Standard Post with Image
wonosobo terkini

Tragedi Di Sungai Kali Ringin, Warga Tewas Terjepit Batu

Wonosobonews.com - Sebuah insiden tragis terjadi di Sungai Kali Ringin, Dusun Sumpet, Kelurahan Kepil, Kecamatan Kepil, Wonosobo, pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dan terjepit batu sekitar pukul 10.00 WIB.

Tim SAR Kecamatan Kepil menerima laporan sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut Kepala BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo, tim segera merespons laporan tersebut dengan melibatkan berbagai pihak untuk melakukan evakuasi.

"Pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2024 sekira pukul 11.30 WIB, Tim SAR Kecamatan Kepil mendapati laporan adanya kejadian orang terjatuh dan terjepit batu di salah satu sungai," ujar Dudy.

Tim SAR bersama RPB Kecamatan Kepil, Polsek Kepil, Koramil Kepil, dan tim medis dari Puskesmas Kepil 1 segera menuju lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam kondisi luka parah, termasuk luka sobek pada beberapa bagian tubuh dan patah tulang.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban menolak otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Operasi evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Polsek Kepil, Koramil Kepil, BPBD Wonosobo, SAR Muhammadiyah, Banser Kepil, Kokam, Pemuda Pancasila, serta warga setempat. Proses evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi yang baik di antara semua pihak.

BPBD Wonosobo mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan aktivitas, terutama di area berbahaya seperti sungai, guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa. "Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area berbahaya, terutama di wilayah aliran sungai yang rentan terhadap kecelakaan serupa," kata Dudy menutup pernyataannya.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Semarak Marrystone Culture Carnival di Desa Selokromo

Wonosobonews.com - Dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 RI, masyarakat Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Wonosobo, menyelenggarakan Marrystone Culture Carnival #6 pada Minggu, 18 Agustus 2024. Acara ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinanti, dimana warga desa mempersembahkan berbagai kostum menarik dan pawai ogoh-ogoh.

Kepala Desa Selokromo, Agus Iswahyudi, mengungkapkan bahwa Marrystone Culture Carnival telah diselenggarakan enam kali. Partisipasi masyarakat sangat tinggi, dengan setiap RW di desa tersebut menampilkan kreativitas unik mereka. "Ada 9 RW yang terus membersamai setiap tahunnya," jelas Agus.

Kepala desa juga memberikan apresiasi terhadap inovasi yang terus berkembang dari masyarakat. Persiapan untuk acara ini dilakukan jauh-jauh hari agar bisa menampilkan karya terbaik. "Tema adat dari berbagai daerah ada nikahan, Bali, Ponorogo, kerajaan Brama Kumbara, dan lainnya. Alhamdulillah sangat kreatif. Ini mulai pembuatan dari bulan Juli," tambahnya.

Marrystone Culture Carnival telah menjadi bagian dari kalender acara Kabupaten Wonosobo dan diharapkan dapat membantu mengembangkan sektor pariwisata daerah. "Semoga tahun depan akan semakin baik, banyak pihak-pihak yang mensupport kegiatan ini," harap Agus.

Sejak pagi, masyarakat berkumpul di Balai desa Selokromo untuk menyaksikan kemeriahan acara. Peserta mengenakan berbagai kostum unik, sementara ogoh-ogoh dengan berbagai karakter diarak mengelilingi desa, termasuk tokoh seperti Pangeran Diponegoro, burung elang, hingga pewayangan Bawor.

Acara akan diakhiri dengan kegiatan daeng massal, penampilan band, dan pembagian hadiah pada malam hari.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kebakaran Dapur di Dusun Nampelan, Kab. Wonosobo

Wonosobonews.com - Dapur sebuah rumah di Dusun Nampelan, RT 001 RW 008, Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Wonosobo, terbakar pada Senin, 19 Agustus 2024 sekitar pukul 09.30 WIB, yang menyebabkan kepanikan warga sekitar.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyatakan bahwa tim pemadam kebakaran tiba di lokasi dengan cepat, sehingga api tidak sempat menjalar ke bagian lain rumah. 

"Damkar mendapatkan laporan bahwa telah terjadi kebakaran rumah huni di Dusun Nampelan, kami datang respon time 13 menit," jelas Dudy.

Penyebab kebakaran diketahui karena pemilik rumah lupa mematikan kompor yang sedang digunakan untuk memasak saat meninggalkan rumah. Kebakaran pertama kali diketahui oleh pemilik showroom motor di dekat lokasi, yang segera meminta bantuan warga dan menghubungi tim pemadam kebakaran.

"Api berhasil dipadamkan kurang lebih 20 menit," tambah Dudy.

Akibat kebakaran tersebut, dapur milik Ahmad Mujiun beserta perabotan rumah tangga di dalamnya terbakar, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 56 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. 

