Wonosobonews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo merencanakan uji coba program makan siang gratis bagi siswa SD sederajat, yang akan dimulai pada Jumat, 8 November 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan mengedukasi keluarga tentang pentingnya asupan makanan bergizi.
Pembukaan uji coba pertama akan diselenggarakan di SD Negeri 10 Wonosobo, dengan peresmian oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, didampingi Plt Bupati Wonosobo, Muhammad Albar.
Kepala Bidang Kurikulum Disdikpora Wonosobo, Paryono, mengungkapkan bahwa pelaksanaan awal program akan difokuskan pada SD yang berada di Kecamatan Wonosobo. "Kami akan menargetkan di Kecamatan Wonosobo karena arahan dari provinsi agar distribusi makanan tepat waktu. Nanti kita akan ke SD 10 Wonosobo, SD 2 Wonosobo, SD Pagerkukuh dan MI Kliwonan. Jumlah keseluruhan ada 1.911 karena kita kuotanya 2.000," ujarnya. Program ini melibatkan kerjasama antara Disdikpora dan beberapa lembaga seperti Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, BPPKAD, Bappeda, serta UMKM penyedia makanan di empat SD tersebut. Program ini akan berlangsung selama 25 hari kerja.
Dalam persiapannya, Disdikpora mengadakan rapat pada Senin, 4 November 2024 di Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo untuk memastikan pelaksanaan berjalan efektif dan sesuai harapan. Salah satu tujuan utama adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya gizi melalui makan siang gratis. "Salah satu yang terpenting nanti anak akan menjadi agen di rumah untuk memberikan penjelasan ke orangtua mengenai makanan bergizi. Kemudian nanti juga akan diukur perkembangan tinggi badan dan kondisi kesehatan tiap seminggu sekali" tambah Paryono.
Para penyedia makanan yang telah memenuhi kriteria ditunjuk sebagai mitra program ini. Dari sekitar 30 penyedia yang terdata, sebanyak 11 telah resmi menjadi penyuplai. Setiap penyedia akan bertanggung jawab menyediakan maksimal 100 paket makan siang per hari. Menu dan kemasan makanan harus sesuai dengan standar Dinas Kesehatan, serta makanan harus melalui uji laboratorium untuk memastikan kualitas dan keamanan sebelum didistribusikan.
Program uji coba ini juga bertujuan untuk membantu mengurangi angka stunting, yang menjadi perhatian khusus di Wonosobo. “Harapan saya dengan kehadiran program ini, angka stunting dapat ditekan. Program ini juga memberikan pemahaman bahwa makanan bergizi berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Paryono.
Selain manfaat nutrisi langsung, program ini bertujuan menciptakan budaya baru di keluarga peserta, di mana anak-anak dapat membawa wawasan baru tentang gizi ke rumah mereka. Dengan melibatkan anak-anak sebagai agen perubahan, program ini menekankan pentingnya edukasi gizi dari generasi muda ke lingkup keluarga. Selain itu, uji coba ini memberikan dukungan langsung pada UMKM setempat melalui keterlibatan mereka sebagai penyedia makanan, yang akan berpotensi meningkatkan perekonomian lokal.