Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Dieng Petualangan Minus Derajat di Jantung Tropis Indonesia

Wonosobonews.com - Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk merasakan suhu minus. Dataran Tinggi Dieng di Indonesia menawarkan pengalaman unik ini, terutama pada bulan Juni hingga Agustus. Terletak di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Dieng menjadi destinasi menarik yang hanya berjarak sekitar 100 km dari Semarang dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 4 jam dengan mobil.

Fenomena Unik: Embun Upas di Dataran Tinggi Dieng

Pada bulan-bulan terdingin, suhu di Dieng bisa mencapai minus 3 derajat Celsius. Fenomena embun upas, di mana tumbuhan, rumput, dan pohon di pagi hari diselimuti lapisan es tipis, menjadi daya tarik utama. Pengunjung yang datang pada periode ini bisa menikmati pemandangan menakjubkan ini.

Wisata Alam dan Kultural yang Lengkap

Dieng adalah destinasi wisata yang menawarkan paket lengkap. Anda bisa menikmati:

Sunrise di Bukit Sikunir: Menyaksikan matahari terbit dari puncak bukit yang menawarkan panorama luar biasa.

Telaga Warna dan Telaga Pengilon: Wisata air yang menawarkan keindahan danau dengan warna air yang memukau.

Kuliner Khas: Jangan lewatkan Mie Ongklok dengan sate sapi yang menjadi hidangan khas Dieng. Di malam hari, banyak pujasera di Titik 0 Dieng yang menyajikan berbagai kuliner lokal.

Dieng Culture Festival: Event tahunan yang diselenggarakan pada bulan Agustus. Pengunjung dapat menikmati konser musik jazz, upacara adat, dan penerbangan lampion.

Tips dan Rute Perjalanan

Untuk mencapai Dieng, berikut beberapa saran rute perjalanan:

Dari Surabaya: Lewati jalur tol dan keluar di pintu tol Bawen, kemudian ikuti arah Temanggung dan Wonosobo.

Dari Jakarta: Keluar di pintu tol Pemalang, kemudian ikuti jalur menuju Desa Batur hingga sampai di Dieng.

Saran untuk Pengunjung

Jalan menuju Dieng memiliki kontur yang naik turun dan tikungan tajam. Disarankan bagi pengemudi yang belum berpengalaman untuk mengajak teman atau saudara yang lebih mahir mengemudi. Untuk menikmati keindahan Dieng secara maksimal, hindari musim liburan dan kunjungi saat hari biasa. Cuti kerja dan nikmati suasana tenang dan sejuk Dieng tanpa keramaian.

Keramahan Penduduk Lokal

Salah satu yang membuat Dieng semakin menarik adalah keramahan penduduk lokal. Berjalan-jalan menyusuri desa-desa di Dieng, Anda akan disambut dengan senyum dan sapaan hangat dari warga setempat.

Mari eksplorasi Dieng dan rasakan sensasi suhu minus di tanah air sendiri!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Menikmati Keindahan Dieng di Atas Awan: Batu Angkruk, Surga Pemandangan dan Spot Foto yang Memikat

Wonosobonews.com - Dieng, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman tak terlupakan dengan keindahan dataran tingginya yang seolah-olah menghadirkan kita di atas awan. Salah satu destinasi yang tengah naik daun adalah Batu Angkruk, yang terletak di ketinggian Dieng, Kabupaten Wonosobo. Tempat ini bukan hanya menjadi favorit liburan, tetapi juga menjadi surganya bagi pecinta alam dan fotografi.

Batu Angkruk terletak di Jalan Dieng Km 22, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Dibuka pada tahun 2020, Batu Angkruk tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga merupakan pusat kegiatan budaya lokal. Pengunjung dapat menikmati seni tradisional khas Wonosobo di Teater Angkruk atau menjelajahi berbagai spot foto menarik seperti kereta kencana dan jembatan kaca yang terkenal.

