Standard Post with Image
wonosobo terkini

KPU Wonosobo Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 698.869 Pemilih

Wonosobonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosobo telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024 dengan total 698.869 pemilih. Mereka akan menyalurkan hak suaranya di 1.556 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh kabupaten.

Ketua KPU Wonosobo, Ruliawan Nugroho, menjelaskan bahwa penetapan DPT melalui proses yang panjang, dimulai dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), dilanjutkan dengan proses pencocokan dan penelitian (coklit), hingga diumumkannya Daftar Pemilih Sementara (DPS). "Setelah DPS diumumkan, kami melakukan uji publik di tingkat desa dengan mengundang tokoh masyarakat untuk memberikan masukan. Termasuk dari pihak calon, bawaslu, dan masyarakat yang memiliki bukti pendukung," ujarnya.

Ruliawan menegaskan bahwa angka 698.869 yang telah ditetapkan bersifat final dan akan menjadi dasar dalam pengaturan logistik serta kebutuhan lainnya dalam penyelenggaraan pemilu. Namun, data pemilih akan terus diperbarui hingga hari pemilihan pada 27 November 2024. "Jika ada pemilih baru yang memenuhi syarat. Seperti mereka yang baru berusia 17 tahun atau pensiunan TNI-Polri, data bisa bertambah. Sebaliknya, jika ada pemilih yang meninggal atau tidak memenuhi syarat, data akan dikurangi," jelasnya.

Dengan jumlah pemilih yang besar, KPU Wonosobo memastikan persiapan pemilu berjalan sesuai dengan rencana, termasuk dalam hal logistik dan distribusi TPS.

 

Standard Post with Image
Olah Raga

Arif Hidayat Abdillah Raih Juara 2 Nasional di PON XXI 2024, Bawa Nama Jawa Tengah

Wonosobonews.com - Arif Hidayat Abdillah, seorang atlet drone berbakat asal Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, sukses mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih posisi Juara 2 di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Kompetisi ini diselenggarakan di Aceh, menjadi yang pertama kali diadakan di sana, serta yang kedua kalinya di Sumatera Utara sejak pertama kali diadakan pada tahun 1953.

Meskipun berasal dari Wonosobo, Arif tidak mewakili daerah asalnya dalam kompetisi tersebut. Sebagai atlet yang tidak mendapat dukungan penuh dari KONI Wonosobo untuk olahraga drone, Arif memilih untuk berkompetisi di bawah bendera Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Keputusan ini diambil setelah ia merasa perlu mencari dukungan dari daerah lain agar bisa tampil di ajang olahraga nasional tersebut. 

“Saya mewakili Jawa Tengah, tepatnya dari Kabupaten Purbalingga,” jelas Arif ketika ditanya mengenai daerah yang diwakilinya. Ia mengaku sudah berusaha menghubungi KONI Wonosobo, namun sayangnya tidak mendapat respon yang diharapkan. “Saya sudah pernah menghadap, tetapi tidak mendapat dukungan, jadi saya mencari dukungan dari kota lain,” tambahnya.

Meskipun begitu, keberhasilan Arif membawa nama Jawa Tengah di PON XXI 2024 menjadi bukti dedikasinya terhadap olahraga drone yang semakin berkembang di Indonesia. Tidak hanya itu, prestasinya juga memperlihatkan bahwa Wonosobo memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet berbakat, meskipun belum mendapat perhatian dan dukungan yang layak.

Selain Arif yang meraih posisi kedua, Juara 1 dalam ajang ini diraih oleh atlet asal DKI Jakarta, sementara Juara 3 dan 4 diraih oleh atlet dari Bali dan Aceh. Prestasi ini menunjukkan tingginya persaingan dalam olahraga drone yang kini semakin populer di berbagai daerah.

Dengan penuh semangat, Arif berharap keberhasilannya ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di Wonosobo dan di berbagai daerah lainnya. Ia juga berharap olahraga drone dapat mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak di masa mendatang, sehingga para atlet bisa mendapatkan dukungan yang lebih maksimal. "Semoga prestasi ini bisa membuka mata banyak orang tentang potensi besar di olahraga drone," harapnya.

Prestasi yang diraih Arif di PON XXI 2024 menjadi langkah awal penting dalam perkembangan olahraga drone di Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang belum sepenuhnya mendukung perkembangan olahraga ini.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 untuk Pariwisata dan Pertanian

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan pada tahun 2024. Program ini didanai dari beberapa sumber, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah, dan APBD Kabupaten Wonosobo.

Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardiyanto, menyatakan bahwa total dana Rp 101 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan jalan kabupaten. Salah satu fokus utama adalah jalur lingkar barat yang menghubungkan Kecamatan Selomerto, Leksono, Sukoharjo, hingga Watumalang. Jalur sepanjang 60 kilometer ini melintasi 12 ruas jalan kabupaten dan akan mendukung sektor pariwisata di kawasan Dieng serta sektor pangan di Watumalang yang dikenal sebagai sentra hortikultura.

"Jalur ini juga dapat difungsikan sebagai pengurai kemacetan sepanjang jalan dari Wonosobo menuju Kecamatan Garung ke arah barat," ujarnya.

Pada tahun 2024, anggaran sebesar Rp 19 miliar dialokasikan, dengan Rp 12 miliar untuk Kecamatan Watumalang dan Rp 7 miliar untuk Kecamatan Sukoharjo. Sejak 2020 hingga 2023, total Rp 30,4 miliar telah diinvestasikan untuk meningkatkan kualitas jalan di jalur ini.