BPBD Wonosobo mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat menggunakan api, terutama pada musim kemarau yang rawan kebakaran.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

DCF 2024 Segera Dimulai, Berikut Update Terkini Persiapan Dieng Culture Festival

Wonosobonews.com - Setelah sempat vakum pada tahun 2023 karena proses penataan kawasan, Dieng Culture Festival (DCF) kembali hadir dengan berbagai inovasi yang menarik perhatian. Festival budaya unggulan Dataran Tinggi Dieng ini dijadwalkan berlangsung dari Jumat hingga Minggu, pada tanggal 23 hingga 25 Agustus 2024, di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Mengusung tema "Back to the Journey," DCF 2024 akan menyajikan rangkaian acara yang memadukan seni tradisional, ritual budaya, serta hiburan modern. Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhi berbagai pertunjukan mulai dari seni tradisi, sendratari, prosesi ritual pencukuran rambut anak gimbal, hingga konser musik jazz yang spektakuler di atas awan. Salah satu acara utama DCF tahun ini adalah ritual pencukuran rambut anak gimbal.

Agar acara ini berjalan lancar dan tetap sakral, panitia telah memutuskan untuk membagi ritual ini menjadi dua sesi. Alif Fauzi, Ketua Panitia DCF 2024, menyatakan bahwa pengunjung yang membeli paket festival akan diarahkan sesuai dengan gelang dan ID peserta untuk mengikuti sesi pertama pada pukul 09.30-10.30 WIB dan sesi kedua pada pukul 10.30-11.30 WIB.

Alif menekankan bahwa tujuan panitia adalah agar peserta dapat menikmati pengalaman yang mendalam dan nyaman selama ritual berlangsung.

Selain itu, DCF 2024 juga akan menghadirkan pertunjukan musik "Jazz Atas Awan," sebuah acara yang sangat dinanti-nantikan. Pertunjukan ini dijadwalkan pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dengan dua sesi, yakni pukul 15.00-17.00 dan 19.00-22.00 WIB, di Lapangan Pandawa, Desa Dieng Kulon.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia memutuskan untuk tidak mengungkapkan daftar musisi yang akan tampil, sehingga acara ini menjadi penuh kejutan bagi pengunjung. Budhi Hermanto, inisiator Jazz Atas Awan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengembalikan unsur kejutan, sehingga pengunjung dapat menikmati penampilan tanpa ekspektasi sebelumnya.

Dengan perkiraan kehadiran lebih dari 100.000 orang selama festival, panitia yang sebagian besar merupakan warga lokal, sedang sibuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan.

Pertunjukan seni tradisi dan ritual pencukuran rambut gimbal akan diadakan di kompleks Candi Arjuna, sementara sendratari dan Jazz Atas Awan akan digelar di Lapangan Pandawa. Panitia juga mengingatkan pengunjung tentang beberapa aturan penting, termasuk penggunaan drone.

Hanya drone yang memiliki izin resmi yang diperbolehkan terbang di area festival, dengan tindakan tegas yang akan diambil terhadap pelanggar menggunakan DroneGun Tactical Jammer.

Pengunjung juga diimbau untuk menjaga kesehatan, mengingat festival ini melibatkan banyak aktivitas berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Selain itu, suhu malam di Dieng yang bisa mencapai 4 derajat Celsius menjadi perhatian, sehingga pengunjung disarankan mengenakan pakaian hangat.

Dengan persiapan yang matang dan antusiasme tinggi, DCF 2024 diharapkan dapat menarik minat wisatawan sekaligus melestarikan kekayaan budaya Dieng.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Luna Maya Rayakan HUT ke 79 RI di Puncak Gunung Prau, Kampanyekan Pelestarian Alam

Wonosobonews.com - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), masyarakat di seluruh negeri mengadakan berbagai perayaan untuk merayakan momen bersejarah ini. Salah satu perayaan yang menarik perhatian publik adalah aksi yang dilakukan oleh artis terkenal, Luna Maya, yang memilih untuk merayakan HUT ke-79 RI dari puncak Gunung Prau di kawasan dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Pada unggahan di akun Instagram resminya @lunamaya, pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Luna Maya membagikan momen berharga saat dirinya mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Prau. "Dirgahayu Indonesia," tulis Luna Maya dengan penuh kebanggaan sambil mengibarkan bendera di tengah panorama alam yang memukau.

Dalam unggahan tersebut, Luna Maya juga mengungkapkan rasa syukur atas karunia yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan alam Indonesia yang begitu berharga, dari puncak gunung hingga kedalaman lautan. "Alam kita adalah warisan yang tak ternilai, dari puncak gunung hingga kedalaman lautan. Kemerdekaan sejati bukan hanya merdeka dari penjajahan, tapi juga merdeka dari kerusakan alam," tulisnya.

Melalui aksinya tersebut, Luna tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam menjaga kelestarian alam. Ia berharap agar keindahan alam Indonesia tetap terjaga sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang. "Yuk, kita jaga bumi ini, lestarikan keindahan Indonesia, dan wariskan sebuah negeri yang hijau dan sehat untuk generasi berikutnya," ajaknya.

Sebelum mencapai puncak Gunung Prau, Luna juga membagikan pengalamannya selama pendakian. Mulai dari Pos 1 hingga akhirnya tiba di puncak, Luna menggambarkan perjalanan tersebut sebagai perjalanan yang menantang namun penuh dengan keindahan. "The best view comes after the hardest climb. Jadi ketagihan hiking, enaknya gunung apalagi ya guys?" tulis Luna Maya.