Hanya dengan biaya retribusi Rp15.000 per orang, pengunjung dapat menikmati sunrise indah di pagi hari atau melihat pemandangan Kota Wonosobo yang memukau dari ketinggian Batu Angkruk. Dengan segelas kopi di tangan, momen tersebut menjadi sempurna untuk dinikmati baik pagi maupun malam hari.

Selain itu, Batu Angkruk juga menjadi tempat yang ideal untuk mengadakan acara pentas seni atau gathering. Dengan suasana yang tenang dan pemandangan yang menakjubkan, tempat ini seringkali dipilih untuk mengabadikan momen spesial dalam foto-foto yang mengesankan.

Apakah Anda siap merasakan pesonanya? Plan perjalananmu sekarang dan temukan keindahan Dieng di atas awan!

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Tips Perjalanan Aman ke Dieng, Pastikan Google Maps Terarah ke Kota Wonosobo

Wonosobonews.com - Menjelang event tahunan Dieng Culture Festival (DCF) 2024, Kabupaten Wonosobo diprediksi akan kedatangan ribuan wisatawan dari berbagai daerah. Antusiasme terhadap acara ini sangat tinggi, terbukti dari 4.000 tiket DCF 2024 yang habis dalam waktu 10 menit pada Selasa, 2 Juli 2024. Diperkirakan, DCF 2024 akan menyedot puluhan ribu pengunjung.

Dalam perjalanan menuju Dieng, banyak wisatawan yang mengandalkan aplikasi Google Maps untuk navigasi. Namun, tak sedikit yang mengeluhkan jalur yang diarahkan oleh aplikasi ini, terutama jalur ekstrim Sikarim. Jalur Sikarim merupakan jalur alternatif menuju Dieng melalui pertigaan Kecamatan Garung, Wonosobo. Jalur ini memiliki tantangan berupa tanjakan ekstrim dan panjang, mencapai 600 meter, serta tikungan tajam yang menghadap jurang.

Penting untuk diketahui bahwa jalur Sikarim tidak direkomendasikan bagi wisatawan karena tingkat kesulitan yang tinggi dan risiko keselamatan. Oleh karena itu, penduduk lokal sering berjaga di lokasi untuk memandu wisatawan.

Tips Rute Aman ke Dieng:

  1. Arahkan Google Maps ke Kota Wonosobo:
    • Pastikan aplikasi Google Maps diarahkan ke Kota Wonosobo terlebih dahulu untuk menghindari jalur ekstrim Sikarim.
  2. Pilih Rute Melalui Jalan Utama:
    • Dari Wonosobo, ikuti petunjuk jalan yang mengarahkan ke Dieng melalui jalur utama yang lebih aman dan umum digunakan oleh wisatawan.
  3. Hindari Perjalanan Malam Hari:
    • Perjalanan pada malam hari di daerah pegunungan bisa berbahaya karena kurangnya penerangan dan pandangan terbatas. Sebaiknya berangkat pagi atau siang hari.
  4. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima:
    • Periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, termasuk rem, mesin, dan ban. Pastikan juga bahan bakar cukup.
  5. Gunakan Kendaraan yang Sesuai:
    • Jika memungkinkan, gunakan kendaraan dengan performa baik untuk tanjakan dan jalan berliku. Hindari menggunakan kendaraan yang terlalu rendah atau tidak kuat di medan berat.
  6. Siapkan Peta Cadangan:
    • Bawa peta fisik atau screenshot peta digital sebagai cadangan jika sinyal internet terputus di beberapa area pegunungan.
  7. Ikuti Petunjuk Lokal:
    • Jika ragu, tanyakan rute kepada penduduk lokal yang lebih memahami kondisi jalan terkini. Mereka biasanya akan memberikan arahan yang lebih aman.
  8. Perhatikan Rambu-Rambu Lalu Lintas:
    • Selalu perhatikan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas serta petunjuk jalan untuk keselamatan perjalanan Anda.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan surat edaran Bupati Wonosobo, selama DCF berlangsung, truk barang sementara dilarang melintas kecuali untuk distribusi sembako dan BBM. Larangan ini juga berlaku untuk bus berukuran besar, guna mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Dengan mengikuti panduan dan tips ini, diharapkan para wisatawan dapat menikmati perjalanan yang aman dan lancar menuju Dieng untuk menikmati keindahan alam serta rangkaian acara budaya yang memukau di DCF 2024.

