Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Pendaki Abadikan Sunrise di Gunung Prau dan Telomoyo, Hasilnya Eksotis!

Wonosobonews.com - Keindahan alam selalu menjadi daya tarik utama bagi para pendaki yang menjelajahi gunung. Seorang pendaki baru-baru ini sukses mengabadikan momen epik matahari terbit di Gunung Prau dan Gunung Telomoyo, meski harus berlari-lari demi menangkap keindahan tersebut.

Gunung Prau, yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah, sering kali menjadi destinasi favorit para pendaki. Pemandangan matahari terbit yang spektakuler, ditambah dengan lautan awan serta gemerlapnya lampu pedesaan, menjadikan momen tersebut luar biasa. Meski harus berlari mengejar detik-detik terbaik, hasil videonya terlihat sangat estetik dan memukau. Video tersebut diunggah dua hari yang lalu ketika ia mendaki Gunung Prau melalui jalur Patak Banteng.

Pengalaman serupa juga dialami oleh seorang pendaki lainnya, pemilik akun Instagram @ialhadii, saat mendaki Gunung Telomoyo. Pada tanggal 3 Agustus 2024, dia membagikan video dirinya berlari mencari spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbit di Telomoyo melalui jalur Dalangan. Gunung Telomoyo sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi yang menawarkan keindahan dari pagi hingga malam hari, dengan rute pendakian populer melalui Dalangan di Magelang dan Pagergedong di Semarang.

Meski kedua pendaki harus berlari-lari untuk mendapatkan momen terbaik, hasilnya sungguh memukau. Mereka berhasil mengabadikan keindahan alam Indonesia dengan cara yang mengesankan, memberikan inspirasi bagi para pendaki lainnya untuk melakukan hal serupa.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Pembentukan Fraksi DPRD Kabupaten Wonosobo Resmi Terbentuk

Wonosobonews.com - Fraksi-fraksi di DPRD Kabupaten Wonosobo secara resmi terbentuk dalam rapat paripurna yang digelar baru-baru ini. Dari enam fraksi yang ada, hanya satu fraksi gabungan, sementara dua partai lain bergabung dengan fraksi partai lain.

Sekretaris DPRD Wonosobo, Tono Prihatono, menyampaikan bahwa pada rapat paripurna yang dilaksanakan Rabu (4/9/2024), susunan fraksi dari partai-partai yang ada telah diajukan. Beberapa fraksi bergabung untuk memenuhi syarat minimal jumlah anggota.  

"Totalnya ada enam fraksi yang terbentuk. Dari enam itu, hanya ada satu yang gabung, yang lain ikut di fraksi partai yang lebih besar," jelas Tono.

Enam fraksi tersebut adalah Fraksi PDI Perjuangan yang diketuai oleh Lukman Latif, Fraksi PKB dengan ketua Ahmad Faqih, Fraksi Gerindra yang dipimpin oleh Soleh, Fraksi Demokrat diketuai oleh Hamdan, Fraksi Golkar oleh Willy Saputra, dan Fraksi Nasdem-Perindo yang diketuai oleh Wisnu Ibed Pradana.

Tono menjelaskan bahwa setiap fraksi harus memiliki minimal empat anggota. Partai yang tidak mencapai jumlah tersebut, seperti PPP dan Hanura, diwajibkan bergabung dengan fraksi lain. PPP bergabung dengan Fraksi Gerindra, sementara Hanura ikut di Fraksi Golkar.  

“Karena mereka hanya ikut di partai lain, makanya nama fraksinya tidak digabung,” tambahnya.

Pembentukan fraksi ini sangat penting sebagai langkah awal sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Setelah pembentukan fraksi, tahap selanjutnya adalah orientasi bagi anggota dewan baru yang akan dilaksanakan di Solo pada 9-12 September.  

Tono juga menjelaskan bahwa pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) akan dilakukan setelah orientasi, untuk memastikan semua anggota memahami peran dan fungsinya. “Setelah orientasi, kita akan memproses usulan pimpinan definitif setiap fraksi yang berjumlah empat orang. Proses ini akan kami lakukan sesuai arahan, agar AKD terbentuk dengan baik,” ujarnya.

