Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Rosalia, Content Creator Asal Wonosobo Raih Penghargaan Sebagai Host Terbaik di Snack Video

wonosobonews.com - Seorang konten kreator asal Wonosobo, Rosalia, baru saja meraih penghargaan sebagai host terbaik dari platform Snack Video dalam ajang Live Gala 2024 yang digelar di Jakarta beberapa hari lalu.

"Penghargaan ini diberikan untuk seluruh host, agency, dan user yang telah berpartisipasi dalam dunia live di Snack Video," ungkap Rosalia kepada WonosoboZone pada Minggu, 3 Maret 2024.

Rosalia, yang memiliki nama asli Turahyati dan berasal dari Kampung Sidodadi, Kelurahan Sapuran, Kecamatan Sapuran, mengungkapkan kekagetannya atas penghargaan yang diterimanya. Awalnya, dia hanya membuat konten-konten video lucu secara iseng.

"Sempat kaget sih, bisa dapat penghargaan ini, soalnya konten saya awalnya hanya video lucu," tuturnya.

Rosalia telah menjadi host di Snack Video selama sekitar 1,5 tahun, dan jumlah followernya terus meningkat hingga mencapai sekitar 500 ribu. Awalnya, dia memulai sebagai kreator, namun kemudian naik statusnya menjadi host.

"Atas penghargaan ini, saya diberikan sejumlah piagam dan uang dalam bentuk dollar di akun Snack Video saya," tambahnya.

Dengan kesuksesannya sebagai host terbaik, Rosalia kini juga mendapatkan penghasilan yang signifikan dari kontennya di Snack Video, dengan rata-rata mencapai Rp 10 juta per bulan.

Rosalia berharap dapat terus eksis dan menghasilkan karya-karya terbaik yang dapat menginspirasi para pengikutnya setelah menerima penghargaan sebagai host terbaik di Snack Video.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Lomba Adu Cepat Melinting Tembakau Meriahkan Puncak Hari Pers Nasional di Wonosobo

wonosobonews.com - Kabupaten Wonosobo meriahkan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dengan menggelar lomba adu cepat melinting tembakau pada Minggu (3/3/2024) di Gerbang Mandala Wisata. Lomba unik ini bertujuan untuk mempromosikan potensi lokal tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan pertanian di Wonosobo.

Agus Supriyadi, Ketua peringatan HPN 2024 Kabupaten Wonosobo, menyatakan bahwa peringatan HPN tahun ini mengangkat berbagai potensi lokal Wonosobo, termasuk tembakau. Selain tembakau, potensi lokal lainnya yang dipromosikan adalah kopi, teh, dan durian.

Lomba melinting tembakau ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu melinting tembakau lembutan sambil duduk, melinting tembakau garangan sambil duduk, dan melinting tembakau sambil berjalan. Peserta lomba menggunakan kertas rokok atau garet untuk melinting tembakau, dengan menambahkan bahan lain seperti cengkeh dan kemenyan untuk menciptakan rasa yang pas.

Muhammad Albar, Wakil Bupati Wonosobo, yang turut berpartisipasi dalam lomba, menyatakan dukungannya terhadap tradisi melinting tembakau yang sudah ada sejak lama. Ia berharap lomba ini dapat meningkatkan citra tembakau asli Wonosobo dan membantu meningkatkan ekonomi petani tembakau di daerah tersebut.

Rudianto, seorang peserta lomba sekaligus petani tembakau, mengaku senang dengan kegiatan lomba ini meskipun merasa agak grogi. Ia berharap lomba ini dapat lebih mengenalkan potensi tembakau Wonosobo sehingga bisa bersaing dengan tembakau dari daerah lain, seperti Temanggung.

