Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Malang Skyland Nikmati Keindahan Alam dan Beragam Kegiatan Menarik

Wonosobonews.com - Malang Skyland merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Malang yang menawarkan pengalaman wisata udara segar dengan konsep teknologi 3.0. Dibuka pada 21 April 2023, tempat ini cepat menjadi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara berkat pemandangan alam yang memukau. Dari ketinggian, pengunjung dapat menikmati panorama indah Kota Malang dan Kota Batu yang memesona.

Selain pemandangan yang menakjubkan, Malang Skyland juga menawarkan berbagai wahana seru seperti Sky Bridge, Sky Glass, dan Sky Gondola yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyediakan spot-spot foto Instagramable yang menarik. Meskipun baru beroperasi selama satu tahun, Malang Skyland telah dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti toilet, musala, dan area parkir yang luas. Pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam kuliner lezat di lokasi ini.

Keindahan alam sekitar Malang Skyland memang luar biasa. Terletak di Desa Leban Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur, tempat ini menawarkan akses yang mudah baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Bagi para traveler dan pecinta alam, Malang Skyland menjadi destinasi yang wajib dikunjungi, terutama pada pagi atau sore hari untuk menikmati udara segar dan menghindari cuaca panas.

Tentu saja, Malang Skyland merupakan tempat yang ideal bagi mereka yang ingin menghabiskan liburan dengan menikmati keindahan alam dan berbagai wahana menarik yang ditawarkan.

Malang Skyland terdengar sebagai destinasi yang menarik! Berikut beberapa poin menarik dan kegiatan yang bisa kamu ketahui:

  1. Aktivitas dan Daya Tarik: Selain Sky Bridge, Sky Glass, dan Sky Gondola, Malang Skyland menawarkan kegiatan seperti hiking atau jalan-jalan alam untuk mengeksplorasi keindahan alam sekitarnya. Kegiatan ini cocok untuk para petualang dan pecinta alam.
  2. Acara dan Festival: Jangan lewatkan acara khusus atau festival yang mungkin diadakan di Malang Skyland, seperti pertunjukan budaya, konser musik, atau festival makanan yang menampilkan kuliner lokal.
  3. Spot Foto Instagrammable: Dengan berbagai spot menarik untuk difoto, pastikan untuk membawa kamera atau smartphone untuk menangkap pemandangan yang memukau dari Malang dan Kota Batu dari sudut yang unik.
  4. Tips untuk Pengunjung: Agar kunjunganmu nyaman, pertimbangkan untuk datang pagi-pagi atau sore hari untuk menghindari panas tengah hari. Selain itu, periksa juga harga tiket dan paket-paket spesial yang mungkin menawarkan diskon untuk kelompok atau pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
  5. Budaya Lokal dan Kuliner: Jelajahi nikmatnya kuliner lokal yang tersedia di Malang Skyland. Mulai dari jajanan tradisional hingga hidangan modern, ada sesuatu untuk memuaskan setiap selera setelah seharian berwisata.

Jika kamu berencana berkunjung, Malang Skyland sepertinya memiliki semua yang dibutuhkan untuk destinasi yang tak terlupakan!

 

Standard Post with Image
kuliner

Liburan ke Wonosobo? Jangan Lewatkan 4 Makanan Khas Ini

Wonosobonews.com - Wonosobo, yang terletak di dataran tinggi Jawa Tengah, terkenal dengan pemandangan alamnya yang menawan. Selain keindahan alamnya, kuliner di daerah ini juga menarik untuk dicoba. Jika penasaran, berikut adalah beberapa rekomendasi makanan khas Wonosobo yang wajib dicicipi saat liburan ke sana.

Kuliner khas Wonosobo sangat beragam dan memiliki cita rasa yang lezat. Beberapa di antaranya bahkan legendaris dan telah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

4 Hidangan Khas Wonosobo yang Patut Dicoba

Wonosobo dikenal dengan makanan-makanan lezatnya. Mulai dari camilan hingga hidangan utama, berikut adalah empat rekomendasi makanan khas Wonosobo yang harus dicoba saat berkunjung:

1. Mi Ongklok

Dalam buku Ensiklopedia Makanan Khas Jawa karya Wind Dylanesia (2024), mi ongklok disebut sebagai salah satu hidangan khas Wonosobo yang wajib dicoba. Hidangan ini terdiri dari mi kuning yang disajikan dengan kuah kental berbahan kacang tanah dan irisan kol. Mi ongklok biasanya dilengkapi dengan sate ayam atau telur rebus, menghasilkan cita rasa gurih dan sedikit pedas yang menghangatkan.

Menariknya, mi ongklok ini dimasak dengan cara yang unik, yakni dengan cara mi dicelupkan ke dalam air mendidih menggunakan bambu kecil yang disebut "ongklok." Hal ini memberikan tekstur mi yang kenyal dan menyerap kuah dengan sempurna.

