Wonosobonews. com - PT Menara Pangan, korporasi gabungan milik petani di Kabupaten Wonosobo dan pihak swasta, sukses menjalin kerja sama dengan perusahaan ritel asal Kanada yaitu Exotique Foods Canada. Melalui kerja sama tersebut, produk olahan pertanian dari Kabupaten Wonosobo dan Jawa Tengah bakal dikirim dan dipasarkan ke kawasan Amerika Utara seperti Kanada dan Amerika Serikat.
"Memorandum of Understanding (MoU) untuk tahun depan ini ada dua kontainer isinya produk olahan salak, nangka, nanas, pisang, dan baby nangka. Produk pertanian khusus Wonosobo itu salak, pisang, dan nanas. Dua kontainer kalau nilainya sekitar Rp600 juta," jelas Danang Suwandono, perwakilan PT Menara Pangan, saat ditemui wartawan di Pendopo Bupati Wonosobo pada Senin (9/10/) siang.
PT Menara Pangan sendiri baru berusia 14 bulan. Namun, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki petani tersebut punya strategi buat menembus pasar mancanegara. Salah satunya dengan aktif mengikuti program promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah tak terkecuali hingga ke luar negeri.
"Karena kami sering pameran, kami mewakili Indonesia di Vietnam kami pameran di sana selama tiga hari. Banyak buyer, kami bisa menjual produk," jelas Danang.
Supriyanto Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, mengaku bangga lantaran produk olahan pertanian asal Kabupaten Wonosobo bisa tembus pasar ekspor. Supriyanto berharap, kerja sama yang dijalin tersebut bisa memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Wonosobo.
"Di Jawa Tengah sendiri, tidak hanya komoditas ini saja. Kami punya segala macam," ungkap Supriyanto.
Kabupaten Pati sebagai sentra produksi komoditas porang, misalnya, sudah berhasil mengekspor produknya hingga ke Thailand, China, dan Vietnam. Sementara itu, produk gula semut yang banyak diproduksi di wilayah Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Kebumen telah menembus pasar Eropa.
Ada juga komoditas melati asal Kabupaten Tegal yang banyak diburu konsumen dari Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Arab Saudi. Atau komoditas edamame yang diproduksi di wilayah Kabupaten Temanggung dengan pangsa pasar di kawasan Eropa dan Jepang.
"Kita semua bisa membangun kolaborasi yang lebih baik, untuk bisa mendukung petani menggapai pasar luar negeri," jelas Supriyanto.
Afif Nurhidayat, Bupati Wonosobo, menyebut pemerintah daerah siap memberikan dukungan bagi pelaku UMKM untuk bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor. Agenda promosi terus digencarkan, tak hanya di wilayah Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya, tapi juga hingga ke Ibukota Jakarta.
Lebih lanjut, Afif juga menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Wonosobo punya program subsidi bunga bagi pelaku UMKM yang mengajukan bantuan permodalan ke Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Wonosobo.
"Kami subsidi bunganya, yang bayar dari APBD pelaku UMKM bayar pokoknya saja. Alhamdulillah ini cepat banget, laris manis. Insyallah, tahun ini kita kerja sama tidak hanya dengan BPR Wonosobo tapi juga BPR Badan Kredit Kecamatan (BKK)," jelasnya.