Tradisi Kiai Surung Wonosobo Akan Meriahkan Anjungan Jawa Tengah TMII 2024

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo tengah mempersiapkan penampilan tradisi Kiai Surung di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang akan dilaksanakan pada 16 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang wajib diikuti oleh setiap daerah di Jawa Tengah.

Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, menjelaskan bahwa partisipasi dalam acara ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. "Kegiatan TMII rutin setiap tahun, kita diwajibkan untuk mengisi Anjungan Jawa Tengah," ungkapnya saat dihubungi pada Selasa, 5 November 2024. Tradisi lisan yang akan diangkat dalam penampilan ini adalah cerita tentang Kiai Surung, seorang tokoh pahlawan yang dikenal dengan perjuangannya melawan penjajahan. "Selain nilai perjuangan, juga ada nilai seninya," lanjut Agus, menambahkan bahwa pertunjukan ini bertujuan untuk menonjolkan kebudayaan khas Wonosobo.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo memberikan dukungan anggaran khusus untuk kelancaran acara ini. "Dukungan dari Disparbud ada anggaran khusus," kata Agus. Harapannya, dengan dukungan tersebut, seluruh kebutuhan tim dan peralatan akan dapat dipenuhi sehingga pertunjukan dapat berlangsung lancar.

Selain menampilkan tradisi Kiai Surung, acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan makanan khas Wonosobo, seperti tempe kemul dan mi ongklok, yang akan menjadi bagian dari promosi kuliner daerah. Agus menegaskan pentingnya aspek kuliner sebagai identitas budaya Wonosobo.

Kegiatan ini juga menjadi sarana pertemuan antara Pemkab Wonosobo dengan Ikatan Keluarga Wonosobo (IKW), Pawon, dan PSW, yang akan diundang untuk berpartisipasi dan mendukung promosi budaya daerah. "Kegiatan ini mempertemukan Pemkab Wonosobo dengan IKW, Pawon, PSW. Nanti diundang untuk hadir di situ," jelasnya.

Selain mempersiapkan penampilan di Anjungan Jawa Tengah, acara ini juga akan diwarnai dengan kompetisi seni pertunjukan antar-kabupaten yang akan dinilai oleh juri. Agus berharap tim Wonosobo dapat mempertahankan prestasi yang diraih tahun lalu. "Ini bagian dari promosi, menjadi prestasi jika kita juara," ujarnya.

Tim yang akan berangkat terdiri dari 50 orang, dengan Waket Prasudi Puger, atau yang lebih dikenal dengan "Mas Waket," sebagai pelatih utama yang akan memimpin persiapan tim. "Ini kita secara komando diserahkan ke M as Waket, Mas Waket biasanya bekerja sama dengan berbagai sanggar seni untuk memecah sub-sub tugas dalam persiapan," kata Agus. Agus optimis bahwa, meskipun tantangan untuk mempertahankan gelar juara lebih berat, persiapan yang matang akan membawa hasil positif. "Tantangan setelah tahun kemarin juara, mempertahankan lebih berat, tapi saya yakin, dengan persiapan yang matang, saya optimis insha allah menang," ungkapnya.

Acara di TMII ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai promosi penting bagi Wonosobo. Dengan penampilan yang dipersiapkan matang, Wonosobo berpotensi untuk semakin dikenal di tingkat nasional. Selain itu, promosi kuliner khas seperti tempe kemul dan mi ongklok juga menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Wonosobo. Prestasi dalam ajang ini juga berpotensi memperkenalkan lebih luas lagi keindahan alam dan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat, yang tentu saja akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Wonosobo.

Share this Post: