat membutuhkan fasilitasi, supervisi, dan asistensi, baik dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi.

"Saya menyambut baik atas kedatangan tim Komite Nasional Geopark Indonesia, dan Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia beserta seluruh rombongan, di Kabupaten Wonosobo. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami, bisa menyambut dan memfasilitasi dengan baik kunjungan lapangan ini, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar," terang Gus Albar.

Melalui momentum penilaian ini Albar berharap, dapat menghasilkan output yang baik untuk melangkah ke tahap selanjutnya, sekaligus sebagai input bahan berbenah dan meningkatkan performa dalam mengembangkan Dieng sebagai Geopark Nasional.

Sementara itu, General Manager Geopark Dieng, Sri Utami menjelaskan, selama 3 hari kedepan akan ada Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang akan melakukan penilaian awal (pre assesment) sebelum dilakukan proses verifikasi oleh Kementerian ESDM pada Januari 2024 mendatang.

"Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur Jawa Tengah untuk menaikkan tingkat, yang semula Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional, dan ini sudah berproses melalui komitmen bersama antar Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara sejak 2015 lalu, kemudian hasil assesment ini akan di tindak lanjuti oleh Kemenko Maritim dan Investasi sebelum akhirnya ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional," ungkapnya

Menurutnya, ketika sudah berproses dengan kemampuan yang luar biasa melalui upaya-upaya yang sudah disiapkan, baik Pemerintah Kabupaten Wonosobo maupun Banjarnegara, sampai Tim Penilai turun ke lokasi, maka kemajuan untuk Geopark Dieng menjadi Geopark Nasional tinggal semakin dekat

Standard Post with Image
ekonomi

Kehadiran Duta Genre di Wonosobo Sebagai Upaya Membentuk Karakter Generasi Muda

Wonosobonews.com - kehadiran Duta Genre (Generasi Berencana) sebagai upaya pembinaan dan pembentukan karakter generasi muda, mampu mewujudkan generasi yang hebat, sehat, berprestasi, dan berakhlak mulia.

Hal itu disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, saat Grand Final Apresiasi Pemilihan Duta Genre Kabupaten Wonosobo 2023 di Sasana Adipura, Selasa, (3/10)

“Pemilihan ini tidak saja menjadi sebuah kompetisi, namun juga menjadi sarana edukasi yang lebih mendalam bagi para peserta, sehingga kedepanya diharapkan mampu mendiseminasikan pengetahuan yang didapat dari ajang ini, kepada sesama remaja. Saya harap Ananda para peserta Pemilihan Duta Genre, mampu memahami esensi ajang ini sebagai pembentukan karakter tangguh diera kompetisi ini, sekaligus menginternalisasi dan menerapkan prinsip serta wawasan yang didapat selama pelaksanaan pemilihan ini.

Menurutnya, momentum ini tentunya menjadi sebuah wujud kepedulian atas kualitas generasi muda Wonosobo, dimana kita harapkan bersama para remaja memiliki kesiapan mental untuk memasuki era globalisasi saat ini, sehingga tidak terpengaruh oleh hal negatif globalisasi dan modernisasi.

“Besar harapan saya, bahwa kegiatan ini akan memotivasi remaja untuk menyiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa yang sehat secara jasmani dan rohani, cerdas secara intelektual dan mental-spiritual, juga mendorong agar memiliki konsep membangun keluarga yang terencana, guna menyiapkan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dan berdaya saing,” jelas Afif.

Lebih lanjut, mengingat sebentar lagi era bonus demografi hadir di Indonesia, termasuk di kabupaten Wonosobo ini, sehingga persiapan harus dimatangkan agar generasi muda siap menghadapi era persaingan dan mampu menjadi pendukung serta kontributor dalam meningkatkan performa ekonomi negara.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Wonosobo, untuk saling bergandengan tangan dan berjalan beriringan, dalam menyiapkan generasi muda berkualitas di kabupaten kita tercinta, demi mewujudkan masa depan yang lebih baik dan sejahtera,” tandasnya.

Sementra itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Wonosobo, Dyah Retno Afif Nurhidayat menjelaskan, pemilihan Duta GenRe merupakan Agenda rutin tahunan untuk menjaring minat dan bakat remaja melalui ajang pemilihan duta generasi berencana tingkat Kabupaten.

“Tujuan kegiatan ini menjadikan remaja sebagai contoh atau role model baik di kalangan remaja maupun di masyarakat. Mewujudkan remaja wonosobo bebas dari Triad Remaja yaitu tidak menikah dini, tidak melakukan seks bebas dan bebas dari Napza,” jelas Dyah.

Kegiatan yang diikuti 20 pasang remaja putra dan putri ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi khususnya para Pendidik dan Konselor Sebaya agar dapat berpartisipasi secara nyata dan bermakna dalam pelaksanaan Program Pembinaan Ketahanan Remaja.

“Pemberian apresiasi Duta Genre ini harapannya dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam menyiapkan remaja sebagai calon subjek/pelaku/aktor pembangunan yang berkualitas dan menyiapkan remaja sebagai calon pasangan yang akan membangun keluarga berkualitas dan melahirkan pula generasi yang berkualitas dan berdaya saing,” tutup Dyah.