Standard Post with Image
wonosobo terkini

Polres Wonosobo Gelar Patroli Skala Besar Jelang Pilkada 2024

Wonosobonews.com - Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Kabupaten Wonosobo menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Polres Wonosobo pun menggelar patroli skala besar. Patroli ini menyasar Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), serta beberapa titik keramaian, termasuk Alun-Alun Wonosobo.

Tim patroli yang tergabung dalam tim BLP (Bantuan Layanan Polisi) memberikan himbauan kepada masyarakat di sekitar alun-alun agar tetap menjaga keamanan, ketertiban, serta tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif, terutama menjelang agenda besar seperti Pilkada.  

"Patroli skala besar ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya di kawasan strategis dan tempat keramaian," ujarnya.

Lebih lanjut, AKBP Donny menekankan bahwa patroli ini menunjukkan kesiapan Polri dan instansi terkait dalam mengamankan serta menyukseskan Pilkada serentak tahun 2024. Patroli skala besar ini, katanya, merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam memastikan seluruh tahapan Pilkada di Wonosobo berjalan aman, lancar, dan kondusif.

Hasil patroli menunjukkan situasi di alun-alun dan lokasi lainnya aman dan terkendali. Petugas terus melakukan pengawasan rutin untuk memastikan keamanan tetap terjaga di seluruh wilayah Wonosobo.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Kecelakaan Truk di Sigedang, Wonosobo Sebabkan Kemacetan Parah

Wonosobonews.com - Kecelakaan truk terjadi di Sigedang, Wonosobo, pada 7 September 2024 malam hari, menyebabkan jalur Ngadirejo - Tambi tertutup dan kemacetan parah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, meskipun lalu lintas sempat terhenti total.

Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram @icw_net, yang juga menyarankan para pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif. Kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan truk, sering kali menjadi momok di jalanan karena kendaraan berat seperti truk memiliki risiko tinggi terlibat dalam insiden, baik akibat faktor teknis maupun kesalahan manusia.

Dalam kasus di Sigedang, truk bermuatan terbalik dan menutup seluruh badan jalan, menyebabkan kemacetan panjang di jalur yang biasanya dilewati oleh kendaraan dari Ngadirejo menuju Tambi. Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, dan arus lalu lintas terhenti selama beberapa jam. Pengendara pun terpaksa mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.

Pihak berwenang dan warga setempat segera bertindak untuk menangani situasi tersebut. Truk yang terbalik akhirnya berhasil dievakuasi, dan jalur kembali bisa dilalui. Warganet turut bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Meski kejadian ini sempat mengganggu aktivitas warga, respons cepat dari pihak terkait berhasil meminimalisir dampak yang lebih besar. Bagi pengendara yang sering melintasi jalur Ngadirejo - Tambi, penting untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan dan menghindari membawa muatan berlebihan, terutama di jalur pegunungan yang menantang seperti Sigedang.

Kejadian ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama bagi pengemudi kendaraan berat di jalur yang rawan kecelakaan. Walaupun insiden di Sigedang berakhir tanpa korban jiwa, kewaspadaan dan kesadaran dalam berkendara tetap harus ditingkatkan.

 

Standard Post with Image
ukm

Kemitraan Pelaku Usaha Besar dan UMKM di Wonosobo

Wonosobonews.com - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengapresiasi pelaksanaan fasilitasi kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM di Wonosobo. Menurutnya, UMKM adalah penggerak utama ekonomi Indonesia.  

"Pemerintah telah melaksanakan berbagai langkah strategis sebagai upaya mendorong terwujudnya investasi yang berkelanjutan dan berkeadilan, melalui terobosan yang memudahkan proses perizinan, pendirian dan pengembangan usaha," ujar Afif dalam acara Temu Bisnis dan Fasilitasi Kemitraan Pelaku Usaha Besar dan UMK yang diadakan oleh DPMPTSP dan HIPMI Wonosobo di Hotel Dafam.

Dalam acara ini, pembicara yang hadir antara lain Sekretaris Umum DPD HIPMI Jateng, Shoraya Lolyta Oktaviana, Ketua BPC HIPMI Wonosobo, Ika Andi Apriliana, serta Kepala DPMPTSP, Retno Eko Syafariyati. Afif mendorong pelaku usaha besar untuk mendukung UMKM Wonosobo melalui kemitraan yang dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan UMKM dan kesejahteraan masyarakat.

"Kepada para pelaku UMKM saya minta untuk dapat memanfaatkan kegiatan ini secara optimal. Tidak hanya sebagai upaya promosi, namun juga meningkatkan kemitraan jaringan usaha. Sehingga UMKM di Wonosobo dapat meningkatkan jangkauan usaha dan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian daerah," tegas Afif.

Data menunjukkan, UMKM berkontribusi hingga 61% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Di Wonosobo sendiri, terdapat 31.881 unit UMKM yang mampu menyerap 108.049 tenaga kerja dan menyumbang Rp 2,7 triliun dari total PDRB Wonosobo sebesar Rp 23,3 triliun pada tahun 2023.