2. Dendeng Gepuk

Dendeng gepuk adalah makanan khas Wonosobo yang tak boleh dilewatkan. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang direbus hingga empuk, dipukul hingga pipih, kemudian dikeringkan dan digoreng dengan bumbu rempah-rempah yang lezat.

Uniknya, proses pemukulan daging dilakukan agar bumbu dapat meresap dengan baik dan memberikan tekstur yang khas pada daging. Hal ini membuat dendeng gepuk memiliki rasa yang kaya dan gurih.

3. Nasi Megono

Nasi megono adalah hidangan berat lainnya yang harus dicoba saat berada di Wonosobo. Nasi ini dicampur dengan berbagai lauk pauk yang menggugah selera, menjadikannya pilihan sempurna untuk makanan utama.

Yang menarik dari nasi megono adalah penggunaan sayur nangka muda yang dicacah halus dan dicampur dengan bumbu kelapa parut. 

4. Carica

Carica adalah buah khas Wonosobo yang rasanya manis dan segar. Buah ini sering dibuat manisan, selai, atau sirup. Carica memiliki tekstur lembut dengan rasa manis dan sedikit asam. Saat berkunjung ke Wonosobo, Anda juga bisa melihat langsung proses panen buah ini.

Fakta menarik tentang carica adalah bahwa buah ini hanya tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi seperti Wonosobo. Kandungan nutrisinya yang tinggi juga membuatnya menjadi pilihan camilan sehat yang menyegarkan.

Itulah beberapa rekomendasi makanan khas Wonosobo yang wajib dicoba. Rekomendasi ini dapat menjadi referensi bagi para pencinta kuliner yang ingin menjelajahi kelezatan makanan di Wonosobo. Selain menikmati keindahan alam, pastikan Anda juga menikmati kekayaan kuliner yang ditawarkan Wonosobo.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kebakaran di Desa Binangun, Gudang Tembakau Muhfadhon Ludes

Wonosobonews.com - Pada Minggu malam, 7 Juli 2024, sebuah kebakaran hebat melanda gudang tembakau di Desa Binangun, Kecamatan Watumalang, Wonosobo. Gudang tersebut milik Muhfadhon, seorang petani dan pengepul tembakau, yang sehari-hari menyimpan ratusan kilogram tembakau garangan di sana. Kebakaran ini diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai Rp 600 juta.

Menurut laporan dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Wonosobo, Sabarno, kebakaran terjadi akibat kelalaian istri Muhfadhon yang lupa mematikan kompor saat menghangatkan makanan menjelang waktu salat Magrib. Setelah bergegas ke masjid untuk salat berjamaah, ia pulang dan mendapati gudangnya sudah terbakar.

"Api pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang langsung berusaha memadamkan dengan alat seadanya sambil menghubungi pemadam kebakaran," jelas Sabarno pada Senin, 8 Juli 2024. Api cepat membesar dan asap mengepul memenuhi ruangan, membuat upaya pemadaman menjadi lebih sulit.

Tim Pemadam Kebakaran Wonosobo, bersama BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat sekitar, bekerja keras memadamkan api. Meskipun telah banyak pihak yang terlibat, api baru berhasil dipadamkan setelah lebih dari satu jam, dan gudang beserta isinya tidak dapat diselamatkan.

"Rumah yang digunakan untuk menyimpan tembakau dan obat pertanian ludes terbakar beserta isinya," lanjut Sabarno. Saat ini, keluarga Muhfadhon harus mengungsi dan tinggal di rumah anaknya, sementara bantuan dan upaya pemulihan terus dilakukan oleh pihak terkait.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Desa Wisata Talunombo Sapuran, Destinasi ‘Live In’ yang Menarik Wisatawan

WonosoboNews.com - Desa Wisata Talunombo di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, semakin menarik minat wisatawan untuk merasakan pengalaman ‘live in’. Pemandangan indah dan pengalaman autentik yang ditawarkan oleh desa ini menjadikannya destinasi yang sayang untuk dilewatkan.

Menurut keterangan dari akun Instagram Disparbud Wonosobo, Pesona Dieng Tour Organizer dan Dieng Tour And Travel Organizer Wonosobo baru-baru ini menyambut peserta Sekolah Alam Cikeas Bogor. Para peserta ini dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan wisata edukasi dan alam di Desa Talunombo dan Dataran Tinggi Dieng.

Selama di Desa Talunombo, para peserta menginap di homestay yang merupakan rumah-rumah penduduk setempat. Rumah-rumah ini telah dipersiapkan dengan baik untuk menerima tamu, memberikan kenyamanan dan kehangatan layaknya keluarga sendiri. Para peserta tidak hanya tinggal, tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga desa, mengikuti berbagai kegiatan sehari-hari.