 

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Simulasi Tanggap Bencana Kebakaran Diskominfo Wonosobo

Wonosobonews.com - Dalam rangka meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat, Diskominfo Wonosobo mengadakan simulasi tanggap bencana kebakaran. Pelatihan ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo dan diikuti oleh seluruh pegawai di halaman Kantor Diskominfo.

Kepala Diskominfo Wonosobo, Fahmi Hidayat, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada para pegawai, sehingga situasi simulasi terasa lebih alami. Menurutnya, pemahaman yang cukup tentang api sangat penting untuk mencegah kebakaran dan mengurangi dampaknya.

“Harapannya, seluruh pegawai Diskominfo memiliki keterampilan yang memadai dalam menghadapi situasi darurat, sehingga dapat meminimalisir kerugian baik secara materiil maupun korban jiwa,” terang Fahmi.

Dudy Wardoyo, Kepala BPBD Wonosobo, yang memimpin simulasi ini, menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi yang baik. Simulasi ini mencakup skenario kebakaran di salah satu gedung perkantoran Diskominfo, di mana peserta diminta mengevakuasi diri sesuai jalur yang ditentukan, memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR), serta memberikan pertolongan pertama kepada korban luka.

Dudy juga memberikan evaluasi terhadap respon karyawan saat kebakaran terjadi, serta memberikan pelatihan lanjutan mengenai tindakan yang perlu diambil ketika kebakaran terjadi. Selain itu, para karyawan diberi kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan APAR dan cara manual pemadaman api menggunakan kain basah.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Gunung Kembang, Gunung Terbersih di Indonesia

Wonosobonews.com - Pernah mendengar tentang jalur pendakian gunung terbersih? Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, kini Indonesia memiliki Gunung Kembang, yang terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini dikenal dengan sistem pengelolaan sampah yang luar biasa, dengan jalur pendakian melalui Dusun Blembem, Desa Damarkasiyan, Kecamatan Kertek.

Pengelolaan Gunung Kembang via Blembem dilakukan bersama oleh EIGER Adventure, merek perlengkapan luar ruang asal Indonesia. Pada akhir Agustus 2024, Gunung Kembang menerima kunjungan rombongan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Sekitar 150 orang hadir dalam acara ini, yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara pengelola wisata gunung se-Indonesia dan Kemenparekraf, serta melihat langsung bagaimana sistem "Zero Waste Mountain" diterapkan di Gunung Kembang.

Iwan Koncer, pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem, menyambut rombongan dan menjelaskan proses pendakian yang diterapkan di sana.    "Prosesnya sama dengan gunung-gunung lain di Indonesia. Pemeriksaan kesehatan, registrasi identitas baik individu maupun rombongan. Satu yang membedakan adalah proses pengecekan, pemilahan dan pemindahan barang logistik yang sekiranya berpotensi sampah, ke dalam wadah yang telah disediakan oleh EIGER di basecamp Gunung Kembang via Blembem.  Ketika seluruh logistik perbekalan dan alat-alat penunjang pendakian telah lengkap, tim Gunung Kembang baru bisa merilis pendaki menuju jalur pendakian," ujar Iwan.   

Iwan juga bercerita bahwa butuh waktu dan keberanian untuk menjaga konsistensi sistem ini.    "Butuh konsisten dan keberanian untuk membuat seluruh pendaki terbiasa, menjalankan sesuatu yang baik secara terus menerus untuk menjaga lingkungan gunung kita. Mulai dari pemeriksaan ketat barang bawaan berpotensi sampah milik pendaki, memindahkan ke wadah makanan, hingga memeriksa kembali secara ketat seluruh sampah yang harus dibawa turun para pendaki'," tambahnya.  