Pemerintah juga telah membuka peluang investasi melalui langkah-langkah strategis. Pertama, memberikan kemudahan legalitas bagi UMK melalui portal tunggal OSS. Kedua, mengalokasikan bidang usaha khusus untuk UMKM dan kewajiban bagi usaha besar untuk bermitra dengan UMKM. Ketiga, mewajibkan kemitraan antara perusahaan penanaman modal dalam negeri maupun asing dengan UMKM lokal. Keempat, mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan usaha.

Shoraya Lolyta Oktaviana dari HIPMI Jateng menekankan pentingnya bagi UMKM untuk mengelola usaha secara profesional sebelum bermitra dengan usaha besar. "Jadi pelaku usaha itu pasti ada pengalaman jatuh bangun. Tidak boleh mengeluh dan harus tetap semangat. Hadapi segala sesuatu menjadi sebuah tantangan. Mulailah usaha dengan pasion yang ada dan bergerak dari lingkungan terdekat.  Nanti dari usaha yang kecil, dengan kerja keras akan menjadi usaha yang besar," ujarnya.

Ketua BPC HIPMI Wonosobo, Ika Andy Apriliana, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha besar dan  UMKM untuk menciptakan wirausahawan baru di kalangan milenial. "Saat ini kan kebanyakan sarjana mencari kerja usai lulus kuliah. Maka kami ingin menyebarkan virus interpreunership pada generasi muda. Banyak peluang usaha di bidang UMKM yang bisa dilakukan. Mereka butuh di support dan banyak belajar dari pengusaha yang telah sukses. Membangun networking juga penting bagi pelaku usaha muda," katanya.

Kepala DPMPTSP Wonosobo, Retno Eko Syafariyati, melaporkan bahwa temu bisnis ini dihadiri oleh pelaku usaha besar seperti PT Bugasaru Flour Mills dan PT Akrab Sukses Mandiri, serta sekitar 50 UMKM lokal yang bergerak di bidang kuliner, fashion, dan kerajinan.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pemkab Wonosobo Gelar Pelatihan Wirausaha bagi PNS yang Akan Pensiun

Wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan pelatihan wirausaha bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan memasuki masa pensiun. Acara tersebut diadakan pada Rabu 04 September 2024  di Resto Ongklok Wonosobo.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonosobo, Tri Antoro, menegaskan pentingnya kesiapan mental dan keterampilan yang matang bagi PNS yang akan purnatugas. Hal ini bertujuan agar mereka tetap dapat produktif setelah pensiun.

“Melalui pembekalan ini, kami ingin memastikan bahwa para calon pensiunan memiliki bekal yang cukup untuk tetap aktif dan mandiri,” ujar Tri Antoro. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Wonosobo dalam memberikan penghargaan serta dukungan kepada PNS yang telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun.

“Kami berharap, setelah mengikuti pembekalan ini, para calon pensiunan dapat menemukan peluang usaha yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Sehingga dapat menjalani masa pensiun dengan lebih sejahtera dan bermakna,” tambahnya.

Tri Ambarwiyati, Kepala Bidang Pembinaan dan Penilaian Kinerja Aparatur BKD Wonosobo, juga menjelaskan bahwa pada tahun ini BKD telah menyelenggarakan tiga sesi pelatihan dengan tiga peminatan berbeda. Sesi ketiga ini dihadiri oleh 94 PNS yang akan pensiun dalam dua tahun mendatang.

“Pembekalan ini mencakup pengenalan peluang usaha di berbagai bidang seperti pertanian, ritel, dan peternakan. Selain itu, para peserta juga diberikan materi mengenai manajemen keuangan dan strategi pemasaran, dengan narasumber yang terdiri dari praktisi dan pengusaha sukses yang berbagi tips, pengalaman berharga, serta motivasi dalam memulai dan mengelola usaha,” jelasnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para PNS yang akan memasuki masa pensiun dapat mempersiapkan diri lebih baik, sehingga masa pensiun dapat dijalani dengan lebih produktif dan bermakna.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pameran Tunggal Perdana Lupita Sari Dewi di Wonosobo, Menggali Filosofi dari Alam dan Tumbuhan

Wonosobonews.com - Lupita Sari Dewi, seorang seniman perempuan asal Wonosobo, menggelar pameran lukisan tunggalnya yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 6 hingga 8 September 2024, di aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Wonosobo. Pameran ini menjadi tonggak sejarah, karena merupakan pameran tunggal pertama yang diadakan oleh seorang pelukis perempuan di kota tersebut.