Dengan adanya lomba ini, diharapkan tembakau Wonosobo dapat lebih dikenal secara nasional dan mampu bersaing dengan produk tembakau dari daerah lain, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Wonosobo.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terapkan Sistem Transaksi Non Tunai di Desa-Desa

wonosobonews.com - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) bekerja sama dengan Bank Wonosobo, menerapkan Cash Management System (CMS) yang diintegrasikan dengan aplikasi SISKEUDES online. Langkah ini bertujuan untuk mengelola keuangan dan sumber-sumber pendapatan serta kekayaan desa secara efektif dan transparan.

Penerapan transaksi non tunai ini merupakan bagian dari peluncuran sistem Transaksi Nontunai pada Pemerintah Desa yang berlangsung di Pendopo Bupati Wonosobo pada Sabtu (2/3/2024). Langkah ini diambil guna mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut baik kerjasama ini sebagai dukungan yang berharga bagi peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. "Ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi pemerintah desa, dalam membangun desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pengelolaan keuangan desa yang profesional," ungkapnya.

Menurut Bupati, langkah ini menjadi strategis karena dapat memastikan semua pengeluaran dan pemasukan tercatat secara elektronik, sehingga mendorong terwujudnya tertib administrasi dalam pengelolaan keuangan desa. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatur tata kelola keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis, administrasi, maupun hukum.

Komisaris Utama PT BPR Bank Wonosobo (Perseroda), One Andang Wardoyo, menyambut baik langkah pemerintah daerah dalam menerapkan sistem transaksi non tunai. Dia menyatakan bahwa dukungan pemerintah memungkinkan Bank Wonosobo untuk memulai penerapan sistem pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan harapan aplikasi ini bisa terus berkembang untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan transparansi dan kecepatan dalam layanan perbankan.

 

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Tebing Longsor di Jalan Provinsi Kejajar, Wonosobo, Sebabkan Kemacetan

wonosobonews.com - Kemacetan parah melumpuhkan arus lalu lintas di jalan provinsi wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, pada Minggu (3/3/2024) sore. Penyebabnya adalah longsor tebing yang menutup badan jalan, memicu kepadatan lalu lintas.

Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, mengonfirmasi bahwa longsor tersebut terjadi pada pukul 14.30 WIB akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

"Bencana tersebut terjadi di Jalan Dieng, Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar. Tebing setinggi 10 meter longsor dan menutup badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan dari arah Wonosobo atau sebaliknya," ujar Dudy Wardoyo, dilansir dari Kompas.com.

Kepadatan lalu lintas mencapai dua kilometer, menyebabkan arus kendaraan terhenti selama lebih dari tiga jam sebelum kemudian kembali lancar. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Saat ini, BPBD bersama warga dan instansi terkait tengah berupaya membersihkan material longsoran menggunakan alat berat. Material tersebut berupa tanah dan rumpun tanaman yang harus dibersihkan agar jalur tersebut dapat dilewati kembali dengan aman.

Standard Post with Image
Wonosbo terkini

Pemerintah Wonosobo Permudah Perizinan untuk Dorong Investasi

wonosobonews.com - Dalam upaya meningkatkan peluang investasi, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mempermudah penerbitan izin usaha melalui sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonosobo, Retno Eko Syafariati, menyatakan pentingnya mematuhi segala ketentuan dalam membangun ekosistem investasi yang legal dan aman. "Penerapan pendekatan berbasis risiko ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan perizinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lingkungan usaha yang kondusif," ujarnya.

Pemkab Wonosobo juga telah menggelar kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta dan bertujuan untuk mempercepat proses perizinan.

Menurut Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, OSS-RBA memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan perizinan sambil mengefisienkan fungsi pengawasan. "Perizinan Berusaha Berbasis Risiko menentukan sejauh mana perizinan diperlukan sesuai dengan risiko usaha yang dimiliki," ungkapnya.

Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat memberikan prioritas dan pengawasan yang lebih intensif kepada usaha dengan risiko tinggi, sementara usaha dengan risiko rendah dapat memperoleh perizinan dengan proses yang lebih sederhana dan cepat.

Albar berharap bahwa kemudahan dalam pengurusan perizinan ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan iklim berusaha di Kabupaten Wonosobo dan turut berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan.