BLK Wonosobo Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Lokal dan Tutup Program Pelatihan

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo mengadakan penandatanganan kerja sama dengan beberapa perusahaan lokal dalam bidang teknologi, perhotelan, restoran, dan pemasaran digital. Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk menyelaraskan pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan pasar kerja.  

Pada acara tersebut juga dilakukan penutupan Tailor Made Training (TMT) Program Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue yang diresmikan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, di Pendopo Kabupaten. Dalam sambutannya, Bupati Afif menyatakan bahwa keterampilan seperti menjahit tidak hanya dijalankan oleh perempuan yang sudah berkeluarga, tetapi juga sangat bermanfaat bagi mereka yang belum menikah dalam memperkuat ekonomi pribadi dan keluarga. Ia menambahkan bahwa minat masyarakat terhadap pelatihan di BLK sangat tinggi dan diharapkan dapat membantu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan ekonomi daerah.

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang, Heru MM, menyampaikan pentingnya kompetensi bagi generasi muda sebagai agen perubahan di daerah. Menurutnya, pemerintah harus membuka peluang kerja melalui pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri untuk mengatasi kemiskinan.

Kepala UPTD BLK Wonosobo, Wahid Hasim, menjelaskan bahwa BLK Wonosobo menjalankan 23 paket kegiatan yang didanai oleh anggaran sebesar Rp 1,713 miliar. Beberapa pelatihan dirancang khusus, seperti yang bekerja sama dengan SLB B Dena Upakara, untuk memastikan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Dari 368 peserta pelatihan, 315 di antaranya lulus dan dinyatakan kompeten.

Pelatihan yang diberikan di BLK Wonosobo mencakup berbagai bidang, seperti Commercial Cookery, Barista, Operator Garmen Apparel, Menjahit, Digital Marketing, Teknisi Telepon Seluler, Pemrograman Web, serta Pembuatan Roti dan Kue. Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga angkatan dengan total peserta mencapai 366 orang yang lulus atau 99%. Dari jumlah tersebut, 86% peserta dinyatakan kompeten, sementara beberapa program masih menunggu uji kompetensi, termasuk Commercial Cookery yang belum memiliki skema dari lembaga sertifikasi.

Share this Post: