Wonosobonews.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 pada Rabu, 4 September 2024. Bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, acara ini menjadi momen penting dalam mengevaluasi dan memperkuat upaya penurunan stunting di Indonesia, mengingat 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan strategi nasional yang dimulai sejak 2018.
Rakornas yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai unsur pemerintahan, baik pusat maupun daerah, termasuk Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang diwakili oleh Wakil Bupati Drs. Muhammad Albar, MM, bersama Kepala Badan Perencanaan Daerah, Drs. Supriyadi, MM, dan Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Jaelan, S.KP., M.Kes. Kehadiran mereka menegaskan komitmen Wonosobo dalam mendukung program nasional ini.
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan signifikan yang telah dicapai selama lima tahun terakhir dalam penurunan prevalensi stunting. “Selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan,” ujar Wapres. Ia mengungkapkan bahwa prevalensi stunting telah turun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023, menunjukkan penurunan rata-rata sebesar 1,85% per tahun. Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi yang solid di semua tingkatan.
Namun, Wapres juga menegaskan bahwa meskipun telah ada kemajuan, tugas besar masih menanti, yakni membebaskan Indonesia dari stunting sepenuhnya. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini, khususnya dalam menghadapi transisi kepemimpinan yang akan datang. “Saya sangat berharap jajaran pemimpin pemerintahan baru dapat terus berkomitmen melanjutkan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan menjaga hasil yang sudah dicapai sebelumnya,” harapnya. Wapres juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penurunan angka stunting, tetapi juga pada kemampuan untuk melampaui pencapaian sebelumnya.
Selama Rakornas, Wapres Ma’ruf Amin memberikan arahan strategis untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program penurunan stunting di masa mendatang. Pertama, ia menekankan pentingnya evaluasi program sebelumnya sebagai dasar untuk perbaikan dan penajaman intervensi di masa depan. “Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala,” ujarnya.
Kedua, Wapres menggarisbawahi perlunya memperkuat koordinasi lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ia menyadari bahwa skala besar program ini, yang melibatkan 20 kementerian/lembaga serta seluruh provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan, menuntut pembagian peran yang jelas dan efisien untuk menghindari tumpang tindih. “Program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian/lembaga, seluruh provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, serta lembaga non-pemerintah. Besarnya skala program tentunya menuntut pembagian peran yang jelas agar dapat saling melengkapi dan tidak tumpang tindih dalam mencapai target Indonesia bebas stunting,” jelasnya.
Ketiga, Wapres meminta agar diseminasi pemahaman yang benar mengenai stunting kepada masyarakat terus ditingkatkan. Ia menyoroti bahwa sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman yang keliru tentang stunting, yang bisa menghambat upaya penanggulangan. “Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” tegasnya.
Selain memberikan arahan strategis, Wapres juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting. Sebanyak 130 pemerintah daerah, termasuk 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota, menerima penghargaan berupa Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024. Penghargaan serupa juga diberikan kepada 15 desa yang dinilai berkinerja baik dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Menutup acara, Wapres mengajak semua pihak untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan program penurunan stunting demi menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, yang hadir dalam acara tersebut, menyambut baik arahan Wapres dan menyatakan bahwa ini akan menjadi motivasi bagi Pemerintah Daerah Wonosobo untuk terus berupaya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.