Selain jalur lingkar barat, jalur alternatif ke arah timur juga sedang disiapkan, termasuk ruas Kuripan – Kayugiyang dan Kalilang – Bulu, yang menghubungkan ke jalan lingkar utara. "Saat ini sedang dilakukan penanganan pada ruas jalan Kuripan – Kayugiyang senilai Rp 7,8 miliar yang meliputi pekerjaan perkerasan jalan, dan pelebaran jembatan," jelas Nurudin.

Pembangunan jalan ini bertujuan mendukung pariwisata serta mengatasi kemacetan di sekitar Garung akibat tingginya kunjungan ke Dieng.

Jalur lain yang diperbaiki adalah jalan Tlogo – Jengkol, yang menghubungkan objek wisata Dieng dan Telaga Menjer. Pembangunan sepanjang 1 kilometer ini termasuk satu jembatan sepanjang 18 meter dengan anggaran Rp 7,6 miliar. Kapasitas jalan akan ditingkatkan dari lebar 3 meter menjadi 7 meter, dengan sebagian lahan hibah dari warga dan PT Indonesia Power.

 

Standard Post with Image
ukm

BLK Wonosobo Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Lokal dan Tutup Program Pelatihan

Wonosobonews.com - UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo mengadakan penandatanganan kerja sama dengan beberapa perusahaan lokal dalam bidang teknologi, perhotelan, restoran, dan pemasaran digital. Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk menyelaraskan pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan pasar kerja.  

Pada acara tersebut juga dilakukan penutupan Tailor Made Training (TMT) Program Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue yang diresmikan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, di Pendopo Kabupaten. Dalam sambutannya, Bupati Afif menyatakan bahwa keterampilan seperti menjahit tidak hanya dijalankan oleh perempuan yang sudah berkeluarga, tetapi juga sangat bermanfaat bagi mereka yang belum menikah dalam memperkuat ekonomi pribadi dan keluarga. Ia menambahkan bahwa minat masyarakat terhadap pelatihan di BLK sangat tinggi dan diharapkan dapat membantu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan ekonomi daerah.

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang, Heru MM, menyampaikan pentingnya kompetensi bagi generasi muda sebagai agen perubahan di daerah. Menurutnya, pemerintah harus membuka peluang kerja melalui pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri untuk mengatasi kemiskinan.

Kepala UPTD BLK Wonosobo, Wahid Hasim, menjelaskan bahwa BLK Wonosobo menjalankan 23 paket kegiatan yang didanai oleh anggaran sebesar Rp 1,713 miliar. Beberapa pelatihan dirancang khusus, seperti yang bekerja sama dengan SLB B Dena Upakara, untuk memastikan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Dari 368 peserta pelatihan, 315 di antaranya lulus dan dinyatakan kompeten.

Pelatihan yang diberikan di BLK Wonosobo mencakup berbagai bidang, seperti Commercial Cookery, Barista, Operator Garmen Apparel, Menjahit, Digital Marketing, Teknisi Telepon Seluler, Pemrograman Web, serta Pembuatan Roti dan Kue. Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga angkatan dengan total peserta mencapai 366 orang yang lulus atau 99%. Dari jumlah tersebut, 86% peserta dinyatakan kompeten, sementara beberapa program masih menunggu uji kompetensi, termasuk Commercial Cookery yang belum memiliki skema dari lembaga sertifikasi.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Sindikat Penjual Cat Palsu Asal Wonosobo Ditangkap di Rote Ndao

Wonosobonews.com - Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Rote Ndao berhasil menangkap empat orang sindikat penjual cat tembok palsu asal Wonosobo, Jawa Tengah. Para pelaku diketahui menjual cat tembok tanpa label Standar Nasional Indonesia (SNI), yang sempat viral di media sosial. Sebuah video berdurasi 1 menit 47 detik memperlihatkan seorang ibu mengenakan kacamata hitam, kaos oblong, dan celana jeans pendek menghadang sebuah mobil Daihatsu Xenia putih. Ia marah besar kepada para penjual yang berada di dalam mobil, terlihat beberapa ember cat bermerek AVCO LS di bagian belakang kendaraan.

Ibu tersebut marah karena cat yang dijual tidak sesuai dengan harapan, warnanya tidak sesuai dan kualitasnya buruk. Kejadian ini berlangsung di Desa Lentera, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, pada Rabu, 18 September 2024.

Menanggapi laporan dari masyarakat mengenai sindikat penjual cat palsu, Unit Tipidter Satreskrim Polres Rote Ndao langsung menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan. Di sana, polisi mengamankan empat orang penjual cat palsu, dengan inisial AN (44), IS (33), AP (25), dan I (57), semuanya berasal dari Kecamatan Kertek, Wonosobo.

Dari para pelaku, polisi menyita 32 ember cat tembok merek AVCO LS Shield Paint Platinum, produksi CV. Tri Indo Cipta Karya Chemicals Indonesia, yang tidak sesuai dengan standar UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian.

Menurut hasil penyelidikan awal, para pelaku telah berada di Kabupaten Rote Ndao sejak 14 September 2024 dan mulai menjual cat sejak 15 September 2024 menggunakan satu unit mobil. Kasi Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo, mengungkapkan bahwa pelaku telah menjual sekitar 40 ember cat dengan harga bervariasi antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per ember, dari total 700 ember yang mereka bawa.

Polisi juga mengamankan mobil Daihatsu Xenia yang digunakan para pelaku. Saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap keterlibatan pihak lain dalam peredaran cat palsu ini.