Pameran ini menampilkan 25 karya lukisan Lupita yang dibuat sepanjang tahun 2024. Berlokasi tak jauh dari Alun-Alun Wonosobo, pameran ini juga menjadi ajang bagi Lupita untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada rekan-rekannya yang telah mendukungnya, serta kepada panitia yang telah membantu mewujudkan acara tersebut. “Terima kasih atas apresiasi teman-teman atas pameran tunggal pertama saya. Juga terima kasih pada panitia yang membantu saya untuk mewujudkan pameran tunggal ini. Pertemuan saya dengan kalian semua sungguh membuat saya yakin bahwa alam semesta menuntun jalan saya dalam berkesenian,” ujar Lupita dalam sambutannya.

Lupita juga mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan para pendukungnya merupakan bagian dari perjalanan spiritual dalam dunia seni yang telah ia jalani. Selama ini, Lupita, yang akrab disapa Lupit, merasa dirinya sering tersembunyi sebagai seniman karena berkarya hanya di sela-sela waktu luangnya. Namun, kini ia memberanikan diri untuk tampil dan membagikan ide-idenya kepada publik.

Pameran ini juga ia anggap sebagai titik awal dalam mengolah ide-ide dan pengalaman hidupnya ke dalam karya seni. “Pameran tunggal pertama ini akan menjadi sebuah ‘wiwitan’ alias titik awal usaha saya dalam mengolah ide-ide dan pengalaman hidup ke dalam karya seni. Ide-ide yang saya bawa berangkat dari hal-hal sederhana dari alam yang sering luput dari perhatian kita. Sesekali kita perlu diam sejenak dan melakukan observasi dari objek-objek yang ada di alam,” jelasnya.

Tema pameran ini, “ Berguru Kepada Daun ”, lahir dari hobinya merawat tanaman. Ia menjelaskan bahwa merawat tanaman membutuhkan perhatian pada berbagai hal, seperti kebutuhan cahaya, karakter akar, hingga frekuensi penyiraman. “Saat merawat tanaman, kita harus perhatikan kebutuhan cahaya, karakter akar dan kecocokan unsur media, frekuensi penyiraman air, warna daun, intensitas pertumbuhan daun, ketahanan tanaman, hingga serangan hama, dan lainnya,” katanya.

Lupita mengakui bahwa aktivitas ini memberikan banyak pelajaran tentang karakter tanaman dan bagaimana manusia harus memahami kebutuhannya agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dari sini, ia mengambil pelajaran bahwa tanaman dapat menjadi guru bagi mereka yang mau mengamati dan memahaminya. “Ketika manusia egois dalam memperlakukan tanaman dengan semaunya sendiri tanpa memikirkan latar belakang dan asal usul tanaman tersebut berasal, maka daun tanaman tersebut akan layu dan mati. Dari situ, saya mengambil kesimpulan bahwa tanaman pun dapat menjadi guru bagi yang mau mengamati dan memahaminya,” tambahnya.

Meskipun begitu, Lupita menyadari bahwa karyanya belum sepenuhnya menggambarkan seluruh filosofi yang ia pelajari. Ia merasa masih banyak hal yang dapat dieksplorasi mengingat keberagaman flora dan spesies di dunia ini.

Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, yang hadir dalam pembukaan pameran tersebut, menyampaikan apresiasinya. Ia menganggap bahwa pameran ini berpotensi menjadi momentum kebangkitan dunia seni lukis di Wonosobo. "Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, ini adalah aset yang luar biasa. Walaupun dengan kesederhanaan Lupita sukses menggelar pameran untuk menunjukan karya-karya terbaiknya," ujarnya.

Albar juga berharap pameran ini bisa menjadi pemicu bagi pelaku seni lainnya di Wonosobo untuk terus berkarya. Selain itu, ia melihat potensi seni lukis dalam menarik perhatian wisatawan ke Wonosobo, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Chune Ebeg Mayong, Presiden Pelukis Purbalingga, juga hadir dalam acara tersebut. Ia menyatakan bahwa perjalanan Lupita sebagai seniman tidak lepas dari keterlibatannya dalam acara "On The Street" (OTS). Chune menilai dukungan dari sesama pelukis di Wonosobo telah mendorong Lupita untuk menggelar pameran tunggal ini. “Bertumbuh dari OTS Wilayu, jadi dorongan dan support dari teman-teman pelukis Wonosobo hingga menjadikan Lupita berani untuk berpameran Tunggal. Sebelumnya saya hanya lihat dia pameran diluar kota maupun di Wonosobo dengan bareng-bareng,” ujarnya.

Tema Berguru Kepada Daun juga menjadi perhatian Chune, yang melihat bahwa Lupita berhasil menggantikan manusia dengan alam sebagai sumber pembelajaran. Ia mengungkapkan bahwa Lupita sangat mencintai alam sekitarnya dan mengenal baik tanaman yang dirawatnya.

Dhite Gusti Pujangga Buana, dalam kesempatan yang sama, berharap bahwa pameran ini dapat menjadi jembatan kreativitas bagi seniman lokal serta momentum awal bagi Lupita untuk terus menggali ide-ide baru dalam dunia seni.