Usaha ini diakui oleh pemerintah.   Kemenparekraf memberikan penghargaan kepada Gunung Kembang dan EIGER Adventure sebagai “Pelopor Pengelola Destinasi Wisata Gunung Berkelanjutan dengan Konsep Zero Waste Mountain".  Deputi Bidang Produk Wisata, Vincensius Jemadu, yang menyerahkan penghargaan, mengatakan, "Gunung Kembang adalah pelopor, mengedepankan wisata gunung yang berkualitas dan mengedepankan aspek berkelanjutan terkait lingkungan dan pengelolaan sampah dari kunjungan pendaki."

Vincensius menambahkan bahwa langkah kolaboratif yang diterapkan oleh masyarakat lokal bersama EIGER Adventure menjadi contoh yang akan diterapkan di wisata gunung lainnya." tutupnya.

Standard Post with Image
wonosobo terkini

Wapres Ma’ruf Amin Buka Rakornas Stunting 2024, Fokus Evaluasi dan Keberlanjutan Program

Wonosobonews.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 pada Rabu, 4 September 2024. Bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, acara ini menjadi momen penting dalam mengevaluasi dan memperkuat upaya penurunan stunting di Indonesia, mengingat 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan strategi nasional yang dimulai sejak 2018.

Rakornas yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai unsur pemerintahan, baik pusat maupun daerah, termasuk Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang diwakili oleh Wakil Bupati Drs. Muhammad Albar, MM, bersama Kepala Badan Perencanaan Daerah, Drs. Supriyadi, MM, dan Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Jaelan, S.KP., M.Kes. Kehadiran mereka menegaskan komitmen Wonosobo dalam mendukung program nasional ini.

Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan signifikan yang telah dicapai selama lima tahun terakhir dalam penurunan prevalensi stunting. “Selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan,” ujar Wapres. Ia mengungkapkan bahwa prevalensi stunting telah turun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023, menunjukkan penurunan rata-rata sebesar 1,85% per tahun. Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi yang solid di semua tingkatan.

Namun, Wapres juga menegaskan bahwa meskipun telah ada kemajuan, tugas besar masih menanti, yakni membebaskan Indonesia dari stunting sepenuhnya. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini, khususnya dalam menghadapi transisi kepemimpinan yang akan datang. “Saya sangat berharap jajaran pemimpin pemerintahan baru dapat terus berkomitmen melanjutkan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan menjaga hasil yang sudah dicapai sebelumnya,” harapnya. Wapres juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penurunan angka stunting, tetapi juga pada kemampuan untuk melampaui pencapaian sebelumnya.

Selama Rakornas, Wapres Ma’ruf Amin memberikan arahan strategis untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program penurunan stunting di masa mendatang. Pertama, ia menekankan pentingnya evaluasi program sebelumnya sebagai dasar untuk perbaikan dan penajaman intervensi di masa depan. “Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala,” ujarnya.

Kedua, Wapres menggarisbawahi perlunya memperkuat koordinasi lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ia menyadari bahwa skala besar program ini, yang melibatkan 20 kementerian/lembaga serta seluruh provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan, menuntut pembagian peran yang jelas dan efisien untuk menghindari tumpang tindih. “Program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian/lembaga, seluruh provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, serta lembaga non-pemerintah. Besarnya skala program tentunya menuntut pembagian peran yang jelas agar dapat saling melengkapi dan tidak tumpang tindih dalam mencapai target Indonesia bebas stunting,” jelasnya.

Ketiga, Wapres meminta agar diseminasi pemahaman yang benar mengenai stunting kepada masyarakat terus ditingkatkan. Ia menyoroti bahwa sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman yang keliru tentang stunting, yang bisa menghambat upaya penanggulangan. “Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” tegasnya.

Selain memberikan arahan strategis, Wapres juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting. Sebanyak 130 pemerintah daerah, termasuk 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota, menerima penghargaan berupa Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024. Penghargaan serupa juga diberikan kepada 15 desa yang dinilai berkinerja baik dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Menutup acara, Wapres mengajak semua pihak untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan program penurunan stunting demi menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut baik arahan Wapres dan menyatakan bahwa ini akan menjadi motivasi bagi Pemerintah Daerah Wonosobo untuk terus berupaya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.