Dieng Culture Festival 2024 siap menyambut Anda dengan berbagai kejutan menarik. Jangan lewatkan momen spesial ini dan pastikan perjalanan Anda aman dengan memilih rute yang tepat. Selamat menikmati keindahan Dieng!

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Bimbingan Teknis Budidaya Bioflok di Wonosobo : Optimalisasi Produksi Ikan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Wonosobonews.com - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, mengadakan bimbingan teknis pada tahun 2024 untuk penerima bantuan sarana dan prasarana budidaya bioflok di Kabupaten Wonosobo.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara anggota Komisi IV DPR RI, Ir. Panggah Susanto, M.M, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan bantuan budidaya sarana sistem bioflok guna meningkatkan produksi ikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya dan konsumsi ikan, yang penting untuk pencegahan stunting.

Acara tersebut dihadiri oleh Kabid Budidaya Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Wonosobo, Ir. Farida Hidayati E, M.M, serta pembudidaya, pokdakan, penyuluh perikanan, dan tokoh masyarakat.

Kepala BBPBAP Jepara, Supito, yang menghadiri acara melalui zoom, menjelaskan bahwa program bantuan sarana prasarana budidaya bioflok adalah inisiatif Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya ikan sistem bioflok.

Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi tentang Budidaya Ikan Lele Menggunakan Sistem Teknologi Bioflok oleh praktisi budidaya bioflok, Bapak Vincentius Arman Kosasih. Sesi ini juga mencakup diskusi aktif antara peserta bimbingan teknis dan penyuluh perikanan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pengukuhan Anggota BPD Wonosobo, Memperpanjang Masa Tugas untuk Pembangunan Desa

Wonosobonews.com - Sebanyak 1.393 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Wonosobo mengalami pengukuhan masa jabatan yang diperpanjang. Acara ini berlangsung di Alun-alun Wonosobo setelah pawai kehormatan dari anggota BPD per kecamatan menyambut Bupati dan Wakil Bupati beserta jajaran forkopimda Pada Rabu (10/7/2024).

Perubahan ini mengikuti ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang memperpanjang masa jabatan anggota BPD dari sebelumnya 6 tahun menjadi 8 tahun, sejalan dengan masa jabatan Kepala Desa.

Menurut Kepala Dinsos PMD Kabupaten Wonosobo, Harti, pengukuhan ini melibatkan anggota BPD dari ketua, sekretaris, hingga anggota di 265 desa di Wonosobo. Fungsinya tetap sama, yaitu merumuskan kebijakan desa, mengawasi pemerintahan desa, dan terlibat dalam musyawarah mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menekankan pentingnya peran BPD dalam mengawal pembangunan desa, mulai dari perencanaan partisipatif hingga evaluasi pelaksanaan pemerintahan. Ia menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah desa dan BPD untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik.

Anggota BPD menerima tunjangan dari alokasi dana desa yang bersumber dari APBD Kabupaten, yang harus dipergunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat. Afif juga menekankan pada pentingnya membangun kemitraan yang harmonis antara BPD dan kepala desa, serta mengedepankan nilai-nilai gotong-royong dalam setiap langkah pembangunan desa.

Dengan perpanjangan masa tugas ini, diharapkan anggota BPD dapat menjalankan amanah masyarakat dengan baik, memahami tugas pokok dan fungsi mereka secara mendalam, serta terus meningkatkan peran dalam konteks pembangunan desa.