Kegiatan yang ditawarkan meliputi belajar tradisi budaya lokal, bersosialisasi dengan masyarakat setempat, serta mengenal kehidupan pedesaan. Mereka juga mendapat kesempatan untuk belajar menanam padi, membatik, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada warga yang kurang mampu.

Setelah menikmati pengalaman di Desa Talunombo, peserta melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi wisata di kawasan Dieng Plateau. Mereka melakukan observasi flora dan fauna di Telaga Warna, mempelajari sejarah dan budaya lokal di kawasan Dieng, serta mengulas fakta dan mitos mengenai anak rambut gimbal.

Selain itu, peserta juga mencicipi berbagai makanan khas Wonosobo, menambah keseruan dan keunikan perjalanan mereka. "Kegiatan ini sangat inspiratif dan edukatif," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, di akun Instagram Disparbud Wonosobo, dikutip Rabu (26/6/2024).

Tidak hanya menikmati wisata alam, para peserta juga belajar banyak hal baru. Mereka mengenal lebih dalam tentang alam, kehidupan sosial masyarakat desa, serta tradisi budaya setempat. Kegiatan ini juga membantu mereka mengembangkan minat dan bakat, serta memahami sejarah Kabupaten Wonosobo.

Rombongan wisatawan disambut dengan hangat oleh Pemerintah Desa dan masyarakat setempat, menciptakan suasana yang ramah dan akrab. Keakraban ini membuat beberapa peserta merasa berat hati untuk berpisah dengan keluarga angkat mereka, bahkan beberapa di antara mereka terlihat menangis saat perpisahan.

Sebagai kenang-kenangan, para peserta membawa pulang oleh-oleh khas desa dan hasil karya membatik mereka. Karya tersebut sedang diproses dan akan dikirim ke daerah asal mereka sebagai souvenir yang akan dikenang sepanjang masa.

Desa Wisata Talunombo di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, berhasil menawarkan pengalaman ‘live in’ yang unik dan mengesankan bagi para wisatawan. Dengan kombinasi pemandangan alam yang indah, interaksi budaya yang mendalam, dan kegiatan edukatif yang menyenangkan, desa ini terus menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemkab Wonosobo Maksimalkan Kenyamanan Sarana Transportasi untuk Penilaian WTN

Wonosobonews.com  - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan, Agus Susanto, memberikan paparan terkait kondisi dan tata kelola transportasi di daerahnya pada Rabu, 26 Juni 2024, di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari proses penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2023-2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan RI.

Penghargaan WTN merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Paparan dari Bupati Wonosobo mencakup lima bidang utama: lalu lintas, angkutan jalan, sarana transportasi darat, prasarana transportasi darat, dan bidang umum.

Dalam presentasinya, Bupati Afif Nurhidayat menyoroti beberapa langkah strategis yang telah dilakukan oleh Pemkab Wonosobo untuk mengatasi kepadatan lalu lintas. Salah satu fokus utama adalah memberikan layanan terbaik dan aman kepada masyarakat yang melintasi jalur nasional Parakan-Kertek, yang dikenal sebagai "jalur tengkorak" karena sering terjadi kecelakaan.

"Wonosobo memiliki jalur tengkorak yang sering memakan korban. Ini menjadi sebuah tantangan bagi Pemkab Wonosobo. Penataan wilayah yang sempurna akan memberikan akses pengguna jalan yang nyaman," ujar Afif. Untuk mengurai kemacetan, pemerintah daerah telah merencanakan pembangunan jalur lingkar utara yang diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

Afif Nurhidayat juga memaparkan upaya Pemkab Wonosobo dalam meningkatkan akses menuju tempat wisata Dieng. Dua jalur utama yang telah diperbaiki adalah jalur Curug Sikarim dan jalur Candiyasan Kertek-Keseneng Mojotengah, yang kini terkoneksi dengan jalur lingkar utara. Perbaikan ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan mencapai Dieng, sehingga dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata daerah.

"Disperkimhub bekerja sama dengan seluruh OPD di Wonosobo melalui upaya yang konkret, telah memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan sarana dan prasarana yang ada," jelas Afif.

Paparan Bupati Wonosobo dinilai oleh tim penilai yang terdiri dari unsur Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Korps Lalu Lintas Polri, akademisi, dan pengamat transportasi. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap seluruh aspek yang disampaikan, dengan tujuan untuk menentukan kota yang layak mendapatkan penghargaan WTN.

Di akhir presentasinya, Afif Nurhidayat menegaskan bahwa Pemkab Wonosobo telah menyelenggarakan tata kelola transportasi perkotaan secara maksimal dan berharap Wonosobo dapat meraih penghargaan WTN di tahun 2024. "Kami telah berupaya keras untuk menata transportasi dengan baik demi kenyamanan masyarakat. Semoga upaya ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah," tutupnya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemkab Wonosobo optimis bahwa tata kelola transportasi yang baik akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata daerah.