Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Wonosobo Permudah Perizinan untuk Dorong Investasi

wonosobonews.com - Dalam upaya meningkatkan peluang investasi, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mempermudah penerbitan izin usaha melalui sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonosobo, Retno Eko Syafariati, menyatakan pentingnya mematuhi segala ketentuan dalam membangun ekosistem investasi yang legal dan aman. "Penerapan pendekatan berbasis risiko ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan perizinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lingkungan usaha yang kondusif," ujarnya.

Pemkab Wonosobo juga telah menggelar kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta dan bertujuan untuk mempercepat proses perizinan.

Menurut Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, OSS-RBA memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan perizinan sambil mengefisienkan fungsi pengawasan. "Perizinan Berusaha Berbasis Risiko menentukan sejauh mana perizinan diperlukan sesuai dengan risiko usaha yang dimiliki," ungkapnya.

Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat memberikan prioritas dan pengawasan yang lebih intensif kepada usaha dengan risiko tinggi, sementara usaha dengan risiko rendah dapat memperoleh perizinan dengan proses yang lebih sederhana dan cepat.

Albar berharap bahwa kemudahan dalam pengurusan perizinan ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan iklim berusaha di Kabupaten Wonosobo dan turut berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Program Sobo Hebat Sedulur Selawase Berikan Harapan Penanganan Stunting di Wonosobo

wonosobonews.com - Salah satu program penanganan stunting yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dikenal dengan nama Sobo Hebat Sedulur Selawase. Program ini memberikan dua butir telur per hari selama 90 hari kepada 7.774 anak balita.

Menurut Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, program ini merupakan peluang strategis dalam mengatasi stunting sebagai implementasi nyata dari konvergensi intervensi penanganan stunting. "Kami berharap program ini dapat signifikan menurunkan angka stunting di Wonosobo," ujarnya.

Albar menegaskan urgensi penanganan stunting, tidak hanya untuk mencapai target nasional 14 persen pada akhir 2024, tetapi juga sebagai persiapan untuk membangun generasi emas yang akan membawa kemajuan bangsa.

Berdasarkan data Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), prevalensi balita stunting di Wonosobo pada tahun 2023 masih sebesar 17,12 persen. Angka ini menunjukkan perlunya upaya bersama dalam memperbaiki pemenuhan gizi masyarakat.

Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Wonosobo, Natalia Haryanti, menjelaskan bahwa selain program Sobo Hebat Sedulur Selawase, Pemkab Wonosobo juga melakukan berbagai upaya lainnya. Salah satunya adalah program Aksi Bergizi yang menyasar remaja putri dengan kegiatan sarapan bersama di sekolah, konsumsi tablet tambah darah, dan aktivitas fisik bersama.

Selain itu, ada juga program Antenatal Care (ANC) Terintegrasi untuk ibu hamil, yang melibatkan pemberian makanan tambahan berbahan dasar pangan lokal dan pemantauan oleh kader pendamping ibu hamil. Program tersebut juga fokus pada pemantauan persalinan dan pencegahan komplikasi.

Untuk kelompok bayi dan balita, terdapat program seperti Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal, dan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). 

Melalui berbagai program ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya keras untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, dengan harapan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Kabupaten Wonosobo Luncurkan Aplikasi BW Go untuk Transaksi Non Tunai di Desa

wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo sedang fokus dalam mendorong peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa. Upaya tersebut diperkuat dengan peluncuran aplikasi "BW Go" oleh PT BPR Bank Wonosobo, yang akan digunakan untuk transaksi non tunai di seluruh desa di Wonosobo.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyatakan bahwa peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan pelaporan keuangan desa sesuai dengan Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

"Setelah peluncuran transaksi non tunai, mekanisme transaksi tersebut dapat dijalankan secara otomatis, sehingga berdampak pada pemenuhan nilai indikator capaian MCP KPK untuk indikator tertib pengelolaan keuangan desa di tahun 2024," kata Afif.

Afif menekankan pentingnya komitmen bersama dari operator desa, kepala desa, dan para camat dalam menjalankan aplikasi siskeudes online. Operator desa diimbau untuk lebih teliti, disiplin, dan berhati-hati dalam pengelolaan keuangan, karena data yang dimasukkan ke dalam Siskeudes online dapat dipantau oleh APIP, BPKP, dan Kemendagri.

Komisaris Utama Bank Wonosobo, One Andang Wardoyo, menambahkan bahwa implementasi siskeudes Non Tunai akan diterapkan di seluruh desa di wilayah Wonosobo. Siskeudes Non Tunai akan berfungsi sebagai alat transaksi keuangan secara non tunai, terintegrasi dengan aplikasi Sistem Keuangan Desa.

