wonosobonews.com - Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, yang merupakan rumah bagi mayoritas produsen opak (makanan ringan tradisional Indonesia) secara resmi diakui sebagai Pusat Opak dengan nama "Sentra Opak Apik Jolontoro".
Camilan gurih dan renyah ini biasa ditemukan di rumah-rumah sebagai santapan tamu atau sebagai makanan khas daerah yang dibawa pulang saat berkunjung ke Wonosobo.
Afiani, Ketua Sentra Opak Apik Jolontoro, dengan bangga menyatakan bahwa sekitar 400 rumah tangga di Desa Jolontoro telah melakukan produksi opak, menjadikannya usaha yang berkembang di masyarakat.
"Jadi mereka 400 KK dalam proses berizin. Jadi saya berusaha untuk menggandeng mereka untuk punya perizinan melalui sentra yang baru dibentuk beberapa bulan ini," jelasnya.
Sentra Opak Apik Jolontoro, membuat kita terpesona dengan produk-produk berkualitasnya, baru saja melaunching dua jenis opak baru yaitu opak koin dan opak puthil Kedua produk baru ini langsung menjadi penjuru perhatian dan menjadi produk unggulan saat ini.
Sentra Opak Apik Jolontoro menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan produk opak berkualitas tinggi, melalui pengawasan ketat dari proses pengolahan bahan baku hingga ke tahap pengepakan produk menjaga higienitas
"Kita sudah mendapat pelatihan dari Disnakertrans Wonosobo serta menjalin komunikasi dengan Dinkes Wonosobo untuk bisa survey, memberi ilmu, agar tidak terjadi kejomplangan," jelasnya.
Opak koin mentah dijual langsung dari produsennya dengan harga 15.000 rupiah per kilogram, sedangkan opak puthil mentah dijual dengan harga 30.000 rupiah per kilogram.
Hebatnya, setiap keluarga di Desa Jolontoro mampu memproduksi keripik opak hingga 250 kilogram per bulan. Bersiaplah saat kita melihat lebih dekat bisnis yang berkembang ini.
"Bahan baku kita dapatkan dari wilayah Sapuran saja masih mencukupi. Tapi ada juga beberapa yang mengambil dari Banjarnegara," tambahnya.
Pemasaran produk opak di Desa Jolontoro ini sudah sampai berbagai kota di luar Jawa hingga ke luar negeri.