"Dengan fitur-fitur inovatif, platform ini memungkinkan para pemangku kepentingan di desa untuk melakukan transaksi secara non tunai, menggantikan metode transaksi konvensional yang seringkali rentan terhadap kehilangan dan penyimpangan," jelasnya.

Melalui transparansi dan akuntabilitas yang lebih terjamin, penyimpangan transaksi atau praktik korupsi dapat dihindari, dan tertib administrasi dalam pengelolaan kas desa bisa berjalan dengan baik.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Gelar Potensi Tembakau, Durian, Teh, dan Kopi Lokal Wonosobo Meriahkan Puncak Peringatan HPN 2024

wonosobonews.com - Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Kabupaten Wonosobo akan semakin meriah dengan kehadiran Gelar Potensi Tembakau, Durian, Teh, dan Kopi Lokal. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengapresiasi hasil pertanian khas daerah Wonosobo.

"HPN 2024 kita meriahkan dengan menggelar potensi lokal Wonosobo. Di samping itu kita juga ingin membangun silaturahmi dengan masyarakat," ungkap Ketua panitia HPN 2024, Agus Supriyadi.

Gelar Potensi Lokal tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Jurnalis Wonosobo (KJW) sebagai bagian dari peringatan HPN ke-78 tahun 2024. Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 2 hingga 3 Maret 2024, di Gerbang Mandala Wisata Wonosobo.

Agus menjelaskan bahwa produk lokal seperti tembakau, durian, teh, dan kopi akan dipamerkan dan dijual dengan harga diskon hingga 25 persen dari harga normal.

"Acara terbuka untuk umum. Silahkan datang dan meriahkan, karena semua potensi lokal yang tersedia di acara kita, akan ada diskon 25 persen," tambahnya.

Menurut Ketua KJW, Muharno Zarka, HPN kali ini memiliki arti istimewa karena memberikan kesempatan kepada jurnalis untuk turut serta dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui kegiatan seperti Gelar Potensi Lokal Wonosobo.

"Jurnalis tidak hanya meliput berita saja, tapi juga harus ikut punya andil dalam proses pemberdayaan masyarakat. HPN kali ini istimewa," kata Muharno.

Acara akan diawali dengan pemotongan durian yang akan dibuka langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, esok hari.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Komunitas Jurnalis Wonosobo Gelar Gebyar Potensi Lokal dalam Peringatan HPN 2024

wonosobonews.com - Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2024, Komunitas Jurnalis Wonosobo (KJW) akan menggelar gebyar potensi lokal pada Sabtu (2/3) hingga Minggu (3/3) di Gerbang Mandala Wisata komplek Terminal Bus Mendolo Wonosobo. Acara yang akan dibuka oleh Bupati Afif Nurhidayat ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam potensi lokal kepada masyarakat.

Ketua Panitia HPN dari Komunitas Jurnalis Wonosobo, Agus Supriyadi, menyatakan bahwa gebyar potensi lokal ini akan menampilkan berbagai produk unggulan daerah, termasuk olahan kopi khas, teh Tambi, durian Wonosobo, tembakau garangan, swating, dan tembakau lembutan dari beberapa kecamatan di Wonosobo.

"Kami juga akan memeriahkan acara dengan penampilan live musik organ tunggal, band dari SMA setempat, tari lengger, serta lomba linting, udud bareng, dan saresehan untuk menggali lebih dalam potensi lokal Wonosobo," kata Agus.

Bupati Afif Nurhidayat menyambut baik acara gebyar potensi lokal ini dan berharap agar acara tersebut dapat berjalan lancar serta sukses. Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif wartawan yang turut serta dalam mengangkat potensi lokal Wonosobo.

"Event ini tentu sangat bagus dan perlu terus didorong. Apalagi digelar di Gerbang Mandala Wisata yang merupakan pintu masuk bagi wisatawan yang akan berlibur ke Wonosobo. Mudah-mudahan bisa membantu mempromosikan potensi wisata dan UMKM setempat," ujar Bupati.

Ketua KJW, Muharno Zarka, menambahkan bahwa gebyar potensi lokal ini merupakan wujud dari perayaan HPN yang melibatkan pemerintah, mitra, dan masyarakat secara bersama-sama. Ia menegaskan bahwa perayaan HPN tidak hanya menjadi milik wartawan, tetapi juga merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat.

"Kehadiran media adalah untuk masyarakat. Oleh karena itu, perayaan HPN juga kami persembahkan untuk masyarakat. Sebelumnya, kami juga telah mengadakan tasyakuran HPN di Pendopo Bupati serta pertandingan mini sepak bola antara Tim Wartawan versus Tim Forkompimda dan Tim Askab PSSI All Star melawan Tim Forum BUMD," jelas Muharno.